Anda di halaman 1dari 20

Hari/tanggal : Senin, 08 Oktober 2018

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM


ACARA III
STRUKTUR SEL EUKARIOTIK, PROKARIOTIK & BENDA
ERGASTIK

Dosen Pembimbing:

Listika Yusi Risnani, M.pd

Disusun Oleh:
Ririn Hanipah

(1801070018)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2018/2019
ACARA III
STRUKTU SEL EUKARIOTIK, SEL PROKARIOTIK
DAN BENDA ERGASTIK

A. Tujuan
1. Untuk mempelajari struktur sel eukariotik.
2. Untuk mempelajari struktur sel prokariotik.
3. Untuk mempelajari struktur benda ergastik.

B. Dasar Teori
1. Sel
Sel merupakan satuan struktural yang fundamental dan fungsional
bagi kehidupan. Bagi organisme uniseluler, sel bukan saja merupakan
satuan struktural, tetapi juga merupakan mikroorganisme itu sendiri.
Sebaliknya, organisme multiseluler merupakan sel-sel yang tersusun
menjadi sistem yang bersama-sama membentuk organisme hidup.
Sel merupakan tingkatan struktur terendah yang mampu
melakukan semua aktivitas kehidupan. Semua organisme terbentuk
dari sel, yaitu unit dasar dari struktur dan fungsi organisme tersebut.
Semua sel diselimuti oleh membran yang mengatur perjalanan materi
antara sel tersebut dan lingkungan sekelilingnya. Setiap sel, pada
tahapan tertentu dalam hidupnya mengandung DNA, yaitu materi yang
dapat diwariskan yang mengarahkan aktivitas-aktivitas sel tersebut.
Dua jenis utama sel, yaitu sel prokariot dan eukariot dapat dibedakan
berdasarkan organisasi strukturalnya.
Sel organisme sangat bervariasi dalam bentuk, ukuran, serta
kompleksitasnya. Walaupun demikian, para ahli biologi sependapat
bahwa sel eukariot terdiri dari membran plasma, sitoplasma, dan inti
sel (nukleus), sel hewaan tidak dilindungi dinding sel, sedangkan sel

2
tumbuhan dilindungi oleh dinding sel, sedangkan prokariot terdiri dari
dinding sel, membran plasma, sitoplasma, dan nukleoid.
1.) Membran Plasma
Membran plasma adalah suatu lapisan tipis yang membatasi
struktur dan kehidupan sel dengan lingkungannya. Pada
organisme multiseluler, membran plasma juga menjadi batas
antara satu sel dengan lainnya. Sel-sel tumbuhan mempunyai
lapisan pelindung di bagian luar membran sel yang dinamakan
dinding sel. Pada waktu sel masih muda, dinding sel tumbuhan
memiliki elastisitas dan plastisitas yang tinggi, yang kemudian
akan menurun dengan semakin bertambahnya umur sel. Oleh
karena itu, pada usia dewasa sel mempunyai bentuk yang
tertentu.
2.) Sitoplasma
Sitoplasma merupakan suatu bagian di dalam membran plasma
kecuali inti sel yang berupa susbtansi cair (sitosol). Di dalam
sitoplasma terdapat bermacam-macam organel dengan berbagai
fungsi kehidupan antara lain :
a. Mitokondria, berperan dalam proses respirasi sel.
b. Retikulum endoplasma, berperan dalam proses sintesis
protein dan lipid.
c. Kloroplas, berperan dalam proses fotosintesis.
Pada sitoplasma terdapat serabut-serabut lembut yang berfungsi
sebagai kerangka untuk memperkuat sitoplasma dan dinamakan
sitoskeleton. Adanya sitoskeleton sangat bermanfaat bagi sel-sel hewan
yang tidak memiliki dinding sel. Sitoskeleton terdiri atas benang-benang
dari protein yang lembut yang dinamakan mikrofilamen, dan serabut dari
protein yang agak besar dan berbentuk tubuler yang dinamakan
mikrotubula.

3
3.) Inti sel
Inti sel merupakan substansi yang terbungkus dalam membran
dua lapis dan di dalamnya terdapat DNA, molekul-molekul lain
yang berfungsi untuk membaca, mengubah dan meneruskan
sifat-sifat yang tertulis dalam DNA. Sel-sel yang prokariotik
belum memiliki inti yang sebenarnya. Inti sel prokariotik
(dinamakan nukleoid) hanya merupakan kumpulan DNA padat
yang berfungsi untuk menyusun ribosom.
2. Benda Ergastik
Suatu sel hidup memiliki protoplas, yaitu bagian sel yang ada di
dalam dinding sel. Protoplas dibedakan atas komponen protoplasma
dan non protoplasma. Komponen protoplasma yaitu terdiri atas
membran sel, inti sel, dan sitoplasma (terdiri dari organel-organel
hidup). Komponen non protoplasma dapat pula disebut sebagai benda
ergastik.
Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik
maupun anorganik, sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk
pertahanan, pemeliharaan strukur sel, dan juga sebagai penyimpanan
cadangan makanan. Benda ergastik terletak di bagian sitoplasma,
dinding sel, maupun di vakuola. Dalam sel, benda ergastik dapat
berupa karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan gluten), lipid (lilin,
kutin, dan suberin), dan kristal ( Kristal ca-oksalat dan silika). Benda
ergastik yang berfungsi sebagai penyimpanan cadangan makanan,
misalnya amilum; sebagai pemeliharaan struktur, misalnya lilin; dan
sebagai perlindungan, misalnya adanya Kristal ca oksalat. Kristal ca
oksalat dalam suatu jaringan tumbuhan dapat menyebabkan reaksi
alergi bagi hewan yang memakannya, sehingga hewan tersebut tidak
akan bernafsu menyentuhnya untuk yang kedua kali.

4
C. Alat dan Bahan
a. Alat :
- Pipet tetes
- Skalpel
- Gelas objek
- Pinset pipet tetes
- Gelas penutup
- Mkroskop binokuler
- Tusuk gigi
- Silet

b. Bahan :
- Sel epitel rongga mulut
- Sel umbi kentang
- Daun Rhoeo discolor
- Umbi kentang
- Bayam ( Amaranthus sp )
- Preparat awetan E. Coli sp
- Preparat awetan Bacillus sp
- Preparat awetan butir pati
- Tepung Beras
- Larutan iodin
- Aquadest
D. Cara Kerja
Sel Eukariotik
1. Sel eoitel rongga mulut
1.) Mengambil mikroskop dan menghubungkan
kabelnya ke stop kontak.
2.) Mengggorek bagian dalam pipi dengan
menggunakan tusuk gigi yang sudah disterilkan
dengan alkohol.

5
3.) Mengoleskan korekan tadi pada gelas obyek,
kemudian meneteskan air suling lalu tutup dengan
gelas penutup.
4.) Mengamati dengan mikroskop dengan
menggunakan perbesaran lensa yang paling kecil
terlebih dahulu.
5.) Menggambar sel kemudian memberi keterangan
pada bagian-bagian yang tampak.
2. Sel umbi lapis bawang
1.) Mengambil selaput bagian dalam umbi lapis
bawang merah yang berwarna putih dengan
menggunakan pinset.
2.) Meletakan selaput tipis tadi pada gelas obyek.
3.) Meneteskan larutan iodin, lalu menutupnya dengan
gelas penutup.
4.) Mengamati dengan mikroskop.
5.) Menggambar bagian-bagian sel yang terlihat
kemudian memberi keterangan dari bagian-bagian
sel yang terlihat.
3. Sel epidermis bawah daun Rhoeo Discolor
1.) Membuat sayatan tipis epidermis bawah daun
Rhoeo Discolor dengan menggunakan sayatan
melintang.
2.) Meletakan sayatan tadi pada gelas obyek.
3.) Meneteskan air pada gelas obyek dan kemudian
menutup dengan gelas penutup.
4.) Mengamati dengan mikroskop.
5.) Menggambar bagian-bagian sel yang terlihat
kemudian memberi keterangan pada bagian sel yang
tetlihat.
 Sel Prokariotik

6
1. Mengamati sel prokariotik yang telah disediakan di
laboratorium
2. Menggambar bagian-bagian sel yang terlihat dan
memberi keterangan pada bagian sel yang terlihat.
 Struktur Ergastik Dalam Sel
1. Amilum
a. Pada umbi kentang
1. Menusuk bagian umbi kentang menggunakan
tusuk gigi selama beberapa kali sampai
mengeluarkan air.
2. Menempelkan bagian umbi kentang yang
ditusuk tadi pada gelas obyek, kemudian
meneteskan air dan menutup menggunakan
gelas penutup.
3. Mengamati letak hilusnya.
4. Menggambar bagian butir amilum yang terliha
kemudian memberi keterangan pada bagian
tersebut.
b. Pada tepung beras
1. Menaruh tepung beras pada gelas obyek,
2. kemudian tetesi air dengan
menggunakan pipet tetes.
3. Menutup dengan menggunakan gelas
penutup.
4. Mengamati bagian amilum yang terlihat.
5. Menggambar bagian amilum yang
terlihat dan memberi keterangan pada
bagian tersebut.
2. Kristal kalsium oksalat
1. Membuat irisan melintang pada batang
bayam (Amarathus) .

7
2. Menempelkan bagian tadi pada gelas
obyek kemudian tetesi air dengan
menggunakan pipet tetes
3. Menutup gelas obyek dengan
menggunakan gelas penutup.
4. Mengamati bagian-bagian sel yang
mengandung kristal kalsium oksalat
yang berbentuk pasir.
5. Menggambar bagian-bagian sel
kemudian memberi keterangan pada
bagian tersebut.

E. Hasil Pengamatan

No Gambar Keterangan
.

8
1. Sel umbi lapis bawang merah ( Allium cepa )
a. Inti sel (nukleus)
b. Dinding sel
a c. Sitoplasma

Perbesaran 10

2. Daun Rhoeo discolor irisan melintang


a. Epidermis
b. Pigmen antosianin
a
c. Dinding sel
d. Stomata

d
Perbesaran 10x

9
3. Batang Bayam (Amaranthus sp)

a. Epidermis
a
b. Kristal ca oksalat
c. Korteks
b d. Ikatan pembuluh

Perbesaran 4x

4. Umbi Kentang ( Solanum tuberosum)

a. Hilus
a
b. Lamela
c. Butir-butir amilum
b

Perbesaran 10x

5. Sel epitel rongga mulut

a. Sitoplasma
b. Mrmbran sel
c. Inti sel

10
a

Perbesaran

c
6. P reparat awetan Butir pati

a. amilum

Perbesaran 10

7. Preparat awetan Bacillus sp


a
a. sitoplasma
b. nukleoid
c. epidermis

11
b

Perbesaran 10

8. Preparat awetan E.coli sp

a. epidermis
a
b. nukeolus
c. sitoplasma

c
Perbesaran 10

9. Preparat Tepung Beras

a. sitoplasma
a
b. protoplasma
c. dinding sel

c
Perbesaran 10

12
F. Pembahasan
Sel merupakan tingkatan struktur terendah yang mampu
melakukan semua aktivitas kehidupan. Semua organisme terbentuk
dari sel, yaitu unit dasar dari struktur dan fungsi organisme tersebut.
Semua sel diselimuti oleh membran yang mengatur perjalanan materi
antara sel tersebut dan lingkungan sekelilingnya. Setiap sel, pada
tahapan tertentu dalam hidupnya mengandung DNA, yaitu materi yang
dapat diwariskan yang mengarahkan aktivitas-aktivitas sel tersebut.
Dua jenis utama sel, yaitu sel prokariot dan eukariot dapat dibedakan
berdasarkan organisasi strukturalnya.
Sel organisme sangat bervariasi dalam bentuk, ukuran, serta
kompleksitasnya. Walaupun demikian, para ahli biologi sependapat
bahwa sel eukariot terdiri dari membran plasma, sitoplasma, dan inti
sel (nukleus), sel hewaan tidak dilindungi dinding sel, sedangkan sel
tumbuhan dilindungi oleh dinding sel, sedangkan prokariot terdiri dari
dinding sel, membran plasma, sitoplasma, dan nukleoid.
4.) Membran Plasma
Membran plasma adalah suatu lapisan tipis yang membatasi
struktur dan kehidupan sel dengan lingkungannya. Pada
organisme multiseluler, membran plasma juga menjadi batas
antara satu sel dengan lainnya. Sel-sel tumbuhan mempunyai
lapisan pelindung di bagian luar membran sel yang dinamakan
dinding sel. Pada waktu sel masih muda, dinding sel tumbuhan
memiliki elastisitas dan plastisitas yang tinggi, yang kemudian
akan menurun dengan semakin bertambahnya umur sel. Oleh
karena itu, pada usia dewasa sel mempunyai bentuk yang
tertentu.
5.) Sitoplasma
Sitoplasma merupakan suatu bagian di dalam membran plasma
kecuali inti sel yang berupa susbtansi cair (sitosol). Di dalam

13
sitoplasma terdapat bermacam-macam organel dengan berbagai
fungsi kehidupan antara lain :
d. Mitokondria, berperan dalam proses respirasi sel.
e. Retikulum endoplasma, berperan dalam proses sintesis
protein dan lipid.
f. Kloroplas, berperan dalam proses fotosintesis.

6.) Inti sel


Inti sel merupakan substansi yang terbungkus dalam membran
dua lapis dan di dalamnya terdapat DNA, molekul-molekul lain
yang berfungsi untuk membaca, mengubah dan meneruskan
sifat-sifat yang tertulis dalam DNA. Sel-sel yang prokariotik
belum memiliki inti yang sebenarnya. Inti sel prokariotik
(dinamakan nukleoid) hanya merupakan kumpulan DNA padat
yang berfungsi untuk menyusun ribosom.
3. Benda Ergastik
Suatu sel hidup memiliki protoplas, yaitu bagian sel yang ada di
dalam dinding sel. Protoplas dibedakan atas komponen protoplasma
dan non protoplasma. Komponen protoplasma yaitu terdiri atas
membran sel, inti sel, dan sitoplasma (terdiri dari organel-organel
hidup). Komponen non protoplasma dapat pula disebut sebagai benda
ergastik.
Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik
maupun anorganik, sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk
pertahanan, pemeliharaan strukur sel, dan juga sebagai penyimpanan
cadangan makanan. Benda ergastik terletak di bagian sitoplasma,
dinding sel, maupun di vakuola. Dalam sel, benda ergastik dapat
berupa karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan gluten), lipid (lilin,
kutin, dan suberin), dan kristal ( Kristal ca-oksalat dan silika). Benda
ergastik yang berfungsi sebagai penyimpanan cadangan makanan,
misalnya amilum; sebagai pemeliharaan struktur, misalnya lilin; dan

14
sebagai perlindungan, misalnya adanya Kristal ca oksalat. Kristal ca
oksalat dalam suatu jaringan tumbuhan dapat menyebabkan reaksi
alergi bagi hewan yang memakannya, sehingga hewan tersebut tidak
akan bernafsu menyentuhnya untuk yang kedua kali.

G. Kesimpulan
- Sel merupakan satuan struktural yang fundamental dan
fungsional bagi kehidupan
- Di dalam sitoplasma terdapat bermacam-macam organel
dengan berbagai fungsi kehidupan antara lain : Mitokondria,
berperan dalam proses respirasi sel. Retikulum endoplasma,
berperan dalam proses sintesis protein dan lipid. Kloroplas,
berperan dalam proses fotosintesis.
- Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik
maupun anorganik, sebagai hasil metabolisme yang berfungsi
untuk pertahanan, pemeliharaan strukur sel, dan juga sebagai
penyimpanan cadangan makanan.
- Setiap sel, pada tahapan tertentu dalam hidupnya mengandung
DNA, yaitu materi yang dapat diwariskan yang mengarahkan
aktivitas-aktivitas sel tersebut.
- Komponen protoplasma yaitu terdiri atas membran sel, inti sel,
dan sitoplasma (terdiri dari organel-organel hidup)

H. Daftar Pustaka

15
Mulia, Dini Siswani.2018.Petunjuk Praktikum Biologi Umum.
Purwokerto:UMP
Campbell, Jane B. Reece & Lawrence G. Mitchell. 2008. Biologi jilid
2 edisi ke-8. Jakarta: Erlangga

Lampiran

16
17
18
19
20

Anda mungkin juga menyukai