Pada awal masa pubertas, kadar hormone luteinizing hormone (LH) dan follicle-
stimulating hormone (FSH) akan meningkat, sehingga merangsang pembentukan hormon
seksual. Pada remaja putri, peningkatan kadar hormon tersebut menyebabkan pematangan
payudara, ovarium, rahim, dan vagina serta dimulainya siklus menstruasi. Di samping itu
juga timbulnya ciri-ciri seksual sekunder, misalnya tumbuh rambut kemaluan dan rambut
ketiak. Usia pubertas dipengaruhi oleh faktor kesehatan dan gizi, juga faktor sosial- ekonomi
dan keturunan. Menstruasi merupakan pertanda masa reproduktif pada kehidupan seorang
perempuan, yang dimulai dari menarche (menstruasi pertama) sampai terjadinya menopause.
Dalam kehidupan wanita, siklus hormonal merupakan sesuatu yang sangat penting dan
menentukan dalam reproduksi wanita. Siklus ini akan melibatkan siklus ovarium
(pertumbuhan folikel, ovarium dan pembentukan korpus luteum). Pada siklus hipotalamus-
hipofisis : menjelang akhir menstruasi yang normal, kadar progesteron dan estrogen darah
menurun. Dengan rendahnya kadar hormon ovarium dalam darah ini akan memacu
hipotalamus untuk mensekresi gonadotropin-releasing hormon. GnRH bekerja sebaliknya
yaitu menstimulasi sekresi hipofisis anterior FSH. Pengaruh hormon FSH ini, dapat
menstimulasi perkembangan folikel de Graff ovarium dan produksi estrogennya. Dengan
menurunnya kadar estrogen menyebabkan GnRH hipotalamus memacu hipofise anterior
mengeluarkan hormon LH. Pada hari ke 12 terjadi lonjakan LH yang mencolok dan kadar
estrogen berada di bawah puncak, sehingga dalam waktu 24 sampai 36 jam mengawali
ekspulsi ovum dari folikel de Graff. LH mencapai puncak pada sekitar hari ke 13 atau ke 14
pada siklus 28 hari. Apabila tidak terjadi fertilisasi dan implantasi ovum pada waktu itu,
kadar progesteron dan estrogen menurun, terjadi menstruasi dan hipotalamus sekali lagi
distimulasi untuk menyekresi GnRH. Proses ini disebut siklus hipotalamus-hipofisis.
Pada saat terjadinya konsepsi: konsepsi didefinisikan sebagai pertemuan antara sperma dan
sel telur yang menandai awal kehamilan. Peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian yang
meliputi pembentukan gamet (telur dan sperma), ovulasi, penggabungan gamet dan
implantasi embrio didalam uterus. Pada trimester 2 hormon estrogen dan progesteron terus
meningkat dan terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan pembuluh-pembuluh darah alat
genetalia membesar. Peningkatan sensivitas ini dapat meningkatkan keinginan dan
bangkitan seksual, khususnya selama trimester dua kehamilan. Peningkatan kongesti yang
berat ditambah relaksasi dinding pembuluh darah dan uterus dapat menyebabkan
timbulnya edema dan varises vulva. Edema dan varises ini biasanya membaik selama
periode pasca partum. Selama kehamilan terjadi peningkatan hormon progesterone dan
esterogen. Pada trimester ke-3 kehamilan, peningkatan kedua hormon bisa mencapai 10-30
kali. Hal ini menyebabkan perubahan permeabilitas vaskuler, memicu timbulnya edema pada
gingiva dan berpotensi menginduki terjadinya iritasi lokal pada jaringan gingiva. Gingiva
tampak merah, mengkilat, lunak dan sering terjadi perdarahan spontan. Reduksi spontan
terjadi setelah selesai masa kehamilan dan setelah iritasi lokal dihilangkan.