Setiap orang memiliki pandangan, sikap, dan tingkah laku yang
berbeda dalam menghadapi pandemic covid-19. Berikut adalah tinjauan dari sudut pandang Alkitab tentang sikap dan tingkah laku penduduk Kota Medan dalam menghadapi pandemic covid-19.
Tidak percaya akan adanya virus SARS-coV-2
Walaupun pandemic covid-19 sudah kita lewati selama kurang
lebih 8 bulan semenjak bulan Februari lalu, ternyata masih banyak masyarakat Indonesia khususnya penduduk Kota Medan yang masih tidak percaya akan adanya virus SARS-coV-2. Beberapa dari mereka beranggapan bahwa itu hanyalah isu yang dimanipulasi untuk kepentingan suatu kelompok. Menurut Alkitab sendiri, wabah penyakit itu ada. Tertulis di dalam Lukas 21 : 11 “dimana-mana akan terjadi gempa bumi yang hebat, bahaya kelaparan dan wabah penyakit.” Itu menandakan bahwa wabah penyakit itu memang ada dan nyata. Maka, sebaiknya sebagai umat kristiani terlebih lagi mahasiswa kedokteran, mengedukasi masyarakat yang masih belum percaya akan adanya virus ini sehingga mereka akan lebih waspada dan berusaha mengurangi penyebaran virus SARS-coV-2.
Cemas, takut, dan khawatir yang berlebihan
Seperti yang kita ketahui, pandemic covid 19 sudah banyak
merenggut nyawa. Ini membuat warga Indonesia, khususnya penduduk Kota Medan, merasa cemas dan panik berlebihan. Khawatir yang berlebihan dapat memperburuk keadaan. Seperti yang tertulis di dalam Kitab Filipi 4 : 6, “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” Kita diminta untuk tidak khawatir dalam apapun juga, tetapi sebaiknya kita menyatakan apa permohonan dan keinginan kita kepada Tuhan dengan ucapan syukur, agar nantinya Bangsa Indonesia dan dunia akan segera pulih dari pandemic covid 19 ini. Selain itu, kita juga harus tetap berpengharapan dan percaya bahwa Tuhan berserta kita.
Tidak mematuhi peraturan dan sepele
Begitu banyak masyarakat yang menganggap sepele virus SARS-
coV-2 ini, sehingga mereka berbuat semena-mena dan tidak mematuhi aturan yang ditetapkan pemerintah. Tertulis dalam Kitab Titus 3:1 dijelaskan bahwa, “Ingatkanlah mereka supaya mereka tunduk pada pemerintah dan orang-orang yang berkuasa, taat dan siap untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik.” Kita tau bahwa melaksanakan aturan guna menghentikan penyebaran virus ini adalah pekerjaan yang baik. Maka alangkah baiknya jika kita melakukannya dengan baik pula. Selain peduli terhadap diri sendiri, sepatutnya kita juga peduli terhadap sesama dan masyarakat yang lain. Seperti pada Yakobus 2 : 8, tertulis bahwa “Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: ”Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”, kamu berbuat baik.” Dikatakan di situ bahwa hukum utama adalah mengasihi sesama seperti diri kita sendiri, maka sebagai umat Kristen , kita sebaiknya saling mengingatkan dan peduli satu dengan yang lain dalam rangka mengurangi penyebaran virus SARS-coV-2.