Anda di halaman 1dari 13

JOB NO.

REV

PEDOMAN LINDUNG
DOC. NO.
LINGKUNGAN 440-ML-02
0.

PAGES 1 OF 13

PEDOMAN LINDUNG LINGKUNGAN

DISETUJUI
DIREKTUR UTAMA
IR. M. ALI SUHARSONO

DIPERIKSA
DIREKTUR PU&K IR. DJATI POETRYONO, MM. PMP

DIPERIKSA
DIREKTUR OPERASI
IR. BAMBANG ENDRO

DISIAPKAN
DIV. OP.SUPPORT
IR. FACHRIL UMAYA ZEIN, MM

Revision Record
Rev Date Responsible Person Description of Revision

0 4/01/2005 FACHRIL UMAYA ZEIN Initial Release

Distribution List
□ Divisi ASDM & FACILITY □ Divisi PLANT CONTRUCTION
□ Divisi KEUANGAN & AKUNTANSI □ Divisi PLANT OPS. MAINTENANCE
□ Divisi PC EQUIPMENT □ Divisi PIPE & FABRICATION
□ Divisi INTERNAL AUDIT □ Divisi MARKETING & BUSSINES
□ Divisi SCPC
JOB NO. REV

PEDOMAN LINDUNG
DOC. NO.
LINGKUNGAN 440-ML-02
0.

PAGES 2 OF 13

DAFTAR ISI

No Judul Halaman

1. Pendahuluan 3
2. Kebijakan Lingkungan 3
3. Gambaran site Konstruksi 5
4. Definisi dan referensi 5
5. Tanggung Jawab 8
6. Perencanaan Lingkungan 9
 Umum 9
 Identifikasi dampak signifikan 9
 Pemantauan dan pelaporan 12
7. Persiapan darurat 12
8. Pelatihan dan kepedulian 13
9. Manajemen limbah 13
10. Audit lingkungan dan tindakan perbaikan 13
JOB NO. REV

PEDOMAN LINDUNG
DOC. NO.
LINGKUNGAN 440-ML-02
0.

PAGES 3 OF 13

1.0 PENDAHULUAN

1.1 Pedoman lingkungan ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan perundang-
undangan yang mana mengacu pada berbagai peraturan pemerintah maupun
internasional yang berlaku
1.2 Pedoman lingkungan ini berfungsi sebagai bahan untuk melakukan identifikasi aspek
dari aktifitas PT. Yasa Industri Nusantara yang mana mempunyai dampak yang
signifikan dan untuk merumuskan tujuan serta target dalam mengendalikan dan
meminimalkan dampak-dampak tersebut. Termasuk juga didalamnya pengendalian
operasional yang mana untuk mencapai tujuan dan target agar sesuai dengan
Kebijakan Lingkungan PT. Yasa Industri Nusantara terpenuhi

1.3 Pedoman lingkungan ini juga berfungsi sebagai dasar subyek untuk meninjau dan
memastikan bahwa keefektifan dari penyesuaian kinerja lingkungan di lapangan
yang berkelanjutan dengan perbaikan system yang menyeluruh secara terus menerus.

1.6 Pedoman ini diberlakukan pada semua fasilitas dan aktifitas konstruksi serta
mempengaruhi dari semua pegawai dari PT. Yasa industri Nusantara dalam site
termasuk sub-kontraktor dan pengunjung .

1.7 Faktor-faktor lingkungan signifikan yang perlu untuk diperhatikan sebagai bahan
pertimbangan dalam fasilitas adalah diidntifikasi sebagai berikut:
 Manajemen Limbah
 Tanah terkontaminan
 Emisi gas di udara
 Pelepasan di air
 Dampak dalam suatu komunitas
 Penggunaan bahan baku dan sumber-sumber
 Semua isu-isu local mengenai lingkungan

1.9 Perincian identfifikasi dampak lingkungan termasuk dalam apnediks 1 dalam


dokumen ini

2.0 KEBIJAKAN LINGKUNGAN

2.1 PT. Yasa Industri Nusantara dari puncak manajemen hingga ke bawah berkomitmen
untuk memastikan hal-hal yang terkait dengan lingkungan di semua fasilitas dan
operasinya menjadi bahan pertimbangan

2.2 PT. Yasa Industri Nusantara menjalankan dan mematuhi Kebijakan Lingkungan dan
menetapkan Sistem Manajemen Lingkungan

2.3 Site HSE Manager bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pelaporan Sistem
Manajemen Lingkungan pada Field Manager
JOB NO. REV

PEDOMAN LINDUNG
DOC. NO.
LINGKUNGAN 440-ML-02
0.

PAGES 4 OF 13

KEBIJAKAN LINGKUNGAN

PT. Yasa Industri Nusantara menetapkan usahanya yang berkelanjutan dalam perbaikan
lingkungan yang sesuai saat beroperasi ketika membangun suatu fasilitas dengan kualitas
yang terbaik dan dengan cara yang ekonomis serta melayani dengan baik pelanggannya.
Kami mengetahui tangung jawab kami pada masyarakat, pihak pemerintah, dan
pelanggan kami, dan selain untuk menyelengggarakan kegiatan operasi yang
memperhatikan lingkungan sehingga terwujud tenaga kerja dan masyarakat sehat dan
aman dan selamat yang dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dan melindungi para
pemegang saham. Kami akan melakukan:
 Melakukan pelatihan mengenai lingkungan yang sesuai dan meningkatkan
kesadararan pada tenaga kerja mengenai isu-isu lingkungan.
 Berusaha dengan keras membentuk suatu proses dan memakai produk yang tidak
membawa dampak yang tidak baik terhadap lingkungan.
 Terus bekerja membangun fasilitas dan memeperhitungkan efisiensi penggunaan
sumber energi serta meminimalkan sampah / limbah yang ditimbulkan.
 Memastikan segala aktifitas dari sub-kontraktor dilapangan untuk memperhatikan
pengelolan lingkungan berdasarkan persyaratan yang telah ditetapkan untuk sub
kontraktor.
 Menyusun dan memelihara persiapan darurat dalam hal penanggulangan tumpahan
atau terlepasnya substansi material berbahaya yang dapat membahayakan
lingkungan.

Tertanda
M. Ali Suharsono
Direktur Utama
ENVIRONMENTAL POLICY

PT. Yasa Industri Nusantara is dedicated to continuous effort to improve the


compatibility of our operations with the environment while economically supplying the
highest quality products and services to our customer. We recognize our responsibility to
work the public, the governing agencies, our customer and other in order to conduct our
business operations in an environmentally sound manner which will provide for the
health and safety of our employees and the public, enhance the profitability of the
company, and protect the interest of our shareholder. We will:
 Provide appropriate environmental training and raise employee awareness of
environmental issues.
 Endeavor to perform work processes and provide products that have no undue
environmental impact.
 Work towards operating facilities and conducting activities taking into
consideration the efficient use of energy and minimization of waste generated.
 Ensure on site sub-contractors conduct their activities in an environmentally
responsible manner in accordance with Sub-kontractor requirements.
 Develop and maintain emergency preparation plans for spillage or release of
hazardous substances, which could endanger the environment.
Signed
M.Ali Suharsono
President Director
JOB NO. REV

PEDOMAN LINDUNG
DOC. NO.
LINGKUNGAN 440-ML-02
0.

PAGES 5 OF 13

3.0. GAMBARAN PADA KEGIATAN KONSTRUKSI LAPANGAN

Agar produk akhir tidak menimbulkan bahaya terhadap lingkungan, maka material dan
peralatan yang digunakan dalam proses konstruksi atau sesuatu yang timbul sebagai suatu
produk pada suatu proses terkai dengan ktifitas konstruksi yang mempunyai dampak pada
lingkungan harus diidentifikasi, diukur, dikendalikan dan diperbaiki sesegera mungkin
sesuai dengan contoh prosedur dibawah ini :

 Pada prosedur pembelian didalamnya disyaratkan untuk melakukan identifikasi pada


material berbahaya dengan menyertakan MSDS / Lembar Data Keselamatan Bahan
dan label peringatan dan penandaan.
 Bengkel yang dibuat untuk pemeliharaan sebaiknya lebih banyak dikendalikan
secara elektrik dan mekanis, termasuk peralatan transportasi atau pengangkat yang
tetap maupun berpindah..
 Segala macam pengisian bahan bakar peralatannya harus tersedia dan dipelihara
dengan baik.
 Suatu tempat yang diperuntukkan sebagai pengumpulan sampah minyak harus
ditandai dengan “Untuk sampah minyak”. Suatu filter crusher digunakan untuk
mengurangi sampah dari saringan minyak..
 Energi listrik yang dihasilkan dari mesin las, ketika oli mesin las tersebut diganti,
sampah / limbah oli tersebut dikumpulkan, dibuang pada tempat yang sesuai
berdasarkan persyaratan peraturan yang telah ditetapkan.
 Liquefied oxygen yang dibeli dalam tangki didistribusikan dengan cara yang sama
dengan acetylene.
 Peralatan radiografi yang digunakan disimpan dan dibuang sesuai persyaratan
perundang-undangan yang berlaku.
 Suatu Confined Abrasive Building (CAB) and Confined Shot Building (CSB)
disediakan untuk pekerjaan sand blast yang mayoritas bagian-bagiannya harus dalam
suatu kontrol tepat dan efisien. Semua sampah produk cat dikumpulkan dan
disimpan sampai dibuang dalam area yang telah ditentukan.
 Jumlah toilet, persediaan air minum dan fasilitas sanitasi bersih tersedia dan
mencukupi.

4.0 DEFINISI DAN REFERENSI

4.1 Sistem Manajemen Lingkungan dibuat sebagai standar minimum untuk mengelola suatu
lingkungan terkait dengan aktifitas konstruksi agar tidak menyimpang dari kebijakan
lingkungan yang telah dibuat dengan mengikuti sbb:
 Prosedur-prosedur terkait dengan lingkungan
 Persyaratan yang telah ditetapkan dalam kontrak

4.2 HSE Manager akan memastikan bahwa salinan perundang-undangan yang sesuai dan
persyaratan perusahaan adalah sesuai dan relevan dengan kebijakan-kebijakan yang ada
disekitar fasilitas.
JOB NO. REV

PEDOMAN LINDUNG
DOC. NO.
LINGKUNGAN 440-ML-02
0.

PAGES 6 OF 13

4.3 Peraturan / undang-undang baru yang diterima akan ditinjau untuk menetetapkan
perubahan-perubahan (jika ada), dan dicantumkan dalam persyaratan yang dibuat pada
Sistem Manajemen Lingkungan.

4.4 Sebuah pedoman akan dikelola sesuai dengan perundang-undangan yang sesuai dan
dokumen yang telah ditinjau akan dipelihara.

4.5 Definisi berikut ini digunakan dalam Sistem Manajemen Lingkungan:

Lingkungan
Suatu ruang dengan semua bahan-bahan, sumber-sumber dan kehidupan yang teratur,
termasuk peradaban manusia dan perilakunya disana yang mempengaruhi kelanjutan dari
kehidupan teratur manusia yang baik pada jiwa kehidupan dan bangunan.

Manajemen lingkungan
Suatu usaha yang terintegrasi dalam keuntungan, penuyusun, pemeliharaan, pengawasan,
pengendalian, perbaikan dan membentuk lingkungan.

Analisa lingkungan
Hasil pemikiran dalam dampak dari rencana pengelolaan lingkungan dibuat sebagai
bahan untuk proses mengambil keputusan.

Standar kualitas lingkungan


Suatu batas dari kadar kelangsungan hidup yang teratur baik berupa substansi, energi
atau komponen yang timbul atau seharusnya timbul atau substansi yang mencemari yang
mana keberadaannya adalah diperhitungkan menjadi sesuatu yang sumber yang pasti
sebagai suatu elemen lingkungan.

Dampak lingkungan
Suatu perubahan lingkungan karena aktifitas yang telah dilakukan dan ditentukan

Kompensasi pengendalian dan perbaikan biaya


Peraturan pembayaran denda bagi siapapun yang merusak dan atau yang mencemari
lingkungan ternasuk :
 Suatu kewajiban dengan memberikan kompensasi pada korban.
 Biaya perbaikan lingkungan untuk negara

Pencegahan pencemaran
Pengurangan dan eliminasi pelepasan emisi pada lingkungan. Ini semua termasuk pada
semua pencemaran bahaya atau tidak berbahaya, teratur dan tidak teratur, pada semua
media, dan dari semua sumber.

Pemakaian ulang
Penggunaan sutu produk lebih dari dua kali, tanpa perubahan suatu bentuk asli. Pemakai
kedua boleh jadi adalah samaatau berbeda dari pemakai pertama.
JOB NO. REV

PEDOMAN LINDUNG
DOC. NO.
LINGKUNGAN 440-ML-02
0.

PAGES 7 OF 13

Daur ulang
Pengumpulan, pemisahan dan perbaikan bahan berbahaya, yang mana langsung dipakai
ulang dan atau sebaiknya hanya menjadi barang yang terbuang sebagai sampah.

Kombinasi
Pembusukan biologi material organic seperti dedaunan, potongan rumput, semak-semak
dan sampah material dalam suatu material dikenali sebagai humus yang dapat digunakan
untuk meningkatkan padatan tanah.

Sampah
Sisa material yang dihasilkan dari suatu aktifitas atau proses produksi

Sampah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3),


Beberapa sampah yang berisi bahan beracun dan berbahaya yang mana karena
karakteristik tersebut dan atau konsentrasi dan atau jumlah dari salah satunya either
langsung atau tidak langsung membuat kerusakan dan atau mencemari lingkungan hidup
dan atau membahayakan kesehatan manusia.

Sampah yang diklasifikasikan sebagai "B3" sampah yang menjadi sampah bagi setiap
orang atau lebih seperti karakteristik sebagai berikut Explosive
a. Inflammable / mudah terbakar
b. Explosive / mudah meledak
c. Reactive / reaktif
d. Toxic / beracun
e. Infectious / mengandung infeksi
f. Corrosive / korosif
g. Sampah lain yang sudah di uji kadar racunnya ditetapkan menjadi suatu tipe
sampah B3.

Material berbahaya
Suatu suplai atau produk tidak terpakai that yang masih dapat digunakan tapi mempunyai
karakteristik sampah “B3”.

Sampah Padat
 Suatu suplai atau produk yang lama tidak digunakan.
 Suatu suplai atau produk yang kadaluarsa atau spesifikasi yang telah
ketinggalan (tidak memenuhi persyaratan penerimaan spesifikasi ).
 Suatu sisa kotoran / endapan, dari suatu produk atau proses
 Sesuatu yang tidak dapat digunakan secara lama untuk maksud tujuan.
 Sesuatu yang akan jadi dan menjadi dibuang.

Perbaikan berkelanjutan
Proses peningkatan sistem manajemen lingkungan, dengan tujuan mencapai perbaikan
kinerja menyeluruh, tidak seseperlu disemua area secara serempak, hasil dari usaha terus
menerus memperbaiki jalur dengan kebijakan organisasi .
JOB NO. REV

PEDOMAN LINDUNG
DOC. NO.
LINGKUNGAN 440-ML-02
0.

PAGES 8 OF 13

Aspek lingkungan
Bagian-bagian dari suatu aktifitas organisasi, produk-produk dan pelayanan, yang mana
kemungkinan besar berinteraksi dengan lingkungan.

Sistem Manajemen Lingkungan


Struktur organisasi, praktek tanggung jawab, peosedur-prosedur, peoses dan sumber-
sumber untuk penerapan dan pemeliharaan manajemen Lingkungan.

Peninjauan ulang Sistem Manajemen Lingkungan


Suatu evaluasi resmi oleh Manajemen Senior dari status dan kecukupan pada suatu
Sistem Manajemnen Lingkungan dalam hubungannya dengan kebijakan lingkungan dan
tujuan baru hasil dari perubahan keadaan.

Tujuan-tujuan / sasaran Lingkungan


(Semua tujuan-tujuan yang dibangun dari, kebijakan lingkungan dan dampak-dampak
signifikan, bahwa suatu organisasi disusun dengan sendirinya untuk mencapai penerapan
yang terukur

Strategi Perencanaan Lingkungan


Suatu rencana detail mengenai tujuan dan target-target dan keinginan organisasi untuk
menjangkaunya dalam kerangaka waktu yang cukup lama.

Target lingkungan
Detail persyaratan-persyaratan kinerja, terukur dapat diterapkan dimanapun, sesuai
dengan organisasi atau bagian-bagiannya, untuk membangun dari tujuan-tujuan
lingkungan dan bahwa perlu disusun secara lengkap untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut.

5.0 TANGGUNG JAWAB

5.1 Perencanaan secara menyeluruh mengenai Kesehatan keselamatan kerja dan lingkungan
termasuk garis tanggung jawab yang terkait dengan hal-hal lingkungan untuk kegiatan
konstruksi dilapangan.

5.2 ”Organisasi dan tanggung jawab” memuat diskripsi pekerjaan untuk posisi kunci dalam
konstruksi di lapangan. Tanggung jawab-tanggung jawab yang terkait dengan hal-hal
lingkungan adalah termasuk dalam diskripsi pekerjaan tersebut.

5.3 HSE Manager telah ditunjuk oleh management sebagai orang yang bertanggung jawab
kepada pengawasan dan pelaporan dalam penerapan dan pemeliharaan Sistrem
Manajemen Lingkungan. Site manager adalah penghubung utama dengan pihak luar
untuk berkomunikasi dengan semua pejabat-pejabat terkait dengan hal-hal lingkungan.

5.4 Site HSE Manager akan melaporkan kinerja dari suatu system dalam waktu yang
terjadwal. Pengukuran kinerja adalah termasuk jumlah ketidak sesuaian yang
terindentifikasi. Hal-hal lingkungan akan menjadi suatu item dalam agenda item papan
informasi HSE dan rapat keselamatan
JOB NO. REV

PEDOMAN LINDUNG
DOC. NO.
LINGKUNGAN 440-ML-02
0.

PAGES 9 OF 13

5.5 Site HSE Manager bertanggung jawab memastikan jumlah salinan dari semua relevant
dokumen-dokumen lingkungan perusahaan tersebut dan sesuai dengan perundang-
undangan lingkungan dan tata tertib yang sesuia serta merefleksikan Sistem Manajemen
Lingkungan.

5.6 Site HSE Manager akan memastikan bahwa manajemen lapangan PT. Yasa Industri
Nusantara dan semua anggota Subkontraktor adalah peduli dengan persyaratan-
persyaratan dari sistem dan akan mengkonfirmasinya dengan penerapan inspeksi dan
audit.

5.7 Ketidak sesuaian-ketidak sesuaian pada pokok-pokok penting, HSE Manager


bertanggung jawab untuk mencatat beberapa-beberapa kekurangan dan memastikan
tindakan yang diambil / perlakuan sesuai ketetapan yang dimilikinya dalam waktu yang
tepat.

5.8 Site Manager bertanggung jawab dengan bantuan dari Site HSE Manager, untuk
memastikan tinjauan Management secara teratur pada sistem yang telah ada. Maksud
dari tinjauan adalah untuk menilai keefektifan sistem lingkungan dan untuk
merekomendasikan perbaikan, permintaan tambahan, pelajaran atau sekumpulan data
yang berpotensi sebagai petunjuk dari kebijakan atau perubahan prosedur. Tinjauan
manajemen akan ditulis dan beberapa point diantaranya tercatat.

5.9 Isu-isu lingkungan akan dikelola dalam struktur yang baik sebagai Isu-isu Kesehatan dan
Keselamatan Kerja.. Hal-hal lingkungan adalah diperrtimbangkan terintegrasi dalam
bagian manajemen secara menyeluruh yang tanggung jawabnya kemabali pada seluruh
tenaga kerja.

5.10 Hal-hal lingkungan sebanding dengan prioritas pada semua tangung jawab manajemen

6.0 RENCANA LINGKUNGAN

6.1 UMUM

 Bagian ini memuat suatu prosedur yang harus diikuti untuk identifikasi,
pemantauan dan laporan dari dampak yang signifikan.
 Maksud dari sistem ini adalah untuk mengindentifikasi area yang spesifik dan
aktifitas yang dipersyaratkan menjadi amanat terkait dengan hal-hal lingkungan
untuk mmenuhi persyaratan perusahaan, Legal dan persyaratan local.

6.2 IDENTIFIKASI DAMPAK SIGNIFIKAN

 Persyaratan khusus yang disususun terkait dengan pengelolaan issu-issu lingkungan


dan detail serta kandungannya dalam sub seksi berikut ini :
o Emisi-emisi udara di area lain
JOB NO. REV

PEDOMAN LINDUNG
DOC. NO.
LINGKUNGAN 440-ML-02
0.

PAGES 10 OF 13

o Berbagai pelajaran dari aktifitas yang diambil oleh PT. Yasa Iindustri Nusantara
telah diidentifikasi bahwa aada sedikit atau tidak resiko lingkungan pada situasi
sebagai hasil dari aktifitas-aktifitas.
 Pengendalian berikut ini adalah suatu tempat diantara fasilitas untuk mengurangi
potensi pencemaran udara dalam fasilitas :
o Pemadam api dari halon tidak diperbolehkan
o Kaleng NDT spray dikonfirmasikan dipakai dengan aman dan lepas di udara.
Kaleng tersebut dibuang sesuai dengan instruksi pabrik.
o Bahaya potensial gas dalam fabrikasi dapat disimpan dan ditransport dan
digunakan sesuai instruksi pabrik pembuatnya.
Termasuk didalamnya :
o Acetylene
o Oxygen) Fire & explosion hazard
o LPG
o Nitrogen /Argon – Inert, can cause asphyxiation.
 Api terbuka diminimalkan dan hanya material sampah alami. Seperti kayu dan
kertas diperbolehkan untuk dibakar.
 Aktifitas Grit Blasting dilakukan dimanapun yang bisa mempunyai criteria
Confined Abrasive Building (CAB). Pasir silica tidak akan digunakan sebagai grit
blasting, dalam tmpat lain dikelola dan direncanakan dengan baik.
 Lembar data bahan dari pabrik pembuat dibuat untu semua produk cat dan
karakteristik yang terkandung didalamnya dikenali. Produk cat disimpan dan
digunakan sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat. Tempat pengecatan akan
ditandai dengan “dilarang merokok”.
 Manajemen sampah
o Produk sampah berikut telah diidentifikasi sebagai bentukan / hasil dari
aktifitas konstruksi normal di lapangan :
 Sampah besi
 Produk cat
 Produk pelumas / saringan dari permesinan
 Kayu
 Tires/Batteries
 Kertas
 Sampah umum dan sampah medis
 Saluran pembuangan
 Proses kimia film radiografi
o Sampah B3 yang dihasilkan dari proses konstruksi bisa mempunyai satu atau
lebih
karakteristik :
 Meledak
 terbakar
 Reactive
 Beracun
 Menginfeksi
 Korosif
 Sampah-sampah lain yang setelah diuji racunnya, baru bisa ditetapkan
sebagai sampah B3.
JOB NO. REV

PEDOMAN LINDUNG
DOC. NO.
LINGKUNGAN 440-ML-02
0.

PAGES 11 OF 13

 Sampah baja, limbah minyak, karet ban, batteray, dan film dari proses kimia yang
dijual oleh vendor diakui, Mayoritas sejumlah sampah kertas yang dihasilkan kantor
dikumpulkan dan dikirim untuk diadur ulang jika memungkinkan. Sampah umum
yang dihasilkan dari kantor, perumahan, area fabrikasi dan fasilitas medis dibuang di
tempat yang telah direkomendasikan oleh pihak klien sesuai dengan persyaratan
peraturan.. sampah medis yang menginfeksi dikumpulkan terpisah, dilabel, dan
dibakar di fasilitas rumah skit yang diakui. Semua sampah produk cat dikumpulkan
terpisah dalam kategori sampah berbahaya dan tidak berbahaya, Sampah-sampah
berbahaya disimpan sampai vendor kembali untuk mengelolanya, sampah tidak
berbahaya digunakan untuk pemadatan tanah dan dibuang pada tempat pembuangan
local yang direkomendasikan.

 Kontaminasi tempat perumahan


Tempat terkontaminasi dari PT. Yasa Industri Nusantara yang mendadak terkena
minyak, bahan bakar atau produk cat. adalah terlarang.

Dampak dalam komunitas

 Penggunaan bahan baku dan sumber-sumber


o PT. Yasa Industri Nusantara menggunakan sumber alami dalam sejumlah
 Bahan bakar minyak
 Air
o Sumber sumber tersebut dikelola dengan cara mengurangi konsumsi
o Kota tempat suplai air dipantau kesesuaiannya sesuai dengan persyaratan
minimum dari WHO. Contoh diambil diambil dalam setiap bulan dan
laporan analisa dibuat oleh lembaga berwenang yang diakui
o Volume air akan dicatat untuk
 Konstruksi lapangan
 Kantin
 Camp
 Area perumahan

Suatu substansi beragam yang normal dilaporkan pada the Site Manager dan
Site HSE Manager untuk tambahan referensi bertindak dan penyelidikan.

 Gangguan / isu-isu yang lain


o Aktifitas radiografi di lapangan konstruksi dilakukan sesuai persyaratan
peraturan dan material radiografi disimpan dalam bunker area yang terkendali
dan diakui.
o Prosedur dari subkontraktor disesuaikan selama pengendaliamn sumber-
sumber tersebut ditangani di konstruksi lapangan dan menajdi subyek audit
oleh lembaga lokal yang berwenang dan PT. Yasa Industri Nusantara.
o Are yang terpapar kebisingan diminimalkan dengan penggunaan mufflers
dalam pengendalian teknik dan oleh perawatan yang teratur dari peralatan.
JOB NO. REV

PEDOMAN LINDUNG
DOC. NO.
LINGKUNGAN 440-ML-02
0.

PAGES 12 OF 13

6.3 PEMANTAUAN DAN LAPORAN.

 Sebuah form akan dikelola untuk setiap dampak lingkungan yang telah
teridentifikasi. Methode pemantauan dan pelaporan akan di tampilkan dan
beberapa tujuan untuk tindakan perbaikan akan diindikasi.
 Pemantauan untuk memenuhi tuntutan perusahaan dan perrsyaratan perundang-
undangan akan dilakukan dalam sejumlah cara :
o Oleh semua personel selama aktifitas rutin.
o Selama perencanaan HSE Departemen melakukan inspeksi, sesudah sebuah
laporan dibuat.
o Selama perencanaan kuartir pemantauan lingkungan dan pemeriksaan
setelah sebuah laporan dibuat. Tindakan tersebut diambil sesuai dengan
Daftar Periksa yang harus dipenuhi dalam Perencanaan Lingkungan yang
dikelola oleh Site HSE Manager and Environmental Coordinator.
o Oelh pihak-pihak luar yang ditentukan oleh Management dan Lembaga yang
berwenang.
o Oleh Departemen Quality Assurance sebagai bagian jadwal audit program.
 HSE Manager akan mengelola tindakan perbaikan dalam buku log detail semua
catatan laporan ketidak puasan yang tercatat. The HSE Manager bertanggung
jawab untuk memastikan tindkan-tindakan perbaikan telah ditetapkan pada orang
yang bertanggung jawab langsung dan diselesaikan dalam waktu yang tepat.
 Dalam tambahan pemantauan audit dan inspeksi, catatan-catatan akan dikelola
untuk setiap dampak lingkungan yang telah terindentifikasi. Pengukuran diambil
dan statistics diterbitkan oleh HSE Department.
 Informasi berikut adalah sebagai suatu standar minimumpelaporan bulanan
berdasarkan Dewan pengurus K3L, Komite Keselamatan atau Safety Komite :
o Penggunaan bahan bakar (Diesel and Gasoline) – jumlah volume yang dibeli
setiap bulan dicatat dan dibandingkan dengan catatan penggunaan dan
volume yang disimpan
o Produk-produk cat (Paints and Thinners) – jumlah volume yang dibeli setiap
bulan dicatat dan dibandingkan dengan catatan penggunaan dan volume
yang disimpan.
o Suplai air – Jumlah volume air yang dikonsumsi akan dicatat.
o Volume sampah kertas yang didaur ulang.
o Volume kimia radiografi yang dibuang for disposal.
o Kaleng semprot NDT
o Volume sampah umum yang dibuang
o Volume sampah medis yang dibuang
o Volume samapah baja yang dibuang
o Penyemprotan untuk mengendalikan malaria dan demam berdarah .

7.0 PERSIAPAN DARURAT

Kasus Terburuk yang diduga dibuat suatu skenario kejadian darurat terkait dengan
lingkungan adalah tumpahan mendadak dari solar atau bensin.
HSE Department beratanggung jawab menjaga stok yang cukup dan efektif sebagai
pencahar minyak dan bahan bakar dengan penetral pada suatu peristiwa tumpahan
terjadi secara mendadak.
JOB NO. REV

PEDOMAN LINDUNG
DOC. NO.
LINGKUNGAN 440-ML-02
0.

PAGES 13 OF 13

Pada suatu area tumpahan minyak harus diisolasi dari potensi sumber nyala dengan
tanda bendera sekaligus diberi tanda peringatan.
Prosedur darurat resmi dalam konstruksi lapangan harus diaplikasikan juga pada hal-
hal yang terkait dengan kondisi darurat lingkungan .

8.0 PELATIHAN DAN KEPEDULIAN

8.1 PT. Yasa Industri Nusantara akan memastikan bahwa orang-orang yang tepat yang
perlu untuk diberi pelatihan teridentifikasi dan pengadaan training yang sesuai dengan
hal-hal yang terkait dengan masalah lingkungan.

8.2 Orang yang bertanggung jawab menjelaskan persayratan menangani material atau
peralatan yang berpotensi menyebabkan dampak lingkungan akan mendapatkan
pelatihan yang tepat dan sesuai kebutuhan.

8.3 Pada pelatihan tambahan lokal yang terorganisasi , Departemen Lingkungan dari
perusahaan akan mengadakan pelatihan menganai lingkungan untuk orang yang
terpilih.

9.0 MANAJEMEN LIMBAH

9.1 Dalam suatu hal inisiatif untuk mengambil tindakan sebagai hasil dari identifikasi dari
dampak lingkungan, adalah tanggung jawab dari setiap anggota organisasi jalur
manajemen dan diperlukan pengawasan untuk memastikan bahwa area yang
berpotensi terkontaminasi limbah adalah harus diminimalkan dalam pengendalian
suatu area. Hal ini adalah termasuk :
 Penggunaan electronic mail yang dalam prakteknya distribusinya dibatasi dari
material yang tercetak, daur ulang produk kertas.
 Pemeriksaan pada kebocoran air sekaligus pemantauan dan penggunaannya.
 Pemantauan dan pengendalian mesin foto kopi.
 Pemberian isolasi pada alat-alat bertenaga listrik sesuai pemakaian

10.0 AUDIT LINGKUNGAN DAN TINDAKAN-TINDAKAN PERBAIKAN

11.1 Suatu audit tahunan yang dijadwalkan akan dikelola dengan persetujuan oleh Site
Manager.

11.2 Site HSE Manager, denagn asistennya dari Area Quality Manager, akan bertanggung
jawab untuk penerapan jadwal audit, atau temuan pelaporan dan log pengelolaan
suatu tindakan perbaikan.

11.3 Ko-ordinator lingkungan akan memastikan bahwa tinadakan perbaikan diselesaikan


dalam waktu yang tepat

11.4 Hasil-hasil audit dan status tindakan perbaikan akan dibuat tabelnya sebagai bahan
untuk tinjauan ulang manajemen.

Anda mungkin juga menyukai