Soap Fira Nica Revisi
Soap Fira Nica Revisi
NIM : 30718012
Analisa (A)
Dx : Ny. A usia 25 tahun G2P10001 UK 37 Minggu T/H/I, Puka, inpartu Kala I fase aktif
dengan Presentasi Bokong
1. Lakukan inform consent. Melakukan informed consent kepada ibu untuk dilakukan
pemeriksaan.
Evaluasi: ibu bersedia dan ibu menyetujui
2. Lakukan pemeriksaan dan beritahu hasil. Menjelaskan hasil pemeriksaan fisik kepada
ibu yaitu
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Emosional : Stabil
Tanda vital : T/D: 110/70 mmHg, S:36,5°C N:84 x/m, RR :24 x/m
dan memberitahukan kepada ibu bahwa letak posisi bayi adalah sungsang
Evaluasi: Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.
3. Lakukan Observasi. Melakukan observasi keadaan umum ibu, DJJ, His T/D dan suhu
setiap 2 jam sekali.
Evaluasi: observasi sudah dilakukan
4. KIE mengurangi rasa sakit. Menjelaskan kepada ibu cara mengurangi rasa sakit pada
saat kenceng-kenceng dengan cara menarik nafas panjang kemudian dihembuskan
perlahan lewat mulut. Ibu tidak boleh mengejan dahulu. Atau bisa mengambil posisi
yang nyaman seperti miring ke kiri
Evaluasi: ibu mengerti penjelasan yang diberikan
5. Persiapan alat. Menyiapkan peralatan untuk pertolongan persalinan seperti
a. Pertus set : 1 gunting episiotomy, 2 klem tali pusat, 1 gunting tali pusat, benag tali
pusat, 1 kateter metal, 1 pasang sarung tangan, kasa steril, betadine, oxytocin 10 IU,
spuit 3 cc, penghisap lender delee
b. Heating set : pinset sinergis, nald fooder, gunting benang, catgut, jarum otot dan
jarum kulit, 1 pasang sarung tangan, kasa steril, spuit 5cc.
c. Tempat untuk plasenta, larutan klorin 0,5%, air DTT, tempat sampah basah dan
kering, larutan detergen
d. Pakaian ibu dan pakaian bayi.
Evaluasi: persiapan alat sudah dilakukan
6. KIE cara meneran. Memberitahu ibu cara meneran yang benar yaitu menarik nafas
panjang kemudian di tekan ke bawah (di daerah vagina), jangan menyimpan nafas di
leher
Evaluasi: ibu mengetahui cara meneran yang benar
7. Lakukan kolaborasi. Melakukan kolaborasi dengan dokter Sp.OG
Evaluasi:sudah dilakukan kolaborasi
8. Beri support mental. Memberitahukan keluarga dan suami untuk memberikan dukungan
mental kepada ibu.
Evaluasi: keluarga dan suami sudah memberikan dukungan kepada ibu
9. Konseling Kebutuhan nutrisi. Memberitahukan konseling kepada ibu untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi ibu
Evaluasi: ibu mengerti konseling pemenuhan kebutuhan nutrisi yang diberikan
10. Lakukan pasang infus.Memjelaskan kepada ibu akan dilakukan pemasangan infuse jika
terjadi indikasi dan mempersiapkan rujukan
Evaluasi: ibu mengerti penjelasan yang diberikan
11. Memberitahu ibu jangan meneran selama pembukaan belum lengkap.
Evaluasi: ibu sudah menegrti.
Kesadaran: Composmentis
Inspeksi tampak tanda-tanda gejala kala II yaitu adanya dorongan ingin meneran, tekanan
pada anus, perineum menonjol, vulva membuka.
Dilakukan pemeriksaan dalam didapatkan hasil vagina tidak ada kelainan, porsio tidak
teraba, ketuban pecah spontan (-) pukul 11.05 WIB, pembukaan 10 cm (lengkap), presentasi
bokong, penurunan Hodge III+, posisi UUK depan, tidak ada molase
Asessment (A)
Diagnosa : G2P10001 hamil minggu partus kala II tunggal hidup intra uterin presentasi
bokong
Planing (A)
1. Memberitahu ibu dan keluarga tentang resiko yang dapat terjadi dengan persalinan normal
dengan presentasi bokong bayi akan mengalami asfeksia (sesak nafas).
Evaluasi: ibu dan keluarga mengetahui resiko yang akan terjadi
2. Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses pimpinan meneran
a. Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap
b. Meminta bantuan keluarga unutk menyiapkan posisi ibu meneran
Evaluasi: pimpinan meneran sudah dilakukan
3. Memberikan ibu minum manis disela-sela his mereda untuk menambah tenaga ibu, lanjutkan
dngan mengecek DJJ
Evaluasi: sudah diberikan kebutuhan cairan
4. Menyiapkan pertolongan kelahiran bayi dengan cara bracht
a. Memastikan penurunan bokong serta kemungkinan adanya penyulit
b. Meminta dan mengajarkan ibu untuk meneran dengan benar selama masih ada his
c. Melakukan episiotomy untuk memperlebar jalan lahir, dilakukan pada saat ibu
mengejan dan ada his untuk mengurangi rasa sakit pada ibu
d. Segera setelah bokong lahir, bokong dicekam secara bracht (kedua ibu jari penolong
sejajar dengan panjang paha, jari-jari yang lain memegang daerah panggul)
e. Tidak melakukan intervensi, mengikuti saja proses keluarnya janin
f. Melonggarkan tali pusat setelah lahirnya perut dan sebagian dada
g. Melakukan hiperlordosis janin pada saat angulus scapula inferior tampak dibawah
symphisis (dengan mengikuti gerak rotasi anterior yaitu punggung janin) di dekatkan
kearah perut ibu tanpa tarikan dan disesuaikan dengan lahirnya badan bayi
h. Menggerakkan ke atas hingga lahir dagu, mulut, hidung, dahi dan kepala, bayi lahir
spontan Pukul 06.05 WIB jenis kelamin laki-laki.
i. Meletakkan bayi di perut ibu, membungkus bayi dengan handuk hangat,
membersihkan tubuh bayi
j. Menjepit tali pusat menggunakan klem ± 3 cm dari pusat bayi. Melakukan urutan pada
tali pusat mulai dari klem ke arah ibu dan memasang klem kedua ± 2-3 cm dari klem
pertama (ke arah ibu)
k. Memegang tali pusat dengan satu tangan melindungi bayi dari gunting dan memotong
tali pusat di antara 2 klem
4. Melakukan penilaian (selintas)
Apakah bayi cukup bulan?
Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernafas tanpa kesulitan?
Apakah bayi bergerak dengan aktif?
Evaluasi : bayi lahir menangis spontan, bernafas normal, bergerak aktif
5. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya (kecuali kedua
tangan) tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan handuk/kain yang kering.
Pastikan bayi dalam posisi dan kondisi aman diperut bagian bawah ibu.
Evaluasi : bayi telah dikeringkan
6. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan hanya satu bayi yang lahir (hamil tunggal)
Evaluasi : tidak ada bayi kedua
7. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi baik
Evaluasi : ibu bersedia disuntik
8. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 IU secara IM di 1/3 distal
lateral paha ibu
Evaluasi : ibu telah disuntik oksitosin
9. Setelah 2 menit sejak bayi lahir, pegang tali pusat dengan satu tangan pada sekitar 5 cm dari
pusar bayi, kemudian jari telunjuk dan jari tengah tangan lain menjepit tali pusat dan geser
hingga 3 cm proksimal dari pusar bayi. Klem tali pusat pada titik tersebut kemudian tahan
klem ini pada posisinya, gunakan jari telunjuk dan tengah tangan lain untuk mendorong isi tali
pusat ke arah perut ibu (sekitar 5cm) dan klem tali pusat pada sekitar 2 cm distal dari klem
pertama
Evaluasi : tali pusat telah terjepit
10. Pemotongan dan pengikatan tali pusat dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit
(lindungi perut bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat diantara 2 klem tersebut. Ikat tali
pusat dengan benang DTT/Steril pada satu sisi kemudian lingkarkan lagi benang tersebut dan
ikat tali pusat dengan simpul kunci pada sisi lainnya. Lepaskan klem dan masukkan dalam
wadah yang telah disediakan
Evaluasi : tali pusat telah terpotong dan diikat dengan benang steril
11. Meletakkan bayi tengkurap didada ibu untuk kontak kulit ibu dan bayi.
Evaluasi : bayi berada di dada ibu dengan posisi tengkurap dan diselimuti
SKOR 0 1 2
Paritas Primigraviga Multigravida -
Usia Kehamilan >39 minggu >38 minggu <37 minggu
Taksiran berat >3650 gram 3176 - 3629 <3176
janin
Riwayat letak Tidak pernah Satu kali Dua kali/l1bih
bokong
Dilatasi serviks <2cm 3 cm >4cm
Turunnya (station) -3 cm -2 cm <-1 cm/ lebih
jika Skor rrndah (</=4) sebaiknya SC
2. PERSALINAN BRACHT
a. Saat bokong sudah berada pada vulva dan vagina, dan dipastikan sudah buka
lengkap, jika ada his maka ibu boleh meneran
b. Jika bokong sudah berada pada vagina melakukan injeksi oksitosin 5 unit
secara IM, lakukan episiotomi jik ada indikasi perineum kaku dsb
c. Longgarkan talipusat saat talipusat lahir
d. Pegang bokong secara bracht, yaitu kedua ibu jari memegang dengan searah
sumbu panjang paha dengan jari yang lain memegang panggul (saat
memegang bokong, diharapkan dengan hati-hati dan tanpa adanya penarikan)
e. Membiarkan bokong hingga skapula (tulang belikat) lahir dan sampai di
vagina
f. Saat tulang belikat sudah lahir, lakukan gerakan hiperlordosis, dimana
bokong bayi diarahkan keatas hingga perut ibu, sementara assisten
melakukan suprapubic yaitu menekan pada atas sysphisis agar kepala tetap
fleksi
g. Nilai apakah bahu bayi sudah lahir semua, jika sudah melanjutkan
tatalaksana bracht
h. Tetap gerakan hiperlordosis untuk melahirkan secara berurut dari bokong,
talipusat, perut, bahu, lengan, dagu, mulut, hingga bagian seluruh kepala lahir
i. Meletakkan bayi diperut ibu
j. Memtotong talipusat
k. Melakukan asuhan pada BBL