Anda di halaman 1dari 10

PERKEMBANGAN INTELEGENSI ANAK USIA

DINI HINGGA USIA DEWASA

DISUSUN OLEH
TAUFIK HIDAYAT SATRIA
1924040002

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


FAKULTAS TEKNIK
PEND. TEKNIK ELEKTRO
2019/2020
DAFTAR PUSTAKA

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa maka penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ perkembangan intelegensi anak usia
dini hingga dewasa”.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat.

Enrekang, 30 desember 2020

penulis
DAFTAR ISI

BAB I...................................................................................................................................5
PENDAHULUAN..................................................................................................................5
Latar belakang masalah..................................................................................................5
Rumusan masalah..........................................................................................................5
Tujuan pembahasan.......................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................6
Pengertian intelegensi...................................................................................................6
Karakteristik intelegensi pada tiap fase perkembangan.................................................6
Hubungan antara intelegensi dan tingkah laku (hasil belajar).......................................9
BAB III...............................................................................................................................10
PENUTUP..........................................................................................................................10
Kesimpulan...................................................................................................................10
Saran............................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

Latar belakang masalah


Periodesasi perkembangan berlangsung dari fase prenatal, infancy, bayi, kanak
kanak, remaja, dewasa, dan lanjut usia. Masing masing fase tersebut memiliki
karakteristik yang khas. Peningkatan dari suatu fase ke fase selanjutnya terjadi
perubahan yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Perkembangan ini juga
berkaitan dan muncul dengan adanya kepribadian, motivasi, minat, sikap, dan
kebiasaan belajar.

Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Pengertian intelegensi
2. Karakteristik intelegensi tiap fase perkembangan
3. Hubungan intelegensi dan keberhasilan dalam belajar

Tujuan pembahasan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk memahami apa yang dimaksud dengan intelgensi
2. Untuk mengetahui apa saja karakteristik dari intelegensi pada tiap fase
perkembangan
3. Untuk mengetahui hubungan intelgensi dan keberhasilan dalam belajar
BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian intelegensi
Intelegensi merupakan salah satu kemampuan yang dimiliki manusia.
Kemampuan intelegensi merupakan kecakapan umum dan bersifat potensial.
Kecakapan ini bisa menjadi kecakapan nyata dengan adanya bantuan lingkungan.
Meskipun intelegensi sangat penting dalam pendidikan, rentang pemahaman
tentang konsep intelegensi sangat bervariasi. Akibatnya muncul perdebatan
mengenai konsep intelegensi dalam pelaksanaan pendidikan.

Kata intelegensi berasal dari Bahasa latin yaitu “intelligere” yang berarti
menghubungkan atau menyatukan satu sama lain. Menurut stern dan claparde,
intelgensi adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri secara mental terhadap
situasi atau kondisi baru. Menurut K. buhler, intelegensi adalah perbuatan yang
disertai dengan pemahaman dan pengertian.

Menurut david Wechsler, mengatakan bahwa intelegensi adalah kapasitas untuk


mengerti lingkungan dan kemampuan akal budi untuk mengatasi tantangan
tantangannya. Kemudian pada kesempatan lain, david mengatakan bahwa
kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan
menghadapi lingkungannya secara efektif.

Ciri ciri intelegensi diantaranya yaitu:


 Intelegensi tidak bisa dilihat secara langsung, melainkan harus
disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi
dari proses berpikir rasional itu.
 Intelegensi tercermin dari tindakan yang terarah pada penyesuaian diri
terhadap lingkungan dan pemecahan masalah yang timbul dari padanya.

Karakteristik intelegensi pada tiap fase perkembangan

Intelegensi pada manusia tidak mudah diukur karena tidak mudah terlihat
perubahan kecapatan perkembangan tersebut. Pada umumnya tiga sampai empat
tahun pertama menunjukkan perkembangan kemampuan yang hebat, selanjutnya
akan terjadi perkembangan yang teratur. Pada masa remaja, kemampuan untuk
mengatasi masalah majemuk bertambah. Pada masa awal remaja, kira kira pada
usia 12 tahun, anak berada pada masa yang disebut “masa oerasi formal” (berpikir
abstrak). Pada masa ini remaja telah berpikir dengan mempertimbangkan hal yang
mungkin, disamping hal yang nyata (Gliedmen, 1986: 475-475).

a. Usia dini
Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentan usia 0-6 tahun (undang
undang sisdiknas tahun 2003) dan 0-8 tahun menurut para pakar pendidikan
anak. Menurut Mansur (2005:88) anak usia dini adalah anak yang berada
dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik. Mereka
miliki pola pertumbuhan dan perkembangan yang khusus sesuai dengan
tingkat pertumbuhan dan perkembangannya. Beberapa factor yang
mempengaruhi intelegensi anak usia dini adalah factor bawaan, yaitu factor
yang berasal dari gen orang tua; factor minat, sesuai dengan minat anak
berinteraksi dengan dunia luar; dan factor pembentukan, yaitu segala keadaan
diluar dari seseorang yang mempengaruhi intelegensi. Factor pembentukan
dibagi dua, yaitu factor yang direncanakan (misalnya dari sekolah) dan factor
yang tidak direncanakan (misalnya dari lingkungan sekitar). Intelegensi anak
usia dini masih dalam tahap perkembangan, jadi masih sedikit intelegensi
yang terlihat.

b. Usia remaja
Periode masa remaja kiranya dapat didefinisikan secara umum sebagai suatu
periode dalam perkembangan manusia. Batas usia remaja menurut kartono
(1990), dibagi tiga yaitu remaja awal (12-15 tahun), remaja pertengahan (15-
18 tahun), dan remaja akhir (18-21 tahun). Pertumbuhan otak mencapai
sempurna pada usia 12-20 tahun secara fungsional, perkembangan kognitif
(kemampuan berfikir) dapat di gambarkan sebagai berikut.
1. Secara intelektual remaja mulai dapat berfikir logis tentang gagasan
abstrak.
2. Dapat membuat rencana, strategi, membuat keputusan, dan memecahkan
masalah.
3. Sudah mampu menggunakan abstraksi abstraksi, membedakan yang
konkrit dengan yang abstrak.
4. Munculnya kemampuan nalar secara ilmiah, belajar menguji hipotesis.
5. Memikirkan masa depan, perencanaan, dan mengeksplorasi alternative
untuk mencapainya psikologi remaja
6. Mulai menyadari proses berpikir efisien dan belajar berintrospeksi
7. Wawasan berpikirnya semakin luas, bisa meliputi agama, keadilan,
moralitas, dan identitas jati diri.
Karakteristik perkembangan intelektual remaja digambarkan oleh keating
(syamsu yusuf, 2004 : 195-196) sebagai berikut.
1. Kemampuan intelegensi remaja telah sampai pada fase operasi formal
sebagaimana konsep piaget. Berlainan dengan cara berpikir anak anak
yang tekanannya kepada kesadaran sendiri disini dan sekarang (here and
now), cara berpikir remaja berkaitan erat dengan dunia kemungkinan
(world of possibilities).
2. Melalui kemampuannya untuk menguji hipotesis, muncul kemampuan
nalar secara ilmiah.
3. Mampu memikirkan masa depan dan membuat perencanaan dan
mengeksplorasi berbagai kemungkinan untuk mencapainya.
4. Mampu menyadari aktivitas kognitifnya dan mekanisme yang mebuat
proses kognitif tersebut efisien atau tidak efisien.
5. Cakrawala berpikirnya semakin luas.

Bahasa dan perilaku intelegensi


Remaja awal Remaja akhir

Berkembang penggunaan Bahasa Lebih memantapkan diri pada Bahasa


sandi dan mulai tertarik mempelajari asing tertentu yang dipilihnya
Bahasa asing
Menggemari literature yang Menggemari literature yang
bernapaskan dan mengandung segi bernapaskan dan mengandung nilai
erotic, fantastic, dan estetik nilai filosofis, ethis, religius
Pengamatannya dan tanggapannya Lebih bersifat rasionalisme idealis
masih bersifat realisme kritis

Proses berfikirnya sudah mampu Sudah mampu mengoperasikan


mengoperasikan kaida kaidah logika kaidah kaidah logika formal disertai
formal dalam term yang bersifat kemampuan membuat generalisasi
abstrak yang lebih bersifat konklusif dan
komperehensif
Kecakapan dasar intelektual Tercapainya titik puncak kedewasaan,
umumnya menjalani laju yang kemudian mungkin ada
perkembangan yang terpesat pertambahan yang sangat terbatas
bagi yang terus bersekolah, bahkan
mungkin menjadi mapan yang suatu
saat menjalani deklinasi
Kecakapan dasar khusus atau Kecenderungan bakat tertentu
aptitudes mulai menunjukkan mencapai titik puncak dan
kecenderungan kecenderungan secara kemantapannya
jelas

c. Usia dewasa
Dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap
menerima kedudukan dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa
lainnya. Masa dewasa awal dimulai pada usia 18 tahun sampai 40 tahun, saat
perubahan perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya
kemampuan produktif (Hurlock, 2009).
Dalam usia dewasa intelegensi dibagi menjadi dua, yaitu:
 fluid intelligence, yaitu kemampuan seseorang untuk melakukan
penaalaran secara abstrak
 crystal intelligence, yaitu akumulasi dari informasi dan keterampilan
verbal
Hubungan antara intelegensi dan tingkah laku (hasil belajar)

Kemampuan berfikir abstrak menunjukkan perhatian seseorang terhadap kejadian


dan peristiwa yang tidak kongkrit, misalnya: pilihan pekerjaan, corak hidup
masyarakat, pilihan pasangan hidup yang sebenarnya masih jauh didepannya. Bagi
remaja, corak perilaku pribadinya dihari depan, dan corak tingkah lakunya
sekarang akan berbeda. Kemampuan abstrak akan berperan dalam perkembangan
kepribadiannya.
Kemampuan abstraksi mempermasalahkan kenyataan dan peristiwa peristiwa
dengan keadaan bagaimana yang semestinya menurut alam pikirannnya. Situasi
ini (yang diakibatkan kemampuan abstraksi) akibatnya dapat menimbulkan
perasaan tidak puas dan putus asa. Melalui pengalaman dan penghayatan
kenyataan serta dalam menghadapi pendapat orang lain, maka egosinterisme
berkurang. Pada akhirnya pengaruh egosentrisitas pada remaja sudah sedemikian
kecilnya, sehingga berarti remaja sudah dapat berpikir abstrak dengan mengikut
sertakan pandangan dan pendapat orang lain.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa
perkembangan intelegensi merupakan suatu kemampuan seseorang untuk berpikir
dan memecahkan masalah secara rasional. Kemampuan intelegensi ini juga
berhubungan dengan keberhasilan belajar. Dan perkembangan intelegensi terbagi
menjadi beberapa fase dan mempunyai karakteristik masing masing.

Saran
Dalam penulisan makalah ini saya selaku penulis menyadari bahwa masih
banyak terdapat kekurangan baik dari segi isi maupun pembahasannya. Oleh
karena itu kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini
DAFTAR PUSTAKA

http://www.markijar.com/2018/12/pengertian-intelegensi-lengkap-ciri.html?m=1

https://www.covesia.com/mahasiswa/baca/75184/pengaruh-stunting-terhadap-
perkembangan-intelegensi-pada-anak-usia-dini

https://www.slideshare.net/mobile/opayanti/perkembangan-intelektual-pada-fase-
remaja

https://www.academia.edu/9445690/makalah_perkembangan_intelegensi_remaja

Anda mungkin juga menyukai