Anda di halaman 1dari 5

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

KEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJAR


MIND MAPPING & RESUME MATERI PERTEMUAN KE-12

Dosen Pengampu :

Verlanda Yuca,M.Pd

Seksi Kelas :

202021270156

Disusun Oleh :

Liroza Viona Emriska

NIM : 20046133

MATERI :

1. KEJENUHAN DALAM BELAJAR

a. Pengertian kejenuhan dalam belajar

b. Faktor penyebab dan cara mengatasinya

2. TRANSFER DALAM BELAJAR

a. Pengertian transfer dalam belajar

b. Ragam transfer dalam belajar

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
MIND MAPPING

Kejenuhan Dalam Belajar

Defenisi kejenuhan Faktor penyebab

Cara mengatasi kejenuhan belajar

Transfer Dalam Belajar

Pengertian transfer belajar Ragam transfer belajar


RESUME MATERI

1. KEJENUHAN DALAM BELAJAR

a. Pengertian Kejenuhan Dalam Belajar


Kejenuhan belajar adalah suatu kondisi mental di mana seorang siswa mengalami
kebosanan yang amat sangat untuk melakukan aktifitas belajar, dan kebosanan
tersebut membuat motivasi belajar mereka menurun, timbulnya rasa malas yang berat,
dan menurunnya prestasi belajar. Gejala-gejala kejenuhan belajar dapat dikategorikan:
1) keletihan emosional, 2) depersonalisasi, 3) menurunnya keyakinan akademis.
Menurut para ahli, Menurut Muhibbin Syah (2010), jenuh dapat berarti jemu dan
bosan dimana sistem akalnya tidak dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan
dalam memproses item-item informasi atas pengalaman baru. Sedangkan secara
harfiah jenuh ialah padat atau penuh sehingga tidak memuat apapun.
Menurut Al-Qawiy (2004), Kejenuhan adalah tekanan sangat mendalam yang
sudah sampai titik jenuh. Kejenuhan belajar adalah suatu kondisi mental seseorang
saat mengalami rasa bosan dan lelah yang amat sangat sehingga mengakibatkan
timbulnya rasa lesu tidak bersemangat atau hidup tidak bergairah untuk melakukan
aktivitas belajar.
James 0. Whittaker (dalam Bahri: 2002) menjelaskan bahwa belajar adalah proses
di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau belajar.

b. Faktor Penyebab dan Cara Mengatasi Kejenuhan Dalam Belajar


# Faktor Penyebab :
1. Terlalu lama waktu untuk belajar tanpa atau kurang istirahat. Belajar secara rutin
atau monoton tanpa variasi.
2. Lingkungan belajar yang buruk atau tidak mendukung. Lingkungan yang
mendukung dapat meningkatkan motivasi belajar begitu pula dengan lingkungan yang
kurang mendukung dapat meyebabkan kejenuhan belajar.
3. Lingkungan yang baik menimbulkan suasana belajar yang baik , sehingga
kejenuhan dalam belajar akan berkurang. Begitupun sebaliknya.
4. Konflik. Adanya konflik dalam lingkungan belajar anak baik itu konflik dengan
guru atau teman.
5. Tidak adanya umpan balik positif terhadap belajar. gaya belajar yang berpusat pada
guru atau siswa tidak diberi kesempatan dalam menjelaskan maka siswa dapat merasa
jenuh.
# Cara Mengatasi :
1. Melakukan istirahat dan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi
dengan takaran yang cukup banyak.
2. Pengubahan atau penjadwalan kembali jam-jam dari hari hari belajar yang
dianggap lebih memungkinkan siswa belajar lebih giat.
3. Pengubahan dan penataan kembali lingkungan belajar siswa yang meliputi
pengubahan lokasi meja tulis, lemari, rak buku, alat-alat perlengkapan belajar dan
sebagainya sampai memungkinkan siswa merasa berada disebuah kamar baru yang
lebih menyenangkan untuk belajar.
4. Memberikan motivasi dan stimulasi baru agar siswa merasa terdorong untuk belajar
lebih giat dari pada sebelumnya.
5. Siswa harus berbuat nyata (praktik/bermain peran) dengan cara belajar dan belajar
lagi.
2. TRANSFER DALAM BELAJAR

a. Pengertian Transfer Dalam Belajar


Transfer dalam belajar adalah pengaruh hasil belajar yang telah diperoleh pada
waktu lalu berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar yang dilakukan kemudian,
baik di sekolah maupun di luar sekolah. Transfer vertlikal adalah menerangkan
keadaan di mana seseorang pelajar meningkat kemampuannya pada tugas-tugas yang
kompleks. Transfer vertikal jenis ini adalah suatu kecakapan yang dipelajari dan
diperoleh lebih cepat bila telah didahului oleh peristiwa belajar lebih dahulu. Indikator
tranfer belajar dapat dilihat dari, a) nilai evaluasi 1, b) pikiran, ingatan, perasaan c)
unsur-unsur identik dari materi terkait, d) hasil belajar yang dilakukan kemudian, e)
nilai nilai evaluasi.
Pengertian transfer dalam belajar dan pembelajaran Menurut L.D. Crow dan A.
Crow dalam Suryabrata, (2004) transfer belajar adalahpemindahan-pemindahan
kebiasaan berfikir, perasaan atau pekerjaan, ilmu pengetahuan atau keterampilan, dari
suatu keadaan ke keadaan belajar yang lain. Pengetahuan dan keterampilan peserta
didik sebagai hasi belajar pada masa lalu seringkali mempengaruhi proses belajar
yang sedang dialaminya sekarang. Transfer dalam proses pembelajaran yang biasa
disebut dengan transfer belajar (transfer of learning) itu mengandung arti pemindahan
keterampilan hasil belajar dari suatu situasi ke situasi berikutnya.

b. Ragam Transfer Dalam Belajar


1.Transfer Positif
Transfer yang berefek lebih baik terhadap kegiatan belajar selanjutnya. Transfer
positif yakni belajar dalam situasi yang dapat membantu belajar dalam situasi-situasi
lain. “Memperoleh keuntungan’ berarti bahwa pemindahan atau pengalihan hasil
belajar itu berperanan positif, yaitu mempermudah dan menolong dalam menghadapi
tugas belajar yang lain dalam rangka kurikul di keskolah atau dalam mengatur
kehidupan seharihari, transfer belajar demikian tersebut disebut “transfer positif”.
2.Transfer negatif
Transfer yang berefek buruk terhadap kegiatan belajar selanjutnya. Transfer negatif
dapat dialami seorang siswa apabila ia belajar dalam situasi tertentu yang memiliki
pengaruh merusak atau mengalami hamnbatan terhadapketrampilan/pengetahuan
yang dipelajari. “Mengalami hambatan” berarti bahwa pemindahan atau pengalihan
hasil belajar itu berperanan negatif, yautu mempersukar dan mempersulit dalam
menghadapi tugas belajar yang lain dalam rangka kurikulum sekolah, atau dalam
mengatur kehidupan sehari-hari, transfer belajar yang demikian disebut “transfer
negatif”.
3. Transfer Vertikal
Transfer yang berefek baik terhadap kegiatan belajar/pengetahuan yang lebih tinggi.
Transfer vertikal (tegak lurus) dapat terjadi dalam diri seorang siswa apabila
pelajaran yang telah dipelajari dalam situasi tertentu membantu siswa tersebut dalam
menguasai pengetahuan/ketrampilan yang lebih tinggi atau rumit.
4. Transfer lateral
Transfer yang berefek baik terhadap kegiatan belajar pengetahuan/ketrampilan yang
sederajat. Tranfer lateral (ke arah samping) dapat terjadi dalam diri seorang siswa
apabila ia mampu menggunakan materi yang telah dipelajarinya untuk mempelajari
materi yang sama kerumitannya dalam situasi-situasi yang lain. Dalam hal ini,
perubahan waktu dan tempat tidak mengurangi mutu hasil belajar siswa tersebut.
REFERENSI

Muna, N. R. (2016). Efektifitas teknik self regulation learning dalam mereduksi tingkat kejenuhan
belajar siswa di sma insan cendekia sekarkemuning cirebon. Holistik, 14(2).

Rohman, M. A. (2018). Kejenuhan belajar pada siswa di sekolah dasar full day school (Doctoral
dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).

Garuda Ristekdikti. (2010). Upaya Mengatasi Kejenuhan Dalam Belajar.


https://bit.ly/3xKsPWs .(diakses pada tanggal 04 Mei 2021).

Antara, I. N. R., Haris, I. A., & Nuridja, I. M. (2014). Pengaruh kesiapan dan transfer belajar
terhadap hasil belajar ekonomi di SMA Negeri 1 Ubud. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha, 4(1).

Nofindra, R. (2019). INGATAN, LUPA DAN TRANSFER DALAM BELAJAR DAN


PEMBELAJARAN. JURNAL PENDIDIKAN ROKANIA, 4(1), 21-34.

Anda mungkin juga menyukai