Anda di halaman 1dari 40

http://rumahpeneleh.or.

id
Jembatan Religiositas Kebangsaan

K O N S O L I D A S I U M M AT:
HIJRAH (DESAIN) UNTUK NEGERI

AJI DEDI MULAWARMAN


D O S E N F E B U N I V E R S I TA S B R A W I J AYA
Diskusi Panel & Reuni Alumni HMI UII
Nasionalisme di Ambang Senja: Upaya Rekonstruksi Ideologi Kebangsaan
Auditorium LT 3 FTI UII, Jogjakarta - 7 Mei 2016
INDONESIA
DALAM RUANG SOSIAL
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA

TUJUAN NASIONAL

AGAMA PENDIDIKAN BUDAYA

RUANG SOSIAL (RAKYAT)


EKONOMI KEAMANAN POLITIK

KESEJAHTERAAN NEGARA
AMBIGUITAS NEGERI
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA
RUANG L
SOSIAL LUAR I K
ASEAN B E TUJUAN NASIONAL
ASIA E R
ASIA PASIFIK R A
DUNIA A A K
L T Y AGAMA PENDIDIKAN BUDAYA
DENGAN I A A
S U T
IDEOLOGI,
TUJUAN A A RUANG SOSIAL (RAKYAT)
DAN S N EKONOMI KEAMANAN POLITIK
KEPENTINGAN I
KESEJAHTERAAN
?
?
SENDIRI
KESEJAHTERAAN NEGARA
PILIHAN LIBERALISASI
IDEOLOGI BANGSA ADAPTIF?
P S
RUANG O E
SOSIAL LUAR L B
ASEAN I A TUJUAN NASIONAL ADAPTIF?
ASIA T G
ASIA PASIFIK I A
DUNIA K I
AGAMA PENDIDIKAN BUDAYA
DENGAN E P
K A
IDEOLOGI,
TUJUAN O N RUANG ADAPTIF (RAKYAT)?
DAN N G EKONOMI KEAMANAN POLITIK
KEPENTINGAN O L
KESEJAHTERAAN
M I
I M
SENDIRI A
KESEJAHTERAAN SIAPA?
D I M A N A PA N C A S I L A ?

• Indonesia saat ini didominasi oleh pola permisif (untuk


tidak mengatakan pada kepasrahan) atas Ideologi/Nilai
Dominan saat ini yaitu Neo-Liberalisme

• Hal ini sangat terpola oleh sistem negara kita yang


memang ambigu - mengemasnya dalam:

Pancasila - Formalis

tetapi

Liberalis - Praksis
M E N G A PA & B A G A I M A N A
ITU TERJADI?
Infiltrasi Nilai Dominan dan Dampaknya secara Evolutif
pada Model Gerakan Islam dan Masyarakat Muslim
D A M PA K
I N F I LT R A S I MODEL
PERIODE M A S YA R A K AT
NILAI DOMINAN GERAKAN ISLAM
MUSLIM

Rembesan Budaya (1700),


Islam diperjuangkan Islam sebagai nilai utama,
Sosial (1830), Ekonomi
melalui gaya nilai-nilai lain dapat vis a
MASA AWAL Liberal (1870), dan
Organisasi Modern vis dan atau hanya menjadi
Pendidikan (1901) vs
sebagai basis perlawanan alat perjuangan.
Pesantren & Budaya Lokal
Islam Politis;
Masa Transisi
Diperjuangkan vis a vis dan
Pertarungan Ideologi; Politik sebagai basis
ORDE LAMA Transisi Pendidikan legitimasi Islam
atau mulai teradaptasi
pada nilai lain, terutama
Belanda menuju Liberal
Pancasila

Pancasila menjadi nilai


Dualisme Ideologi
• Islam Adaptif - Dominan utama, Islam menjadi
Pancasila dengan infiltrasi
ORDE BARU Sistem Global; Sistem
• Islam Skripturalis dan bagian terkonstruksi dalam
Transformatif - Marjinal realitas negeri. Nilai
Pendidikan Sekular
Liberal vis a vis Pancasila

• (Pro) Liberal - Politik, Liberalisasi dominan; Islam


Puncak Liberalisasi Sistem
ORDE Sains, Nilai apologetik-permisif dalam
Sosial, Ekonomi dan
REFORMASI Pendidikan
• Islam Perubahan - sistem sosial ekonomi
Marjinal politik dan budaya
PANCASILA ATAU LIBERAL?

1 - TAUHID (KETUHANAN) PENDIDIKAN SEKULER

2 - INSAN KAMIL (KEMANUSIAAN) KEBUDAYAAN GLOBAL

3 - JAM’IYYAH (PERSATUAN) OTONOMI DAERAH - NPM

4 - HIKMAH & SYURA (MUSYAWARAH) DEMOKRASI - PEMILU ULTRA LIBERAL

5 - ‘ADALAH (KEADILAN/KOPERASI) EKONOMI APBN & KORPORATOKRASI


SILA
1 KEGILAAN PENDIDIKAN
“TANPA AMPUN”
Internasionalisasi Globalisasi
Sistem Pendidikan Daily life Problem Solving
(Learning Approach)
Assesment Scientific Approach
(Positivism)
HDI AKSI Neoliberalism
3 TECHNICAL Humanism
Adaptasi Ukuran Modernitas
MEMILIKI Anthropocentrism
Perkembangan SUBSTANSI Materialism
1 Manusia & ”VALUE” Secularism
Ekonomi di Dunia
1901 versi UNDP
Evolusi

Kurikulum
2006 2
Nasional
2013
Nasionalisme menurut Grup Kompas

“...manusia yang sedang melewati proses


pencerahan diri selaku warganegara
Indonesia, dalam arti kenasionalan
sebagai bangsa Indonesia hanyalah masa
transisi sebagai warga dunia”.
MANUSIA PASCA INDONESIA versi Kompas

❖ Manusia yang serba tahu atau sadar ilmu pengetahuan dan teknologi
❖ (berbasis pemikiran “manusia perantau kultural-ideal” YB Mangunwijaya yang
mengedepankan rasionalitas- teknokratis);

❖ Manusia yang kreatif terhadap tantangan baru dan mampu


mengantisipasi perkembangan
❖ (berbasis pemikiran kreatif sebagai pencerah hipotesis “mentalitas jalan pintas”
antropologis Koentjaraningrat - bias orientalis);

❖ Manusia yang solidaristis-etis, yaitu peka terhadap keadilan dan


solidaritas sosial
❖ (berbasis moralitas keadilan utilitarian Frans Magnis Suseno yang mengarah pada pikiran
utama Eksistensialis Yahudi, Martin Buber).
TUJUAN AKHIR PENDIDIKAN:
ETIKA GLOBAL
Etika Global direfleksikan pada liberalisasi pendidikan yang
menanamkan:

Etika Utilitarian (Transaksional) dan

Virtue (Etika Universal) bebas agama pada seluruh struktur kurikulum

Pembelajaran mulai pendidikan dasar sampai perguruan tinggi bahkan


regulasi profesi pasca perguruan tinggi.

DAMPAKNYA ADALAH DESAIN KEBUDAYAAN


SILA

DESAIN KEBUDAYAAN
2

❖ Paradigma KEBUDAYAAN negeri cenderung menguatkan


Politik dan Ekonomi sebagai gagasan implementasi Tujuan
Negara, sedang semua hal di luar Politik dan Ekonomi
adalah konsekuensi logis atasnya
❖ Paradigma Politik dan Ekonomi merupakan pola Demokrasi
Liberal yang berorientasi pada Pragmatisme Negara -
mengikuti pola Developmentalisme-nya Huntington-
Fukuyama atau yang biasa disebut Human Socioeconomic
Development (Fukuyama, 2015) yang ditengarai sendiri
olehnya merupakan POLITICAL DECAY
Human Socioeconomic Development
(Fukuyama, 2015)

NEOLIBERALISM
Economic Growth Social Mobilization

Ideas/Legitimacy
"... Evolution in Ideas Concerning Legitimacy. Legitimacy represents a broadly
shared perception that social arrangement are just. Ideas regarding legitimacy
evolve over time. This evolution is sometimes a by product of changes in the
economy or society, but there are numerous junctures at which they act as
independent drivers of the other dimension of development

Political Development

The State Rule of Law Democracy


DESAIN KEBUDAYAAN
❖ Liberalisme berorientasi pada Independesi Evolutif Negara sesuai perkembangan
Modernisasi dalam hal Pertumbuhan Ekonomi dan Mobilisasi Sosial, artinya
negara diarahkan pada puncak Freedom by Self Interest in Humanity Condition.
❖ Pertanyaannya adalah apakah kita akan menggerakkan Pancasila yang evolutif
sesuai desain global atau kita pusat Peradaban? Tidak perlu lagi itu Normative
Values yang menjadi Kekuatan Pancasila
❖ Dampak Desain Global juga merangsek pada Sistem Persatuan dan Kesatuan
Negeri, lewat:

1. Otonomi Daerah yang Pro Liberal, yaitu New Public Management


yang berbasis Korporasi, Efisiensi, dengan tujuan akhir Value For Money
2. Hukum dan Demokrasi Liberal
SILA
3 OTONOMI DAERAH BERBASIS
NEW PUBLIC MANAGEMENT DALAM
PERTANIAN: BEST PRACTICE?
Hilangnya rekatan
sosial mendesain
masyarakat
meninggalkan
produktivitas
(petani dan nelayan
misalnya) menuju
kota dan menjadi
buruh dan karyawan
yang terdesain
menjadi masyarakat
kooptatif dan
konsumtif

Sumber: Mulawarman (2013)


SILA
4 FAKTA POLITIK UMAT ISLAM
SEJARAH INDONESIA MODERN
Anti Kolonial Orde Lama Orde Baru Orde Reformasi

PARPOL ISLAM
PPP
PII-MASYUMI - Gabungan Parpol
PERTAMA: - Jaringan Semi dan Ormas
Dominan & Penentu Kultural & Ormas PPP
Sejarah PKB, PAN, PKS
PNU - Gabungan
SDI-SI-PSI-PSII Jaringan Kultural Parpol & Ormas - Jaringan Kultural
2.000 (1905-1912) PBB
2,5/4 juta (1912-1919) PSII, PII, PERTI, - Jaringan Semi
- Koperasi PPTI +/- 25% Kultural & Ormas
- Media
- Egaliter rerata 1971-1997 PEMILU 2014
+/- 16,5 jt
- Perkaderan +/- 39,2 jt
(organik & formal) +/- 45%
+/- 31,41%
PERALIHAN DOMINASI “ISLAM OTENTIK” MENJADI “ISLAM MODERN”
(LIBERAL?) VIA EVOLUSI KURIKULUM POLITIK ETIS 1901 & UU SISDIKNAS
TREN SUARA POLITIK
UMAT ISLAM
Isu-Isu:
Syiah Sunni - ISIS - Terorisme -
Nusantara Berkemajuan - Delegitimasi 2024
?
AGENDA KITA
1955 TITIK PUNCAK UMAT ISLAM
2019
45% KONSOLIDASI APA?
?
2014
1971-1997 31,41% TITIK NADIR - Sinergi
2019 KONSOLIDASI
25% - Nafsi-nafsi
?
2024 - Kontra
Agenda: ? ?
- Liberalisasi - Individualisme
- Deislamisasi & Depolitisasi

Globalisasi - HAMisasi - Korporatokrasi - Krisis Segala Hal


TREN SUARA POLITIK
UMAT ISLAM

Umat Islam secara Global naik signifikan


2024
?
1955 DI MANA
2019 TITIK PUNCAK
45% KONSOLIDASI
SYURO
? (PERMUSYAWARATAN
2014
TITIK NADIR PERWAKILAN)?
1971-1997 31,41%
2019 KONSOLIDASI
25% ?
2024
?
Umat Islam secara Nasional memiliki tren sigma turun signifikan
SILA
5

EKONOMI LIBERAL KITA


Tingkat Bunga? Depresiasi Nilai Tukar
Ekspor hanya bertumpu pada
Inflasi? Rupiah? 13.000?
energi dan komoditas yang
Defisit Transaksi Berjalan?
“dependen” cenderung turun

2015
Indonesia 5,8? Atau 5,3?
Data
pertumbuhan
2014 2015 2016 2017 negara
berkembang
4,4% 4,8% 5,3% 5,4% berasal dari
World Bank

Harga Minyak Turun Momentum Reformasi Fiskal dan


Menguatnya Ekonomi AS Struktural utk meningkatkan
Suku Bunga Global Rendah Pertumbuhan Jangka Panjang?
EKONOMI LIBERAL KITA
RENCANA PEMBANGUNAN 2025
Pendapatan Per Kapita $14.250-15.500
GDP 4,0-4,5 Triliun Dolar
ORIENTASI INFRASTRUKTUR

Pendapatan Per kapita $100 (1968); $1000 (1990); $4376 (2013)


dengan GDP 800 Miliar Dolar
Pertumbuhan -…% (1968); 6,7% (1990); -13,1% (1998)
Kemiskinan 11,3% (1968); 23,4% (1999)
Gini Ratio (Kesenjangan) 0,32% (2004); 0,41% (2012)

PORSI PENDAPATAN PENDUDUK 1999-2013 2011-2015


40% pendapatan rendah turun dari 26,66% menjadi 16,87% Struktur Ekspor Dominan
40% Pendapatan menengah turun dari 37,77% menjadi 34,09% Komoditas Primer
20% Pendapatan tinggi naik dari 40,57% menjadi 49,04% (eg. Batubara dan CPO)

Struktur Impor Dominan


4968 unit / 0,01% (UB): menghasilkan 44,5% pendapatan nasional 90% Bahan Baku dan Penolong
56,5 unit / 99,9% (UMKM): menghasilkan 55,5% pendapatan nasional
Investasi Asing Langsung
(FDI) mencapai 60%
EKONOMI NASIONAL VERSI MGI

Kita patut berbangga Ekonomi Nasional saat ini berada di peringkat


16 Dunia dan diprediksi oleh McKinsey (2012) akan menembus
peringkat 7 Dunia

2010 KAPASITAS EKONOMI DUNIA 2030


$0,5T Market Opportunity* $1,8T
45 juta Members of the Consuming Class 135 juta
55 juta Skilled workers 113 juta
74% Sumbangan terhadap PDB 86%

*(consumer services, agriculture and fisheries, resources, and education)


JADI, MAU KE MANA?
BELAJAR DARI SEJARAH
DAN
M E R U J U K PA D A P E S A N L A N G I T
?
d a t
a h i m m 2024
u tj s i u
t s M l i d a
a d i n s o
- H i ko Tjokroaminoto
h u n j a d
a
T lu te r
1 0
0 ela 1924
l u s s
k
Si baha n Diponegoro
e r u
p p 1824
e t ia Sabrang Lor &
S
Trenggono
1524
Rasulullah
Majapahit Runtuh
624 Malaka Bangkit
1522-1524
Umar bin AA
711-720
Yazid Al Ma’mun
724 824
HIJRAH
NASIONALISME BARU
Dari Demokrasi Liberal ke Demokrasi Syura
lewat Politik Musyawarah

Dari Ekonomi Liberal ke Ekonomi Rakyat lewat


Ekonomi Koperasi atau Kongsi Rakyat
berbasiskan Religiusitas Ummah (Sosialitas
Religius)

Dari Kebudayaan Liberal ke Kebudayaan


Beragama lewat Pendidikan sebagai pintu utama
Politik Nasionalisme
Berkebudayaan
Musuh kita saat ini bukan lagi Kolonialisme Lama
yang membentuk mentalitas Ambtenaar dan
Rakyat Pasrah

Musuh kita saat ini adalah Kolonialisme Baru


melalui Intervensi Pendidikan Liberal,
Otoritarianisme Politik Pragmatis, Birokrasi dan
Aparat Hukum “Londo Bulak", MNC, Saudagar
Neoliberal, yang menjadi penentu Panglima
Ekonomi dan Politik
Politik Nasionalisme
Berkebudayaan
Saatnya membawa negeri ini tidak lagi diarahkan pada kebijakan
pragmatis tanpa idealisme, tetapi diarahkan kepada Kebijakan
Nasional Berkebudayaan.

Kebudayaan adalah pusat dari Kebijakan, bukan Ekonomi

Politik adalah alat bagi tercapainya Pencerahan Kebudayaan


Kerakyatan Nusantara

Pendidikan harus dikembalikan pada Ruh Kebudayaan Nusantara

Panglima Politik kita adalah Kebudayaan Kerakyatan Nusantara, di


mana aksi Sosil, Politik, Ekonomi harus dikembalikan pada Ruh
Kerakyatan
KONSOLIDASI UMAT LEWAT
HIJRAH UNTUK NEGERI

DESAIN
K O N S O L I D A S I U M M AT S T R AT E G I S ,
S E B A G A I P U S AT TA K T I S ,
PRAKTIS

HIJRAH HIJRAH
HIJRAH
K E B U D AYA A N EKONOMI
SYURA
BERAGAMA BERBAGI
DESAIN DESAIN
IDEOLOGIS KONSTRUKTIF
KONSOLIDASI UMMAT
SEBAGAI PUSAT

Konsolidasi Umat sebagai Pusat Kekuatan Nasional, siapapun itu,


sebagaimana sejarah menunjukkan, harus mulai menata kembali
model gerakan Islamnya di tengah gempuran nilai-nilai Barat
dominan yang makin pragmatis dan liberal dan menjadi sistem
sosial, ekonomi dan budaya masyarakatnya.

Siapapun harus dapat menurunkan ego atas nama apapun, baik


Islam Nusantara, Berkemajuan, Kaffah, apapun itu. Kata kuncinya,
Kalimatun Sawa’.
1. HIJRAH KEBUDAYAAN BERAGAMA

Mengubah pola dari mengikuti desain peradaban yang ada menuju kesadaran
berbudaya yang menjadikan kita pusat peradaban dunia.

Kitalah Pusat Peradaban Dunia, bukan mereka.

Sudah saatnya negeri ini melakukan perubahan kebudayaan, sebagaimana HOS


Tjokroaminoto pernah lebih dahulu melakukannya melalui Moslem Nationaal
Onderwijs. Mensinergikan dan bukan hanya mengajarkan Ilmu Agama dengan Ilmu
Dunia secara terpisah, dengan tetap meletakkan Tauhid sebagai dasar serta berpihak
pada kemajuan bangsa.

Kearifan Budaya Harus menjadi prioritas, Agama menjadi Pilar Utama desain
Kebudayaan, dan Islam tentu saja adalah Pusat dari Kekuatan Peradaban Nusantara,
dengan tidak meninggalkan kearifan agama dan kebudayaan lainnya.
2. HIJRAH SYURA

Musyawarah adalah amanah konstitusi yang harus dijaga demi


menjaga persatuan Indonesia.

Founding Fathers kita jelas sekali lebih mengedepankan


musyawarah mufakat dalam keterwakilan, untuk memilih
pemimpin negeri ini, baik eksekutif maupun legislatif.

BAGAIMANA BENTUKNYA? Desain Konstitusi perlu didesain


dalam kerangka dan konteks Kearifan Negeri sebagai Pusat, tanpa
meninggalkan perkembangan dari luar.
3. HIJRAH EKONOMI BERBAGI

Hijrah kedua adalah hijrah dari ekonomi neoliberal menuju ekonomi


kerakyatan berkeadilan sosial.

LAKUKAN DESAIN EKONOMI PRODUKTIF BERBAGI BERBASIS


RELIGIUSITAS UMMAH (Religiositas Sosial).

Artinya, Desain Ekonomi ini melampaui Efisiensi Ekonomi untuk


Akumulasi Modal (Ekonomi Kapitalistik) maupun Efisiensi Sosial untuk
kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat secara material saja
(Ekonomi Hatta), tetapi Desain ekonomi juga memberikan
kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat secara material dan
batiniah berbasis pada kearifan religiusitas dan lokalitas
3. HIJRAH EKONOMI BERBAGI-2

Mengapa kita tidak membangun Koperasi Multi Nasional, yang semua


mendapat jaminan besar dan mendapat kesejahteraan bersama, malah kita
terjebak pada logika dasar Korporasi Multi Nasional?

Prioritas Pembangunan Ekonomi ada pada pengembangan produktivitas


masyarakat, menguatkan ekonomi desa (pertanian) dan pantai (kelautan dan
perikanan), sedangkan ekonomi kota (industri dan perdagangan) menjadi
penopangnya.

Segala bentuk industrialisasi dibangun berbasis pada penguatan masyarakat


(ekonomi berbagi), sedangkan usaha besar seperti tambang, perkebunan,
infrastruktur diperbolehkan senyampang tetap mengedepankan prioritas
ekonomi rakyat dan bukan mereduksinya.
LINKED PROGRAMME:
BASED ON MOVING AND INTEGRATED APPROACH
Ideologis Konstruktif Strategis Taktis Praktis

1 2 3 4 5
Agama, Riset, Perdesaan, Ekonomi,
Pendidikan, Seni, Teknologi, ESDM, Hankam, Industri,
Budaya, Sosial Infrastruktur, Pertanian, Hukum, Perdagangan,
Kepemudaan, Transportasi, Kehutanan, Kominfo Keuangan,
Anak, dan Wanita Industri Kelautan, Dalam Negeri Anggaran,
Strategis Lingkungan Luar Negeri Perpajakan
Hidup

MOVING and INTEGRATED APPROACH


DESAIN STRATEGIS

KEUMMATAN TERSTRUKTUR
BERGERAK
&
KEINDONESIAAN DINAMIS
atau
ANTISIPATIF
?
TERSTRUKTUR ATAU ANTISIPATIF?
Kaderisasi
Bernilai
TERSTRUKTUR
Intelektualitas
1916
Moralitas
1945
Kultural
Masa Depan
BERGERAK
DINAMIS
Sporadis
Politis
ANTISIPATIF
Pragmatis
1965
Kepentingan
1998
Sosial
Jangka Pendek
“Jangan pernah jadi buih…
Jadilah ombak yang menggulang lautan”

–Billahi fi sabilil haq


Curriculum Vitae
Aji Dedi Mulawarman
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB-UB http://fe.ub.ac.id)
Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Forum Dosen Ekonomi dan Bisnis Islam (DPN-
FORDEBI http://fordebi.or.id)

Ketua Presidium Nasional Aliansi Pengelola Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia (KPN-
ALJEBI http://aljebi.or.id)

Ketua Yayasan Rumah Peneleh - Gerakan Kebangsaan Pemuda untuk Jembatan Spiritual
Nusantara
Founder Pusat Studi Pemikiran Islam Nusantara (PUSPINUSANTARA http://
puspinusantara.org)

Direktur Sekolah Internasional Bani Hasyim, Singosari Malang (http://banihasyim.org)

Ketua Dewan Pembina Dewan Pengurus Pusat Forum Guru Nasional (DPP FGN)

Board of Director Center of Islamic Studies in Financial and Economic Development


(CISFED http://cisfed.or.id)
Dewan Pakar Perhimpunan BMT Indonesia (PBMT Indonesia)

Dewan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Kahmi Nasional (DPP HIPKA)

Board of Committee Critical Accounting Society New York


Prestasi dan Karya Tulis
Aji Dedi Mulawarman
Buku (Menyibak Akuntansi Syariah; Akuntansi Syariah: Teori, Konsep
dan Laporan Keuangan; Gugurnya Petani Rakyat: Episode Perang Laba
Pertanian Nasional; Jang Oetama: Jejak dan Perjuangan HOS
Tjokroaminoto), Konsep Pendidikan Dasar Islam

Menulis Artikel Ilmiah Nasional dan Internasional serta Media Masa


Nasional - Best Paper Awards Nasional dan Internasional

Kuliah Tamu, Trainer, Konferensi, Seminar, Simposium Nasional dan


Internasional

Ilmuwan Terkemuka Indonesia (Ranking 503 versi webometrics)

Anda mungkin juga menyukai