Anda di halaman 1dari 1

Infeksi Human Papillomavirus (HPV) genital mengalami peningkatan selama dua dekade terakhir ini.

Infeksi HPV yang mengakibatkan kutil genital ini adalah penyebab viral tersering pada penyakit menular
seksual, terjadinya sekitar tiga kali herpes genital simptomatik, tetapi insidennya lebih rendah dari
infeksi gonorrhoea dan chlamydia.1 HPV itu sendiri adalah virus DNA yang merupakan virus
epiteliotropik (menginfeksi epitel) dan tergolong famili Papovaviridae dan dengan cara hibridisasi DNA,
sampai saat ini telah dapat diisolasikan lebih 120 tipe HPV. HPV belum dapat dibiak dalam kultur sel (in-
vitro), sehingga penelitian virus tersebut sangatlah terbatas.2 Infeksi dapat menyerang pria maupun
wanita, tetapi lebih mengancam sering menyerang wanita khususnya, karena terdapat suatu hubungan
antara

infeksi HPV genital tipe tertentu dengan terjadinya karsinoma serviks wanita. Hal ini disebabkan karena
selama perjalanan hidupnya, wanita mengalami perubahan metaplasia skuamosa serviks, yang
kemungkinan akibat pengaruh fisik, hormonal pada proses kehamilan atau berbagai penyebab infeksi
HPV, yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya keganasan serviks. Berdasarkan kemungkinan
terjadi displasia epitel dan keganasan, HPV dibagi menjadi HPV yang mempunyai risiko rendah dan risiko
tinggi (keganasan). HPV tipe 6 dan tipe 11 paling sering ditemukan pada kondilomata akuminata
eksofitik dan displasia risiko rendah.1,2 Sedangkan risiko tinggi (keganasan) didapatkan sekitar 90%
kanker servikal pada wanita.3 Risiko keganasan itu sendiri terbagi menjadi onkovirus risiko rendah, risiko
intermediate dan risiko tinggi.4

Anda mungkin juga menyukai