Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bola basket merupakan olahraga bola besar yang dimainkan oleh dua tim yang
masing – masing terdiri dari lima orang. Di dalam permainan bola basket, banyak
sekali dasar-dasar yang harus dikuasai. Untuk menjadi seorang pemain basket
yang baik maka pemain tersebut harus menguasai teknik dasar dalam permainan
bola basket salah satunya adalah shooting. Untuk menguasai berbagai teknik dasar
tersebut seorang pemain membutuhkan kondisi fisik yang prima, latihan rutin dan
pengendalian emosi. Bola basket adalah permainan yang menggunakan kecepatan
(kaki dan tangan) dalam waktu yang tepat. Hal tersebut harus dilatih saat
mengembangkan serta melatih skill individu pemain, fisik, emosi dan team
balance, baik dalam posisi defence maupun offence, menurut Danny Kosasih
(2008: 2).
Dalam permainan bola basket suatu regu dinyatakan menjadi pemenang jika
regu tersebut mendapat poin lebih banyak. Cara untuk mencetak point adalah
melalui shoot dan salah satunya adalah Free Throw. Teknik dasar shooting
memiliki berbagai jenis, yaitu set shoot, lay up, jump shoot. Set shoot dilakukan
dalam posisi berdiri dengan kaki tidak meninggalkan lantai , biasanya digunakan
untuk free throw (Nathial, 2004) dalam Hendra 2017).
Berdasarkan pengamatan di lapangan terlihat bahwa menjamurnya permainan
bola basket terbukti dengan kian banyak dibuatnya sarana dan prasarana oleh
sekolah-sekolah serta munculnya klub-klub bola basket. Selain itu juga banyak
diadakannya pertandingan maupun turnament di daerah maupun provinsi semakin
membuat banyak klub ingin mendapatkan gelar. Namun belum banyak prestasi
yang dapat dibanggakan, hal ini disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal.
Untuk faktor eksternal seperti kondisi lapangan, dukungan dana, supporter, serta
dari faktor internal yang dipengaruhi oleh kondisi fisik, teknik dan kecerdasan
emosional.
Pertandingan basket antara Putra Papua Barat dengan Jawa Barat diwarnai
kericuhan. Pelatih Papua Barat, Patrick Gosal, menyebut insiden itu akibat emosi
sesaat timnya (DetikSport.com, 2016). Gunarsa (2008:71), mengatakan, “Banyak
atlet berbakat, baik atlet junior maupun atlet senior, yang mengalami kegagalan
hanya karena ketidakmampuannya mengatur porsi ketegangan atau kecemasan
pada tingkat yang stabil”. Dua pemain Milwaukee Bucks dan Thon Maker adu
jotos, setelah sebelumnya terjadi tabrakan kecil. Mereka tersulut emosi seehingga
ditumpahkan dalam perkelahian. Mantan pemain NBA Andray Blatche, yang
sekarang bermain untuk Filipina, turut melakukan beberapa pukulan. Sementara
pemain Australia Maker melakukan tendangan sambil terbang ke arah pemain
Filipina (Gatra.com 2018).
Ada faktor tertentu penyebab terjadinya fenomena tersebut seperti ucapan dari
para supporter, adu fisik dengan tim lain yang menyebabkan emosi tak terkendali.
Kecerdasan intelektual hanya menyumbangkan 20% bagi kesuksesan, sedangkan
80% adalah sumbangan faktor lain , diantaranya adalah kecerdasan emosional
atau Emotional Intelligence (EQ) yakni kemampuan memotivasi diri sendiri,
mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati, mengatur suasana hati (mood),
berempati serta kemampuan bekerja sama (Goleman, 2000) dalam Andriani
2014). Hal ini menyebabkan ketika seorang pemain melakukan free throw besar
kemungkinan pemain tersebut menjadi sulit mengendalikan emosi sehingga
berpengaruh pada fokus pemain dan hasil shooting. Danny Kosasih (2008: 51),
mengatakan,” Sesaat sebelum melepas bola, pemain disarankan menghentikan
gerakannya sebentar untuk fokus pada ring”.
Berdasarkan dari hal-hal yang sudah diuraikan diatas, maka penulis sangat
tertarik untuk mengangkat permasalahan ke dalam penelitian tentang
“HUBUNGAN EMOTIONAL INTELLIGENCE DENGAN HASIL
SHOOTING FREE THOW PADA KLUB BOLA BASKET GEMILANG
PEMALANG”. Besar harapannya setelah penelitian ini selesai dilakukan,
hasilnya dapat digunakan sebagai acuan dalam memberikan pemahaman tentang
pentingnya Emotional Intelligence (EQ) dalam melakukan shooting free throw
pada olahraga bola basket.
DAFTAR PUSTAKA

Kosasih, Danny (2008). Fundamental Basketball First Step To Win. Semarang :


Karmedia
Mashuri, Hendra (2017). The Effectiveness of Basketball Shooting Training
Model on Improving Shooting Capabilities of Basketball Players in
Pasuruan Regency. Jurnal. Pasuruan
Detiksport.com (2016). Ricuh Basket di PON, Pelatih Papua Barat: Itu Emosi
Sesaat.https://sport.detik.com/sport-lain/d-3303089/ricuh-basket-di-pon-
pelatih-papua-barat-itu-emosi-sesaat. Diakses pada tanggal 28 Juli 2018
D.Gunarso, Singgih (2008). Psikologi Olahraga Prestasi. Jakarta : Gunung Mulia
Gatra.com (2018). Pertandingan Basket Australia-Filipina Ricuh.
https://www.gatra.com/rubrik/olahraga/multi-events/330111-.Diakses pada
tanggal 28 Juli 2018
Andriani, Asna. (2014). Kecerdasan Emosional (Emotional Quotient) Dalam
Peningkatan Prestasi Belajar. Jurnal. Tulungagung

Anda mungkin juga menyukai