Anda di halaman 1dari 7

“KOSALA” JIK. Vol. 5 No.

1 Mei 2017

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN


TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI
MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

Ditya Yankusuma1, Augustin Pramulya2

Abstract

The prevalence of breast cancer is quite high in Indonesia, amounting to 40 per 100.000
women (DepKes RI, 2014). While estimation of the largest number of breast cancer
patients in 2013 found in Central Java is 11.511 (KemenKes RI, 2015). The results of the
initial survey on Keloran villagers, obtained 1 citizen died of breast cancer. Residents
encountered during the initial survey of 10 women of childbearing age said that until now
had never received socialization about SADARI and had never done SADARI. Purpose of
the study: to know the influence of health education about breast cancer disease to
motivate to do SADARI on Women Age Fertile in Keloran Wonogiri regency.
Subjects: the population in this study were women aged between 20-45 years old,
amounting to 32 people. This research method researchers used a pre-experimental
design research design with the approach of one group pre test post test method.
Results: the result of paired t-test is 0.000 (p <0.05) which statistically there is difference
of mean and moderate mean of motivation. Conclusion there is an influence of health
education on the motivation of women of childbearing age in Keloran Wonogiri Village.

Keywords: health education, SADARI, motivation

PENDAHULUAN
Kanker payudara adalah suatu penting untuk sebuah kesembuhan.
penyakit yang disebabkan adanya Deteksi dini dilakukan dengan
pertumbuhan berlebihan atau melakukan “pemeriksaan payudara
perkembangan tidak terkontrol dari sendiri” atau yang dikenal dengan
sel-sel (jaringan) payudara. Di istilah SADARI. Ini adalah
Indonesia, penyakit kanker pemeriksaan yang mudah dilakukan
payudara menempati urutan kedua oleh setiap wanita untuk mencari
setelah kanker serviks (Kumalasari benjolan atau kelainan lainnya
dan Andhyantoro, 2012). (Purwoastuti, 2008). Pemeriksaan
Prevalensi penyakit kanker payudara sendiri (SADARI) sangat
payudara cukup tinggi di Indonesia, penting sebagai langkah awal untuk
sebesar 40 per 100.000 perempuan mengetahui apakah menderita
(Kemenkes RI, 2014). Sedangkan kanker payudara atau tidak. Adanya
estimasi jumlah penderita kanker informasi tentang pemeriksaan
payudara terbesar pada tahun 2013 payudara sendiri dapat menambah
di temukan di Jawa Tengah yaitu pengetahuan wanita usia subur
sebesar 11.511 (Kemenkes RI, khususnya area payudara, sehingga
2015). menjadi motivasi para wanita untuk
Kanker payudara masih mempunyai meningkatkan deteksi dini kanker
kemungkinan besar untuk payudara dengan melakukan
disembuhkan kalau ditemukan SADARI (Aisyah, 2015).
ketika masih pada tahap awal atau Motivasi adalah dorongan yang
dini salah satunya dengan timbul pada diri seseorang secara
melakukan SADARI. Dengan sadar atau tidak sadar untuk
demikian, penemuan kanker melakukan suatu tindakan dengan
payudara sejak dini sangatlah tujuan tertentu atau usaha-usaha

37
“KOSALA” JIK. Vol. 5 No. 1 Mei 2017

yang dapat menyebabkan mendapat sosialisasi tentang


seseorang atau kelompok orang SADARI dan belum pernah
tertentu tergerak melakukan sesuatu melakukan SADARI.
karena ingin mecapai tujuan yang Berdasarkan uraian di atas peneliti
dikehendakinya atau mendapat tertarik untuk meneliti tentang
kepuasan dengan perbuatannya “Pengaruh Pendidikan Kesehatan
(Kompri, 2016). tentang Penyakit Kanker Payudara
Pendidikan kesehatan pada terhadap Motivasi Melakukan
hakikatnya merupakan upaya untuk SADARI pada Wanita Usia Subur di
membentuk budaya perilaku suatu Desa Keloran Kabupaten Wonogiri”.
masyarakat yang menguntungkan
dan mendukung kesehatan dari TUJUAN PENELITIAN
masyarakat tersebut. Salah satu Untuk mengetahui pengaruh
esensi pendidikan dan pendidikan kesehatan tentang
pembelajaran adalah perubahan penyakit kanker payudara terhadap
perilaku individu yang secara motivasi melakukan SADARI pada
keseluruhan sebagai hasil interaksi Wanita Usia Subur di Kelurahan
dengan lingkungan (Tim Keloran Kabupaten Wonogiri.
Pengembang Ilmu Pendidikan,
2007). METODE/DESAIN PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian yang Desain dari penelitian ini
dilakukan Aisyah (2015), didapatkan menggunakan pre experimental
hasil bahwa ada perbedaan motivasi design dengan pendekatan metode
wanita usia subur usia 20-45 tahun one group pre test post test design.
sebelum dan sesudah dilakukan Dalam penelitian ini dilakukan pre
pendidikan kesehatan tentang test dahulu sebelum diberikan
SADARI di Kelurahan Jebres intervensi kemudian setelah
Surakarta. Demikian halnya yang diberikan intervensi dilakukan post
dilakukan oleh Masithoh (2015) test.
yang mendapatkan hasil bahwa
motivasi untuk melakukan POPULASI, SAMPEL, DAN
pemeriksaan payudara sendiri TEKNIK SAMPLING
(SADARI) sebelum pendidikan Populasi dalam penelitian ini adalah
kesehatan pada wanita usia subur wanita usia subur usia 20-45 tahun
sebagian besar dalam kategori yang berjumlah 32 orang.
motivasi kurang yaitu sebanyak 32 Berdasarkan jumlah populasi yang
responden (68.1%), sedangkan telah ditetapkan sebesar 32 orang,
setelah diberikan pendidikan maka sampel yang digunakan
kesehatan sebagian besar dalam adalah semua responden yang ada
kategori cukup yaitu sebanyak 31 dalam populasi tersebut.
responden (66.0). Jadi ada Pada penelitian ini, peneliti
perbedaan motivasi untuk menggunakan teknik sampling jenuh
melakukan SADARI sebelum dan yaitu pengambilan sampel
sesudah pendidikan kesehatan berdasarkan semua jumlah populasi
pada wanita usia subur di Desa yang ada.
Sukolilo RW 4 Kabupaten Pati.
Hasil survei awal pada warga desa
Keloran, didapatkan 1 warga
meninggal karena kanker payudara.
Warga yang ditemui pada saat
survey awal yaitu 10 wanita dengan
usia subur mengatakan bahwa
sampai saat ini belum pernah

38
“KOSALA” JIK. Vol. 5 No. 1 Mei 2017

HASIL PENELITIAN dalam melakukan SADARI yaitu


1. Karakteristik Responden sebesar 90.63% responden
sebelum dilakukan pendidikan
Tabel 1. kesehatan tentang kanker
Karakteristik Responden payudara. Nilai rata-rata motivasi
Karakteristik Kategori f % sebelum pendidikan kesehatan
Umur 20-25 9 28.1 adalah sebesar 5.00 dan
(tahun) 26-30 2 6.3 termasuk kategori rendah.
31-35 5 15.6
3. Motivasi Setelah Dilakukan
36-40 11 34.4
Pendidikan Kesehatan
41-45 5 15.6
Tingkat SMP 6 18.7 Tabel 3.
Pendidikan SMA 18 56.3 Distribusi Frekuensi Motivasi
PT 8 25 Wanita Usia Subur Setelah
Sumber Tidak dilakukan Pendidikan
28 87.5
Informasi pernah Kesehatan
Buku 0 0 Motivasi f %
Majalah 1 3.13 Tinggi 32 100
Internet 2 6.25 Rendah 0 0
Lain-lain 1 3.13
Jumlah 32 100
Dari tabel di atas dapat diketahui: Mean 13.41
a. Responden paling besar Median 13.50
(34.4%) berada pada Std 1.563
kelompok umur 36-40 tahun
dan responden paling sedikit Dari tabel di atas ditemukan
(6.3%) berada pada kelompok bahwa semua responden
umur 26-30 tahun. mempunyai motivasi tinggi
b. Sebagian besar responden dalam melakukan SADARI
berpendidikan SMA (56.3%). setelah dilakukan pendidikan
c. Sebagian besar responden kesehatan yaitu sebesar 100%.
belum pernah mendapatkan Nilai rata-rata motivasi sesudah
informasi terkait deteksi dini pendidikan kesehatan adalah
kanker payudara (87.5%). sebesar 13.41 dan termasuk
2. Distribusi Frekuensi Motivasi kategori tinggi.
Wanita Usia Subur Sebelum 4. Pengaruh Pendidikan Kesehatan
dilakukan Pendidikan Kesehetan terhadap Motivasi Wanita Usia
Subur dalam Melakukan SADARI
Tabel 2.
Distribusi Frekuensi Motivasi Tabel 4.
Sebelum dilakukan Pengaruh Pendidikan
Pendidikan Kesehatan Kesehatan terhadap Motivasi
Motivasi f % Melakukan SADARI
Mean
Tinggi 3 9.37 t-test Ket
Rendah 29 90.63 Pre Post
Ada
5.00 13.41 0.000
Jumlah 32 100 pengaruh
Mean 5.00
Median 5.00 Hasil Uji Paired t-test adalah
Std 2.383 0.000 (p < 0.05) yang secara
statistik terdapat perbedaan
Dari tabel di atas ditemukan rerata motivasi yang bermakna
bahwa mayoritas responden sebelum dan sesudah pemberian
memiliki motivasi yang rendah pendidikan kesehatan.

39
“KOSALA” JIK. Vol. 5 No. 1 Mei 2017

PEMBAHASAN erat hubungannya dengan


1. Motivasi Wanita Usia Subur pendidikan, dimana diharapkan
Melakukan SADARI Sebelum bahwa dengan pendidikan yang
Pemberian Pendidikan tinggi maka orang tersebut akan
Kesehatan semakin luas pengetahuannya.
Hasil penelitian yang Semakin luas pengetahuan
didapatkan bahwa tingkat individu maka akan
motivasi responden mayoritas menimbulkan motivasi
rendah yaitu sebesar 90.63%. seseorang terhadap sesuatu hal
Dibuktikan dengan jawaban yang dianggap berguna bagi
kuesioner dari responden yang dirinya (Wawan dan Dewi,
menjawab bahwa responden 2011).
tidak pernah mencoba mencari 2. Pengaruh Pendidikan
informasi tentang SADARI, tidak Kesehatan terhadap motivasi
ada niat dari responden untuk Wanita Usia Subur Melakukan
melakukan SADARI, responden SADARI
tidak meyakini bahwa SADARI Pendidikan kesehatan ini
penting dalam pencegahan dilakukan dengan
kanker payudara. Tingkat menggunakan media power
pendidikan yang sebagian point dengan metode ceramah
besar SMA menjadi salah satu dan tanya jawab. Pendidikan
faktor yang mempengaruhi kesehatan ini dilakukan satu kali
kurangnya pengetahuan wanita yang sebelumnya telah
usia subur (WUS) tentang dilakukan pre tes terlebih
SADARI. Selain itu juga dari dahulu kemudian setelah 2
faktor lain seperti kurang minggu kemudian baru
terpaparnya terhadap informasi. dilakukan post test.
Dari hasil penelitian, mayoritas Setelah dilakukan pendidikan
responden belum pernah kesehatan selama ± 30 menit,
mendapatkan penyuluhan didapatkan hasil bahwa semua
kesehatan tentang deteksi dini motivasi dari responden juga
kanker payudara yaitu sebesar meningkat yaitu 100%, hal ini
87.5%. Responden dapat dilihat dari nilai rata - rata
mendapatkan informasi hanya responden sesudah diberikan
mengenai penyakit kanker pendidikan kesehatan sebesar
payudara dan itupun tidak 13.41 dan termasuk dalam
detail. Hal ini sesuai dengan kategori tinggi. Dilihat dari
pendapat Notoatmodjo (2007), kuesioner, bahwa responden
menyatakan bahwa semakin sudah mempunyai niat untuk
rendah pendidikan seseorang, melakukan secara rutin teknik
maka akan semakin sulit SADARI dengan benar.
menerima informasi, dan Motivasi adalah suatu dorongan
akhirnya semakin sedikit misalnya ide, emosi atau
pengetahuan yang dimilikinya. kebutuhan fisik yang
Individu yang mempunyai menyebabkan seseorang
sedikit pengetahuan cenderung mengambil suatu tindakan
bersikap dan berperilaku yang (Hamzah, 2014). Motivasi
tidak sesuai. Sikap dan perilaku merupakan hal yang
yang ini pada akhirnya menyebabkan dan mendukung
menyebabkan seseorang tidak tindakan atau perilaku
memiliki motivasi untuk seseorang. Motivasi responden
melakukan deteksi dini kanker dalam deteksi kanker payudara
payudara. Pengetahuan sangat meningkat karena pendidikan

40
“KOSALA” JIK. Vol. 5 No. 1 Mei 2017

kesehatan yang sudah direncanakan dengan baik,


didapatkan sehingga menggunakan metode yang
pengetahuan responden pun tepat dengan dukungan media
meningkat. Hal ini sesuai atau alat peraga yang sesuai.
dengan pendapat Notoatmodjo Promosi kesehatan
(2007), bahwa pengetahuan mengupayakan agar perilaku
merupakan domain yang sangat individu, kelompok, atau
penting dalam membentuk masyarakat mempunyai
tindakan seseorang. pengaruh positif terhadap
Pengetahuan responden yang pemeliharaan dan peningkatan
kurang bisa disebabkan karena kesehatan (Notoatmodjo, 2007).
pendidikan responden yang Hasil ini sesuai dengan
rendah atau karena kurang penelitian yang dilakukan oleh
terpapar dengan informasi Sari (2016), yang berjudul
tentang deteksi kanker pengaruh pendidikan kesehatan
payudara. Pendidikan atau tentang pemeriksaan payudara
promosi kesehatan adalah sendiri terhadap pengetahuan
suatu bentuk intervensi atau dan motivasi melakukannya
upaya yang ditujukan kepada pada wanita usia 30-50 tahun di
perilaku, agar perilaku tersebut Desa Joho Mojolaban dan
kondusif untuk kesehatan. didapatkan hasil bahwa uji beda
Dengan perkataan lain, promosi pengetahuan menunjukkan p-
kesehatan mengupayakan agar value = 0.001 dan motivasi
perilaku individu, kelompok, menunjukkan p-value= 0.002.
atau masyarakat mempunyai Dari hasil penelitian ini dapat
pengaruh positif terhadap disimpulkan bahwa pendidikan
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan tentang pemeriksaan
kesehatan Notoatmodjo (2007). payudara sendiri berpengaruh
Hasil uji Sample Paired T-Test terhadap pengetahuan dan
didapatkan hasil bahwa nilai motivasi melakukannya.
significancy 0.000 (p < 0.05) Begitu juga penelitian yang
yang berarti terdapat perbedaan dilakukan oleh Suhita (2008),
rerata motivasi yang bermakna yang berjudul pengaruh health
sebelum dan sesudah education terhadap
pemberian pendidikan pengetahuan dan sikap wanita
kesehatan. Adanya perbedaan dewasa tentang sadari dalam
yang signifikan dari pendidikan upaya deteksi dini ca mammae
kesehatan ini terjadi karena di Kediri, di dapatkan hasil
pendidikan kesehatan telah bahwa nilai t sebesar 16.321
mampu memperluas wawasan, dengan nilai p-value sebesar
pengetahuan dan ketrampilan 0.00 kurang dari nilai α yang
wanita usia subur dalam hal berarti ada pengaruh health
deteksi dini tanda dan gejala education terhadap peningkatan
kanker payudara. Melalui pengetahuan dan sikap wanita
pendidikan kesehatan akan dewasa tentang sadari dalam
terjadi proses komunikasi dan upaya deteksi dini ca mammae
pertukaran informasi antara di Kediri.
petugas kesehatan dengan Hasil penelitian ini memberikan
adanya kelompok sasaran. bukti bahwa promosi kesehatan
Proses komunikasi dan dapat meningkatkan
pertukaran informasi ini akan pengetahuan responden
berjalan efektif apabila sehingga mampu merubah
pendidikan kesehatan sikap dan perilaku responden

41
“KOSALA” JIK. Vol. 5 No. 1 Mei 2017

untuk lebih baik dalam Hamzah. 2014. Teori Motivasi


pencegahan suatu penyakit. dan
Pengukurannya Analisis di
KESIMPULAN Bidang Pendidikan. Bumi
1. Motivasi wanita usia subur di Aksara, Jakarta.
Desa Keloran Wonogiri untuk Kemenkes RI. 2014. Hilangkan
melakukan SADARI sebelum Mitos Tentang Kanker.
dilakukan pemberian pendidikan Jakarta: Pusat Komunikasi
kesehatan adalah termasuk Publik Sekretariat Jenderal
rendah dengan nilai rata-rata Kementerian Kesehatan RI.
motivasi sebesar 5.00. . . 2015. Situasi Penyakit
2. Motivasi wanita usia subur di Kanker. Infodatin, Jakarta.
Desa Keloran Wonogiri untuk Kompri. 2016. Motivasi
melakukan SADARI setelah Pembelajaran Perspektif Guru
pemberian pendidikan dan Siswa. Remaja
kesehatan adalah termasuk Rosdakarya, Bandung.
tinggi dengan nilai rata-rata Kumalasari, I. dan I. Adhyantoro.
motivasi sebesar 13.41. 2012. Kesehatan Reproduksi
3. Ada pengaruh pendidikan untuk Kebidanan dan
kesehatan terhadap motivasi Keperawatan. Salemba
wanita usia subur di Desa Medika, Jakarta.
Keloran Wonogiri dengan nilai Masithoh, A. R. 2015. Motivasi untuk
significancy 0.000 (p < 0.05). Melakukan Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI)
SARAN Sebelum dan Sesudah
1. Bagi Dinas Kesehatan Pendidikan Kesehatan tentang
disarankan untuk tetap Kanker Payudara pada Wanita
melakukan pembinaan bagi Usia Subur.
tenaga kesehatan di Http://ejurnal.stikesmuhkudus.
masyarakat agar memberikan ac.id. Diunduh Pada Tanggal
penyuluhan terkait deteksi dini 9 Oktober 2016.
kanker payudara. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi
2. Di sarankan warga masyarakat Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
untuk melakukan deteksi dini Rineka Cipta, Jakarta.
kanker payudara secara rutin Purwoastuti, E. 2008. Kanker
dan dapat mencegah kanker Payudara. Kanisius,
payudara dengan mengatur Yogyakarta.
pola hidup yang sehat. Sari, A. C. 2016. Pengaruh
3. Diharapkan dapat dijadikan data Pendidikan Kesehatan tentang
awal untuk penelitian Pemeriksaan Payudara
selanjutnya. Sendiri terhadap Pengetahuan
dan Motivasi Melakukannya
DAFTAR PUSTAKA pada Wanita Usia 30-50
Aisyah, S.N. 2015. Perbedaan Tahun di Desa Joho
Motivasi Sebelum dan Mojolaban.
Sesudah Pemberian Http://eprints.ums.ac.id.
Pendidikan Kesehatan tentang Diunduh Pada Tanggal 9
SADARI pada Usia 20-40 Oktober 2016.
tahun di Keluarahan Jebres Suhita, B. M. 2008. Pengaruh
Surakarta. Health Education terhadap
Http://perpusnwu.web.id. Pengetahuan dan Sikap
Diunduh Pada Tanggal 9 Wanita Dewasa tentang
Oktober 2016. SADARI dalam Upaya Deteksi

42
“KOSALA” JIK. Vol. 5 No. 1 Mei 2017

Dini Ca. Mammae di Kediri.


Http://eprints.uns.ac.id.
Diunduh Pada Tanggal 9
Oktober 2016.
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan
FIP-UPI. 2007. Ilmu dan
Aplikasi Pendidikan. PT.
Imperial Bhakti Utama,
Jakarta.
Wawan, A. dan M. Dewi. 2011. Teori
dan Pengukuran
Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Manusia. Nuha
Medika, Yogyakarta.
1
Dosen Akper Panti Kosala
Surakarta
2
Mahasiswa Akper Panti Kosala
Surakarta

43

Anda mungkin juga menyukai