Anda di halaman 1dari 19

Mekanika Komposit

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang sangat berhubungan erat dengan kapal sebagai
penunjang aspek kehidupan dari berbagai sektor baik itu wisata, transportasi, ekonomi,
kesehatan, dll. Kapal sebagai sistem transportasi laut dan sungai sangat mendukung
kebutuhan Indonesia sebagai negara kepulauan.

Seiring berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, beragam inovasi bentuk


dan desain kapal muncul untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Salah satu inovasi di
bidang perkapalan yang dapat dikembangan adalah material pendukung produksi kapal,
bagaimana suatu kapal dapat diproduksi dengan biaya yang rendah namun tetap
memiliki ketahanan dan kekuatan yang sesuai dengan standar biro klasifikasi.

Melimpahnya serat alam dan non-alam di Indonesia dapat dimanfaatkan untuk


mengembangkan inovasi material komposit baru yang dapat diterapkan dalam
pembuatan lambung kapal. Pohon pisang yang tumbuh dengan subur di banyak wilayah
Indonesia menjadikannya salah satu pohon yang sering dimanfaatkan dalam berbagai
sektor usaha dan industri, limbah daun pisang kering yang dibelah menjadi serat dapat
pula dimanfaatkan sebagai salah satu penyusun material komposit. Oleh karena
melimpahnya limbah daun pisang kering, penulis ingin membuat material baru
berbahan dasar daun pisang kering dan matriks penguat Resin sebagai gagasan baru
untuk pembuatan lambung kapal yang ekonomis. Dalam penelitian tugas ini penulis
menggunakan resin polyester dan sedikit campuran resin epoxy dengan tambahan bahan
katalis serta anti bubble untuk membuat material yang lebih baik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana spesifikasi material penyusun komposit yang digunakan
2. Bagaimana proses pembuatan material komposit
3. Bagaimana jenis, standar, dan prosedur pengujian yang digunakan

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui keunggulan material komposit baru
2. Untuk mengetahui langkah-langkah pembuatan material komposit

CITRA TRI TUNGGAL DEWI – 21090118120031 1


Mekanika Komposit

3. Untuk mengetahui prosedur, standar dan jenis pengujian material komposit

1.4 Batasan Penelitian


1. Tidak melakukan pengujian secara langsung
2. Tidak memberikan ketentuan khusus untuk ukuran serat/penguat yang digunakan
3. Hanya membuat spesimen uji dengan 1 ukuran tiap jenis pengujian

CITRA TRI TUNGGAL DEWI – 21090118120031 2


Mekanika Komposit

BAB II

DASAR TEORI

3.1 Definisi Material Komposit


Komposit adalah suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari dua atau
lebih bahan dimana sifat masing-masing bahan berbeda satu sama lainnya baik itu sifat
kimia maupun fisikanya dan tetap terpisah dalam hasil akhir bahan tersebut (bahan
komposit). Dengan adanya perbedaan dari material penyusunnya maka komposit antar
material harus berikatan dengan kuat, sehingga perlu adanya penambahan wetting
agent.

3.2 Komponen Penyusun Komposit


1. Matriks
Matriks adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau fraksi volume
terbesar (dominan). Matriks mempunyai fungsi sebagai berikut :
- Mentransfer tegangan ke serat
- Membentuk ikatan koheren, permukaan matrik/serat
- Melindungi serat
- Memisahkan serat
- Melepas ikatan
- Tetap stabil setelah proses manufaktur
2. Reinforcement/filler/fiber
Merupakan salah satu bagian utama dari komposit adalah penguat (reinforcement)
yang berfungsi sebagai penanggung beban utama pada komposit

3.3 Fiber Composites


Fungsi utama dari serat adalah sebagai penopang kekuatan komposit, sehingga
tinggi rendahnya kekuatan komposit sangat bergantung pada serat yang digunakan.
Karena tegangan yang dikenakan pada komposit mulanya diterima oleh matriks, lalu
diteruskan kepada serat, sehingga serat akan menahan beban maksimum. Oleh karena
itu serat harus mempunyai tegangan tarik dan modulus elastisitas yang lebih tiggi
dibandingkan matriks penyusun komposit. Parameter fiber dalam pembuatan
komposit yaitu sebagai berikut :
1. Distribusi

CITRA TRI TUNGGAL DEWI – 21090118120031 3


Mekanika Komposit

2. Konsentrasi
3. Orientasi
4. Bentuk
5. Ukuran

3.4 Tipe serat pada komposit


a. Continous fiber composite
Komposit yang mempunyai susunan serat yang panjang dan lurus, membentuk
lamina diantara matriksnya. Kekurangan dari tipe ini adalah lemahnya kekuatan
antar lapisan.
b. Woven fiber composite
Komposit jenis ini tidak mudah terpengaruh pemisah antar lapisan karena susunan
seratnya juga mengikat antar lapisan, akan tetapi susunan serat memanjangnya
yang tidak begitu lurus mengakibatkan kekuatan dan kekakuan tidak sebaik tipe
continous fiber composite.
c. Discontinous fiber composite
Komposit dengan tipe serat pendek masih dibedakan lagi menjadi :
1. Aligned discontinous fiber
2. Off axis aligned fiber
3. Randomly oriented discontinous fiber
d. Hybrid fiber composite
Merupakan gabungan dari tipe serat lurus dengan serat acak. Dengan
pertimbangan untuk mengeliminir kekurangan dari kedua tipe dan dapat
menggabungkan kelebihannya.
3.5 Perhitungan Campuran Komposit
Untuk menentukan jumlah serbuk di dalam komposit dapat digunakan fraksi
volume, yang merupakan perbandingan fraksi volume penguat, dengan fraksi volume
komposit, atau fraksi massa, yang juga berhubungan dengan fraksi volume.

Fraksi berat fiber :

CITRA TRI TUNGGAL DEWI – 21090118120031 4


Mekanika Komposit

Fraksi berat matriks :

Fraksi volume fiber :

Fraksi volume matriks :

Sedangkan, densitas komposit :

CITRA TRI TUNGGAL DEWI – 21090118120031 5


Mekanika Komposit

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Alat dan Bahan Penelitian
3.1.1 Alat Penelitian
- Cetakan/mold (terbuat dari keramik berukuran 30 cm x 30 cm yang
dibingkai dengan kayu balok persegi panjang disisi luar keramik dengan
tinggi kayu 1 cm)
- Gelas ukur
- Timbangan digital
- Pengaduk cairan kimia
- Jangka sorong/penggaris/mistar
- Sarung tangan karet
- Botol bekas
3.1.2 Bahan Penelitian
- 1500 gram resin polyester
- 30 gram daun pisang kering
- 45 ml cairan katalis
- 30 ml cairan anti bubble
- Secukupnya mirror glaze
3.1.3 Spesifikasi material penyusun komposit
- Resin polyester
ρm = 1,215
viscosity number = 4,5 – 5.0
Kekuatan tarik = 15,64 MPa
Modulus Elastisitas = 0,36 GPa
- Daun Pisang Kering
ρf = 555,556 kg/m3
3.2 Pembuatan Material (papan berukuran 30 cm x 30 cm x 1 cm)
3.2.1 Perhitungan fraksi volume
1. Densitas Komposit (ρc)
=

= , ,
, / , /
= 0,809965 Kg/m3

2. Perhitungan fraksi volume matriks


𝑉𝑚 = 𝑥 𝑊𝑚
,
= x 1,5 Kg
,
Vm = 0,99987 Kg

CITRA TRI TUNGGAL DEWI – 21090118120031 6


Mekanika Komposit

3. Perhitungan Fraksi volume penguat


𝜌𝑐
𝑉𝑓 = 𝑥 𝑊𝑓
𝜌𝑓
,
= x 0,03 Kg
,
Vm = 4,37 . 10-5 Kg

CITRA TRI TUNGGAL DEWI – 21090118120031 7


Mekanika Komposit

3.2.2 Proses Pembuatan Spesimen (Papan berukuran 30x30x1 cm)


1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, serta gunakan alat pelindung diri
berupa sarung tangan karet.

2. Siapkan cetakan yang telah dibuat, lalu lapisi dengan mirror glze
diseluruh permukaan dan tepi bagian dalam.

3. Tuangkan resin ke dalam botol bekas sebanyak 500 gram lalu tambahkan
katalis sebanyak 15 ml, dan anti bubble 10 ml, aduk hingga tercampur
rata. (larutan dibuat dalam 3 kali tahap pencampuran).

4. Susun daun pisang kering di dalam cetakan secara acak, hingga penuh.
Lalu tuangkan larutan secara bertahap hingga memenuhi cetakan, ratakan.

CITRA TRI TUNGGAL DEWI – 21090118120031 8


Mekanika Komposit

5. Jemur dibawah sinar matahari selama 4-6 jam, lalu simpan di suhu ruang
minimal 24 jam.

6. Lepaskan material yang sudah mengeras dari cetakan.

CITRA TRI TUNGGAL DEWI – 21090118120031 9


Mekanika Komposit

3.3 Proses Pembuatan Spesimen Uji


3.2.1 Spesimen uji tarik
Proses pembuatan spesimen dilakukan dengan memotong papan
komposit yang mengacu pada standar uji JIS K 7113 unuk pengujian material
plastik. Dengan panjang total 200 mm dan lebar 25 mm di bagian ujung
ujungnya, 15 mm di bagian tengah, radius fillet sebesar 60°, ketebalan 10 mm.
Berikut merupaka proses pembuatan spesimen uji tarik :
1. Tempelkan pola yang telah dibuat sesua ketetapan ukuran

2. Potong spesimen mengikuti pola yang telah dibuat, pastikan ukuran setelah
dipotong masih sesuai dengan ketentuan.

3. Bersihkan spesimen dari sisa sisa debu dan pola. Spesimen siap digunakan

CITRA TRI TUNGGAL DEWI – 21090118120031 10


Mekanika Komposit

3.2.2 Spesimen Uji Kekerasan


Pembuatan spesimen uji kekerasan dengan bentuk balok berukuran 60
mm x 25 mm x 10 mm. Berikut merupakan proses pembuatan spesimen uji
kekerasan :
1. Tempelkan pola yang telah digambar sesuai ukuran. Lalu potong sesuai
pola

2. Bersihkan spesimen dari sisa debu dan pola, spesimen siap digunakan.

3.2.3 Spesimen Uji Tekuk


Pembuatan spesimen uji tekuk (bending) dengan ukuran : panjang 120
mm, lebar 15 mm, dan tebal 7 mm (karena papan yang dibuat memiliki
ketebalan 10 mm maka perlu di pertipis menjadi 7 mm). Berikut langkah
pembuatan spesimen untuk uji tekuk :
1. Gambar pola sesuai ukuran pada material yang telah dibuat

2. Potong material mengikuti pola atau sesuai dengan ukuran yang telah
ditetapkan.

CITRA TRI TUNGGAL DEWI – 21090118120031 11


Mekanika Komposit

3. Bersihkan spesimen dari sisa debu pemotongan, ukur kembali pastikan


ukuran akhir sesuai dengan ketentuan.

4. Spesimen uji tekuk siap digunakan

CITRA TRI TUNGGAL DEWI – 21090118120031 12


Mekanika Komposit

3.4 Jenis dan standar pengujian yang digunakan


4.1.1 Uji Tarik
Pengujian tarik dilakukan untuk mengetahui tensile strees pada material
dengan menggunakan standar JIS K 7113 untuk material plastik dan standar
pengujian mengacu pada ASTM D 3039/D 3039M.
4.1.2 Uji Kekerasan
Pengujian kekerasan material menggunakan standar ASTM D 2583.
Pengujian kekerasan material menggunakan metode vikers dimana pengujian ini
dilakukan dengan cara menekan material atau spesimen uji dengan indentor
intan dengan bentuk piramida dengan alas persegi dan besar sudut dari
permukaan yang berhadapan 136 derajat.
4.1.3 Uji Tekuk
Pengujian tekuk pada material komposit yang telah dibuat mengacu pada
standar ASTM D 3078 untuk uji bending.

3.5 Prosedur pengujian


3.5.1 Uji Tarik
1. Ukur dimensi dari benda uji yang digunakan dengan menggunakan jangka
sorong. Buatlah sketsa dari benda uji dan masukkan hasil pengukuran
dimensi pada lembar data
2. Tandai panjang ukur (gauge length) berupa jarak antara dua titik pada benda
uji dengan menggunakan spidol. Buat panjang ukur yang simetris dengan
panjang benda uji keseluruhan dan mengacu pada standar JIS.
3. Pasangkan benda uji dengan hati-hati pada grip mesin uji. Perhatikan dan
catatlah setiap langkah pengujian dengan seksama.
4. Mulai penarikan dan perhatikan dengan baik mekanisme deformasi yang
terjadi pada benda uji serta tampilan grafik beban-perpanjangan yang
terlihat pada recorder, amati hingga terjadi beban maksimum, necking, dan
perpatahan.
5. Tandai pada grafik beban-perpanjangan titik-titik terjadinya beban
maksimum dan perpatahan
6. Lepaskan benda uji dari grip mesin uji, satukan kembali patahan benja uji,
dan ukur panjang akhir (L) antara dua titik (gauge marks), ukur pula

CITRA TRI TUNGGAL DEWI – 21090118120031 13


Mekanika Komposit

ketebalan akhir dari bagian benda uji yang mengalami necking. Catat hasil
pengukuran dlam lembar data.
7. Amati dan catat karakteristik tipe patahan yang terjadi dengan menggunakan
stereoscan macroscope. Buat sketsa tampak samping dan permukaan
patahan benda uji pada lembar data.
8. Berdasarkan grafik beban-perpanjangan, hitunglah dengan formulasi yang
sesuai dari nilai nilai berikut : (i) titik luluh; (ii) kekuatan tarik maks; (iii)
presentasi elongasi; (iv) presentasi pengurangan area; (v) modulus
elastisitas.
3.5.2 Uji Kekerasan
1. Siapkan spesimen uji dengan ukuran yang telah ditetapkan
2. Pasang vicker indentor yang berbentuk diamond pada dudukannya,
kemudian kencangkan baurt pengunci vicker indentor
3. Tempatkan benda uji pada landasan tempat benda pada mesin uji kekerasan
4. Putar handwheel hingga jarum tepat pada titi lerah atau angka 3 pada skala
kecil dan vicker indentor akan bekerja menekan, tetapi sebelumnya kita
putar dial indikator pada posisi 0
5. Setelah 10 detik test lever di kembalikan pada posisi semula dan besar gaya
tekanan vicker indentor akan terlihat pada angka skala besar
6. Harga dari nilai tekanan dapat dilihat pada tabel atau dicari dnegan
mengukur bekas lengkungan dengan mikroskop
7. Catat hasilnya, kemudian hitung besar harga kekerasan benda uji
3.5.3 Uji Tekuk
1. Sebelum melakukan pengujian, siapkan alat bending dan bantalannya
2. Olesi ujung bantalan U dengan pelumas sebagai pelicin pada saat spesimen
diuji untuk mendapat hasil yang maksimal
3. Letakkan spesimen pada bantalan U pas di tengah
4. Nyalakan mesin bending dan atur beban
5. Pastikan letak bantalan alat bending sesuai dengan prosedur pegujian
bending
6. Turunkan bending secara perlahan hingga ujung penekan mengenai
material, selanjutnya turunkan alat bending secara perlahan agar mendesak
spesimen ke bawah.

CITRA TRI TUNGGAL DEWI – 21090118120031 14


Mekanika Komposit

7. Pengujian dilakukan hingga material mengalami perubahan bentuk sesuai


bentuk yang akan diinginkan dari pengujian spesimen tersebut dan amati
permukaannya
8. Amati setiap percobaan bending secara detail.

CITRA TRI TUNGGAL DEWI – 21090118120031 15


Mekanika Komposit

Gambar spesimen uji

3.6.1 Uji Tarik

Tampak
atas

Tampak
10 mm
samping

3.6.2 Uji Kekerasan

Tampak
atas

25 mm

CITRA TRI TUNGGAL DEWI – 21090118120031 16


Mekanika Komposit

Tampak
samping

3.6.3 Uji Tekuk

120 mm
Tampak
atas

Tampak
samping

CITRA TRI TUNGGAL DEWI – 21090118120031 17


Mekanika Komposit

DAFTAR PUSTAKA

Salam, S. 2007. Studi Sifat Fisis dan Mekanis Komposit Matriks Resin Epoxy yang Diperkuat
dengan Serbuk Titania (TiO2). Semarang. Universitas Negeri Semarang
https://www.alatuji.com/article/detail/1036/mengenal-metode-vickers-sebagai-pengujian-
keras
http://file-education.blogspot.com/2011/10/prosedur-praktikum-pengujian-tarik.html

http://www.praktikum.com/2011/06/contoh-format-laporan-praktikum.html
http://navale-engineering.blogspot.com/2012/04/uji-bahan-uji-lengkung-bending-test.html
http://reskioga.blogspot.com/2012/10/pengujian-lengkung-bend-test.html
https://www.google.com/search?q=macam+macam+sambungan+las&source=lnms&tbm=isc
h&sa=X&ei=9tJCU7_4FYa_rge4w4GgDA&ved=0CAgQ_AUoAQ&biw=1440&bih=
766
http://listiyonobudi.blogspot.com/2011/03/jenis-jenis-sambungan-las_25.html
http://terasepter.blogspot.com/2013/11/pengujian-bahan.html
http://badanusaha.com/bisnis/janata-marina-indah-pt
https://www.astm.org/Standards/D7617.htm

CITRA TRI TUNGGAL DEWI – 21090118120031 18

Anda mungkin juga menyukai