SARA ANC Revisi
SARA ANC Revisi
OLEH
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa oleh karena
berkat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus Praktek Komunitas dan
Komprehensif dengan judul “Praktik Asuhan Kebidanan Antenatal Care Pada Ny.”S“ di
Pada penyusunan laporan ini, penulis tidak lepas dari berbagai kesulitan dan
hambatan. Walaupun banyak tantangan yang penulis hadapi dalam laporan ini namun berkat
bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak akhirnya penulisan laporan ini dapat
terselesaikan.
Dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih yang tak
terhingga kepada :
1. DR. Hj. Nilawaty Uly, S.Si, Apt., M.Kes, Selaku Rektor Universitas Mega Buana
Palopo.
2. Yuniar Dwi Yanti, S.ST.,M.Keb, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Mega Buana
Palopo.
setimpal atas jerih payah dari semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada
penulis dan semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat, bukan hanya kepada penulis
tetapi juga bagi semua orang yang sempat membacanya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keluarganya. Ibu sangat berperan penting dalam mengatur semua yang terkait dalam
urusan rumah tangga, pendidikan dan kesehatan suami maupun anak-anaknya. Dengan
sehingga bayi yang dilahirkan harus sehat dan tumbuh kembang dengan baik
(Kemenkes, 2017).
World Health Organization (WHO) pada tahun 2018 Angka Kematian Ibu
(AKI) Indonesia sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup, dengan penyebab kematian
Kematian Bayi (AKB) sebesar 24 per 1.000 kelahiran hidup dengan penyebab kematian
tetanus (1,5%), kelainan kongenital (4,9%), meningitis (5,1%), tidak diketahui (5,5%),
pneumonia (13,2%), diare (17,2%), dan masalah neonatal (36%) (SDKI, 2017).
Berdasarkan data yang penulis dapat dari Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Tahun 2017, AKI mencapai 696 orang dengan proporsi kematian pada ibu hamil 183
orang (26,29%), ibu bersalin 224 orang (32,18%) dan pada ibu nifas 289 orang
dibandingkan dengan AKB pada tahun 2016 yaitu sebesar 3.072 kasus kematian yang
disebabkan oleh 35% Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR), 25% Asfiksia, 10% kelainan
bawaan, dan 5% pneumonia (Data Rutin Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, 2018).
Penyebab kematian ibu dibagi menjadi kematian langsung dan tidak langsung.
Kematian ibu langsung adalah sebagai akibat komplikasi kehamilan, segala intervensi
atau penanganan tidak tepat dari komplikasi tersebut. Sedangkan kematian ibu tidak
langsung merupakan akibat dari penyakit yang sudah ada atau penyakit yang timbul
banyaknya kasus 3 Terlambat dan 4 Terlalu, yang terkait dengan faktor akses, sosial
ditangani oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan. Masih cukup banyak ibu hamil
dengan faktor risiko 4 Terlalu, yaitu Terlalu tua hamil (hamil di atas usia 35 tahun)
sebanyak 27%, Terlalu muda untuk hamil (hamil di bawah usia 20 tahun) sebanyak
26%, Terlalu banyak (jumlah anak lebih dari 4) sebanyak 11,8%, Terlalu dekat (jarak
kegiatan praktek klinik kebidanan dimana penulis mendapat lahan ditempat tersebut.
Sebab itu, penulis akan menerapkan asuhan kebidanan komprehensif pada ibu hamil
pada Ny. S dan melaporkan hasilnya dalam bentuk laporan studi kasus yang bertempat
B. Rumusan Masalah
Antenatal Care Pada Ny.”S“ di Puskesmas Gome Kab Puncak Papua Tahun 2021”?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
komprehensif.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Klien
dalam memberikan pelayanan kesehatan yaitu senyum, sapa, salam, sopan dan
b. Bagi Penulis
Hasil dari penerapan studi kasus ini dapat menerapkan teori yang
ibu hamil.
c. Bagi Institusi
sesuai prosedur.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Definisi Kehamilan
terjadinya konsepsi dan fertilasi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan), dihitung dari hari pertama haid terakhir.
ovum dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi sampai
lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan
Masa kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri mulai sejak
3) Mengidam
4) Pingsan
7) Sering kencing
8) Konstipasi.
2) Tanda Kemungkinan Hamil
1) Tanda Hegar
forniks posterior dan tangan lain didinding simpisis pubis, maka korpus uteri
seakan – akan terpisah dengan serviks, pada kehamilan 6 – 8 minggu tanda hegar
2) Tanda piskacek
Suatu pembesaran uterus yang tidak rata hingga menonjol jelas akibat
implantasi di endometrium.
4) Tanda Goodelds
sedang pada usia kehamilan 6-8 minggu serviks lunak seperti meraba bibir/bagian
5) Tanda Ballotement
mengalami obliterasi dan cairan amnion cukup banyak sebagai diagnosa banding
adalah asites yang disertai dengan kista ovarium dan mioma uteri. (Kusmiyati
dkk, 2009)
6) Tanda Chadwik
Cara khas yang dipakai untuk menentukan adanya HCG pada kehamilan muda
Tanda pasti kehamilan, yaitu adanya gerakan janin yang dirasakan oleh
pemeriksa, terdapat denyut jantung janin (DJJ), janin terlihat pada saat
maupun fisiologis pada ibu. Berikut ini akan dibahas mengenai perubahan-
perubahan tersebut :
darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-
2) Serviks Uteri
suplai darah maka kontensitas menjadi lunak yang disebut tanda Goodell.
3) Ovarium
4) Sistem Endokrin
5) Uterus
6) Payudara/Mammae
estrogen dan progesterone, akan tetapi belum mengeluarkan ASI dan baru
1) Estrogen, berfungsi :
2) Progesteron, berfungsi :
2010)
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada ibu
hamil tua terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering buang air kecil. Desakan
2010)
9) Sistem Kekebalan
Sistem pertahanan tubuh ibu selama kehamilan akan tetap utuh, kadar
2) Terjadinya hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro-
plasenter.
yaitu :
a) Volume Darah
bertambah 20 %.
b) Sel Darah
hemodilusi dan anemia fisiologis maka laju endap darah semakin tinggi dan
c) Integumen / Kulit
gravidarum livide atau alba, areola mammae, papilla mammae, linea nigra,
chloasma gravidarum. Setelah persalinan hiperpigmentasi ini akan hilang.
d) Metabolisme
2) Keseimbangan asam basa turun dari 155 mEq per liter menjadi
dalam distribusi yang seimbang, yaitu protein ±15%, lemak ±30%, dan
karbohidrat ±55%.
sehari, Zat besi 800 mg atau 30-50 mg sehari dan ibu hamil
desakan rahim kebutuhan O2 yang meningkat. Ibu hamil akan bernafas lebih
dan sodium tertahan didalam tungkai bawah selama siang hari karena stasis
vena pada malam hari terdapat aliran balik vena yang meningkat dengan
akibat peningkatan dalam jumlah output air seni. Biasa terjadi pada
g) Gatal-Gatal
h) Hidung Tersumbat
meningkat dan peningkatan aliran darah ke kulit (muncul pada dua trimester
j) Keringat Bertambah
selama kehamilan)
k) Palpitasi Jantung
l) Sakit Kepala
muntah, pada pagi hari lelah, lemah, dan membesarnya payudara, pada saat
ini ibu baru merasakan dirinya tidak sehat dan sering kali membenci
kecemasan, dan kesedihan oleh karena itu sering kali pada kehamilannya
kekhawatiran (normal).
keturunan.
1) Ibu merasa sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi.
2) Perut belum terlalu besar sehingga belum merasakan kehamilan itu adalah
beban.
6) Meningkatkan libido.
1) Disebut periode penantian dan waspada. Ibu merasa tidak sabar menunggu
kelahiran bayinya.
3) Ibu bersikap melindungi bayi, menghindari dari orang atau benda apa saja
a) Oksigen
pusat pernafasan, CO2 menurun dan O2 yang meningkat akan bermanfaat bagi
b) Nutrisi
berkurang, sering timbul rasa mual dan muntah. Pada trimester II (13- 28
minggu), nafsu makan sudah kembali pulih. Pada trimester III (29- 40 minggu)
mengandung manis (seperti gula) dan terlalu asin karena makanan tersebut
c) Personal Hygien
daerah genital, karena saat hamil biasanya terjadi pengeluaran sekret vagina
yang berlebih. Selain mandi, mengganti celana dalam secara rutin minimal
d) Pakaian
memakai hak tinggi, dan pakaian selalu kering. Payudara perlu ditopang
e) Eliminasi
harus mengkonsumsi makanan yang tinggi serat dan banyak minum air putih.
Walaupun ibu hamil sering mengatakan keluhan sering buang air kecil,
f) Seksualitas
bila :
4) Ketuban pecah
g) Mobilisasi
dari itu ibu hamil harus memperhatikan sikap tubuh seperti : duduk, berdiri,
dan perut, serta melatih cara meneran yang benar. Dapat dilakukan pada usia
2009)
i) Istirahat
Ibu hamil dianjurkan pada saat tidur khususnya pada waktu hamil itu harus
malam hari selama kurang dari 8 jam dan istirahat dalam keadaan rileks pada siang
a) Perdarahan pervaginam
Pada masa awal kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan sedikit
Pada waktu yang lain dalam kehamilan, perdarahan ringan mungkin pertanda
dari servik yang rapuh (erosi). Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin
suatu tanda infeksi yang tidak membahayakan nyawa ibu hamil dan janinnya.
dkk, 2009)
Mual (Nausea) dan muntah (vomiting) dapat terjadi pada 50% kasus ibu
hamil. Mual bisa terjadi pada pagi hari, gejala ini bisa terjadi pada usia
kehamilan 6-12 minggu. Perasaan mual ini karena meningkatnya kadar hormon
dengan keluhan muntah yang kadang begitu hebat dimana segala apa yang
pandangan kabur atau berbayang, melihat bintik- bintik (spot), serta mata
kepala yang hebat. Jika hal ini terjadi, kemungkinan suatu tanda preeclampsia.
Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak pada kaki yang
3) Bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti sakit kepala yang
Jika hal ini terjadi merupakan pertanda adanya anemia, gagal jantung
keselamatan jiwa adalah nyeri perut hebat, menetap, dan tidak hilang setelah
istirahat.
Jika hal ini terjadi, bisa berarti apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi,
Gerak janin mulai dirasakan ibu pada bulan ke 5 atau ke 6, beberapa ibu
hamil dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Ketika janin tidur
2010)
j) Demam tinggi
Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38°C dalam
B. ANC
1. Definisi
kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal
(Saifudin, 2014).
2. Tujuan ANC
kembang bayi.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan
bayi.
terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
pembedahan.
ekslusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
Standar pelayanan ANC meliputi standar 14 T sehingga ibu hamil yang datang
sebagai daya ungkit pelayanan kehamilan dan diharapkan ikut andil dalam menurunkan
anka kematian ibu, kebijakan program pelayanan anc minimal 5T, meningkat menjadi 7T
dan sekarang 12T sedangkan untuk di daerah gondok dan endemic malaria menjadi 14T
(Damai yanti,2017)
Untuk mengetahui kenaikan berat badan ibu selama hamil. Semakin besar
kehamilan janin yang dikandung ibu seharusnya juga semakin tumbuh dan
berkembang secara normal tanpa hambatan dengan demikian berat badan ibu
3) Trimester ke III : kenaikan berat badan tidak boleh lebih dari 0,5 kg/minggu.
4) Kenaikan rata-rata berat badan normal ibu hamil yaitu 6,5-16 kg. (Prawirohardjo,
2010)
tumbuh kembang anak sejak masa dalam kandungan. Berbagai perubahan fisiologi,
anatomi maupun metabolisme terjadi selama masa kehamilan yang disebabkan
perubahan hormonal. Salah satu perubahannya adalah perubahan pada plasenta yang
Tekanan darah ibu hamil harus dalam batas normal (antara 110/70 mmHg
sampai 130/90 mmHg) apabila terjadi kenaikan tekanan darah (hipertensi) atau
penurunan tekanan darah (hipotensi), hal tersebut perlu diwaspadai karena dapat
berdampak buruk bagi ibu dan janin apabila tidak ditangani secara dini.
(Prawirohardjo, 2010)
dengan hasil anamnesis hari pertama haid terakhir (HPHT) dan kapan gerakan janin
mulai dirasakan. TFU yang normal harus sama dengan UK dalam minggu yang
Dengan mengukur tinggi fundus uteri dapat diketahui berapa usia kehamilan
ibu, taksiran berat janin, serta taksiran hari persalinan. Menurut Spiegelberg :
Pada ibu hamil diberikan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) sebanyak 2 kali.
pemberian TT I. Imunisasi ini dianjurkan pada setiap ibu hamil, karena diharapkan
ibu hamil. Saat trimester pertama kehamilan suplemen zat besi tidak perlu
diberikan untuk menghindari resiko mual dan muntah yang bertambah berat.
Kebutuhan Fe yang paling besar pada trimester akhir saat janin menyimpan Fe
sebagai cadangan dalam tubuhnya yang akan digunakan pada enam bulan
pertama. Hal tersebut terjadi karena ASI tidak begitu kaya akan Fe. Tiap tablet
Fe mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan Asam Folat 500 mg,
2009)
spesimen darah vena kurang lebih 2 cc. apabila hasil test positif maka
penting dibina dari sejak awal melalui temu wicara dapat ditemukan
h. Tes hb
dan minggu ke 28 untuk mengetahui apakah ibu mengalami anemia atau tidak,
ibu dikatakan mengalami anemia jika kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada
trimester I dan III atau kadar < 10,5 gr% pada trimester II .berikut merupakan
kategori anemia dalam kehamilan yaitu :
Dilakukan untuk mengetahui apakah pada urine mengandung protein atau tidak untuk
Tes dilakukan pada usia kehamilan 25-28 minggu. Tujuan utama tes ini untuk
k. Perawatan payudara
Diberikan kepada Bumil pendatang dari daerah malaria juga kepada bumil
dengan gejala malaria yakni panas tinggi disertai mengigil dan hasil apusan darah
yang positif.
Apabila satu daerah tidak bisa melaksanakan 14T sesuai kebijakan dapat
Pelayanan / asuhan antenatal ini hanya dapat diberikan oleh tenaga kesehatan
SOAP
digunakan agar asuhan yang dilakukan dapatdicatat dengan benar, jelas, sederhana dan
1. S : Subyektif
2. O : Obyektif
dan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung assessment.
3. A : Analisis
obyektif dalam situasi diagnosa atau masalah dan antisipasi diagnosa atau masalah
potensial lain.
4. P : Penatalaksanaan
analisis.
BAB III
LAPORAN STUDI KASUS
Kunjungan ANC I
Subjektif
Identitas Istri/Suami
Ny. M datang ke klinik Puskesmas mengatakan ibu ingin periksa hamil, saat
ini mengatakan tidak ada keluhan. HPHT pada tanggal 29 Juni 2020, setiap haid
haidnya cair bergumpal, siklus haid bulan lalu dengan bulan selanjutnya adalah 31
hari. Dengan demikian TP Ny. M tanggal 06 April 2021. Ny. S sudah merasakan
pergerakan janin ketika memasuki usia kehamilan 4 bulan, dan ia merasakan dalam 2
jam terakhir lebih dari 3x janin bergerak. Ny. M tidak merasakan keluhan berupa
lelah, mual muntah, nyeri perut, panas menggigil, sakit kepala terus menerus,
penglihatan kabur, nyeri/panas saat BAK, rasa gatal pada vagina, pengeluaran cairan
pervaginam, nyeri tungkai dan oedema. Dalam sehari Ny. M makan sebanyak 3x
dengan menu seimbang. Dalam sehari Ny. M BAB sebanyak 1x tanpa keluhan dan
BAK 6x tanpa keluhan. Setiap hari Ny. M istirahat tidur 7 - 8 jam per hari setiap
malam, kemudian melakukan aktivitas seksual tanpa keluhan dan pekerjaan ibu
sehari-hari adalah sebagai Ibu Rumah Tangga. Ny. M sudah melakukan suntik TT
(Tetanus Toxoid) pertama pada tanggal 18-09-2019 dan TT kedua pada tanggal 23–10–
2019.
lamanya 1 tahun. Ini kehamilan yang ke dua dan belum pernah keguguran, anak
pertama dilahirkan secara normal pada tahun 2017 di rumah sakit dengan ditolong
oleh Bidan karena mengalami anemia sedang dengan jumlah hb 8 gram % tetapi
tidak terjadi perdarahan dan tidak ditransfusi darah. Jenis kelamin anak Ny. M adalah
perempuan, berat badan lahir 3400 gram, panjang badan 50 cm dalam keadaan baik.
Ny. M tidak memiliki riwayat penyakit yang sedang diderita seperti Jantung,
Tekanan Darah Tinggi, Hepar, DM, Anemia berat, HIV/AIDS, Campak, Malaria dan
obatan, jamu, merokok dan tidak makan sirih. Tidak ada pula irigasi vagina, serta
setiap hari Ny. M mengganti pakaian dalamnya sebanyak 3x. Ini adalah kehamilan
yang direncanakan, harapannya anak laki-laki. Ny. M menikah sah 1x dengan Tn. T
selama 4 tahun. Ny. M hidup serumah bersama Tn. T (suami), satu anaknya dan
ibunya.
OBJEKTIF
1. Keadaan umum ibu baik
2. Kesadaran komposmentis
7. Lila : 27 cm
8. Tanda-tanda vital
Nadi : 76x/menit
Pernafasan : 19x/menit
Suhu : 36.7ºC
9. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Rambut bersih dan tidak mudah rontok. Muka tidak ada cloasma dan tidak ada
oedema. Konjungtiva merah muda dan sklera putih. Tidak ada pengeluaran
dan sekret pada hidung. Telinga bersih. Tidak ada stomatis pada mulut, gusi
b. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar getah bening dan vena jugularis.
c. Dada
d. Perut
Tidak ada bekas luka operasi, bentuk perut bulat sesuai usia kehamilan, TFU
e. Ekstremitas
Telapak tangan merah muda, tidak ada varices, tidak ada oedema dan refleks
Anus.
g. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : Hb : 14,5 gr %.
ANALISIS (A)
G2P1A0 Hamil 37 minggu 2 hari, Janin tunggal, PUKA, presentasi kepala dan BDP.
PENATALAKSANAAN (P)
bersedia)
keluarga bahwa keadaan ibu dan janin saat ini baik. Tekanan darah 110/90 mmHg,
nadi 76x/menit, pernafasan 19x/menit dan suhu 36,7˚c, usia kehamilan ibu 37
Minggu > 2 hari, tafsiran persalinan 06-04-2020, Djj (+) 134 x/menit dan posisi janin
3. Memberikan konseling tentang pentingnya menjaga pola makan dan asupan nutrisi
yang baik bagi ibu contoh seperti makan-makanan yang bergizi seimbang seperti :
nasi, sayur-sayuran hijau, buah-buahan, susu dan lain-lain. (Ibu mengerti dan
4. Menjelaskan ibu tanda-tanda bahaya pada kehamilan yaitu, sakit kepala yang hebat,
pandangan kabur, bengkak pada muka dan tangan nyeri perut yang hebat, janin
kurang bergerak dari biasa, keluarnya darah dari jalan lahir, dan keluarnya air-air
dari jalan lahir. Apabila terdapat tanda-tanda tersebut ibu harus segera datang ke
5. Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene yaitu dengan menjaga vagina
tetap kering dengan mengganti celana dalam setiap basah atau sehabis BAK. (Ibu
mengerti dan mengatakan mengganti pakaian dalam 2-3 kali dalam sehari)
6. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup malam minimal 8-9 jam, siang
7. Memberitahu ibu tanda-tanda persalinan yaitu mulas-mulas yang sering dan adekuat
keluar air-air yang tidak tertahankan serta adanya pengeluaran lendir campur darah.
Jika ada tanda tersebut segera ke tenaga kesehatan terdekat. (Ibu mengerti dan
bersedia)
tablet/hari dan efek samping fe adalah mual maka dianjurkan untuk minum sebelum
tidur. Serta menjelaskan waktu meminum obat : diminum 1x/hari boleh diminum
pada saat pagi atau malam hari. (Ibu mengerti dan mau meminum obatnya)
9. Menjadwalkan kunjungan ulang pada tanggal 22–03–2021, atau jika ada keluhan
boleh datang kapan saja. (Ibu mengerti dan bersedia melakukan kunjungan ulang)
BAB IV
PEMBAHASAN
Di dalam bab ini, penulis membahas tentang asuhan kebidanan secara komprehensif
pada asuhan kehamilan pada Ny. M umur 24 tahun dengan G2P1A0 yang dilakukan di RS
Puskesmas Gome Tanggal 17 Februari 2021. Di dalam bab ini penulis membandingkan
A. Kehamilan
Dari hasil anamnesa didapat Ny. M umur 24 tahun, Menurut teori usia reproduksi
sehat adalah ibu yang berumur antara 20-35 tahun, karena ovum belum terlalu tua,
organ reproduksi masih baik sehingga kualitas bayi yang dilahirkan akan lebih baik
Tanggal 17 Februari 2020 saat usia kehamilan 35 minggu. Sebelum kontak dengan
penulis, Ny. M telah memeriksakan kehamilannya sebanyak 4 kali yang terdiri pada dua
kali di trimester pertama, satu kali di trimester kedua dan satu kali di trimester ketiga.
Hal ini menunjukan bahwa Ny. M peduli akan kehamilan dan kesehatannya. Dalam
hamil, yaitu 1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester ke dua dan 2 kali pada
penulis pada saat itu Ny. M memasuki usia kehamilan 37 minggu 2 hari. Dari usia
kehamilan tersebut sampai bersalin penulis tidak menemukan hasil yang mengarah pada
ditambah 7, bulan dikurangi 3, dan tahun ditambah 1 dan ibu merasakan adanya
gerakan janin pada usia kehamilan 16 minggu. Hal ini normal karena sesuai dengan
teori bahwa gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan pada usia kehamilan 18
minggu dan multigravida pada usia kehamilan 16 minggu (Prawirohardjo, 2010). Dari
Timbang berat badan, Ukur tekanan darah, Ukur tinggi fundus uteri, Pemberian tablet
pemeriksaan urine reduksi, pemberian obat malaria, pemberian kapsul minyak Iodium.
Hal ini sesuai dengan teori (Prawirohardjo, 2013). Pada kehamilan Ny. M, standar 14
T ini tidak seluruhnya diterapkan pada saat pemeriksaan. Seperti pemeriksaan VDRL
(Veneral Disease Research Lab), pemeriksaan reduksi urine, pemberian obat malaria
dan pemberian kapsul minyak iodium dikarenakan ibu tidak ada indikasi sehingga
Kenaikan berat badan Ny. M selama kehamilan sekitar 9 kg dan sesuai dengan
teori bahwa kenaikan berat badan wanita selama hamil berkisar antara 6,5-16 kg
teori. Sedangkan tinggi badan adalah pengukuran tinggi badan yang dilakukan sekali
pada kunjungan pertama pada ibu hamil dengan tinggi <145 cm (Saifuddin, 2009).
Sedangkan tinggi badan Ny. M 168 cm sehingga tidak terjadi kesenjangan dengan
teori.
Selama kehamilan tekanan darah pada Ny. M yaitu 110/90 mmHg dan 100/80
mmHg dan ini normal sesuai dengan teori bahwa tekanan darah ibu hamil harus dalam
batas normal (antara 100/70 mmHg sampai 130/90 mmHg) (Prawirohardjo, 2010)
Ukuran lila Ny. M adalah 27 cm, angka tersebut masih sesuai teori (Kusmiyati
dkk, 2010), yaitu ukuran LILA pada wanita dewasa atau usia reproduksi adalah 23,5
cm. jika ukuran LILA kurang dari 23,5 cm maka interpretasinya adalah Kurang Energi
Kronis (KEK).
Pada saat kunjungan ANC didapatkan Tinggi Fundus Uteri pada Ny. M adalah 27
cm, sedangkan pada kunjungan kedua saat usia kehamilan 38 minggu lebih 2 hari
didapati Tinggi Fundus Uteri 31 cm. Hal ini tidak menjadi masalah dikarenakan masih
dalam batas normal bila dihitung dengan rumus Neagle (Winkjosastro, 2006), taksiran
berat janin sudah 2,945 gram, sehingga tidak ada kesenjangan dengan teori.
160x/menit. Pada Ny. M didapati DJJ setiap diperiksa berkisar antara 130x/menit
hingga 140x/menit, hal ini sesuai dengan teori dan tidak memiliki kesenjangan dengan
teori.
Pada saat kunjungan ANC Ny. M selalu diberikan terapi Fe dengan dosis minum
1x1 sehari. Ketidak cukupan kadar Fe dalam tubuh akan menyebabkan kekurangan Hb
dalam darah yang diperlukan untuk membawa oksigen pada janin dari sel ibu hamil.
Kebutuhan Fe yang paling besar pada trimester akhir saat janin menyimpan Fe sebagai
cadangan dalam tubuhnya yang akan digunakan pada enam bulan pertama (Saifuddin,
2009). Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara praktek dan teori.
Pemberian imunisasi TT pada Ny. M, TT1 diberikan pada usia kehamilan 4 bulan
dan TT2 diberikan 4 minggu setelah pemberian TT1. Imunisasi ini dianjurkan pada
setiap ibu hamil, karena diharapkan dapat menurunkan AKB akibat Tetanus
Neonatorum (Saifuddin, 2009). Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara praktek
dan teori.
Dari hasil pemeriksaan Hb Ny. M didapatkan kadar Hb 14,5 gr% dan ibu
dinyatakan normal. Pemeriksaan Hb pada ibu hamil harus dilakukan pada kunjungan
pertama dan minggu ke 28. Bila kadar Hb < 11 gr%, ibu hamil dinyatakan anemia,
maka harus diberi suplemen 60 mg Fe dan 500 mg As. Folat hingga Hb menjadi 11 gr%
atau lebih (Prawirohardjo, 2012). Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara praktek
dan teori.
Glukosa urine dan Protein urinepada ibu hamil jika didapati positif 2 serta ada
oedema dan tensi darah tinggi, tanda-tanda tersebut menuju pada preeklamsi pada
yakni satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua, dan dua kali pada
triwulan ketiga. (Kusmiyati dkk, 2013). Ny. M rutin melakukan pemeriksaan karena
ingin mengetahui kondisi kesehatan janin yang dikandungnya, tidak ada kesenjangan
dengan teori.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ny.M.
B. Saran
a. Bagi Klien
pelayanan kesehatan secara lengkap yang harus klien dapatkan dari unit pelayanan
kesehatan yang berkaitan dengan masalah kesehatan ibu dan anak serta dapat
menciptakan hubungan baik antar klien dan bidan dalam masyarakat dan klien
mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan standar kebidanan secara
komprehensif.
Pelayanan yang diberikan pada klien sudah cukup baik, hendaknya dapat
mempertahankan dan lebih meningkatkan pelayanan agar lebih baik dari pada
sebelumnya sesuai dengan standar asuhan kebidann yang berlaku serta mengikuti
c. Bagi Penulis
asuhan kebidanan yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan sehingga lebih
teliti dalam melakukan tindakan dan mampu mendeteksi dini komplikasi pada ibu