Anda di halaman 1dari 4

Uts Pancasila

1. Pokok Pikiran Persatuan


Pokok pikiran ini berbunyi bahwa “ Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan”. Pokok pikiran tersebut
jelas menyatakan bahwa negara siap melindungi bangsanya serta seluruh wilayah Indonesia
dari paham-paham individualistic ataupun golongan.

Pokok Pikiran Keadilan Sosial


Pokok pikiran yang kedua berbunyi “Negara ingin mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia”. Hal ini merupakan pancaran sila kelima Pancasila yang dimaksudkan
supaya masyarakat memiliki pengertian dan kesadaran akan hak-hak dan kewajiban yang
dimiliki oleh setiap individu. Pokok pikiran pembukaan UUD 1945 ini dibuat dengan
berpedoman kepada pasal 27 – 34 UUD 1945.

Pokok Pikiran Kedaulatan Rakyat


Pokok pikiran ketiga, merupakan pancaran dari sila keempat Pancasila yang terfokus pada
kedaulatan rakyat. Sebagai negara yang menerapkan system demokrasi dan musyawarah
mufakat, maka diharapkan kedaulatan rakyat dan permusyawaratan/ perwakilan dapat
berjalan di Indonesia dengan lancar sesuai dengan kaidah kedaulatan rakyat yaitu
kedaulatan dipegang oleh rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-undang. Pokok pikiran
ini di ciptakan atas dasar pada pasal 1 ayat 2-3 dan pasal 27 UUD 1945.

Pokok Pikiran Ketuhanan


Pokok pikiran yang keempat, merupakan pancaran dari sila pertama sekaligus kedua dari
Pancasila. Pokok pikiran ini berbunyi bahwa “Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang
Maha Esa, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab”. Secara tersirat pokok pikiran
ini menegaskan kepada pemerintah dan perangkat hukum lainnya untuk tetap menerapkan
budi pekerti kemanusiaan yang baik dan ketaqwaan terhadap Tuhan.

2. Konstitusi memegang peran yang sangat penting dikarenakan dapat menjadikan suatu negara
itu mencapai tujuan yang diinginkan atau diharapkan, dan dapat mengatur secara mengikat
cara suatu pemerintahan yang diselenggarakan dalam suatu negara
Konstitusi dikatakan sangatlah penting sebab mempunyai fungsi yang sangatlah penting,
berikut dua fungsi Utama dari konstitusi:

 Membagi kekuasaan dalam negara.


 membatasi kekuasaan pemerintah atau penguasa dalam negara.

Dan ada tiga hal yang dapat diatur oleh konstitusi, yaitu:

 Jaminan HAM bagi seluruh warga negara dan penduduknya.


 Sistem ketatanegaraan yang mendasar.
 Kedudukan, tugas, dan wewenang lembaga-lembaga negara.
3. Rakyat atau Penduduk
Unsur unsur terbentuknya suatu negara yang ke dua adalah rakyat atau penduduk. Pengertian
rakyat yang merupakan unsur unsur negara adalah kumpulan orang yang distukan oleh rasa
persamaan yang secara bersama-sama berada/mendiami di suatu wilayah tertentu.

Sedangkan pengertian penduduk adalah semua orang yang berkedudukan, bertempat tinggal
dalam wilayah suatu negara. Orang yang berada dalam wilayah suatu negara hanya sementara (tidak
menetap) maka disebut dengan bukan penduduk. Contoh orang yang bukan penduduk seperti
wisatawan asing, tamu negara. Penduduk terdiri dari warga negara dan bukan warga negara.

Pengertian warga negara adalah penduduk yang memiliki ikatan hukum dengan suatu negara.
Warga negara terdiri dari warga negara asli dan warga negara keturunan asing.

Berbeda dengan warga negara, kalau pengertian dari bukan warga negara adalah seseorang
yang tidak memiliki ikatan hukum dengan negara tersebut, disebut juga dengan warga negara asing
(WNA).

4. Dasar hukum pemilihan presiden secara langsung yang diterapkan di Indonesia saat ini adalah
Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang
ditetapkan dalam Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Tahun 2001 tanggal 1–9
November 2001.

Dalam perubahan ini, peraturan sebelumnya dalam UUD 1945 Pasal 6 ayat (2) yang
menyatakan bahwa Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat
dengan suara yang terbanyak, diganti menjadi Pasal 6A ayat (1) yang menyatakan bahwa
Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat.

Pemilihan presiden secara langsung ini memiliki dampak positif dan negatif, yaitu:

3 dampak positif pemilihan presiden secara langsung

1. Presiden memiliki mandat besar sebab dipilih langsung rakyat

Karena presiden terpilih didukung sebagian besar rakyat, maka presiden memiliki mandat
besar. Sehingga presiden akan dapat memiliki dukungan untuk mengambil kebijakan penting
atau memilih menteri yang benar-benar mampu menjalankan tugasnya.

2. Menghindari penyuapan dan kolusi dalam pemilihan oleh anggota dewan

Pemilihan langsung oleh rakyat menghindarkan dari resiko pemilihan tidak langsung melalui
wakil rakyat sarat kolusi dan penyuapan. Ini karena anggota parlemen yang yang jumlahnya
sedikit dan berasal dari partai politik berpotensi dipengaruhi oleh kelompok kepentingan,
untuk memenangkan calon tertentu.

3. Pemerintahan yang lebih stabil

Karena dipilih rakyat, maka presiden akan lebih dihormati oleh anggota dewan. Presiden juga
tidak perlu takut dijauhkan oleh parlemen sebab didukung oleh mayoritas rakyat.

3 dampak negatif pemilihan presiden secara langsung

1. Biaya penyelenggaraan pemilihan presiden yang besar

Pemilihan presiden secara langsung memerlukan biaya pengamanan, kotak suara dan surat
suara serta panitia pemilihan di seluruh penjuru negeri. Sehingga, akan memerlukan anggaran
besar pula.
2. Potensi terjadinya konflik antar pendukung presiden

Persaingan antara calon presiden dapat menyebabkan konflik horisontal antara para
pendukungnya. Pendukung calon kalah dapat menolak hasil pemeilihan dan melalukan
demonstrasi atau kerusuhan.

3. Kelompok masyarakat yang jumlahnya sedikit tidak terwakili

Karena pemilihan langsung presiden akan menghasilkan presiden yang didukung suara
terbanyak, kelompok dengan jumlah kecil, seperti etnis dan pemeluk agama minoritas beresiko
tidak terwakili suaranya, karena kalah jumlah dengan kelompok besar.

5. Identitas nasional (national identity) adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang
dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lain (Tim Nasional
Dosen Pendidikan Kewarganegaraan, 2011: 66). Identitas nasional (national identity) adalah
kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan
bangsa satu dengan bangsa yang lain (Tim Nasional Dosen Pendidikan Kewarganegaraan, 2011:
66). Ada beberapa faktor yang menjadikan setiapbangsa memiliki identitas yang berbeda-beda
Keadaan alam sangat mempengaruhi watak masyarakatnya. Faktor-faktor tersebut adalah:
keadaan geografi, ekologi, demografi, sejarah, kebudayaan, dan watak masyarakat Bangsa
Indonesia memiliki karakter khas dibanding bangsa lain yaitu keramahan dan sopan santun
Bangsa Indonesia memiliki karakter khas dibanding bangsa lain yaitu keramahan dan sopan
santun Identitas Nasional dalam konteks bangsa (masyarakat Indonesia) cenderung mengacu
pada kebudayaan atau kharakter khas. Identitas Nasional dalam konteks bangsa (masyarakat
Indonesia) cenderung mengacu pada kebudayaan atau kharakter khas.
6. Dalam UUD 1945 yang diamandemen, HAM secara khusus diatur dalam Bab XA, mulai pasal 28
A sampai dengan pasal 28 J.
Pasal 28 A : Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.
Pasal 28 B : (1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan sah. (2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang
serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.Pasal 28 C : (1) Setiap orang
berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat
pendidikan dan memperoleh manfaat dan ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya,
demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia. (2) Setiap orang
berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.
Pasal 28 D : (1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian
hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum. (2) Setiap orang berhak untuk
bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja. (3)
Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan. (4)
Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.
Pasal 28 E : (1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih
pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat
tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta hendak kembali. (2) Setiap orang berhak
atas kebebasan meyakini kepercayaan menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati
nuruninya. (3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan
pendapat.
Pasal 28F
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan
menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
Pasal 28G
(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan
harta benda yang dibawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan
dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak
asasi.
(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan dan perlakuan yang merendahkan
derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.
Pasal 28H
(1)Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
medapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan.
(2) Setiap orang mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan
keadilan.
(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.
(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh
diambil alih secara sewenangwenang oleh siapa pun.
Pasal 28I
(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak
beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum,
dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi
manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun.
(2) Setiap orang berhak bebas atas perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun
dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.
(3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan
zaman dan peradaban.
(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah
tanggung jawab negara, terutama pemerintah.
(5) Untuk menegakan dan melindungi hak assi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum
yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan dituangkan
dalam peraturan perundanganundangan.
Pasal 28J
(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud sematamata untuk
menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilainilai agama,
keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.

Anda mungkin juga menyukai