1. Lemak
Fungsi lemak umumnya yaitu sebagai sumber energi, bahan baku hormon, membantu
transport vitamin yang larut lemak, sebagai bahan insulasi terhadap perubahan suhu, serta
pelindung organ-organ tubuh bagian dalam.
Dalam saluran pencernaan, lemak dan minyak akan lebih lama berada di dalam lambung
dibandingkan dengan karbohidrat dan protein, demikian juga proses penyerapan lemak yang
lebih lambat dibandingkan unsur lainnya. Oleh karena itu, makanan yang mengandung lemak
mampu memberikan rasa kenyang yang lebih lama dibandingkan makanan yang kurang atau
tidak mengandung lemak.
Salah satu fungsi lemak memang untuk mensuplai sejumlah energi, dimana satu gram lemak
mengandung 9 kalori, sedangkan 1 gram karbohidrat hanya mengandung 4 kalori. Fungsi lain
dari lemak adalah untuk membantu absorbsi vitamin yang larut dalam lemak. Selain itu,
lemak juga merupakan sumber asam-asam lemak esensial yang tidak dapat dihasilkan tubuh
dan harus disuplai dari makanan. Fungsi lemak sebagai bahan baku hormon juga sangat
berpengaruh terhadap proses fisiologis di dalam tubuh, contohnya yaitu pembuatan hormon
seks.
Lemak tubuh dalam jaringan lemak (jaringan adipose) mempunyai fungsi sebagai insulator
untuk membantu tubuh mempertahankan temperaturnya, sedangkan pada wanita dapat
memberikan kontur khas feminim seperti jaringan lemak di bagian bokong dan dada. Selain
itu, lemak tubuh dalam jaringan lemak juga berperan sebagai bantalan yang melindungi
organ-organ seperti bola mata, ginjal, dan organ lainnya.
Sedangkan fungsi lemak dalam makanan yaitu dapat memberikan rasa gurih, memberikan
kualitas renyah (terutama pada makanan yang digoreng), serta memberikan sifat empuk pada
kue. Lemak yang terdapat dalam bahan makanan sekitar 90%nya merupakan lemak dalam
bentuk trigliserida, sedangkan sisanya 10% adalah dalam bentuk kolesterol dan fosfolipid.
Lemak yang berasal dari produk hewani umumnya mengandung sejumlah besar asam lemak
jenuh. Sebaliknya produk makanan nabati, kecuali minyak kelapa, mengandung sejumlah
besar asam lemak tidak jenuh berantai panjang. Perlu diketahui, semakin banyak lemak jenuh
yang kita konsumsi, maka akan semakin tinggi pula kadar kolesterol dalam darah kita.
2. Karbohidrat
Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida adalah segolongan besar
senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam
tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan
(misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya
selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan
hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat.
Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana yang
disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Banyak karbohidrat
merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang
panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan
selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida, terdapat pula disakarida (rangkaian dua
monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian beberapa monosakarida).
3. Vitamin
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik amina
berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang
tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.
Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina
(amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena
pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama
sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin
adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa
vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan
berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin,
riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat). Walau
memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan
vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan
asupan vitamin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran
terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh.
Asupan vitamin lain dapat diperoleh melalui suplemen makanan.
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat
kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit.
Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan
maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat
digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis.
Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di
samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan
metabolisme pada tubuh.
4. Mineral
e). Magnesium / Mg
Fungsi atau kegunaan dari magnesium adalah sebagai zat yang membentuk sel darah
merah berupa zat pengikat oksigen dan hemoglobin.
i). Kalium / K
Kalium kita butuhkan sebagai pembentuk aktivitas otot jantung.
l). Natrium / Na
Natrium adalah zat mineral yang kita andalkan sebagai pembentuk faram di dalam
tubuh dan sebagai penghantar impuls dalam serabut syaraf dan tekana osmosis pada sel
yang menjaga keseimbangan cairan sel dengan cairan yang ada di sekitarnya.
m). Flour / F
Flour berperan untuk pembentuk lapisan email gigi yang melindungi dari segala
macam gangguan pada gigi.
5. Protein
Protein merupakan kelompok biomakromolekul yang sangat heterogen. Ketika berada di luar
makhluk hidup atau sel, protein sangat tidak stabil. Untuk mempertahankan fungsi dan nya,
setiap jenis protein membutuhkan kondisi tertentu ketika diekstraksi dari normal biological
milieu. Protein yang diekstraksi hendaknya dihindarkan dari proteolisis atau dipertahankan
aktivitas enzimatiknya. Untuk menganalisa protein yang ada di dalam sel tersebut, diperlukan
prosedur fraksinasi sel yaitu :
Prosedur (1) dan (2) dinamakan homogenasi dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang
paling sederhana seperti homogeniser atau mortal sampai alat yang paling mutakhir seperti
pemakaian vibrasi dan sonikasi tergantung pada bahan yang akan dihomogenasi. Prosedur (3)
dilakukan dengan menggunakan sentrifus dengan kecepatan dan lama sentrifugasi
tertentu.Sebagian besar protein merupakan molekul yang mudah rusak bila tidak berada pada
kondisi fisiologisnya. Karena itu, untuk mempertahankan struktur dan fungsi protein,
fraksinasi dilakukan pada suhu rendah (0Â4 0C) dalam buffer dan pH tertentu (tergantung
dari jenis protein yang akan dianalisa).
Beberapa teknik analisa protein membutuhkan prosedur isolasi yaitu memisahkan protein dari
makromolekul yang lain atau memisahkan protein dengan sifat tertentu dari protein lain yang
tidak diinginkan dalam analisa. Suatu teknik isolasi dan identifikasi protein harus
mempertimbangkan sifatÂsifat fisik, kimiawi dan kelistrikan suatu protein
sedemikian rupa sehingga konformasi dan aktifitasnya tidak berubah. Pada tahap awal isolasi,
biasanya digunakan metode yang memiliki daya pemisah terendah seperti pengendapan
dengan amonium sulfat. Pengendapan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain jumlah
dan posisi gugus polar, berat molekul, pH dan temperatur larutan
6. Air
Sebagian besar tubuh semua organisme yang hidup terdiri dari air. Sekitar 70 atau 90 persen
bahan organik terdiri dari air. Reaksi kimia yang mendukung kehidupan di semua tumbuhan
dan hewan berlangsung di dalam sebuah medium air. Air tidak hanya menyediakan media
yang menjadi tempat dimungkinkannya reaksi yang menyokong kehidupan, tapi air sendiri
sering menjadi produk atau reaktan yang penting dari reaksi-reaksi itu. Singkat kata, alkimia
kehidupan ditemukan di dalam kimia air.
c). Pelarut
Air melarutkan zat-zat gizi lainnya dan membantu proses pencernaan makanan. Karena
air merupakan zat anorganik, air tidak dicerna. Air dengan cepat melewati usus halus
dan sebagian besar diserap kemudian turut berfungsi sebagai salah satu komponen
mukus agar sisa zat makanan dapat keluar sebagai feses.
f). Detoksifikasi
Tubuh menghasilkan berbagai sisa metabolisme yang tidak diperlukan termasuk toksin.
Berbagai sisa metabolisme itu dikeluarkan melalui saluran kemih, saluran cerna,
saluran nafas, dan kulit, yang memerlukan media, yaitu air.
C. DIAGNOSA
TANGGAL
TANGGAL
NO /WAKTU DIAGNOSA Ttd
TERATASI
DITEMUKAN
1. 20 Maret 2011 Perubahan status nutrisi : 20 Maret 2011
08.00 WITA kurangnya asupan cairan dan
elektrolit berhubungan
dengan
- asupan cairan yang tidak
adekuat
- kehilangan banyak cairan
melalui GI
- kebutuhan cairan yang
kurang akibat bekerja keras
- terjadinya maag dan mual,
karena asupan cairan yang
kurang
Perubahan status nutrisi :
2. 20 Maret 2011 kurangnya asupan makanan 20 Maret 2011
08.00 WITA berhubungan dengan
- nafsu makan berkurang
karena mual
- makan tidak teratur
D. PERENCANAAN
4.Untuk
meningkatkan
Setelah dilakukan tindakan relaksasi dan
keperawatan selama 3 x 24 mengurangi
Jam diharapkan klien dapat Mandiri ketegangan
mengatasi gangguan 1. berikan suplemen
pencernaan yang vitamin C
Rabu, 20 2. 1. Untuk
berhubungan dengan 2. berikan klien
April 2011 memperbaiki
gangguan nutrisi dengan makanan yang
09.00 fungsi organ
kriteria hasil : mengandung banyak
- pencernaan klien
vitamin dan mineral
V. EVALUASI
DAFTAR PUSTAKA