Pengaruh Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah Ling
Pengaruh Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah Ling
yang kondusif sangat dibutuhkan bagi adalah sekolah yang membuat prestasi
guru untuk menumbuhkan dorongan da- tidak hanya pada siswa tetapi pada semua
lam diri guru tersebut untuk bekerja lebih komponen sekolah, namun indikator yang
bersemangat. Ini berarti bahwa lingkungan paling utama adalah prestasi siswa. Pres-
kerja sekolah berpengaruh terhadap tinggi tasi siswa yang dimaksud bukan hanya
rendahnya motivasi para guru yang pada unggul dalam kecerdasaan kognitif belaka
akhirnya berpengaruh pada prestasi belajar tetapi juga pada aspek afektif dan psiko-
siswa. Sebuah organisasi hanya akan ber- motorik. Hal senada juga diungkapkan
kembang dengan baik jika ditunjang Mortimore (Suyanto, 2006, p.122) ”One in
dengan lingkungan kerja yang kondusif. Di which students progress further than might be
sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab expected from a consideration of intake.”
terhadap penciptaan lingkungan kerja ter- Nampak jelas bahwa tugas sekolah tidak
sebut. Anwar Prabu Mangkunegara (2008, hanya pencapaian prestasi sebagian kecil
p.105), menjelaskan bahwa lingkungan ker- siswa, akan tetapi menjaga agar semua
ja atau kondisi kerja adalah semua aspek siswa dapat berkembang sejauh mungkin,
fisik kerja, psikologis kerja, dan peraturan- jika dibandingkan dengan kondisi awal
peraturan kerja yang dapat mempengaruhi pembelajaran.
kepuasan kerja dan pencapaian produk- Menurut Nidds & Mc Gerald
tivitas kerja. Kutipan tersebut memberikan (Michael, et al, 1996, p.1)
pengertian terutama kepada para pemim- What are the characteristics of a success-
pin organisasi termasuk organisasi pen- ful student? While the definition of
didikan, untuk selalu memperhatikan ling- "successful student" has changed over
kungan kerja sekolah. Pemimpin harus the years, today's youth need to know a
berusaha mengelola lingkungan kerja great deal more than reading, writing,
sekolah, agar dapat menciptakan suasana and arithmetic in order to succeed.
yang dapat menumbuhkan semangat dan According to key business leaders in the
kegairahan kerja para guru, melalui sua- US, students who are to succeed in 21st
sana yang demikian guru akan merasa century America must be: (1). able to
tenang, nyaman, tidak ada yang ditakuti analyze, synthesize, and evaluate infor-
dalam bekerja sehingga kinerjanya me- mation; (2) able to effectively communi-
cate with others; (3) proficient in science,
ningkat. Penelitian ini bertujuan untuk
mathematics, computer/technical skills,
mengungkapkan: (1) pengaruh langsung
foreign languages, as well as history, geo-
maupun tidak langsung kompetensi mana-
graphy, and global awareness; (4) capable
jerial kepala sekolah terhadap prestasi
of collaboratively working in culturally
belajar siswa; (2) pengaruh langsung mau-
diverse settings; (5) leaders who see pro-
pun tidak langsung lingkungan sekolah
jects through to completion; (6) responsi-
terhadap prestasi belajar siswa; (3) ble decision makers who are self-moti-
pengaruh langsung motivasi berprestasi vated and active political participants;
guru terhadap prestasi belajar siswa SMA and (7) ethical individuals who are
Muhammadiyah Kota Yogyakarta. committed to their families, communities,
Prestasi Belajar Siswa and colleagues.
Arti dari pernyataan tersebut ada-
Menurut Kamus Besar Bahasa lah siswa yang berprestasi adalah: 1)
Indonesia prestasi adalah hasil pelajaran mampu menganalisis, mensintesis, dan
yang diperoleh dari kegiatan belajar di mengevaluasi informasi; 2) mampu berko-
sekolah atau perguruan tinggi yang ber- munikasi secara efektif dengan orang lain;
sifat kognitif dan biasanya ditentukan 3) menguasai ilmu pengetahuan, mate-
melalui pengukuran dan penilaian. Menu- matika, komputer/keterampilan teknis,
rut Aan Komariah & Cepi Triatna (2006, bahasa asing, serta sejarah, geografi, dan
pp.34-35) mengemukakan bahwa prestasi kesadaran global; 4) mampu bekerja secara
menjadi tujuan sekolah. Sekolah efektif
kolaboratif dalam setting budaya yang dengan baik berdasarkan standar kriteria
beragam; 5) memimpin proyek-proyek yang telah ditentukan.
sampai selesai; 6) bertanggung jawab, dan Manajerial merupakan kata sifat
7) memiliki etika individu yang baik. yang asal katanya adalah manajemen. Ma-
Menurut Nurkencana (2005, p.62) menge- najer adalah orang yang melakukan kegiat-
mukakan bahwa prestasi belajar adalah ha- an manajemen. Pemahaman ini dapat dite-
sil yang telah dicapai atau diperoleh anak lusuri dari pendapat para ahli berikut ini.
berupa nilai mata pelajaran. Ditambahkan Menurut Ernie Tisnawati Sule & Saeful
bahwa prestasi belajar merupakan hasil Kurniawan (2008, p.2) manajer adalah
yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu yang bertanggung jawab secara
individu sebagai hasil dari aktivitas dalam langsung untuk memastikan kegiatan da-
belajar. Dari pengertian di atas dapat dipa- lam sebuah organisasi dijalankan bersama
hami bahwa prestasi belajar adalah hasil para anggota dari organisasi. Stewart
kemampuan seseorang pada bidang ter- (Boddy, 2008, p.10) mengungkapkan
tentu dalam mencapai tingkat kompetensi tentang manajer
tertentu yang dapat secara langsung di- “…as someone who gets things done
ukur dengan tes. Hasil belajar merupakan with the aid of people and other resour-
perubahan tingkah laku peserta didik sete- ces, which leads to a definition of mana-
lah bertambah pengetahuannya. gement as the activity of getting things
Faktor-faktor yang memperngaruhi done with the aid of people and other
prestasi belajar adalah faktor intern yaitu resources. So described, management is a
faktor yang berasal dari dalam diri indi- feature of most human circumstances –
vidu yang sedang belajar. Adapun yang domestic, social and political – as well as
termasuk di dalam faktor intern diantara- in formally established organi-sations.”
nya adalah: (1) Badan sehat yang berarti Rosemary Stewart menggambarkan
segenap badan terbebas dari penyakit. seorang manajer adalah seseorang yang
Kesehatan seseorang sangat berpengaruh melakukan sesuatu dengan bantuan orang
terhadap prestasi belajarnya. (2) Intele- lain dan sumber daya lainnya yang meng-
gensi; (3) Perhatian; (4) Minat; (5) Bakat; (6) arah pada definisi manajemen. Sedangkan
Motivasi; (7) Kematangan.; (8) Kesiapan. Armstrong, (2009, p.15) menjelaskan bagai-
Disisi lain ada faktor ekstern yang meru- mana seorang manajer tersebut:
pakan faktor yang ada di luar siswa. Ada ”Managers are there to get results by
beberapa faktor ekstern yang berpengaruh: ensuring that their function, unit or
(1) faktor keluarga, (2) faktor sekolah, (3) department operates effectively. They
faktor Masyarakat. manage people and their other resources-
finance, facilities, knowledge, informa-
Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah tion, time and themselves. They are
Kompetensi pada hakekatnya ada- accountable for attaining goals, having
lah kemampuan seseorang untuk melaku- been given authority over those working
in their unit or department. Account-
kan suatu pekerjaan, berupa kegiatan,
ability means that they are responsible
perilaku yang hasilnya dapat ditunjukkan
(held to account) for what they do and
dan dapat diukur tingkat keberhasilannya
what they achieve. Authority means
(User Usman, 2011, p.14). Untuk mengerja-
having the right or power to get people to
kan pekerjaan tersebut seseorang harus
do things. Authority is exercised through
mempunyai kemampuan baik berupa
leadership and personal influence arising
pengetahuan, keterampilan, maupun sikap from position, personality and know-
yang sesuai dengan bidang pekerjaannya. ledge.
Kompetensi disamping menentukan perila- Pernyataan di atas menunjukkan
ku dan kinerja seseorang juga menentukan bahwa manajer memastikan fungsi setiap
apakah seseorang melakukan pekerjaannya unit/departemen berjalan secara efektif,
untuk itu manajer melakukan pengelolaan
atas sumber daya yang ada, baik sumber dalam dunia yang mempengaruhi tingkah
daya manusia, keuangan, fasilitas, infor- laku kita, pertumbuhan, perkembangan
masi, waktu, dan bertanggung jawab atas manusia. Oemar Hamalik (2008, p.98)
ketercapaian tujuan. Seorang manajer se- mengungkapkan bahwa antara individu
lain diberi tanggung jawab juga diberi dan lingkungan terjalin proses interaksi
otoritas, yang berarti mempunyai hak atau saling mempengaruhi satu dengan
untuk atau kekuasaan untuk mengatur lainnya. Tingkah laku dapat mempenga-
orang-orang di sekelilingnya. Otoritas ruhi lingkungan baik positif maupun
dilaksanakan melalui kepemimpinan dan negatif. Dikatakan positif jika tingkah laku
pengaruh pribadi yang timbul dari posisi, tersebut membawa dampak yang baik bagi
kepribadian dan pengetahuan. lingkungan; begitu juga sebaliknya dikata-
Seorang manajer dalam hal ini ke- kan negatif karena membawa pengaruh
pala sekolah, di samping harus mampu buruk bagi lingkungan. Disisi lain ling-
melaksanakan proses manajemen yang me- kunganpun dapat membawa pengaruh
rujuk pada fungsi-fungsi manajemen, juga pada pola tingkah laku individu.
harus memahami sekaligus menerapkan Lingkungan merupakan salah satu
substansi kegiatan pendidikan. Kepala penyebab dari keberhasilan dalam melak-
sekolah mampu melakukan fungsi-fungsi sanakan tugas, apabila seorang pekerja
manajemen dengan baik, meliputi: (1) mendapat pengaruh yang positif, maka
perencanaan; (2) pengorganisasian; (3) pekerja tersebut akan mempunyai moral
pengarahan/pengendalian; dan (4) penga- yang lebih baik dalam melakukan pekerja-
wasan. Peran manajerial kepala sekolah annya, dan ini berarti akan meningkat
menurut Katz dan Kahn (Lunenburg & efisiensi dalam pencapaian suatu tujuan.
Ornstien 2000, p.333) dibagi tiga yakni : (1) Sedangkan apabila seorang pekerja men-
Technical, involving good planning, organi- dapat pengaruh yang negatif, maka pekerja
zing, coordinating, supervising, and controll- tersebut akan mengalami kemerosotan
ing techniques; (2) Human, dealing with moral dalam bekerja dan akibatnya akan
human relations and people skills, good terjadi suatu pemborosan-pemborosan atau
motivating and morale building skills; and (3) pengeluaran biaya yang lebih banyak
Conceptual, emphasizing knowledge and dibandingkan dengan biaya yang semesti-
technical skills related to the service (or nya dikeluarkan. menurut McNergney &
product) of the organization. Katz dan Kahn Carrier (1981, p.177) mendefinisikan ”Any
membagi keahlian manajemen menjadi tiga educational environment is a set of external
area utama: pertama teknis, melibatkan conditions designed to help people learn”.
perencanaan yang baik, pengorganisasian, Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa
koordinasi, pengawasan, dan teknik peng- lingkungan pendidikan adalah seperang-
awasan; kedua hubungan antarmanusia, kat kondisi eksternal yang dirancang untuk
yang berurusan dengan hubungan membantu seseorang untuk belajar. Kon-
antarmanusia dan keterampilan orang- disi tersebutlah yang kemudian disebutkan
orang, baik memotivasi dan semangat dengan lingkungan. Lingkungan sekolah
membangun keterampilan, dan ketiga kon- dapat dibagi dalam dua hal: pertama ling-
septual, menekankan pengetahuan dan kungan fisik. Lingkungan fisik sekolah
keterampilan teknis yang terkait dengan dapat ditemui baik di dalam sekolah mau-
layanan (atau produk) dari organisasi. pun di luar sekolah. Lingkungan fisik di
Keterampilan manajerial diperlukan untuk dalam sekolah merupakan semua sarana
melaksanakan tugas manajerial secara fisik sekolah yang dapat menunjang
efektif. kelancaran proses pendidikan di sekolah,
Lingkungan Sekolah misalkan gedung, perpustakaan, ruang
kelas, kamar kecil, halaman sekolah, aula,
Lingkungan menurut Ngalim Pur- labotarorium, tempat ibadah dan lain
wanto (2011, p.28) meliputi semua kondisi sebagiannya. Menurut WHO (2002, p.1)
The physical school environment encom- secara langsung dan ada yang tidak lang-
passes the school building and all its sung. Pengaruh secara langsung seperti
contents including physical structures, dalam pergaulan sehari-hari dengan orang
infrastructure, furniture, and the use and lain, keluarga, teman-teman, kawan seko-
presence of chemicals and biological lah, sepekerjaan, dan lain sebagainya.
agents; the site on which a school is Pengaruh yang tidak langsung yaitu: mela-
located; and the surrounding environ- lui radio, TV majalah, buku-buku surat
ment including the air, water, and kabar dan lain sebagainya (Ngalim Pur-
materials with which children may come wanto, 2011, p.29). Lingkungan sosial
into contact, as well as nearby land uses, dalam hal ini masyarakat dapat menjadi
roadways and other hazards. bahan pelajaran bagi siswa. Menurut
Lingkungan fisik sekolah menurut Oemar Hamalik (2008, p.99) ada banyak
WHO di atas meliputi gedung sekolah dan manfaat mempelajari masyarakat sebagai
seluruh isinya termasuk struktur fisik, lingkungan pendidikan bagi peserta didik
infrastruktur, furniture, penggunaan bahan antara lain: (1) menanamkan pengertian
kimia, taman hayati, dan lingkungan seki- yang realistik tentang proses-proses sosial
tar termasuk air, udara, dan jalan raya dalam kehidupan; (2) mengembangkan
menuju sekolah. kesadaran dan sensitif terhadap masalah-
Menurut Schneider (2002, p.16) dari masalah sosial; (3) merupakan latihan ber-
salah satu kesimpulan hasil risetnya men- fikir ilmiah berdasarkan fakta yang ada di
jelaskan bahwa : masyarakat; (4) mendorong rasa tanggung
School facilities affect learning. Spatial jawab terhadap masyarakat; (5) memper-
configurations, noise, heat, cold, light, siapkan peserta didik ke arah kehidupan
and air quality obviously bear on stu-
masyarakat, dan (6) mengembangkan ke-
dents' and teachers' ability to perform.
mampuan dan kebiasaan observasi di
Empirical studies will continue, focusing
kalangan peserta didik.
on fine-tuning the acceptable ranges of
these variables for optimal academic out- Motivasi Berprestasi
comes. But we already know what is
Kata Motivasi berasal dari kata
needed: clean air, good light, and a quiet,
Latin “Motivum” yang berarti dorongan,
comfortable, and safe learning environ-
daya penggerak atau kekuatan yang terda-
ment. This can be and generally has been
pat dalam diri yang menyebabkan sese-
achieved within the limits of existing
orang bertindak atau berbuat. Selanjutnya
knowledge, technology, and materials. It
simply requires adequate funding and diserap dalam bahasa Inggris motivation
competent design, construction, and berarti pemberian motif, penimbulan motif
maintenance. atau hal yang menimbulkan dorongan atau
Kesimpulan hasil riset tersebut me- keadaan yang menimbulkan dorongan (Sri
ngandung makna bahwa fasilitas sekolah Esti Wuryani Djiwandono, 2009, p.329).
sangat berpengaruh pada performa hasil Sedangkan Irwanto (2002, p.193) meng-
belajar siswa. Kondisi gedung, kualitas ungkapkan bahwa motivasi adalah peng-
udara, dan penerangan semuanya mem- gerak perilaku atau penentu perilaku, de-
pengaruhi kinerja guru maupun siswa. ngan kata lain motivasi adalah suatu kon-
Oleh karena itu semua bentuk fasilitas truk teoritis mengenai terjadinya perilaku.
sekolah harus dioptimalkan untuk mening- Lebih lanjut Irwanto (2002, p.195) meng-
katkan kinerja akademik sekolah. Pernya- gambarkan tentang daur motivasi disajikan
taan ini didukung oleh berbagai penelitian seperti pada Gambar 1.
yang pernah ada.
Kedua lingkungan sosial adalah
semua orang atau manusia lain yang dapat
mempengaruhi manusia lain. Pengaruh
lingkungan sosial itu ada yang diterima
kerja guru yang diberi simbol X2, motivasi pun adalah keterangan yang berdasarkan
berprestasi guru yang diberi simbol Y1 kejadian atau pengalaman yang telah ber-
serta prestasi siswa yang diberi simbol Y2. langsung, baik itu menyangkut kompetensi
Penelitian ini adalah penelitian korelasi manajerial kepala sekolah, lingkungan
yaitu mencari hubungan antara dua atau sekolah, motivasi berprestasi guru, mau-
lebih variabel, teknik analisa data yang pun prestasi siswa.
digunakan adalah teknik analisis jalur Populasi penelitian ini adalah ke-
(Path analysis) yaitu menganalisa data yang pala sekolah dan guru SMA Muhammad-
terkumpul baik secara langsung maupun iyah di Kota Yogyakarta, karena populasi-
tidak langsung. Untuk lebih jelas hubung- nya cukup besar yaitu terdiri dari 7 SMA
an antara keempat variabel dapat digam- Muhammadiyah Kota Yogyakarta terdapat
barkan sebagai berikut: 7 kepala sekolah, 344 guru, maka diambil-
lah sampel. Sampel untuk kepala sekolah
diambil sebanyak populasi atau dengan
X
kata lain sampel sama dengan populasi.
1
Sedangkan sampel guru digunakan pro-
portional Sampling, yaitu sampel yang di-
Y Y hitung berdasarkan perbandingan dengan
sebanyak 200 sampel. Teknik pengumpul-
1 2
an data menggunakan angket, kemudian
data dianalisis menggunakan analisis jalur
X dengan bantuan sofware program SPSS.17.
2
e
Hasil
2
Sebelum analisis data, terlebih
Gambar 2. Jalur Antarvariabel
dahulu dilakukan uji normalitas, linieritas,
heteros-kedastisitas, dan uji multikolinier-
Metode itas. Dari hasil uji yang dilakukan menun-
Penelitian ini menggunakan pen- jukkan bahwa semua data telah memenuhi
dekatan kuantitatif dan jenisnya adalah syarat untuk dilakukan uji hipotesis de-
penelitian korelasional dengan rancangan ngan menggunakan uji statistik. Adapun
expost facto karena penelitian ini tidak hasil uji statistik untuk melihat hubungan
memberikan perlakuan atau memanipulasi dan besaran koefisien jalur, maka analisis
perubahan khusus terhadap subjek pene- setiap blok di atas dapat dirangkum dalam
litian. Keterangan-keterangan yang dihim- Tabel 1.
lah tidak dapat menjelaskan pengaruhnya nunjukkan bahwa indeks korelasi yang
terhadap prestasi belajar siswa. Rendahnya tinggi. Dengan demikian hasil penelitian
sumbangan lingkungan sekolah terhadap ini menerima hipotesis yang menyatakan
prestasi belajar siswa diduga karena ling- bahwa terdapat hubungan positif antara
kungan sekolah sebagian besar SMA Mu- motivasi berprestasi guru dengan prestasi
hammadiyah Kota Yogyakarta dari sisi belajar siswa. Konstribusi motivasi berpres-
luas sekolah sesungguhnya tidak meme- tasi guru terhadap prestasi belajar siswa
nuhi syarat. sebesar 47,060%, hal ini menunjukkan bah-
Dalam pengamatan peneliti ling- wa kontribusi tersebut sangat besar. De-
kungan sekolah SMA Muhammadiyah ngan melihat adanya korelasi positif antara
Kota Yogyakarta hanya SMA Muhammad- motivasi berprestasi guru dengan prestasi
iyah 1 dan SMA Muhammadiyah 2 saja belajar siswa maka dapat diartikan bahwa
yang mempunyai luas representatif. Di be- makin tinggi motivasi berprestasi guru
berapa sekolah bahkan memiliki beberapa maka makin tinggi prestasi belajar siswa
kampus atau lokasi gedung untuk kegiatan yang akan dicapai. Oleh karena SMA
pembelajaran sehingga memerlukan mobi- Muhammadiyah Kota Yogyakarta perlu
litas yang cukup tinggi untuk berpindah melakukan berbagai upaya untuk mening-
dari kampus satu ke kampus lain. Letak katkan motivasi berprestasi guru. Hubung-
sekolah yang berada di pinggir jalan utama an motivasi berprestasi guru dengan pres-
Kota Yogyakarta seperti SMA Muhammad- tasi belajar siswa sesuai dengan hipotesis
iyah 3, SMA Muhammadiyah 4, SMA yang diajukan yang berbunyi “Terdapat
Muhammadiyah 6 dan SMA Muhammadi- hubungan langsung antara motivasi
yah 7 menjadikan sekolah terlalu bising berprestasi guru, dengan prestasi belajar
dan dapat mengganggu proses pembel- siswa SMA Muhammadiyah di Kota Yog-
ajaran. Hal ini yang menyebabkan yakarta”.
lingkungan sekolah tidak signifikan mem- Dari prosedur analisis jalur di atas
berikan sumbangan secara langsung terha- dapat diketahui bahwa kompetensi mana-
dap prestasi belajar siswa, jikalaupun ada jerial kepala sekolah, lingkungan sekolah
hubungan positif melalui variabel motivasi dan motivasi berprestasi guru berhubung-
berprestasi guru tetapi sangat rendah se- an dengan prestasi belajar siswa baik
hingga tidak dapat menjelaskan tentang secara langsung maupun tidak langsung.
prestasi belajar siswa. Hubungan lingkung- Terdapat satu variabel yang tidak mem-
an sekolah dengan prestasi belajar siswa punyai hubungan langsung dengan pres-
tidak sesuai dengan hipotesis yang diaju- tasi belajar siswa yaitu lingkungan sekolah.
kan yang berbunyi “Terdapat hubungan Dengan demikian variabel lingkungan
langsung antara lingkungan sekolah, sekolah dengan pola langsung tidak dapat
dengan prestasi belajar siswa SMA digunakan untuk menjelaskan prestasi
Muhammadiyah di Kota Yogyakarta” dan belajar siswa.
sesuai dengan hipotesis yang diajukan Selanjutnya jika dicermati lebih
yang berbunyi “Terdapat hubungan tidak jauh dari prosedur analisis jalur yang me-
langsung lingkungan sekolah terhadap miliki sumbangan efektif tertinggi adalah
prestasi belajar siswa SMA Muhammad- variabel motivasi berprestasi guru. Dengan
iyah di Kota Yogyakarta melalui motivasi demikian berarti di antara variabel kompe-
berprestasi guru.” tensi manajerial kepala sekolah dan moti-
vasi berprestasi guru, yang paling berpe-
Pengaruh langsung motivasi berprestasi
ngaruh dalam menjelaskan prestasi belajar
guru terhadap prestasi belajar siswa.
siswa adalah motivasi berprestasi guru.
Hasil pengujian hipotesis mengenai Dari uraian tersebut dapat ditarik
hubungan langsung antara motivasi ber- makna bahwa di SMA Muhammadiyah
prestasi guru dengan prestasi belajar siswa Kota Yogyakarta, motivasi berprestasi guru
menggunakan prosedur analisis jalur me- merupakan kunci dalam mewujudkan
prestasi belajar siswa. Oleh karena itu tasi belajar siswa, sebesar 85,71%, dan
perbaikan mutu atau kualitas pendidikan pengaruh di luar variabel kompetensi
di SMA Muhammadiyah Kota Yogyakarta manajerial kepala sekolah, lingkungan
perlu bertolak pada peningkatan motivasi sekolah dan motivasi berprestasi guru
berprestasi guru yang pada akhirnya dapat sebesar 14,29%.
meningkatkan prestasi belajar siswa, se-
Saran
dangkan variabel lain seperti kompetensi
manajerial kepala sekolah, lingkungan Berdasarkan kesimpulan hasil pe-
sekolah merupakan variabel pendukung, nelitian yang dirumuskan di atas, maka
walaupun begitu tidak dapat diabaikan diajukan beberapa saran sebagai berikut:
perannya dalam upaya peningkatan pres- Untuk Pemerintah
tasi belajar siswa sebagai tujuan penting
bagi penyelenggaraan pendidikan. Demi peningkatan kualitas pendi-
dikan secara adil dan merata, maka peme-
rintah juga dituntut memberikan perhatian
Simpulan dan Saran
pada sekolah-sekolah swasta khususnya
Simpulan dalam upaya peningkatan kompetensi ma-
najerial kepala sekolah, lingkungan sekolah
Berdasarkan data hasil penelitian
dan motivasi berprestasi guru.
yang maka dapat disimpulkan sebagai
berikut: Untuk sekolah dan majelis DIKDASMEN
Terdapat pengaruh langsung an- Muhammadiyah Kota Yogyakarta
tara kompetensi manajerial kepala sekolah, Berdasarkan hasil penelitian, dike-
dengan prestasi belajar siswa SMA Mu- tahui bahwa kompetensi manajerial kepala
hammadiyah di Kota Yogyakarta, dengan sekolah dan motivasi berprestasi guru
konstribusi efektif sebesar 5,52%. mempunyai pengaruh yang sangat besar
Terdapat pengaruh tidak langsung dalam pencapaian prestasi belajar siswa,
antara kompetensi manajerial kepala seko- jadi diharapkan dapat meningkatkan pres-
lah terhadap prestasi belajar siswa SMA tasi belajar siswa adalah dengan mening-
Muhammadiyah di Kota Yogyakarta mela- katkan kualitas kepala sekolah dan guru di
lui motivasi berprestasi guru, dengan sum- sekolah Muhammadiyah.
bangan efektif sebesar 32,09%. Untuk Kepala sekolah, hasil pene-
Tidak Terdapat pengaruh antara litian ini kiranya dapat menjadi masukan
lingkungan sekolah dengan prestasi belajar untuk terus berusaha menciptakan iklim
siswa SMA Muhammadiyah di Kota yang kondusif melalui peningkatan kom-
Yogyakarta. petensi manajerial kepala sekolah dalam
Terdapat pengaruh tidak langsung mengelola sekolah sehingga dapat mewu-
antara lingkungan sekolah terhadap pres- judkan pencapaian prestasi belajar siswa
tasi belajar siswa SMA Muhammadiyah di dan tujuan sekolah.
Kota Yogyakarta melalui motivasi berpres- Untuk Guru SMA Muhammadiyah
tasi guru dengan sumbangan efektif di Kota Yogyakarta, hasil penelitian ini
sebesar 1,04%. kiranya dapat dijadikan bahan refleksi un-
Terdapat pengaruh langsung anta- tuk terus berusaha meningkatkan motivasi
ra motivasi berprestasi guru dengan pres- berprestasi dalam bekerja dalam melak-
tasi belajar siswa SMA Muhammadiyah di sanakan tugas sebagai guru dalam proses
Kota Yogyakarta, dengan sumbangan efek- belajar menagajar di sekolah.
tif sebesar 47,06%.
Sumbangan secara keseluruhan, Bagi peneliti
variabel kompetensi manajerial kepala Mengembangkan dan menyempur-
sekolah, lingkungan sekolah, dan motivasi nakan penelitian mengenai prestasi belajar
berprestasi guru memberikan sumbangan siswa dengan melibatkan variabel lain se-
yang cukup besar terhadap variabel pres-
lain kompetensi manajerial kepala sekolah, Ernie Tisnwati Sule & Saeful Kurniawan.
lingkungan sekolah dan motivasi berpres- (2008). Pengantar manajeman. Jakarta
tasi guru yang diperkirakan mampu mem- : Prenada Media Group
berikan kontribusi yang dapat meningkat- Husaini Usman. (2011). Manajemen teori,
kan prestasi belajar siswa seperti faktor praktik, dan riset pendidikan. Jakarta:
intern (fisik & psikis) siswa, faktor keluar- Bumi Aksara.
ga, pemerintah dan masyarakat. Disam-
Irwanto, dkk. (2002). Psikologi umum.
ping itu diharapkan dapat menggunakan
Jakarta: Prenhallindo.
metode, observasi, wawancara mendalam
dan tes kinerja. Lunenburg, F. C and Ornstien A. C. (2000).
Membandingkan kompetensi ma- Educational administration: concepts
najerial kepala sekolah, lingkungan sekolah and practices. USA: Wadsworth
dan motivasi berprestasi guru antara seko- McNergney, R. F. & Carrier, C. A (1981).
lah swasta dengan sekolah negeri sebab Teacher Development. New York:
ada perbedaan antara sekolah negeri dan Macmillan Publishing Co. Inc.
swasta, baik pada input siswa maupun pa-
Michel, S.et. al. (1996). Academic success.
da pengelolaan manajemen sekolah. De-
Diambil pada tanggal 13 November
ngan membandingkan sekolah swasta dan
2011, http//cals-cf.calsnet.arizona.edu/
negeri maka akan mendapatkan masukkan
fcs/bpy/content.cfm? content=academic
yang baik untuk menentukkan kebijakan _succes.
dalam kerangka meningkatkan mutu pen-
didikan di Indonesia. Ngalim Purwanto. (2011). Psikologi pendi-
dikan. Bandung: PT Rosdakarya