OLEH:
NIM:18.062
JURUSAN KESEHATAN
Disusun oleh :
OKTANIA AGUS RIANI
NRP. 33411801062
JURUSAN KESEHATAN
saya bersumpah bahwa karya tulis ilmiah ini adalah hasil karya saya
sendiri dan belum pernah dipublikasikan oleh orang lain untuk memperoleh gelar
dari berbagai jenjang pendidikan perguruan tinggi manapun.
Mengetahui
Pembimbing II
Pembimbing I
Karya tulis ilmiah ini telah diperiksa dan disetujui isi serta susunannya
Mengetahui
Pembimbing II
Pembimbing I
Telah dipertahankan di depan tim penguji Karya Tulis Ilmiah Prodi DIII
Keperawatan Juruan Kesehatan Politeknik Negeri Madura
Tim Penguji
Ketua : Prastomo Suhendro, SE.,MM. (………………….)
NIP. 4110181017
Anggota :
1. Ns. Edy Suryadi Amin, S.Kep., M.MKes.,M.Kep. (………………….)
NIP. 1978041720005011011
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya
Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu kelancaran penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, antara lain kepada:
1. Allah SWT., karena telah memberi kemudahan kepada peneliti dalam menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini
2. Ibu Anggeria Oktavisa Denta, S.Si.,M.M.,M.Biotech., Ketua Jurusan
Kesehatan Politeknik Negeri Madura
3. Jajaran Dosen Prodi DIII Keperawatan Jurusan Kesehatan Politeknik Negeri Madura
4. Ibu Ns. Endang Fauziyah, S.Kep.,M.Kep., selaku pembimbing I Karya Tulis
Ilmiah yang telah memberikan bimbingan dan saran kritik membangun untuk
kelancaran Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Ibu Ns. Hilmah Noviandry R. S.Kep.,M.Kep., selaku pembimbing II Karya Tulis
Ilmiah yang telah memberikan bimbingan dan saran kritik membangun untuk
kelancaran Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Bapak Prastomo Suhendro, SE.,MM., selaku penguji I Karya Tulis Ilmiah Prodi
DIII Keperawatan Juruan Kesehatan Politeknik Negeri Madura
7. Bapak Ns. Edy Suryadi Amin, S.Kep., M.MKes.,M.Kep., selaku penguji II
Karya Tulis Ilmiah Prodi DIII Keperawatan Juruan Kesehatan Politeknik Negeri
Madura
8. Bapak H. Taufiqur Rahman, S.ST.,M.MKes., selaku penguji III Karya Tulis
Ilmiah Prodi DIII Keperawatan Juruan Kesehatan Politeknik Negeri Madura
9. Kedua orangtuaku tercinta, Bapak Misdan dan Ibu Salma yang tidak henti-hentinya
mendo’akan, memberikan motivasi, semangat untuk kelancaran penulisan Karya
Tulis Ilmiah ini.
10. Semua responden yang berbahagia, terimakasih karena telah bersedia meluangkan
waktu dan tenaganya untuk menjadi responden dalam penelitian ini.
11. Teman-temanku yang telah memberikan semangat dan motivasi yang membantu
kelancaran penulisan Karya Tulis Ilmiah ini yang belum bisa peneliti sampaikan satu
persatu
Karya Tulis Ilmiah ini penulis sajikan secara sistematis, sehingga mempermudah
pembaca untuk mempelajarinya. Karya Tulis Ilmiah ini penulis akui masih banyak
kekurangan karena pengalaman yang peneliti miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya
selaku penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan
akhir dari fase kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi
suatu proses yang disebut Aging Process atau proses penuaan. Usia lanjut sebagai
tahap akhir siklus kehidupan merupakan tahap perkembangan normal yang akan
dialami oleh setiap individu yang mencapai usia lanjut. Hal tersebut merupakan
suatu kenyataan yang tidak dapat dihindari oleh setiap manusia (Notoatmodjo,
2014 )
meningkat. Perkiraan peningkatan dari tahun 2000 sampai 2050 akan berlipat
ganda dari sekitar 11% menjadi 22%, atau secara absolut meningkat dari 605 juta
penduduk Indonesia setiap tahun terus meningkat, dari 3,54 juta per tahun
menjadi 3,70 juta per tahun. Saat ini Jumlah penduduk usia lanjut Berkisar antara
27 juta (angka nasional), dan diprediksi pada tahun 2020 akan menjadi sekitar 38
juta atau 11,8% dari seluruh jumlah penduduk usia lanjut yang ada pada saat ini di
kota Surakarta sebesar 11,3% (DKK Surakarta, 2016)Pada tahun 2005 jumlah
lansia sudah mencapai 3.832.295 orang (10,34%) dari jumlah penduduk Jawa
Timur sebesar 37.070.731 jiwa. Oleh sebab itu perlu perhatian khusus apalagi
masih banyak daerah yang cakupan kunjungan ke posyandu lansia masih di bawah
target. Seharusnya lansia bisa tiap bulan berkunjung. Adapun Jenis pelayanan
kesehatan terhadap lansia meliputi lima upaya yaitu promotif, preventif, diagnosa
Pra Lansia / Lansia ke Posyandu Lansia dari Bulan Maret sampai dengan Mei
2018 di Kabupaten Sampang rendah dan belum mencapai target yang ditetapkan
yaitu 75% dan terjadi penurunan trend kunjungan pada Bulan Mei yang mencapai
posyandu lansia dalam satu tahun terakhir yang terbanyak yaitu 7 kali sebanyak
62 orang dan paling sedikit memanfaatkan < 5 kali yaitu sebanyak 15 orang
rendah, dan keaktifan lansia dalam mengikuti kegiatan posyandu pun juga sangat
rendah.Posyandu Lansia Merpati pada bulan Maret sampai dengan Mei 2018
kunjungan lansia juga masih rendah, dimana kunjungan lansia dari bulan Maret
sampai dengan Mei 2018 di Posyandu Lansia Merpati walau terjadi peningkatan
tren, namun masih jauh dari target yang ditetapkan. Dari data diatas maka pokok
menunjukkan bahwa posyandu lansia itu hanya ramai pada awal pendirian saja.
akan manfaat posyandu, tidak adanya dukungan keluarga, dan tidak adanya
perilaku manusia. Motivasi dapat diukur dengan perilaku yang dapat diobservasi
dan dicatat. Menurut Nursalam (2001), motivasi adalah proses manajemen untuk
yang membuat orang tergerak”, ini merupakan faktor internal yang datangnya dari
dalam diri individu. Menurut Supriyanto (2000), mengatakan bahwa lansia yang
mendapat dukungan dari pasangannya, anak, cucu, ataupun dari keluarga yang
dianggap penting akan membangkitkan motivasi lansia untuk berperilaku. Hal ini
mengarah pada tujuan dan akhirnya dapat memuaskan sedangkan motivasi lansia
beban kerja ganda yaitu sebagai kader posyandu balita dan posyandu lansia.
Sehingga mereka tidak bisa fokus terhadap program kegiatan posyandu lansia.
Dengan tidak efektifnya kegiatan posyandu karena peran serta kader yang kurang
dan masyarakat lansia yang kurang aktif, tentunya akan menghambat pencapaian
kecamatan sampang .
Posyandu Lansia.
1.4.2 Bagi Lansia
TINJAUAN PUSTAKA
(Constantinides,1994).
masalah yang timbul pada orang yang berusia lanjut (Nugroho, 2000).
Menurut Genontologi lansia adalah suatu masa atau tahap hidup manusia
dari bayi, anak-anak, dewasa, tua dan usia lansia (Nugroho, 2005). Menurut
WHO lansia adalah seseorang yang sudah mencapai umur 60 tahun keatas
(Nugroho, 2000).
Lanjut Usia adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindarkan.
Umur manusia sebagai mahluk hidup terbatas oleh suatu peraturan alam,
maksimal sekitar 6 (enam) kali masa bayi sampai dewasa, atau 6 x 20 tahun,
sama dengan 120 tahun (DepKes RI, 2000). Proses menjadi tua disebabkan
a. Fase progresif
b. Fase stabil
c. Fase regresif.
Dalam fase regresif mekanisme lebih ke arah kemunduran yang
dimulai dalam sel, Komponen terkecil dari tubuh manusia. Sel–sel menjadi
proses menjadi tua terlihat sebagai kemunduran di dalam sel. Proses ini
1) Kulit mulai mengendur dan pada wajah timbul keriput serta garis-
5) Mudah lelah
Ingatan kepada hal- hal di masa muda lebih baik dari pada kepada hal-
hal yang baru terjadi, yang pertama dilupakan adalah nama nama.
2) Orientasi umum dan persepsi terhadap waktu dan ruang / tempat juga
mundur, erat hubungannya dengan daya ingat yang sudah mundur dan
Lansia dapat dikatakan usia emas, karena tidak semua orang dapat
dapat menikmati masa usia emas serta menjadi lansia yang berguna dan
bahagia.
kehidupan manusa (Keliat, 1999). Sedangkan menurut pasal 1 ayat (2), (3),
(4) UU No. 13 tahun 1998 tentang Kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut
Ada beberapa teori yang berkaitan dengan proses penuaan, yaitu teori
a. Teori Biologi
Teori ini mencakup teori genetik dan mutasi, imunology slow theory,
b. Teori Stress
Menua terjadi akibat hilangnya sel – sel yang biasa digunakan tubuh.
Sel – sel yang tua atau using, reaksi kimianya menyebabkan ikatan
yang sukses adalah merek yang aktif dan ikut banyak dalam
kegiatan sosial.
lanjut usia.
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia.
dimilikinya. 13
a. Pralansia (prasenilis)
b. Lansia
d. Lansia potensial
59 tahun.
a. Berusia lebih dari 60 tahun (sesuai dengan Pasal 1 ayat (2) UU No. 13
tentang Kesehatan )
panutan.
b. Tipe mandiri
e. Tipe bingung
Tipe lain dari lansia adalah tipe optimis, tipe konstruktif, tipe
bantuan badan sosial, lansia di panti werda, lansia yang dirawat di rumah
hubungan yang serasi dengan orang-orang sekitarnya, maka pada usia lanjut
ia akan tetap melakukan kegaiatan yang biasa ia lakukan pada tahap
sebagai berikut :
santai
c. Mitos berpenyakitan
d. Mitos senilitas
ingat.
Adanya anggapan bahwa para lansia sudah tidak lagi jatuh cinta dan
f. Mitos aseksualitas
menikah lagi.
g. Mitos ketidakproduktifan
banyak kondisi lansia yang sesuai dengan mitos tersebut dan sebagian
pasal 19, bahwa kesehatan manusia usia lanjut diarahkan untuk memelihara
2) Upaya pemberdayaan
tidak potensial
4) Pelayanan terhadap lansia
5) Perlindungan sosial
6) Bantuan sosial
7) Koordinasi
9) Ketentuan peralihan.
pembangunan
yang ada.
rehabilitatif.
6) Peningkatan peran serta aktif masyarakat termasuk swasta dan
diperlukan
a. Azas
Menurut WHO (1991) adalah to add life to the years that have been
life, and add years to life, yaitu meningkatkan mutu kehidupan lansia,
b. Pendekatan
berikut :
c. Jenis
RI, 2003). Menurut Erfandi (2008) Posyandu lansia adalah pos pelayanan
terpadu untuk masyarakat pada lanjut usia di suatu wilayah tertentu yang
hidup sehat
lansia untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berguna dalam
b. Tujuan Khusus :
kesehatannya
Sasaran langsung :
c. Kelompok usia lanjut resiko tinggi yaitu usia lebih dari 70 tahun atau
e. Masyarakat luas.
(lokakarya mini)
2000) :
a. Memantapkan kerjasama dan partisipasi dengan lintas program, lintas
dan memadai
manajemen puskesmas.
a. Kegiatan promotif.
para lansia agar merasa tetap dihargai dan tetap berguna. Upaya
b. Kegiatan preventif
lansia adalah Kartu Menuju Sehat (KMS) lansia dan Buku Pedoman
c. Kegiatan kuratif
pada lansia.
e. Kegiatan rujukan
perencanaan puskesmas
puskesmas
kesehatan berupa KMS (Kartu Menuju Sehat) yang dirancang khusus bagi
keperluan pembinaan kesehatan lansia untuk mengetahui lebih awal penyakit yang
kesehatan memang ditujukan bagi setiap lansia, namun sasaran utamanya adalah
mereka yang dalam kategori resiko tinggi ( Broklehurst & Allen dalam Darmojo,
pengukuran tinggi badan dan dicatat pada grafik indeks massa tubuh
(IMT).
e. Pemeriksaan hemoglobin
penyakit ginjal.
i. Penyuluhan Kesehatan
kegiatan olah raga seperti senam lansia, gerak jalan santai untuk
meningkatkan kebugaran.
faktor perilaku dan diluar perilaku. Faktor perilaku sendiri sangat ditentukan oleh
lingkungan masyarakat.
Adapun faktor diluar faktor yaitu :
a. Kondisi kesehatan
posyandu.
c. Pekerjaan lansia
d. Motivasi lansia
memberikan energi bagi seseorang dan apa yang memberikan arah bagi
pada mobil. Energi dan arah inilah yang menjadi inti dari konsep tentang
motivasi. Motivasi merupakan sebuah konsep yang luas (diffuse), dan seringkali
dikaitkan dengan faktor-faktor lain yang mempengaruhi energi dan arah aktivitas
Kootz cit Ali (1989) mendefinisikan motivasi sebagai suatu reaksi yang
timbulnya tindakan yang mengarah pada tujuan dan akhirnya dapat memuaskan.
baik kondisi ekstrinsik yang merangsang perilaku tertentu, dan respon instrinsik
kebutuhan pribadi.
Menurut Stoner & Freeman (1995) cit Nursalam (2002) ada beberapa
a. Teori Kebutuhan
b. Teori keadilan
menglami kepuasan dan mereka terima dari upaya dalam proporsi dan
c. Teori harapan
2). Valensi
individu lain.
kerja.
d. Teori penguatan
tertentu.
antara lain :
1. Faktor Eksterna
a. Lingkungan kerja
2. Faktor Interna
a. Pembawaan individu
b. Tingkat pendidikan
dimaksud meliputi
kedewasaan, dsb.
pekerjaan
tujuan
a. Prestasi kerja, yaitu sesuatu yang ingin dicapai oleh seorang manajer
ingin ditanamkan kepada orang lain. Saran – saran atau gagasan yang
dapat diikuti oleh orang lain yang dapat dipakai sebagai metode kerja
partisipasi.
yang positif.
yaitu:
yang diberikan oleh atasan baik dalam bentuk materi maupun non
KERANGKA KONSEP
Dukungan
keluarga:
Dukungan sosial:
1.emosional.
2.penghargaan
3.instrumental
4.insformatif
Keaktifan lansia ke
posyandu lansia
Motivasi:
1.Faktor Internal
2. Faktor Eksternal
Keterangan:
=Diteliti
=Tidak Diteliti
3.2 Deskripsi Kerangka Konsep
Dari gambar 3.1 dapat dilihat bahwa Dukungan keluarga teridiri dari
internal dan factor eksternal. Motivasi sebagai proses batin atau proses
Dari factor internal dan eksternal diatas dapan menjadikan lansia makin
METODE PENELITIAN
data factual dari pada penyimpulan. Fenomena disajikan secara apa adanya
mengapa fenomena tersebut bisa terjadi, oleh karena itu tidak perlu adanya
POPULASI
Semua lansia dalam melakukan kunjungan ke Posyandu Merpati Kecamatan
Sampang. Jumlah sebanyak 15 Lansia
SAMPEL
Semua lansia dalam melakukan kunjungan ke Posyandu Merpati Kecamatan
Sampang. Jumlah sebanyak 15 Lansia
DESAIN SAMPLING
Total Sampling
DESAIN PENELITIAN
Deakriptif
PENGUMPULAN DATA
Kuensioner
PENARIKAN KESIMPULAN
4.3.1. Populasi
yang dapat berupa; orang, benda, suatu hal yang di dalamnya dapat
2009). Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia dalam melakukan
4.3.2 Sampel
Sampel adalah wakil atau sebagian dari populasi yang memiliki sifat
4.3.3 Sampling
Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah Total Sampling.
terhadap suatu benda, manusia dan lain-lain (Nursalam, 2003). Pada penelitian ini
hanya terdapat satu variable yang diteliti yaitu gambaran motivasi lansia dalam
SAMPANG “
1. Pengolahan Data
sebagai berikut:
a. Editing
dikehendaki peneliti.
b. Coding
soal pekerjaan untuk yang bekerja diberi kode 1 dan untuk yang tidak
c. Scoring
Ʃf
P= x 100 %
N
Keterangan:
P = Prosentase
F = Jumlah diambil
d. Tabulating
data umum dan data khusus. Data yang sudah scoring di masukkan ke
dengan
pihak terkait.
nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode
pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan
disajikan
3. Confidentiality (Kerahasiaan )
dalam bentuk laporan sebagai tugas akhir pada Program Studi D III
Keperawatan.
LEMBAR PENGUMPULAN DATA
Tanggal Penelitian :
No. Kode Responden :
PETUNJUK
I. Mohon dijawab pertanyaan yang tersedia dengan cara memberi tanda (X)
pada jawaban yang anda pilih
II. Mohon untuk diteliti ulang supaya tidak ada pertanyaan yang terlewatkan
N KUENSIONER YA TIDAK
O
Faktor instrinsik
1 apakah pelayanan posyandu lansia sesuai prosedur
yang telah ditetapkan
2 apakah pelayanan posyandu lansia kepada pasien
dengan penuh tanggung jawab.
3 apakah kebutuhan lansia sesuai kondisi kesehatan
secara maksimal melalui pelayanan posyandu lansia
4 apakah pelayanan posyandu lansia sesuai jadwal yang
telah ditetapkan
5 Selama memberikan perhatian sehingga lansia merasa
nyaman selama pelaksanaan pelayanan posyandu
Faktor ekstrinsik
1 apakah pelayanan posyandu lansia karena ingin
meningkatkan derajat kesehatan lansia
2 apakah pelayanan posyandu sesuai kebutuhan dan
kemajuan kesehatan lansia
3 apakah pelayanan posyandu dalam meningkatkan
kinerja sebagai kader
4 apakah pelayanan posyandu sesuai standar pelayanan
posyandu lansia
5 apakah pelayanan posyandu karena ingin mengikuti
perkembangan dan kemajuan di bidang kesehatan
lansia
DAFTAR PUSTAKA
Aksara
Alimul, Hidayat. (2003). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Edisi I.
Oleh :
OKTANIA AGUS RIANI
NRP. 33411801062
Proposal ini disusun sebagai syarat tugas akhir Mahasiswa Politeknik
Negeri Madura
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gelar Ahli Madya
Keperawatan dalam Prodi DIII Keperawatan Politeknik Negeri Madura. Oleh
karena itu saya mohon kepada Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menjadi responden
dalam penelitian ini. selanjutnya kami mohon kepada Bapak/Ibu/Saudara/i untuk
mengisi kuesioner yang telah saya sediakan dengan kejujuran dan apa adanya, dan
jawaban dari Bapak/Ibu/Saudara/i terjamin kerahasiaannya.
Demikian atas bantuan dan partisipasinya kami sampaikan terimakasih
Tanggal : ……………………………….
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bersedia untuk turut
berperan sebagai responden dalam penelitian yang dilakukan Mahasiswa DIII
Keperawatan Politeknik Negeri Madura yang sebelumnya telah menjelaskan
kepada saya tentang tujuan penelitian ini dan saya memahami bahwa peneliti
mengambil data dan informasi yang telah saya berikan. Apabila ternyata
pertanyaan yang diajukan menimbulkan kesan yang kurang baik bagi saya, maka
peneliti akan menghentikan pengumpulan data ini dan saya berhak mengundurkan
diri.
Demikian persetujuan ini saya buat dengan penuh kesadaran tanpa ada
pakssan dari siapapun, atas pertahiannya terimakasih.
Tanggal : ……………………………….