Anda di halaman 1dari 2

Notulis: Evan S H J Tambunan

FGD Tim Perikanan


26 April, 2021

Kepulauan Sula (Bapak Sahlan) – Nelayan di pulau-pulau kecil


- Potensi lahan budidaya laut adalah Mangoli Barat, Utara, Mangoli Utara Timur, Sanana, Sanana
Utara.
- Keterbatasan pengembangan perikanan tangkap: latar belakang pendidikan nelayan (tidak sekolah /
sekolah dasar), sumber daya manusia yang terbatas (tidak ada dukungan / nasehat), terbatasnya
infrastruktur untuk kegiatan ekonomi masyarakat pesisir, termasuk fasilitas dasar dan layanan umum
(misalnya air bersih) - kelistrikan, telekomunikasi, kesehatan dan pendidikan), teknologi
penangkapan ikan relatif tertinggal dan tingkat usaha masih kecil, distribusi hasil produksi masih
terbatas dalam konteks kegiatan pasar lokal.Keterbatasan akses di Mangoli.
- Jalan lingkar dapat digunakan dengan mobil, tapi ekstrim.
- Distribusi hasil produksi atau rangkaian pemasaran terlalu panjang.
- Desa yang rumah tangga nelayannya paling besar: Desa Bajo – Sanana Utara
- Tipikal penduduk di Kep. Sulu: jumlah penduduk 1000-2000 jiwa
- Pelabuhan pendaratan ikan: Sanana Utara
- Suku Bajo di Sanana Utara tinggal di (sebagian) daratan dan laut
- Profesi masyarakat Kep. Sula: nelayan sekaligus bertani (ada musim timur dan musim barat). Ketika
musim timur nelayan beralih kegiatan ke hutan/ladang.
- Jika musim panceklik, kapal di atas 5 GT akan ke daerah lain yang lebih tenang untuk menangkap
ikan.
- Rekomendasi waktu penelitian: pertengahan juni (cuaca aman)
- Luas wilayah Ibu Kota dan Jumlah Desa: Luas Wilayah terluas adalah Mangoli Timur dengan luas
wilayah 1704.34 km2 dan Ibu kota kecamatan dengan Jumlah desa terbanyak adalah Sanana dengan
jumlah 11 Desa.
- Isu masyarakat nelayan: illegal fishing, SDM pesisir, pengrusakan lingkungan laut, harga produk
perikanan, modal usaha, investasi, bahan bakar.
- Jumlah dan Jenis Ikan Karang, Jumlah spesies terbanyak adalah Acanthuridae dengan 32 Jumlah
Spesies.
- Hasil keseluruhan Jumlah dan Jenis Ikan Karang adalah 408 Jumlah Spesies, 50 Famili, dan 140
Jumlah Genus.
- Jumlah RTP Tangkap, RTP Terbesar adalah 1.445.
- Total Nelayan adalah berjumlah 3.717 termasuk nelayan tetap dan tidak tetap.
Tapanuli Tengah (Bapak Edward Bangun/Dinas Kelautan Kabupaten Tapanuli Tengah)
- Nelayan yang wilayahnya berbatasan dengan provinsi Aceh: alat tangkap jaring gillnet (bahasa
daerah: jaring tenggiri/jaring udang/jaring kelambu/jaring aso2).
- Nelayan berskala kecil yaitu 5GT ke bawah.
- 11 kecamatan pesisir di Tapanuli Tengah: nelayan kecilnya menggunakan jaring gillnet, pancing
ulur,sekali2 alat bubu/bagan (komoditas utama bagan: ikan teri).
- Jumlah kapal: 2577.
- Jumlah RTP: 2577 RTP.
- Paling banyak menggunakan jaring lingkar tanpa tali kerut/gillnet.
- Jumlah unit penangkap 6940.
- Jumlah nelayan di kapal di atas 5 GT 10948.
- Jumlah nelayan keseluruhan termasuk buruh 25 ribu sekian.
- Rekomendasi penelitian: 5 kecamatan/20 rumah tangga setiap kecamatan = 100 RTP.
- Rekomendasi wilayah penelitian di Tapanuli Tengah: Kec. Barus (utara) dan Kec. Badiri (selatan)
(karakteristik alat tangkap dan adat agak berbeda: Barus sedikit dipengaruhi Tapanuli Utara. Badiri
dipengaruhi wilayah Sumatera Barat).
- Jika tidak bisa melaut karena cuaca tidak mendukung: nelayan jadi buruh bangunan untuk beberapa
waktu, buruh tani di lahan pertanian milik orang tua dan jadi tukang becak (ojek roda 3).
- Akomodasi yang direkomendasikan: Kota Pandan.
- Pencacah: Penyuluh badan dari dinas, petugas statistik, dan komunitas lokal terlatih dapat
diberdayakan.

Anda mungkin juga menyukai