Kepulauan Sula (Bapak Sahlan) – Nelayan di pulau-pulau kecil
- Potensi lahan budidaya laut adalah Mangoli Barat, Utara, Mangoli Utara Timur, Sanana, Sanana Utara. - Keterbatasan pengembangan perikanan tangkap: latar belakang pendidikan nelayan (tidak sekolah / sekolah dasar), sumber daya manusia yang terbatas (tidak ada dukungan / nasehat), terbatasnya infrastruktur untuk kegiatan ekonomi masyarakat pesisir, termasuk fasilitas dasar dan layanan umum (misalnya air bersih) - kelistrikan, telekomunikasi, kesehatan dan pendidikan), teknologi penangkapan ikan relatif tertinggal dan tingkat usaha masih kecil, distribusi hasil produksi masih terbatas dalam konteks kegiatan pasar lokal.Keterbatasan akses di Mangoli. - Jalan lingkar dapat digunakan dengan mobil, tapi ekstrim. - Distribusi hasil produksi atau rangkaian pemasaran terlalu panjang. - Desa yang rumah tangga nelayannya paling besar: Desa Bajo – Sanana Utara - Tipikal penduduk di Kep. Sulu: jumlah penduduk 1000-2000 jiwa - Pelabuhan pendaratan ikan: Sanana Utara - Suku Bajo di Sanana Utara tinggal di (sebagian) daratan dan laut - Profesi masyarakat Kep. Sula: nelayan sekaligus bertani (ada musim timur dan musim barat). Ketika musim timur nelayan beralih kegiatan ke hutan/ladang. - Jika musim panceklik, kapal di atas 5 GT akan ke daerah lain yang lebih tenang untuk menangkap ikan. - Rekomendasi waktu penelitian: pertengahan juni (cuaca aman) - Luas wilayah Ibu Kota dan Jumlah Desa: Luas Wilayah terluas adalah Mangoli Timur dengan luas wilayah 1704.34 km2 dan Ibu kota kecamatan dengan Jumlah desa terbanyak adalah Sanana dengan jumlah 11 Desa. - Isu masyarakat nelayan: illegal fishing, SDM pesisir, pengrusakan lingkungan laut, harga produk perikanan, modal usaha, investasi, bahan bakar. - Jumlah dan Jenis Ikan Karang, Jumlah spesies terbanyak adalah Acanthuridae dengan 32 Jumlah Spesies. - Hasil keseluruhan Jumlah dan Jenis Ikan Karang adalah 408 Jumlah Spesies, 50 Famili, dan 140 Jumlah Genus. - Jumlah RTP Tangkap, RTP Terbesar adalah 1.445. - Total Nelayan adalah berjumlah 3.717 termasuk nelayan tetap dan tidak tetap. Tapanuli Tengah (Bapak Edward Bangun/Dinas Kelautan Kabupaten Tapanuli Tengah) - Nelayan yang wilayahnya berbatasan dengan provinsi Aceh: alat tangkap jaring gillnet (bahasa daerah: jaring tenggiri/jaring udang/jaring kelambu/jaring aso2). - Nelayan berskala kecil yaitu 5GT ke bawah. - 11 kecamatan pesisir di Tapanuli Tengah: nelayan kecilnya menggunakan jaring gillnet, pancing ulur,sekali2 alat bubu/bagan (komoditas utama bagan: ikan teri). - Jumlah kapal: 2577. - Jumlah RTP: 2577 RTP. - Paling banyak menggunakan jaring lingkar tanpa tali kerut/gillnet. - Jumlah unit penangkap 6940. - Jumlah nelayan di kapal di atas 5 GT 10948. - Jumlah nelayan keseluruhan termasuk buruh 25 ribu sekian. - Rekomendasi penelitian: 5 kecamatan/20 rumah tangga setiap kecamatan = 100 RTP. - Rekomendasi wilayah penelitian di Tapanuli Tengah: Kec. Barus (utara) dan Kec. Badiri (selatan) (karakteristik alat tangkap dan adat agak berbeda: Barus sedikit dipengaruhi Tapanuli Utara. Badiri dipengaruhi wilayah Sumatera Barat). - Jika tidak bisa melaut karena cuaca tidak mendukung: nelayan jadi buruh bangunan untuk beberapa waktu, buruh tani di lahan pertanian milik orang tua dan jadi tukang becak (ojek roda 3). - Akomodasi yang direkomendasikan: Kota Pandan. - Pencacah: Penyuluh badan dari dinas, petugas statistik, dan komunitas lokal terlatih dapat diberdayakan.