Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL

IDENTIFIKASI 4 PILAR KEPATUHAN PENANGANAN DIABETES


MELITUS TIPE 2 DI WILAYAH PUSKESMAS RANGKA SURABAYA

Oleh :
Dwi Ana Fahdhiah
NIM : 20161660051

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes Mellitus (DM) merupakan kondisi kronis dimana terjadi

kenaikan kadar glukosa dalam darah dikarenakan tubuh tidak dapat

menghasilkan atau memproduksi insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan

insulin secara efektif (International Diabetes Federation, 2017). DM juga

biasa disebut sebagai Mother Of Disease dikarenakan DM adalah induk dari

berbagai penyakit lainnya seperti hipertensi, stroke, gagal ginjal, kebutaan,

dan amputasi kaki. World Health Organization (2016). Adapun dalam upaya

penanganan penyakit Diabetes terdapat 4 pilar yang harus dipatuhi oleh

pasien diabetes yang meliputi Pengetahuan, Kepatuhan terapi obat, kepatuhan

Diet, dan kepatuhan aktivitas fisik. Penatalaksanaan pengobatan DM harus

dilakukan seumur hidup baik itu pengendalian faktor risiko, kontrol

aktivitas,nutrisi dan obatnya sehingga seringkali penderita mengalami

kejenuhan dan ketidakpatuhan dalam penatalaksanaan pengobatan DM sering

terjadi. Karena diabetes melitus adalah penyakit seumur hidup dan tidak bisa

disembuhkan maka dibutuhkan pengobatan jangka panjang sehingga banyak

pasien yang tidak patuh baik itu soal makanan yang tidak bisa bebas memilih,

kebiasaan merokok yang sulit dihentikan dan malas untuk kontrol gula darah

ke dokter (Prawirasatra, 2017).

Pada tahun 2015, sebanyak 415 juta orang dewasa menderita DM, naik

mencapai 4 kali lipat dari 108 juta orang di 1980an. Pada tahun 2040
diperkirakan jumlah penderita DM akan meningkat menjadi 642 juta orang

(International Diabetes Federation, 2017). Di Indonesia pada tahun 2015

Diabetes Melitus (DM) menempati urutan ke tujuh dengan jumlah penderita

terbesar didunia setelah Negara Cina, India, Amerika Serikat, Brazil, Rusia

dan Meksiko dengan jumlah estimasi orang dengan Diabetes kurang lebih

sebesar 10 juta orang (International Diabetes Federation, 2017). Di Jawa

Timur penderita DM yang terdiagnosis sebesar 2,1% dengan jumlah

perkiraan penderita sebanyak 605.974 orang (Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan, 2013). Di Surabaya penderita DM yang terdata di

Dinas kesehatan Surabaya tahun 2016 sebanyak 32.381 orang. Berdasarkan

penelitian Husnah, Zufry dan Maisura (2014) didapatkan hasil dari 91

responden sebanyak 26,4% responden memiliki pengetahuan yang kurang,

49,5% responden tidak patuh dalam menjalankan terapi obat, 39,6%

responden tidak patuh dalam menjalankan terapi diet, dan 35,2% responden

tidak patuh dalam menjalankan terapi aktivitas fisik.

Beberapa hasil penelitian menunjukkan data tentang kepatuhan pasien

DM dalam menjalankan terapi. Dari hasil penelitian Rusnoto dan Rahma

menyatakan 21,9% responden memiliki tingkat kepatuhan minum obat yang

sedang dan 39,7% responden memiliki tingkat kepatuhan minum obat yang

rendah. Dari penelitian Dewi, Amir dan Sabir (2018) menyatakan 91,7%

responden tidak patuh dalam menjalankan terapi diet. Dan dari penelitian

Zakiyyah, Nugraha dan Indraswari (2019) menyatakan 59% responden tidak

patuh dalam menjalankan terapi aktivitas fisik untuk penderita DM.


Kepatuhan pasien untuk menjalankan terapi memegang peranan penting

pada keberhasilan pengobatannya untuk menjaga kadar glukosa darah dan

tekanan darah dalam rentang normal. Dalam penelitian Fatmawati (2017)

mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan antara factor

intrapersonal, interpersonal, lingkungan dan karakteristik serta

pengobatannya. Faktor intrapersonal terdiri dari jenis kelamin, umur, disiplin

diri, stress, penyalahgunaan alcohol, penghargaan terhadap diri sendiri,

depresi dan tingkat pengetahuan. Faktor Interpersonal terdiri dari kualitas

hubungan antara petugas kesehatan dan pasien dan dukungan keluarga.

Faktor lingkungan terdiri dari situasi lingkungan yang beresiko tinggi dan

system lingkungan. Faktor karakteristik penyakit dan pengobatannya terdiri

dari penyakit itu sendiri, durasi menderita DM, kompleksitas pengobatan, dan

cara pelayanan kesehatan.

Kepatuhan menjalankan terapi pada penderita Diabetes sangat

berpengaruh terhadap kesembuhan pasien Diabetes, dengan adanya

kepatuhan menjalankan terapi pada penderita Diabetes maka komplikasi yang

terjadi khususnya komplikasi kronis dapat dicegah atau diturunkan resiko

terjadinya. Karena kepatuhan menjalankan terapi tersebut dapat membantu

penderita DM untuk menjaga kadar gula darahnya, karena kadar gula darah

yang tinggi dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan terjadinya

komplikasi baik komplikasi makrovaskuler yaitu IMA dan stroke maupun

komplikasi mikrovaskuler yaitu neuropati, nefropati, dan retinopati, sehingga

dengan stabilnya gula darah maka komplikasi-komplikasi tersebut dapat

dicegah (Kristianingrum dan Budiyani, 2011)


Salah satu strategi untuk membantu tatalaksana penanganan pasien DM

adalah dengan pendekatan dengan orang terdekat yaitu keluarga. Keluarga

merupakan sistem pendukung utama terhadap masalah yang terjadi pada

anggota keluarga. Secara umum orang yang menerima perhatian dan

pertolongan yang dibutuhkan dari orang terdekat atau sekelompok orang

cenderung untuk mengikuti nasehat medis dari pada mereka yang tidak

mendapat dukungan sama sekali. Berdasarkan pendapat diatas dapat

disimpulkan bahwa system pendukung utama adalah keluarga yang

memberikan perawatan terhadap penderita. Dukungan keluarga adalah

bantuan yang berupa dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan

penilaian dan dukungan informasi yang diberikan oleh sekelompok anggota

keluarga yang mempunyai tujuan meningkatkan kesejahteraan fisik dan

psikisnya serta merupakan salah satu bentuk dukungan social.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Prawirasatra, Wahyudi dan

Nugraheni (2017) didapatkan hasil bahwa presentase penderita Diabetes yang

kurang mendapatkan Informasi dari keluarga lebih besar daripada presentase

dukungan keluarga secara emosional, instrumental dan penilaian. Dan dari

penelitian Husnah, Zufry dan Maisura (2014) didapatkan hasil bahwa

presentase pasien yang belum patuh dalam menjalankan 4 pilar Diabetes

Melitus masih cukup tinggi.

Berdasarkan penjelasan diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti

Identifikasi 4 pilar kepatuhan penanganan Diabetes Mellitus Tipe 2 di

wilayah Puskesmas Rangka Surabaya.


1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana kepatuhan pasien Diabetes Mellitus dalam menjalankan 4 pilar

penanganan Diabetes Melitus di wilayah Puskesmas Rangka Surabaya ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui kepatuhan pasien Diabetes Mellitus dalam menjalankan 4

pilar penanganan Diabetes Melitus di wilayah Puskesmas Rangka

Surabaya.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi karakteristik pasien Diabetes Mellitus

2. Mengidentifikasi kepatuhan mencari pengetahuan pada pasien Diabetes

Melitus

3. Mengidentifikasi kepatuhan diet pada pasien Diabetes Melitus

4. Mengidentifikasi kepatuhan melakukan aktivitas fisik pada pasien

Diabetes Melitus

5. Mengidentifikasi kepatuhan minum obat pada pasien Diabetes Melitus

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Dapat dijadikan penelitian lebih lanjut sebagai dasar untuk lebih

meningkatkan kepatuhan pasien DM.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Manfaat bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan masukan bagi profesi kesehatan dalam upaya

meningkatkan kepatuhan minum obat pada pasien Diabetes Mellitus.


2. Manfaat bagi Puskesmas

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukkan untuk

puskesmas untuk meningkatkan upaya kepatuhan pada penderita

Diabetes.

3. Manfaat bagi Perawat

Dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk mengetahui tingkat

kepatuhan pasien Diabetes dalam menjalankan terapi 4 pilar.

4. Manfaat bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi pengetahuan dan

wawasan yang lebih luas khususnya tentang tingkat kepatuhan pada

pasien Diabetes.

5. Manfaat bagi Pasien Diabetes dan keluarga

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pasien serta

keluarga dalam meningkatkan kepatuhan.

Anda mungkin juga menyukai