PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN
INSTALASI PEMBUANGAN AIR LIMBAH (IPAL)
RUMAH SAKIT UMUM PRATAMA
KABUPATEN NAGEKEO
TAHUN ANGGARAN 2020
LINGKUP PEKERJAAN
A. PEKERJAAN PENDAHULUAN
Semua pekerjaan yang ada hubungannya dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan, termasuk
mobilisasi dan demobilisasi bahan dan alat instalasi IPAL sesuai spek yang ditentukan.
B. PEKERJAAN STRUKTUR DAN PERLENGKAPAN BANGUNAN IPAL
Semua pekerjaan yang ada hubungannya dengan pekerjaan bangunan pendukung , termasuk
mobilisasi dan demobilisasi bahan dan alat konstruksi.
C. PEKERJAAN PEMASANGAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH
Semua pekerjaan yang ada hubungannya dengan pekerjaan pemasangan instalasi pengolahan
air limbah. Pekerjaan tersebut dilaksanakan hingga seluruh peralatan berfungsi dengan baik.
Hal ini akan diketahui setelah melakukan beberapa tahap pengujian fungsi alat masing-
masing.
TAHAPAN PEKERJAAN
A. PEKERJAAN PENDAHULUAN
Mobilisasi dan demobilisasi peralatan IPAL sesuai speksifikasi sebagai berikut:
1. PEKERJAAN MEDIS min 30 M3/Day + Chamber aerobic1
Equalisasi 1 unit
Material : FRP
Dimensi Dia x P = 2000 mm x 5500 mm
a. Pekerjaan persiapan
b. Pekerjaan Tanah Dan Pasir
c. Pekerjaan pasangan dan plesteran
d. Pekerjaan beton/beton bertulang
e. Pekerjaan Lantai dan Tegel
f. Pekerjaan Besi dan Atap
g. Pekerjaan Pengecatan
h. Pekerjaan lain -lain
2. Seluruh jenis pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan Gambar Rencana
dan uraian-uraianlainyangtercantumdalam Dokumen Pelelangan / P
erencanaan/Bestek serta berdasarkan ketentuan pada :
a. Ketentuan perubahan/tambahan penjelasan maupun gambar susulan yang di muat
dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
b. Petunjuk/perintah Direksi/ Pengawas selama dalam pelaksanaan pekerjaan.
c. Mengikuti persyaratan Standard Nasional Indonesia (SNI)
Standard Konsep Nasional Indonesia (SK-SNI), Normalisasi Indonesia
serta Peraturan -peraturan Nasional dan Internasional lain yang berhubungan dengan
Pekerjaan ini :
1) SNI 1728-1989, SKBI 1.3.53.1989; Tenta ng Tata Cara Mendirikan Bangunan
Gedung.
2) SNI 03 -1734-1989, SNI 03-1734-1989-F, tentangTata Cara Perencanaan
Beton Bertulang untuk Rumah dan Gedung.
3) SNI 03 – 3233 – 1992; UDC. 674.048, tentang Panduan Pengawetan
Kayu dengan Cara Pemulasan, Pencelupan dan Peredaman.
4) SNI 03 – 2410 – 1991 ; SK SNI T – 11 – 1990 – F tentang Tata Cara
Pengecatan Dinding Tembok dengan Cat Emulsi.
5) SK SNI S – 04 – 1989 – F tentang Spesifikasi Bahan Bangunan
Bagian C ( Bahan Bangunan dari Logam Besi / Besi ).
6) SNI edisi Revisi Kumpulan Analisa Biaya Konstruksi Bangunan
Gedung dan Perumahan.
7) Pedoman Plumbing Indonesia.
8) ASTM, JIS dan lain – lain yang ada hubungannya dengan Pekerjaan ini.
3. Dalam melaksanakan pekerjaan -pekerjaan ini adalah termasuk juga
mendatangkan, mengangkut dan mengerjakan bahan -bahan sampai selesai.
4. Pelaksana harus menyerahkan seluruh hasil pekerjaannya dalam ke adaan
selesai dengan keadaan baik termasuk kebersihan lokasi/lingkungannya.
5. Perbedaan ukuran. Bila terdapat perbedaan ukuran atau ketidak sesuaian antara :
a. Gambar rencana dan Detail, maka yang mengikat adalah gambar yang
skalanya lebih besar.
b. Bilamana terdapat perbedaan antara gambar dengan bestek, harus
dilaporkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan.
5. Penetapan ukuran dan sudut siku harus diperhatikan dan dijaga ketelitiannya
dan menjaditanggung jawab Pemborong sepenuhnya sampai pekerjaan selesai.
6. Profil untuk pasangan batu merah dibuat dari kayu lurus dan kering sedang
untuk pekerjaan tanah dan pemasangan pondasi dapat menggu nakan bambu.
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pengukuran dan pemasangan bouwplank dilakukan sekaligus untuk seluruh site agar
pengaturan perletakan bangunan dan pagar tidak meleset serta menjaga kemungkinan
perubahan - perubahan atau pergeseran - pergeseran sesuai keadaan.
2. Untuk mendapatkan urutan yang tepat sesuai rencana, pengukuran wajib dilaksanakan
dengan menggunakan Waterpass dan atau Theodolite.
3. Sebelum papan bouwplank dipasang, terlebih dahulu papan yang akan digunakan
diserut hingga rata dan halus.
TINGGI TITIK DUGA (PEIL)
1. Ukuran titik duga (peil) yang dinyatakan dengan suatu tanda tetap, pasti dan dipasang pada
tempat yang tidak mudah terganggu.
2. Pembuatan/ pemasangan tanda tetap ini dikerjakan oleh pemborong, sesuai dengan petunjuk
dan persetujuan Direksi/ pengawas teknik.
1. Bahan - bahan yang boleh ditempatkan dilokasi pekerjaan, hanyalah bahan – bahan
sebagimana disyaratkan dalan RKS maupun Gambar – Gambar rencana.
2. Cara dan tempat penimbunan / penyimpanan bahan harus memenuhi syarat atau
menurut petunjuk Direksi Pengawas Teknik.
3. Bahan bangunan yang dipakai adalah bahan bangunan yang sesuai dengan kualitas
dan kuantitas serta dimensi yang disyaratkan dalam RKS maupun Gambar.
4 . Apabila suatu bahan yang disyaratkan tidak terdapat dipasaran, maka sebelum diadakan
penggalian pemborong harus berkonsultasi terlebih dahulu kepada direksi/pengawas
teknik. Penggantian dimaksud hanya dibenarkan setelah mendapat persetujuan lebih
dahulu dari direksi/pengawas teknik.
5. Penggantian bahan bangunan yang tidak terdapat dipasaran dengan bahan lain,
disyaratkan minimal harus sama/setingkat kualitasnya dengan bahan bangunan yang
diganti.
6. Bahan bangunan yang dinyatakan afkeur oleh Direksi/pengawas teknik karena cacat
atau tidak sesuai dengan persyaratan yang ditentukan, harus segera dipindahkan dan
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan galian ini meliputi galian tanah untuk pondasi, saluran dan galian septictank
serta galian lainnya sebagaimana tertera dalam gambar.
2. Pelaksanaan.
a. Pada gambar galian tanah pondasi, di mensinya mi ni mal sama dengan ga
mbar dan maksi mal mencapai tanah dasar/keras. kecuali tanah dasar/keras
melebihi 2x dimensi yang telah ditentukan, maka Direksi/pengawas
teknikdapat mengambil kebi jaksanaan untuk merubah konstruksi dan atau
dimensi tanpa mengurangi kekuatannya.
b. Untuk menjaga keamanan pekerjaan, tanah galian dibuang sejauh mini mal
1 meter dari tepi lubang galian.
c. Jika pada galian terdapat air menggenang, maka terlebih dahulu harus dipompa
keluar, Untuk ini pemborong h arus menyiapkan pompa air yang siap
dipakai.
d. Semua tanah galian yang tidak dipakai harus diangkat keluar dar i lokasi
pekerjaan.
e. Pengukuran kembali bekas galian harus disertai dengan pemadatan
dengan menggunakan alat meka nis (Stamer), hingga mi ni mal sama keadaan
tanah sebelum digali.
f. Tidak dibenarkan mengurug bekas galian dengan tanah yang
mengandung lumpur dan sisa tumbuhan
PEKERJAAN URUGAN
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi semua penimbunan kembali bekas galian, urugan tanah dan pasir dibawah
lantai/pondasi, peninggian tanah, pekerjaan dan pekerjaan lainnya sebagaimana tertera dalam
gambar.
2. Pelaksanaan
a. Urugan tanah dilaksanakan dibawah lantai seperti tertera pada gambar,
dan dilaksanakan harus lapis demilapis.
b. Ketebalan lapi san urugan kembali tanah yang diperkenankan maksi mum
15 -20 cm setiap lapis, kemudian dipadatkan sampai mencapai tingkat
kepadatan yang disyaratkan hingga pada ketebalan yang ditentukan.
c. Urugan pasir dilaksanakan pada alas pondasi/batu kosong, dibawah
pasangan lantai ataupun pada pekerjaan -pekerjaan l ain yang menurut
direksi/pengawas teknis diangggap perlu.
d. Semua urugan pasir harus dipadatkan dengan penyiraman air sehingga
didapat angka kepadatan maksimal.
e. Pasir yang digunakan harus pasir kalid engan persyaratan pasir harus
dalam keadaan bersih dari lumpur, tanahdan kotoran -kotoran lainnya serta
tidak mengandung garam serta mineral lainnya.
1. Lingkup pekerjaan
Bagian pekerjaan ini meliputi pasangan pondasi batu kali yang dibuat untuk pondasi
praktis dibawah sloof sebagaimana dinyatakan dalam gambar.
2. M a t e r i a l .
a. Batu kali yang dipakai harus dari jenis yang keras dan tidak keropos,
serta mempunyai gradasi baik.
b. Adukan yang dipergunakan pada pekerjaan pondasi i ni terdiri dari 1 PC
dan 5 Pasir.
c. Baik batu, pasir maupun adukan yang dipakai pada pekerjaan ini harus
bersih dari lumpur dan kotoran lainnya.
3. Pelaksanaan
a. Sebelum pasangan pondasi batu kali dilaksanakan terlebih dahulu harus
diberi urugan pasir dan batu kosong dibawahnya.
b. Pekerjaan pasangan pondasi batu kali dilaksanakan sesuai dengan bentuk
dan ukuran sebagaimana dijelaskan dalam gambar.
c. Pemasangan pondasi batu kali tidak dibenarkan sisi-sisi batu kali
saling bersentuhan, akan tetapi diantaranya harus diisi dengan specie
(adukan).
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pasangan dinding batu bata dilaksanakan pada dinding pengisi dan pada
tempat- tempat lainnya sebagaimana dinyatakan dalam gambar.
2. Material.
a. Batu bata yang digunakan harus b aru, terbakar bai k, keras dan tidak
mudah patah.
b. Adukan yang digunakan untuk pasangan dinding batu bata biasa adalah
1 bagian PC : 5 bagian pasir, sedangkan untuk pasangan trastraam
digunakan adukan 1 bagian PC : 2 bagian pasir.
c. Sebelum batu bata dipasang, pemborong diwajibkan terlebih dahulu
memperlihatkan contoh batu bata yang akan digunakan kepada
Direksi/pengawas teknik untuk mendapat persetujuannya.
3. Pelaksanaan
a. Pasangan dinding batu bata umumnya adalah ½ batu, kecuali Direksi/pengawas
teknis memberikan petunjuk lain.
b. Sebelum batu bata dipasang hendaknya direndam terlebih dahulu dalam
air hingga jenuh dan pasangannya harus rapi sesuai dengan sya rat pekerjaan yang
baik. Batu bata potongan tidak boleh dipakai/dipasang kecuali pada pertemuan
kolom.
c. Pada jarak tertentu pasangan batu tersebut perlu diperkuat dengan
kolom praktis (Beton), dengan dimensi penulangan dan penempatan
sesuai dengan gambar.
d. Segera setelah pasangan batu bata selesai terpasang, siar -siarnya harus
dikeruk sedalam 1 cm agar pelesteran dapat melekat dengan baik.
1. Pekerjaan beton tak bertulang untuk landasan menggunakan mutu beton k-250-300 dengan
ketebalan 7 cm.
2. Syarat material/bahan dan teknik pncampuran harus sesuai dengan spesifikasi bahan bangunan.
3. Penyempurnaan permukaan beton akibat pembukaan cetakan harus ditutup spesi/mortel semen.
Menghaluskan/mengaci semua permukaan beton bia dikehendaki oleh direksi/pengawas teknik.
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan beton bertulang dilaksanakan pada sloof, kolom balok, landasan,
sebagaimana dijelaskan dalam gambar dengan memakai adukan 1 bagian
PC : 2 bagian pasir : 3 bagian kerikil.
2. M a t e r i a l
Bahan-bahan/material yang digunakan untuk pekerjaan ini harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
a. S e m e n / PC
3. Pelaksanaan
a. Sebelum pengecoran di mulai, pemborong di wajibkan untuk memeriksa
tulangan agat tepat pada posisinya. Selain itu, bekesting, alat pengaduk
(concrete mixer/ beton molen) dan lata pengangkut adukan sudah harus
bersih dari segala macam kotoran. Pengecoran hanya boleh dilaksanakan
setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Direksi/ Pengawas
Teknik.
b. Di mensi semua bagian beton tertera pada Gambar Rencana dan Detailnya. Ji ka
terdapat ketidak ocokan pada ukuran, pemborong diwajibkan untuk
mengkonsultasikan terlebih dahulu kepada Direksi/ Pengawas Teknik.
PEKERJAAN PLESTERAN
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan penutup lantai meliputi pekerjaan pemasangan ubin keramik pada
permukaan dan tembok kolam. (disesuaikan dengan gambar).
2. Material
Untuk penutup lantai dan dinding kolam mempergunakan keramik keramik ukuran
40 x 40 cm .
Bahan keramik yang digunakan adalah jenis keramik yang baik.
Untuk penutup lantai cor beton diplester menggunakan adukan 1 PC :3 Pasir : Kerikil.
3. Pelaksanaan
Permukaanlantai/ dinding yang akan dipasangi ubin terlebih dahulu harus disiram
dengan air serta dibersihkan dari kotoran - kotoran yang dapat menyebabkan pasangan
ubin tidak dapat melekat dengan baik. Ubin yang akan dipasang harus terlebih dahulu
direndam dengan air, kemudian dialasi perekat dengan memakai adukan 1 bagian PC
dan 2 bagian pasir.
1. lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pemasangan atap penutup, pagar keliling dan pintu pagar
sebagaimana dijelaskan dalam gambar.
2. Material
Untuk bahan penutup atap digunakan atap Zinczalum rangka pipa gip dengan
ukuran sesuai standart yang ada, produksi dalam negeri.
Untuk bahan pagar keliling dan pintu pagar digunakan besi atau alumunium.
3. Pelaksanaan
Sebelum pemasangan atap dilaksanakan, pemasangan rangka sesuai bahan
diatas. Pemasangan atap harus rapi dan mengait antara satu dengan yang
lainnya sehingga tidak terjadi kebocoran.
PEKERJAAN PENGECATAN
1. Material / bahan
Pada tembok dan kolom digunakan cat tembok yang berkualitas baik dan warna
cat tembok untuk diding dan kolom sesuai petunjuk Direksi/Pengawas teknis.
2. Pengecatan besi dan pipa menggunakan cat mi nyak warna cat d e n g a n
p e n g a p l i k a s i a n d i k o a t a u sesuai petunjuk Direksi/Pengawas teknis.
3. Pelaksanaan
Sebelum pekerjaan pengecatan dilaksanakan , semua bidang -bidang yang akan
dicat harus dibersihkan dari segala kotoran dan debu serta lubang -lubang bekas paku
dempul , diamplas hinga kelihatan rata.
C. PEKERJAAN LAIN-LAIN
2. Pembersihan Akhir
a. Pembersihan lokasi dilakukan diakhir pekerjaan sebagai tanda penyelesaian pekerjaan
hingga tahap 100% sebelum dilakukan penyerahan kepada pihak owner.
D. P E N U T U P
1. Dalam Proses Pelaksanaan dilapangan bisa terjadi beberapa perubahan dikarenakan spesifikasi
ataupun instalasi peralatan set air limbah yang prosesnya cenderung fleksibel mengikuti keadaan
lapangan sehingga perubahan konstruksi kemungkian akan terjadi.
2. Apabila dalam bestek (syarat–syarat pekerjaan) ini untuk uraian dan bahan–bahan serta pekerjaan
tidak disebut dalam perkataan atau kalimat diselenggarakan oleh Pemborong” maka hal ini harus
dianggap seperti disebutkan.
3. Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik bila ada bagian–bagian yang nyata
termasuk dalam pekerjaan ini tapi tidak dimasukan kata demi kata dalam bestek ini maka
harus dilaksanakan oleh Pemborong dan diterima sebagai hal yang disebutkan.
4. Hal–hal lain yang belum tercantum dalam peraturan dan syarat–syarat ini akan diatur
kemudian secara musyawarah berdasarkan peraturan–peraturan lain yang lazim
dipergunakandalamsuatupekerjaan pemboronganbangunansepanjang tidak
bertentangan dengan rencana – rencana kerja dan syarat–syarat ini.
5. Selama masa operasional maka cost / pengeluaran ditanggung oleh pihak kontraktor sampai
dengan alat dinggap bisa operasi, melalui test sesuai dengan SK Gubernur tentang Baku
Mutu Limbah cair.
6. Semua pekerjaan dinyatakan selesai dan di terima apabila telah lulus uji baku mutu dari pihak
terkat dan kredibel atau yang ditunjuk oleh pihak direksi teknik atau owner.
NO. NAMA ALAT DAN SPESIFIKASI QTY
Fitur :
‐ Teknologi IPAL untuk kemudahan pengolahan air limbah
‐ Ramah lingkungan
‐ Dilengkapi dengan unit Bio Reactor System
‐ Instalasi lengkap untuk pengolahan maksimal dan menyeluruh
‐ Dilengkapi dengan EHIS (Environtmental Health Integration System)
Spesifikasi :
● PEKERJAAN MEDIS 3 M3/ DAY
EQUALISASI
‐ Material : FRP
‐ Dimensi dia x p : 2000mm x 5500mm
‐ Setting : Terpasang dan berfungsi dengan baik
● UNIT PENGOLAHAN UTAMA
BIOREACTOR SYSTEM TREATED WATER TANK
‐ Type : Bioreactor aerobic treatment - Dimensi dia x p : 2000mm x 2600mm
‐ Material : FRP ‐ Material : FRP
‐ Dimensi dia x p : 2000mm x 2600mm ‐ Compartement : 1Compartement
‐ Compartement : 1Compartement ‐ Piping : PVC AW 2"
‐ Piping : PVC AW 2" ‐ Acsesoris : Central Tube, weir and gutter
‐ Acsesoris : Diffucer non Clogging ‐ Setting : Terpasang dan berfungsi dengan baik
‐ Setting : Terpasang dan berfungsi dengan baik
CLARIFIER SYSTEM
‐ Dimensi dia x p : 2 x2000 mm X 1300 mm
‐ Compartement : 1Compartement
‐ Piping : PVC AW 4"
‐ Acsesoris : Central Tube
‐ Setting : Terpasang dan berfungsi dengan baik
PIPING
‐ Material : PVC OPTIONAL
‐ Type : AW ‐ Pekerjaan Pondasi, Atap (Bentuk Menyesuaikan)
‐ Valve : Ball Valve PVC
‐ Acsesoris : Fiting fitting all size
‐ Dimensi : 3/4" ‐ 2"
‐ Setting : Terpasang dan berfungsi dengan baik
Supply With :
● Instructions Manual (bahasa Indonesia)
● EHIS (Environtmental Health Integration System) adalah sistem aplikasi pengolahan data
lapangan dari hasil monitoring kesehatan lingkungan. EHIS dapat menyimpan, mengolah, dan
menyajikan laporan secara cepat (real‐time) dalam format standar (pdf/html).
Fitur dan keunggulan EHIS :
‐ User friendly, sangat mudah dioperasikan oleh user.
‐ Borderless, aplikasi ini dapat digunakan dimana saja tanpa perlu instalasi di semua komputer.
‐ File sharing, dapat berbagi File dengan pihak/instansi yang diberikan hak akses,
sehingga aliran data dapat menjadi lebih cepat.
‐ Up to date, baku mutu atau Nilai Ambang Batas ( NAB ) mengikuti standar KepMenKes yang
terbaru dan selalu di‐update.
● Sertifikat Kalibrasi for Instrument
● Telah memperoleh sertifikat ISO 9001:2008
● Telah memperoleh sertifikat ISO 14001:2004
● Telah memperoleh sertifikat ISO 18001:2007