Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS DATA

No Data Etiologi Masalah


Keperawatan
1 DS: Massa tumor mendesak bronkus Pola napas tidak
 Klien mengatakan sesak sejak 2 efektif
Penyempitan ruang bronkus
minggu yang lalu
DO: Kompensasi tubuh meningkatkan
 Penggunaan otot bantu nafas jalan nafas
 takipnoe hiperventilasi
 RR 38 x/menit
sesak nafas
 HR120 x/menit
DS: Ca Bronko Nyeri kronis
- Pasien mengatakan nyeri dada
sejak 2 minggu yang lalu massa tumor mendesak limfe
P : Nyeri semakin parah saat nodus regional
bergerak
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk Nyeri dada
R : Nyeri pada dada kanan
S : Skala 6 (nyeri sedang)
T : Nyeri terus menerus, timbul
saat beristirahat
DO:
- HR 120 x/ menit
- RR 38 x/ menit
- Pasien terlihat sesak

DS: Ca Bronko Intoleran aktifitas


- Pasien mengatakan tidak dapat
beraktifitas mengandung mukus
- Pasien mengeluh sesak saat
beraktifitas menyumbat jalan nafas
DO:
- HR 120 x/ mnt Anemia
- RR 38 x/ menit
- Pasien tampak pucat kelelahan

DS: kurangnya paparan informasi Defisit


- Pasien dan keluarga mengatakan Pengetahuan
lupa tentang obat yang perilaku tidak sesuai anjuran
dikonsumsi
DO: prognose penyakit bertambah
- Pasien MRS 6 bulan yang lalu parah
- Diagnosa medis : adenoma Ca
bronkogenik Dextra stad IVa
DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN
(Berdasarkan prioritas)

Ruang :
Nama Pasien : Tn. S
Diagnosa : Ca Bronko

No TANGGAL DIAGNOSIS KEPERAWATAN TANGGAL TANDA


. MUNCUL TERATASI TANGAN
Dx
1 Pola nafas tidak efektif berhubungan
dengan hambatan upaya nafas
2 Intoleran aktifitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen
3 Nyeri kronis berhubungan dengan infiltrasi
tumor
4 Defisit Pengetahuan berhubungan dengan
kurang terpapar informasi
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan

1 Pola Napas Tidak Efektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 1. Manajemen jalan nafas
Label luaran : Pola Nafas
 Observasi
Ekspektasi : membaik
dengan kriteria : 1) Monitor pola napas
Dispnea Menurun
(frekuensi,kedalaman,usaha napas)
Penggunaan otot bantu pernapasan Menurun
Pemanjangan fase ekspirasi Menurun 2) Monitor bunyi napas tambahan (misal :
Frekuensi napas Menurun
gurgling, mengi, wheezing ,ronchi kering)
Kedalaman napas Menurun
3) Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
 Terapeutik
1) Pertahankan kepatenan jalan napas dengan
head-tilt dan chin-lift (jaw thrust jika curiga
trauma cervical)
2) Posisikan semifowler atau fowler
3) Lakukan fisioterapi dada bila perlu
4) Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15
detik
5) Berikan oksigen , jika perlu

 Edukasi
1) Anjurkan asupan cairan 2 L/hr jika tidak ada
kontra indikasi
2) Anjurkan teknik batuk efektif
 Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
bronkodilator,ekspetorant,mukolitik jika perlu
2.Dukungan Kepatuhan Program Pengobatan
 Observasi
Identifikasi kepatuhan menjalani program
pengobatan
 Terapeutik
1) Buat komitmen menjalani program
pengobatan dengan baik
2) Buat jadwal pendampingan keluarga untuk
bergantian menemani pasien selama
menjalankan program pengobatan, jika perlu
3) Dokumentasikan aktivitas selama menjalani
proses pengobatan.
4) Diskusikan hal2 yang mendukung atau
menghambat berjalannya program
pengobatan
5) Libatkan keluarga untuk mendukung program
pengobatan yang dijalani.
 Edukasi
1) Informasikan program pengobatan yang
harus dijalani
2) Informasikan manfaat yang akan diperoleh
jika teratur menjalani program pengobatan.
3) Anjurkan keluarga untuk mendampingi dan
merawat pasien selama menjalani program
pengobatan.
2 Intoleransi Aktivitas Setelah dilakukan intervensi selama 1 x 24 jam, maka Manajemen Energi (1.05178)
(D.0056) toleransi aktivitas meningkat dengan kriteria hasil sebagai  Observasi
b.d (penyebab) Ketidak berikut: 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
seimbangan antara suplai 1. Frekuensi nadi meningat mengalami kelelahan
dan kebutuhan oksigen 2. Saturasi oksigen meningkat 2. Monitor kelelahan fisik dan emosional
3. Kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari 3. Monitor pola dan jam tidur
meningkat 4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama
4. Keluhan lelah menurun melakukan aktivitas
5. Dispnea saat beraktivitasmenurun  Terapeutik
6. Duspnea setelah aktivitas menurun 1. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
7. Warna kulit membaik stimulasi (mis cahaya, suara dan kunjungan)
8. Frekuensi nafas membaik 2. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau
aktif
3. Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
4. Fasilitasi duduk disisi tempat tidur, jika tidak
dapat berpindah atau berjalan
 Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
2. Anjurkan aktivitas secara bertahap
3. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda
dan gejala kelelahan tidak berkurang
4. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi
kelelahan
 Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan
Terapi Aktivitas (1.05186)
 Observasi
1. Identifikasi defisit tingkat aktivitas
2. Identifikasi kemampuan berpartisipasi dalam
aktivitas tertentu
3. Identifikasi sumber daya untuk aktivitas yang
diinginkan
4. Identifikasi strategi meningkatkan partisipasi
dalam aktivitas
5. Identifikasi makna aktivitas rutin (mis bekerja)
dan waktu luang
6. Monitor respon emosional, fisik, sosial dan
spiritual terhadap aktivitas
 Terapeutik
1. Fasilitasi fokus pada kemampuan, bukan
defisit yang dialami
2. Sepakati komitmen untuk meningkatkan
frekuensi dan rentang aktivitas
3. Fasilitasi memilih aktivitas dan tetapkan tujuan
aktivitas yang konsisten sesuai kemampuan
fisik, psikologis dan sosial
4. Koordinasi aktivitas sesuai usia
5. Fasilitasi makna aktivitas yang dipilih
6. Fasilitasi transportasi untuk menghadiri
aktivitas yang dipilih, jika perlu
7. Fasilitasi pasien dan keluarga dalam
menyesuaikan lingkungan untuk
mengakomodasi aktivitas yang dipilih
8. Fasilitasi aktivitas fisik rutin (mis ambulasi,
mobilisasi dan perawatan diri) sesuai
kebutuhan
9. Fasilitasi aktivitas pengganti saat mengalami
keterbatasan aktu, energi atau gerak
10. Fasilitasi aktivitas motorik kasar untuk pasien
hiperaktif
11. Tingkatkan aktifitas fisik untuk memelihara
berat badan
12. Fasilitasi aktivitas motorik untuk merelaksasi
otot
13. Fasilitasi aktivitas dengan komponen dalam
aktivitas relaksasi dan diverifikasi untuk
menurunkan kecemasan (mis vokal grup, bola
voli, tenis meja, jogging, berenang, tugas
sederhana, permainan sederhana, tugas rutin,
tugas rumah tangga, perawatan diri dan teka-
teki dan kartu)
14. Libatkan keluarga dalam aktivitas
15. Fasilitasi pengembangan motivasi dan
penguatan diri
16. Fasilitasi pasien dan kelurga memantau
kemajuannya sendiri untuk mencapai tujuan
17. Jadwalkan aktivitas dalam sehari-hari
18. Berikan penguatan positif atas partisipasi
dalam aktivitas
 Edukasi
1. Jelaskan metode aktivitas fisik sehari-hari,
jika perlu
2. Anjurkan cara melakukan aktivitas yang dipilih
3. Anjurkan melakukan aktivitas fisik, sosial,
spiritual, kognitif dalam menjaga fungsi dan
kesehatan
4. Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok
atau terapi, jika diperlukan
5. Anjurkan keluarga untuk memberikan
penguatan yang positif atas partisipasi dalam
aktivitas
 Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan terapis okpasi dalam
merencanakan dan memonitor program
aktivitas, jika diperlukan
2. Rujuk pada pusat atau program aktivitas
komunitas, jika diperlukan
3 Nyeri Kronis b.d infiltrasi Setelah dilakukan intervensi selama 1 x 24 jam, maka tingkat Manajemen Nyeri
tumor nyeri menurun dengan kriteria hasil sebagai berikut:  Observasi
1. Keluhan nyeri menurun
2. Gelisah menurun 1) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
3. Frekuensi Nadi membaik kualitas dan intensitas nyeri
4. Pola nafas membaik
2) Identifikasi skala nyeri
3) Identifikasi skala nyeri non verbal
4) Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
5) Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang
nyeri
6) Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon
nyeri
7) Identifikasi pengaruh nyeri terhadap kualitas hidup
8) Monitor keberhasilan terapi komplementer yang
sudah diberikan
9) Monitor efek samping pengggunaan analgetik
 Terapeutik
1) Berikan tehnik non farmakologik untuk mengurangi
nyeri
2) Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri
3) Fasilitasi istirahat dan tidur
4) Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri
 Edukasi
1) Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
2) Jelaskan strategi meredakan nyeri
3) Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4) Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
5) Ajarkan tehnik nonfarmakologis untuk mengurangi
nyeri
 Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik jika perlu

Terapi relaksasi:
 Observasi;
1) Identifikasi penurunan tingkat energi,
ketidakmampuan berkonsentrasi, atau gejala lain
yang mengganggu kemampuan kognitif
2) Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif
digunakan
3) Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan
penggunaan teknik sebelumnya
4) Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan
darah, dan suhu tubuh sebelum dan sesudah
latihan
5) Monitor respon terhadap terapi relaksasi
 Terapeutik;
1) Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan
dengan pencahayaan dan suhu ruangan nyaman
2) Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan
prosedur teknik relaksasi
3) Gunakan pakaian longgar
4) Gunakan nada suara lembut dan berirama
5) Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang
dengan analgetik atau terapi medis lainnya
 Edukasi;
1) Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis
relaksasi yang tersedia
2) Jelaskan secara rinci intervensi yang dipilih
3) Anjurkan mengambil posisi nyaman
4) Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
5) Anjurkan sering mengulangi atau melatih teknik
yang dipilih
6) Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi

4 Defisit pengetahuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam Edukasi Kesehatan
Tingkat pengetahuan membaik
 Observasi
dengan kriteria :
- Perilaku sesuai anjuran meningkat 1) Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
- Verbalisasi minat dalam belajar meningkat
informasi
- Kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang suatu
topik meningkat 2) Identifikasi faktor yang dapat meningkatkan dan
- Perilaku sesuai dengan pengetahuan meningkat
menurunkan motivasi perilaku hidup berish dan
- Persepsi yang keliru terhadap masalah menurun
sehat
 Terapeutik
1) Sediakan materi dan medis pendidikan
kesehatan
2) Jadwalkan pendidikan kesehatan melalui
kesepakatan
3) Berikan kesempatan untuk bertanya
 Edukasi
1) Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi
kesehatan
2) Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
3) Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat

Anda mungkin juga menyukai