AKUNTANSI MANAJEMEN
Disusun Oleh :
Nurul Ismi 02220190352
Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya dan semoga kedepannya dapat dipergunakan sebagai salah satu
referensi dalam menyusun dan membuat laporan keuangan dengan baik dan
mudah dimengrti juga referensi yang memungkinkan untuk mudah memahami
kasus yang ada di sekitar.
Disadari bahwa segala sesuatu tentu ada sisi ketidak sempurnaan maka
besar harapan penulis akan kritik dan saran dari pembaca demi penyempurnaan
makalah ini kedepannya. Semoga banyak manfaat yang dapat diperoleh melalui
makalah ini. Amin.
BAB I
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Didalam membebankan harga pokok kepada produk yang dapat
digunakan salahsatu dari dua metode pembebanan harga produk.
Yang pertama yaitu metode penentuan harga pokok penuh ( Full
Costing ) atau juga sering disebut dengan metode penentuan
harga pokok diserap ( Absorption Costing ). Yang kedua yaitu
metode penentuan harga pokok variable ( Variable Costing ) atau
bisa juga disebut metode penentuan harga poko batas ( Marginal
Costing ). Perusahaan bisa menentukan metode mana yang akan
digunakan sesuai dengan kepentingan manajemen.
2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Variable Costing dan full costing ?
2. Apa sajakah jenis-jenis dari Variable Costing ?
3. perbedaan variable costing dan full costing
4. Apakah tujuan penentuan harga pokok variable ( Variable
Costing ) ?
5.. Apa sajakah keunggulan dan kelemahan dari metode
Variable Costing ?
3 Tujuan Penulisan
1. Memahami pengertian Variable Costing
2. Mengetahui jenis-jenis dari Variable Costing
3. Mengetahui tujuan penentuan harga pokok variable
4. Memahami dan mengetahui keunggulan serta kelemahan dari
metode Variable Costing.
BAB II
PEMBAHASAN
1 Pengertian Variabel Costing dan full costing
Full costing dan variabel costing pada dasarnya merupakan
metode yang berkaitan dengan penentuan harga pokok produksi.
Dalam metode full costing menentukan harga pokok produksi
yang dimana semua biaya produksi diperhitungkan ke dalam
harga pokok produksi. Hal tersebut menunjukkan bahwa metode
full costing ini tidak membedakan antara biaya produksi variabel
dan biaya produksi tetap karena akan dimasukkan ke dalam harga
pokok produksi. Sehingga biaya produksi tetap tersebut masih
melekat pada produk yang belum terjual, dengan begitu tidak
membebankan untuk kelangsungan bisnis selanjutnya dan pada
periode cost. Sedangkan metode variabel costing ini merupakan
metode penentuan harga pokok produksi yang hanya
memasukkan biaya-biaya yang bersifat variabel ke dalam harga
pokok produksi. Yang mana untuk biaya produksi tetap sendiri
dianggap sebagai periode cost sehingga tidak ada biaya tetap yang
belum dibebankan pada periode tersebut.
www.wikipedia.com/