UTILITAS
Air Sungai → Sand Basin → Water Reservoir Pond → Raw Process Water
tank
Mesin produksi Cold Well
Hot Well
2. Air Domestik (Air minum, MCK, perumahan, dll) sebesar ± 2400 m 3/hari
Pemenuhan kebutuhan air domestik PT Holcim Indonesia, Tbk – Narogong
Plant berasal dari sungai Cileungsi. Kegunaan air domestik adalah mencuci, MCK,
menyirami tanaman, dan lain-lain. Penggunaan air domestik sebesar ± 2400 m3/hari
Proses pengolahan air sungai Cileungsi menjadi air domestik adalah sebagai berikut:
84
85
NaOCl Tawas
Pipa distribusi
Syarat utama air domestik adalah layak pakai dan kriterianya sebagai berikut:
Listrik merupakan kebutuhan yang sangat besar dan vital bagi keberlangsungan
proses di pabrik. Penyediaan listrik PT Holcim Indonesia, Tbk – Narogong ditangani
oleh Departemen listrik dan instrumentasi. Seluruh kebutuhan listrik di PT Holcim
Indonesia, Tbk – Narogong disuplai Perusahaan Listrik Negara (PLN-Persero), yang
ditransmisikan dari garpu induk cicadas sekitar 4 Km dari pabrik, garpu listrik dibagi
menjadi 2 saluran udara tegangan tinggi (SUTT) dan masing-masing bertegangan 70
KV, 3 fasa dan 50 Hz.
Sebelum digunakan, listrik yang berasal dari garpu induk (tegangan primer)
diturunkan tegangannya menjadi 6300 V (tegangan sekunder).
Tegangan sekunder masuk ke feeder utama dan melalui alat pemutus beban langsung
masuk ke sistem, dalam keadaan darurat terdapat 2 emergency power dengan daya
masing-masing 1 MW, digunakan apabila secara aliran listrik dari PLN mati.
86
Udara Sekunder adalah udara yang berasal sisa pendinginan klinker dan menuju
ke Rotary kiln. Pemakaian udara sekunder ini sangat efektif untruk proses
pembakaran karena mempunyai temperatur tinggi. Temperatur udara sekunder yang
tinggi akan menghemat pemakaian batu bara dan temperaturnya sebesar 800-900 oC.
3. Udara Tersier
Udara Tersier adalah udara dari sisa pendinginan klinker yang menuju ke
preheater. Pemakaian udara tersier ini digunakan untuk membantu memanaskan raw
meal sehingga proses kalsinasi dapat berlangsung, temperatur dari udara tersier
adalah 700-800 oC.
dipenuhi agar limbah dapat diproses di geocycle. Berikut merupakan prosedur untuk
penerimaan limbah yang akan diolah dalam geocycle.
Analisa sidik jari pada semua kemasan limbah dan sampel dicocokan dengan
limbah yang masuk
7.5. Biomassa
bahan bakar aternatifnya, seperti sekam padi, serbuk gergaji, dan cangkang kelapa
sawit. Biomasa yang dapat digunakan terbatas karena penggunaan alat pneumatic
transport sebagai feeding. Alat ini menggunakan udara sebagai sarana biomasa untuk
sampai ke dalam calciner sehingga biomasa yang digunakan harus ringan dan kecil.
Sekam padi dan serbuk gergaji dapat langsung digunakan untuk bahan bakar
alternatif calciner.
PT Holcim Indonesia, Tbk memiliki standar kualitas tersendiri untuk biomasa
yang dapat digunakan sebagai bahan bakar aternatif, seperti kadar air maksimal 25%
dan untuk serbuk gergaji harus bersih dari pengotor. Sekam padi yang digunakan
biasanya dipasok dari Bekasi dan Karawang, sedangkan serbuk gergaji biasanya
dipasok dari daerah Bogor dan Sukabumi. Presentase pemakaian sekam padi di PT
Holcim Indonesia, Tbk untuk bahan bakar alternatif lebih besar dibandingkan serbuk
gergaji karena ketersediaannya lebih mudah didapat.
Bahan bakar sintetis (BBS) merupakan bahan bakar berfasa liquid yang
digunakan sebagai penunjang dalam proses pembakaran clinker pada rotary kiln.
BBS ini diperoleh dari PT PPLI (Prasadha Pamunah Limbah Industri). PPLI
merupakan suatu instansi yang bergerak dalam pengolahan limbah industri.BBS
mengandung logam-logam berat yang akan mencemari lingkungan bila dibuang ke
alam, tetapi logam-logam tersebut akan hancur ketika mengalami pemanasan pada
suhu tinggi, seperti suhu pembakaran pada rotary kiln (1450ºC) sehingga setelah
mengalami pemanasan, limbah akan aman bagi lingkungan. Oleh karena itu, PT
Holcim Indonesia, Tbk berkerja sama dengan PT PPLI dalam pengolahan limbah cair
tersebut.