Pusat aplikasi manusia adalah otak, dimana otak ini memberikan intruksi atas segala
perilaku dan tindakan yang harus dilakukan, dipengaruhi oleh stimulus dari luar, sejumlah
pengetahuan yang tersimpan dalam memori, dan respon terhadap stimulus yang ada. Perilaku
seseorang direfleksikan melalui kematangan dalam hal mengelola syaraf dengan berbagai
pendekatan. Ada enam sistem otak (brain system) yang menjadi pengatur seluruh perilaku
manusia berdasarkan instrumen Positron Emission Tomography (PET). Keenam sistem ini
memiliki peranan yang penting dalam pengaturan kognisi, afeksi, dan psikomotorik, dimana
dalam hal ini temasuk IQ, EQ, SQ. Adapun Keenam sistem otak ini adalah cortex
prefrontalis, sistem limbik, gyros cingulatus, ganglia basalis, lobus temporalis, dan
cerebellum.1
Dalam proses berpikir, neuron sangat beperan menerima informasi melalui panca
indera yang ditangkap oleh sel saraf.2 Pengelolaan arus informasi yang dikelola sangat
penting dalam memaksimalkan potensi peserta didik dalam proses belajar mengajar.3
Cara kerja otak sangat beperan dalam mempelajari ketarampilan baru, otak
memberikan pemahaman bagi peserta didik dalam menerima pembelajaran.5
Otak manusia memiliki dua sisi yang setiap sisinya mengontrol fungsi yang berbeda
dan memproses informasi dengan cara bebeda pula. Proses pembelajaran menggunakan otak
1
Musdalifah, Ririn.2019. Pemrosesan dan Penyimpanan Informasi pada Otak Anak dalam Belajar:
Short Term and Long Term Memory. Jurnal Pendidikan Islam 17 (2): 221.
2
Purnawati, Erni.2016. Optimalisasi Pendidikan Islam Melalui Pembeljaran Berbasis Cara Kerja Otak.
Jurnal Studi keislaman 11 (1): 94.
3
Purnawati, Erni.2016. Optimalisasi Pendidikan Islam Melalui Pembeljaran Berbasis Cara Kerja Otak.
Jurnal Studi keislaman 11 (1): 108.
4
Lusiawati, Ira.2017. Pengembangan Otak Dan Optimalisasi Sumber Daya Manusia. Jurnal TEDC 11
(2): 166.
5
Prastowo, Andi.2016. Implikasi Kinerja Otak Terhadap Pembelajaran Psikomotorik Di SD/MI. Jurnal
Penidikan Dasar Islam 8 (2): 198.
secera maksimal berarti tiadak hanya memberdayakan satu sisi saja, tetapi berusaha
mengupayakan pemaksimalan keduanya. Sehingga menghasilkan siswa yang tidak hanya
mampu berfikir secara terstruktur, namun juga mampu berfikir secara global dan diverjen.6
Fungsi otak dapat diumpamakan sebagai burung yang dapat menyanyi. Ada burung
yang bisa menyanyi satu lagu. Terdapat pula burung yang menyanyi dua lagu, bahkan lebih
banyak dan berbeda. Akan tetapi ada burung yang tidak bisa menyanyi tetapi keberadaanya
sangat penting, karena burung tersebut yang memerintah burung lain menyanyi. Tanpa
burung yang tidak bisa menyanyi tersebut, maka burung yang bisa menyanyi tidak akan
menyanyi.9
6
Munawaroh, Isniatum dan Haryanto.2005. Neuroscience dalam Pembelajaran. Jurnal Makalah Ilmiah
Pembelajaran 1 (1):116.
7
Admojo, Idam Ragil Widianto, dkk.2018. Creative Thinking:Reviewed From Information Processing
Model (IPM) For Primary School Teachers. Jurnal SHEs 1 (1): 1000.
8
Daulay, Nurussakinah.2017. Struktur Otak dan Keberfungsiannya Pada Anak dengan Gangguan
Sprektum Autis: Kajian Neuropsikologi. Jurnal Buletin Psikologi 25 (1): 16.
9
Timotius, Kris H.2018. Otak Dan Perilaku. Yogyakarta: Penerbit ANDI. Hlm.7.