Anda di halaman 1dari 10

PENATALAKSANAAN KURATIF TERBATAS III

“Klorin Sebagai Desinfektan di Klinik Gigi”

Disusun oleh

Nama : Muhammad Rifqy S. S.


NIM : P1337425218020
Semester :5
Absen : 19
Prodi : DIV Dental Therapist

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG

2020

1
PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

Klorin diidentifikasi oleh Carl Wilhem, seorang ahli farmasi Swedia pada tahun 1774.
Klorin merupakan unsur kimia bersimbol Cl dan nomor atom 17. Senyawa ini adalah
halogen kedua paling ringan, berada diantara fluor dan bromin dalam tabel periodik. Klorin
berwujud gas berwarna kuning-hijau pada suhu kamar. Banyak produk klorin dalam
berbagai bidang, baik bidang kesehatan, pertanian, industri kimia.

Letak Cl pada Tabel Periodik

Gas Cl pada ampule

2
B. Aplikasi dalam Desinfeksi Klinik Gigi

1. Desinfektan dalam zat pembersih.


Desinfektan klorin yang paling banyak digunakan, tersedia dalam bentuk cair
(natrium hipoklorit) atau padatan (kalsium hipoklorit). Larutan natrium hipoklorit
5,25% -6,15%, biasanya disebut pemutih rumah tangga. Berikut sifatnya sebagai
desinfeksi :

- Memiliki spektrum aktivitas antimikroba yang luas


- Tidak meninggalkan residu beracun
- Tidak terpengaruh oleh kesadahan air
- Murah
- Bekerja cepat
- Menghilangkan organisme dan biofilm kering atau tetap dari permukaan
- Memiliki insiden toksisitas serius yang rendah

Terutama dengan adanya penyebaran covid. Kelangkaan desinfektan dapat


ditanggulangi dengan penggunaan pemutih yang harganya yang terjangkau dan
mudah didapat untuk desinfeksi klinik gigi dalam kondisi wabah maupun digunakan
di area yang pelosok.

Prosedur penggunaan pemutih sebagai desinfektan :


- Melarutkan 2 sendok pemutih ke 1 liter air
o Produk : Bayclin, So Klin, Proclin, Supersol (Karbol)

- Melarutkan 1 tutup botol pembersih lantai ke 5 liter air


o Produk : SOS, So Klin, Harpic, Dettol Floor Cleaner.

3
Penggunaan di Klinik Gigi :
- Desinfeksi lantai
- Desinfeksi gagang pintu
- Desinfeksi Lamp Head
- Desinfeksi DCMU (DCMU dicover plastik)
- Desinfeksi permukaan meja klinik.
Contoh Produk
Contoh Produk Pemutih Pembersih

Desinfeksi Headlamp Desinfeksi DCMU

4
2. Desinfektan Pengolahan Air.

Klorin dalam senyawa Chlorine dioxide (ClO2) telah lama digunakan sebagai
desinfektan sumber air di instansi kesehatan baik Rumah Sakit dan klinik Gigi.
Bakteri yang biasa mencemarkan air pada Rumah Sakit adalah Legionella
pneumophilla. Namun dengan penggunaan Chlorine dioxide dalam proses sistem
hiperklorinasi, efektif menurunkan bakteri tersebut dari 30% menjadi 1,5%. Chlorine
dioxide merupakan disinfektan yang ampuh untuk bakteri dan virus Dalam air klorin
dioksida aktif sebagai biosida paling sedikit selama 48 jam.
Selain Chlorine dioxide terdapat pula asam hipoklorit (HOCl) yang dapat
membunuh bakteri pada pasokan air dan pengolahan air. Cara kerja zat tersebut
saat asam hipoklorit terurai menjadi HCl dan O. O radikal tersebut yang akan
membunuh bakteri dengan reaksi kimia : HOCl → HCl+ O

Chlorine dioxide (ClO2) Legionella pneumophilla

5
Penggunaan di Klinik Gigi :
- Desinfeksi Waterline Dental Unit
- Desinfeksi Pasokan Air Dental Klinik

Dental Waterline :

Cup Filler Bottle System High Speed Rotor

C. Daya Desinfeksi Klorin

Klorin Konsentrasi rendah (HOCl, OCl–, dan unsur klorin-Cl2)


 5,25% –6,15% natrium hipoklorit = 52.500–61.500 ppm,
 Pengenceran 1: 1.000 menghasilkan 53–62 ppm klorin
 Pengenceran 1:10 menghasilkan 5250–6150 ppm klorin.

Dapat Membunuh :
 Bakteri vegetatif (<5 ppm) dalam hitungan detik
 M. tuberculosis (1.000 ppm)
 Menonaktifkan ≥99.9% spora B. atrophaeus dalam 5 menit (100 ppm)
 Hancurkan agen mikotik dalam <1 jam 329 (100 ppm)
 Menonaktifkan spora Clostridium difficile dalam ≤10 menit 262. (5.000 ppm)
 Studi melaporkan bahwa 25 virus berbeda dinonaktifkan dalam 10 menit (200 ppm)

6
 Beberapa penelitian telah menunjukkan efektivitas natrium hipoklorit encer dan
disinfektan lain untuk menonaktifkan HIV.
 Menunjukkan penghambatan Candida setelah 30 detik paparan. (500 ppm)

D. Efek Samping & Kekurangan

- Zat Pemutih
Natrium hipoklorit (5,25-6,15%)/Sodium hipoklorit
1. Iritasi Mata
2. Luka bakar : orofaring, esofagus, lambung
3. Korosif logam (konsentrasi tinggi >500 ppm)
4. Beracun bila tercampur amonia atau asam ( contoh : bahan pembersih)
5. Toxisitas pada air tinggi

- Desinfektan air
Chlorine dioxide (ClO2)
1. Zat explosive.
- Zat yang tidak stabil, dalam transport gas perlu keamanan khusus.

2. Non efektif rotavirus dan bakteri E. coli


- Umumnya efektif untuk menonaktifkan mikroorganisme patogen.

3. Mahal
- Sekitar 5 sampai 10 kali lebih mahal daripada klorin.

4. Tidak cocok bagi pasien penderita dialisis


Chlorine dioxide dan produk sampinganya (klorit dan klorat) dapat menimbulkan
masalah bagi pasien dialisis.

7
DAFTAR PUSTAKA

Text Book :

Watoni, Haris .A, Dini K., Meta J. 2017. Kimia untuk Siswa SMA/MA XII, Bandung : Yrama
Widya. hh 126.

Pankhurst, Caroline L. and Coulter, Wilson A. 2017. Basic Guide to Infect ion Prevent ion and
Control in Dent istry Second Edition, West Sussex : John Wiley & Sons Ltd. hh 212, 215-216

Journal Citation :

Luk S, Ng TK, Leung SH, et al. Effectiveness of a chlorine dioxide-based coating on


environmental contamination in long-term-care facilities. Am J Infect Control. 2015;43(3):309-
311. doi:10.1016/j.ajic.2014.11.019

Hopman J, Kubilay Z, Allen T, Edrees H, Pittet D, Allegranzi B. Efficacy of chlorine solutions


used for hand hygiene and gloves disinfection in Ebola settings: a systematic
review. Antimicrob Resist Infect Control. 2015;4(Suppl 1):O13. Published 2015 Jun 16.
doi:10.1186/2047-2994-4-S1-O13

Shajahan IF, Kandaswamy D, Srikanth P, Narayana LL, Selvarajan R. Dental unit waterlines
disinfection using hypochlorous acid-based disinfectant. J Conserv Dent. 2016;19(4):347-350.
doi:10.4103/0972-0707.186441

Enrica Laneve, Bruna Raddato, Mario Dioguardi, Giovanni Di Gioia, Giuseppe Troiano, Lorenzo
Lo Muzio, Sterilisation in Dentistry: A Review of the Literature, International Journal of Dentistry,
vol. 2019, Article ID 6507286, 9 pages, 2019. https://doi.org/10.1155/2019/6507286

8
Sisler, Lori & Gotses, John & Smith, Ross. (2017). Collateral Damage in the Battle Against
Legionella : Effects of Chlorine Dioxide on a Dialysis Unit Water System. American Journal of
Infection Control. 45. S36-S37. 10.1016/j.ajic.2017.04.057.

Pawar A, Garg S, Mehta S, Dang R. Breaking the Chain of Infection: Dental Unit Water Quality
Control. J Clin Diagn Res. 2016;10(7):ZC80-ZC84. doi:10.7860/JCDR/2016/19070.8196

Website :

Wikipedia. Chlorine. 8 August 2020. (Pada tanggal 22 Agustus 2020)


https://en.wikipedia.org/wiki/Chlorine

Kumparan. 13 Rekomendasi Produk Rumah Tangga yang Bisa Dijadikan Disinfektan. 29 Maret
2020. (Pada tanggal 22 Agustus 2020) https://kumparan.com/kumparanmom/13-rekomendasi-
produk-rumah-tangga-yang-bisa-dijadikan-disinfektan-1t7LcNhFrvN/full

Lenntech. Disinfectants Chlorine Dioxide. 2017. (Pada tanggal 22 Agustus 2020)


https://www.lenntech.com/processes/disinfection/chemical/disinfectants-chlorine-
dioxide.htm#:~:text=Chlorine%20dioxide%20as%20a%20disinfectant%20has%20the
%20advantage%20that%20it,even%20when%20they%20are%20inactive.

Chemical Safety Facts. Chlorine dioxide use & benefits. 2020. (Pada tanggal 22 Agustus 2020)
https://www.chemicalsafetyfacts.org/chlorine-dioxide/#uses-benefits

Center for Disease Control and Prevention. Chemical Disinfectants. 18 September 2016. (Pada
28 Maret 2020) https://www.cdc.gov/infectioncontrol/guidelines/disinfection/disinfection-
methods/chemical.html

9
10

Anda mungkin juga menyukai