FARMAKOTERAPI TERAPAN
KELOMPOK 5 ULKUS PEPTIK :
Yesica Isandora (I4041202001)
M. Dwiky Fahmi L.H (I4041202002)
Muhamad Faisal (I4041202008)
Marinus Andre R (I4041202009)
Wendy Prastia Sutejo (I4041202011)
Perianus Suprawijaya (I4041202006)
Brigita Fernanda JP (I4041202010)
Lindy Suhartaty (I4041202017)
Aji Firmansyah (I4041202018)
Elliya Fitri Andriani (I4041202019)
Asma
Pengertian asma Pengertian asma
Asma merupakan penyakit kronis Faktor genetic
saluran pernapasan yang ditandai • Hipereaktivitas
dengan peningkatan reaktivitas • Atopi/alergi bronkus
terhadap berbagai stimulus dan • Faktor yang memodifikasi penyakit genetic
sumbatan saluran napas yang bisa • Jenis kelamin
kembali spontan atau dengan • Ras/etnik
pengobatan yang sesuai. Faktor lingkungan
• Alergi ruangan dan luar ruangan
• Makanan
• Obat-obatan
• Bahan yang mengiritasi
• Emosional
• Asap rokok
• Polusi udara
• Asma yang kambuh karena aktivitas tertentu
• Perubahan cuaca
Klasifikasi
Tatalaksana
terapi asma
Penilaian Awal
ALGORITMA PENATALAKSANAAN ASMA DI RUMAH SAKIT Riwayat dan Pemeriksaan Fisik ( auskultasi, otot bantu napas, frekuensi napas, denyut jantung ) dan bila
mungkin faal paru ( APE/VEP1, Saturasi O2), AGDA dan Pemeriksaan lain atas indikasi
Pengobatan Awal :
Oksigenasi dengan kanul nasal
Inhalasi agonis beta-2 kerja singkat ( nebulisasi ), setiap 20 menit dalam 1 jam atau agonis beta-2
injeksi (terbutalin 0,5ml subkutan atau adrenalin 1/1000 0,3 ml subkutan )
Kortikosteroid sistemik :
Serangan asma berat
Tidak ada respons segera dengan pengobatan bronkodilator
Dalam kortikosteroid oral
Penilaian ulang setelah 1 jam pemeriksaan fisik, saturasi O2 dan pemeriksaan lain atas indikasi
PULANG Di Rawat Di RS
Pengobatan dilanjutkan dengan Inhalasi agonis beta-2 + anti Di Rawat Di ICU
inhalasi agonis beta-2 kolinergik Inhalasi agonis beta-2 + anti
Membutuhkan kortikosteroid Kortikosteroid sistemik kolinergik
oral Aminofilin drip Steroid IV
Edukasi pasien : Terapi oksigen pertimbangkan Pertimbangkan agonis beta-2
Memakai obat yang benar kanul nasal atau masker venturi injeksi subkutan/IM/IV
Ikuti rencana pengobatn Pantau APE, saturasi O2, nadi, Aminofilin drip
selanjutnya kadar teofilin Mungkin perlu intubasi dan
ventilasi mekanik
OBJEKTIF •
•
Oksigen nasal kanul 2 liter/menit
Drip aminophyllin 7,6 cc dalam dekstrose 5 %
dengan kecepatan 16 tetes/menit
• Suhu 39 C, • Ceftriaxone injeksi1 gram/12 jam/iv
• Tekanan darah 120/80 mmHg, • Methylprednisolone injeksi 125 mg/12 jam/IV
• pernapasan 34x/menit cepat dan • Nebulizer Combivent 2,5 ml 6x1
dangkal
Penetapan Tujuan Terapi
PLAN
• Mengurangi sesak yang semakin meningkat
• Mengurangi gejala batuk berdahak
• Mengurangi demam
• Penentuan terapi berdasarkan diagnosis, serta terapi penunjangnya
Solusi dari Drps
• Sebaiknya mengganti antibiotik ceftriaxone dengan antibiotik
Azitromisin (250mg/hari atau 500mg 3x seminggu)/Etritromisin (500mg
2xsehari) (Berdasarkan pada pedoman terapi penggunaan antibiotic
terbaru untuk PPOK, Guidline Global Initiative for Chronic Obstructive
Lung Disease 2021)
PLAN
Solusi dari Drps
• Pasien direkomendasikan untuk diberi Mukolitik untuk mengurangi gejala
batuk berdahaknya. Menggunakan Karbosistein (dosis awal 750 mg 3 kali
sehari, kemudian 1,5 g/hari dalam dosis terbagi) atau N-asetilsistein (200
mg 3 kali sehari, atau 600 mg (untuk sediaan effervescent) sekali sehari.
Dosis maksimal 600 mg per hari).
PLAN
Solusi dari Drps
• Pasien direkomandasikan diberikan paracetamol untuk mengatasi gejala
demam pasien & dilakukan pengecekan suhu badan pasien. Jika suhu
badan sudah kembali normal maka penggunaan paracetamol dapat di
hentikan.