Anda di halaman 1dari 7

KISI-KISI SOAL UJIAN FARMAKOTERAPI TERAPAN PAK ANNAS

DHEA LIMANDA (I4041202047)

PILIHAN GANDA 10 SOAL

1. INTERAKSI OBAT ASMA SALBUTAMOL


 Salbutamo dan β blocker dapat menghambat efektivitas obat dan meningkatkan
risiko sesak napas.
 Salbutamol dan Diuretik dapat meningkatkan potensi hypokalemia.
 Salbutamol dan Antidepresan trisiklik (amitriptilin, obat golongan MAOI)

2. EFEK SAMPING TERAPI OBAT ASMA


 Salbutamol : Tremor, sakit kepala, takikardi
 Aminofilin : Alergi terhadap etilendiamin dapat menyebabkan urtikaria, eritema, dan
dermatitis eksfoliatif. Gelisah, sakit kepala, merasa lelah, gangguan tidur, sakit
perut, diare, munculnya gejala hypokalemia (lemah otot dan kram otot), munculnya
gejala hiperglikemia (kebingungan, sering haus, lapar, jumlah urine meningkat,
napas cenderung cepat, gangguan irama jantung (takikardia), pingsan/kejang,
muntah yang terus menerus.

3. CARA PAKAI OBAT ASMA INHALER


Sebelum menggunakan salbutamol inhaler, pastikan tepi hisapan mulut (mouthpiece)
dalam keadaan bersih dan kering, lalu kocok inhaler. Selanjutnya, langkah pertama
untuk menggunakan obat adalah menghembuskan napas sebanyak-banyaknya.
Kemudian, hisap salbutamol melalui mulut secara perlahan sambil menekan botol
kaleng obat pada inhaler. Setelah obat terhirup, lepaskan mouthpiece, tahan napas
selama sekitar 10 detik dan hembuskan perlahan. Beri jeda sekitar 1 menit jika perlu
menghirup obat lebih dari 1 kali. Setelah selesai menggunakan salbutamol inhaler,
berkumurlah dengan air. Jangan lupa bersihkan mouthpiece setidaknya 1 minggu
sekali. Jangan lupa bawa obat ini tiap bepergian. Jika memakai lebih dari satu jenis
inhaler, gunakan inhaler salbutamol terlebih dulu. Tunggu beberapa menit sebelum
menggunakan inhaler lain. Salbutamol dapat membuka saluran pernapasan sehingga
meningkatkan efektivitas obat inhaler lain. Bagi pasien yang kesulitan menyesuaikan
napas saat menggunakan inhaler, dokter bisa menganjurkan penggunaan alat yang
disebut spacer. Spacer akan dipasang di ujung mouthpiece dan berfungsi untuk
mempermudah obat mencapai paru-paru

Aturan pakai :

 Sesak napas akibat bronkospasme (penyempitan saluran napas bronkus): 1-2 kali
hirup, 4 kali sehari.
 Serangan asma berat: Dosis awal 4 kali hirup, kemudian dilanjutkan 2 kali hirup
setiap 2 menit. Dosis maksimal adalah 10 kali hirup.
 Pencegahan sesak napas yang dipicu olahraga: 1-2 kali hirup, 10-15 menit sebelum
olahraga.

4. ALGORITMA TERAPI ASMA

5. ALGORITMA TERAPI PPOK


Parameter :
 Spirometer : menunjukkan FEV postbronkial kurang dari 80% dan perbandingan
rasio FEV:FVC kurang dari 70%
 Gas dalam Arteri; partial pressure of O2 [PaO2] 45-60 mmHg, partial pressure O2 of
O2 [PaO2] 50-60 mmHg
6. TERAPI OBAT TUBERKULOSA
Tuberkulosis terbagi menjadi beberapa kategori sebagai berikut:
 Kategori 1 = Pasien kasus baru
 Kategori 2 = Pasien kasus lama (Kambuhan, pindahan, lalai, gagal, kronis)
 Kategori 3 = Profilaksis TB/Suspek TB [BTA (-), bercak (+)]
Singkatan nama obat;
H = Isoniazid
R = Rifampicin
Z = Pirazinamide
E = Etambutol
S = Streptomisin
Kasus Baru 2HRZE + 4H3R3 Pemeriksaan
dahak pada bulan
kedua, kelima, dan
keenam
Kambuhan 2HRZE + 1HRZE +
5H3R3E3
 Streptomisin dipakai
jika resistensi
etambutol Pemeriksaan
 1HRZE : regimen dahak pada bulan
Tuberkulosis sisipan menunggu ketiga, kelima, dan
hasil kultur kedelapan
resistensi
 Kanamisin
digunakan jika
alergi streptomisin
Resistensi MDR- Kelompok 1 (Injeksi)
XDR  Streptomisin
 Amikasin 15-20 mg/kg
 Capreomicyn
 Kanamisin
Kelompok 2 (FluorQ)
 Ofloxacin  750-1000 mg
 Levofloxacin qd
 Moxifloxacin  750-1000 mg
qd
 400 mg qd

Aturan Penggunaan Regimen Pengobatan TB :


Keterangan Waktu Tatalaksana
Lalai berobat/tidak <2minggu Lanjutkan pengobatan
patuh/menghentikan terapi >2 minggu sesuai jadwal
≥4bulan : [BTA, klinik (-)]
Stop pengobatan
≥ 4 bulan : [BTA (+)]
Gunakan regimen
kambuhan
<4 bulan : [BTA(+)] ulangi
pengobatan dari awal
dengan regimen yang sama
(2-4 minggu) <4bulan :
[BTA (+)] pengobatan
dilanjutkan sesuai jadwal
Note : Lebih detail di makalah tuberculosis kelompok 3

7. EFEK SAMPING OBAT TUBERKULOSA


Obat Tuberkulosis Efek Samping Pencegahan
Rifampicin - Warna merah pada urin, - KIE ke pasien
keringat, air mata, dan - Pengobatan simptomatis
air liur - Pemberian
- Sekresi cairan tubuh hepatoprotektor
- Flu like syndrome
- Peningkatan SGOT dan
SGPT (1-20%)
Isoniazid - Peripheral neurophaty - Pemberian piridoksin
(kesemutan, rasa (vitamin B6) 10 mg/hari
terbakar di esktremitas) - Pemberian
- Peningkatan SGOT dan hepatoprotektor
SGPT (10-20%) (curcuma, n-
acetilsistein)
Pirazinamid - Myalgia (1-10%) - Pemberian NSAID
- Gout (<1%) karena - Pemberian probenesid
berkurangnya ekskresi (urikosurik)
dan penimbunan asam - Pemberian
urat hepatoprotektor
- Peningkatan SGOT dan
SPGT (<1%)
Etambutol Gangguan penglihatan KIE ke pasien dan
(dosis tertentu dan sebaiknya tidak diberikan
reversible) pada penderita anak
Streptomycin Gangguan pendengaran
dan keseimbangan
8. ALGORITMA DIABETES GESTASIONAL

Diabetes Melitus Gestasional

GDP <130 mg/dl GDP ≥130 mg/dl

Pengaturan gizi (diet selama


seminggu)

GDP <105 dan GDP >105 atau


GD 2 jam PP <120 GD 2 jam PP >120

Lanjut terapi nutrisi Terapi nutrisi + insulin

KASUS ESAI (2 SOAL)

ASUHAN KEFARMASIAN ASMA, PPOK, DAN DIABETES GESTASIONAL

Review dari pak Annas :

Asma
Duplikasi salbutamol :Pertolongan pertama untuk asma yang tidak terkontrol menggunakan
salbutamol inhaler selama 1 jam, tapi jika sudah dalam keadaan terkontrol maka regimen
terapi yang dipilih itu salbutamol tablet (tidak menggunakan salbutamol inhaler lagi).

PPOK
Aminofilin berinteraksi dengan metil prednisolone  tetap diberikan tapi dikasi jarak
waktu penggunaan

Seftriakson tidak disarankan diberikan untuk regimen terapi pertama kali, seftriakson
dipakai kalau sudah ada hasil kultur saja. Selama menunggu uji kultur keluar digunakan
terapi empiris yang bisa didapatkan dari beberapa jurnal. Umumnya menggunakan
antibiotik spectrum luas terlebih dahulu, jika hasil kultus sudah keluar baru diberikan
antibiotik spectrum sempit yang sesuai dengan uji kultur tersebut.

DMG

Pembahasan di ppt sudah betul, insulin merupakan lini pertama untuk pasien DMG karena
aman dan memiliki efek terapi yang cepat.

Anda mungkin juga menyukai