Anda di halaman 1dari 1

Kasus BAB 5

1. Penjualan = 86.000
2. Harga Pokok Penjualan = 42.000
3. Laba yang diakui oleh induk perusahaan = 86.000 – 42.000 = 39.000
Laba yang diakui oleh pihak non pengendali = 40% x (86.000 – 60.000) = 10.400
4. Penjualan 86.000
HPP (47.000)-
Total Penjualan 39.000
Pendapatan kepemilikan non pengendali 10.400
Laba bersih 28.600
Kasus BAB 6
1. Beban penyusutan
Pada saat penjualan Rp.300.000.000 / 10 tahun = Rp.30.000.000
Harga sebenarnya Rp.280.000.000 / 10 tahun = Rp.28.000.000-
Beban penyusutan tahun 2013 Rp.2.000.000
Akumulasi penyusutan Rp.60.000.000 – Rp.2.000.000 Rp.58.000.000
Tahun 2014
Akumulasi penyusutan Rp.58.000.000 – Rp.2.000.000 Rp.56.000.000
Tahun 2015
Akumulasi penyusutan Rp.56.000.000 – Rp.2.000.000 Rp.54.000.000
Jadi beban penyusutan yang diakui pada 2015 adalah :
Rp.60.000.000 – Rp.54.000.000 = Rp.6.000.000 atau Rp.2.000.000 x 3 tahun = Rp.6.000.000
2. Nilai mesin yang diakui pada tahun 2015
Rp.280.000.000 – Rp.60.000.000 = Rp.220.000.000
3. Laba yang dialokasikan ke kepemilikan saham non pengendali pada tahun 2015
(Rp.1.200.000.000 – Rp.2.125.000) x 80% = Rp.958.300.000
4. Laba bersih tahun 2015 yang diakui
Laba kepentingan non pengendali = Rp.1.200.000.000 x 20% = Rp.240.000.000
Laba bersih = Rp.958.300.000 – Rp.240.000.000 = Rp.718.300.000

Anda mungkin juga menyukai