Bab Ii Kajian Pustaka
Bab Ii Kajian Pustaka
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kehamilan
2.1.1 Definisi
Hamil didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (Rusmita, 2011). Kehamilan ialah
proses bergabungnya sperma dan ovum (gamet pria dan wanita) untuk menciptakan
suatu sel tunggal yang disebut dengan zigot, yang kemudian menggandakan diri
berkali-kali melalui pembelahan sel untuk menjadi lahir (Papalia, et al. 2008).
Gambar 2.1
Periode kehamilan (Anonim, 2017)
1-12, dimana pada masa ini merupakan masa perkembangan dan pembentukan organ.
pertumbuhan lanjutan dan trimester III pada minggu 28 sampai dengan persalinan (28-
40 minggu) yang merupakan masa tumbuh kembang dan persiapan kelahiran karena
pada awal masa ini janin telah dapat hidup di dunia luar dengan atau tanpa bantuan
berhubungan dengan aspek emosi dalam masa kehamilan (Walsh, 2007). Kehamilan
Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada sistem reproduksi dan payudara
1. Perubahan Uterus
dari ukuran sebelum hamil sebesar 5 -10 cm menjadi 25-36 cm. ukuran uterus
meningkat hingga 5-6 kali lipat, kapasistasnya meningkat 3000-4000 kali lipat
dan beratnya meningkat 20 kali lipat pada akhir kehamilan. Pada akhir
kehamilan panjang semua sel otot di uterus meningkat hingga 10 kali lipat dari
3
meninggalkan pelvis, uterus tidak lagi menjadi organ pelvis melainkan organ
2. Serviks Uteri
menjadi lebih lunak dan warnanya lebih biru. Perubahan serviks terutama terdiri
dan plak yang akan menutupi kanalis cervikalis. Fungsi utama dari plak mukus
ini adalah untuk menutup kanalis cervikalis dan untuk memperkecil resiko
infeksi genital yang meluas ke atas. Menjelang akhir kehamilan kadar hormone
setinggi ostium interna dan isthmus uteri. Segmen bawah lebih tipis dibanding
presenting part janin. Serviks bagian bawah baru menipis dan menegang
Merupakan kontraksi tak teratur rahim dan terjadi tanpa rasa nyeri
merah, agak kebiruan (livide) disebut tanda Chadwick. Vagina membiru karena
6. Ovarium
terbentuk.
7. Mammae
mammae menjadi lebih besar. Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting
susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut colostrum.
1. Sistem endokrin
ibu melalui relaksasi otot polos, relaksasi jaringan ikat, kenaikan suhu,
payudara.
2. Sistem Perkemihan
Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus gravidus
keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun
6
kebawah pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi karena
1. Sistem Pencernaan
atau muntah (vomitus) yang terjadi pada saat bangun tidur. Penyebabnya secara
uterus yang membesar. Apendiks biasanya bergeser kearah atas dan agak
kelateral dan seringkali dapat mencapai pinggang kanan. Pada sekitar 15%-
20% wanita hamil, herniasi bagian atas lambung (hiatus hernia) terjadi setelah
lebih sering terjadi pada wanita multipara, wanita yang gemuk, atau wanita
2. Sistem Muskuloskeletal
abdomen yang membuat panggul miring ke depan, penurunan tonus otot perut,
7
bergeser ke depan.
Gambar 2.2
Postur tubuh wanita hamil (Wagey, 2011)
gravitasi dan garis bentuk tubuh. Lengkung tulang belakang akan berubah
Demikian pula pada jaringan ikat dan persendian panggul akan melunak dalam
mempersiapkan persalinan.
posisi uterus yang membesar dan menggeser daya berat ke belakang lebih
tampak pada masa trimester III yang menyebabkan rasa sakit bagian tubuh
belakang karena meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang
8
kehamilan meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu
hamil dan dapat mengakibatkan edema pada tangan yang disebabkan oleh
Selama trimester terakhir kehamilan, rasa pegal, mati rasa, dan lemah
kadang kala dialami pada anggota tubuh bagian atas sebagai akibat lordosis
yang besar dengan fleksi anterior leher dan merosotnya lingkar bahu, yang akan
3. Sistem Kardiovaskuler
Perubahan yang terjadi pada jantung, yang khas yaitu denyut nadi
naik terus selama kehamilan, jantung digeser ke kiri dan ke atas, sehingga apeks
oleh ukuran dan posisi uterus, kekuatan otot-otot abdomen dan konfigurasi
kurang lebih 40-50% diatas normal. Peningkatan volume darah terjadi pada
minggu ke-32 kehamilan untuk memenuhi kebutuhan bagi sirkulasi janin dan
4. Sistem Integument
progesterone. Perubahan kulit timbul pada trimester II dan III karena melanocit
yang menyebabkan warna kulit lebih gelap. Stretch mark terjadi karena
peregangan kulit yang berlebihan, biasanya pada paha atas dan payudara akibat
peregangan kulit ini dapat menimbulkan rasa gatal. Stretch mark tidak dapat
gravitasi akan berpindah kearah depan sehingga ibu hamil harus menyesuaikan
posisi berdirinya, dimana ibu hamil harus bergantung dengan kekuatan otot,
penambahan berat badan, sifat relaksasi sendi, kelelahan serta postur sebelum
hamil. Postur tubuh yang tidak tepat akan memaksa peregangan tambahan dan
kelelahan pada tubuh, terutama pada bagian tulang belakang sehingga akan
menyebabkan terjadinya sakit atau nyeri pada bagian punggung ibu hamil (
Eileen, 2008).
NPB terjadi pada ibu hamil trimester II-III karena merupakan nyeri
yang terjadi akibat perubahan postur yang terjadi akibat penambahan beban
NPB kadang akan menyebar sampai ke panggul paha dan turun ke kaki,
kadang akan meningkatkan nyeri tekan di atas simpisis pubis. Nyeri tersebut bisa
3. Peregangan berulang
Postur tubuh yang tidak tepat akan memaksa peregangan tambahan dan
kelelahan pada tubuh ibu hamil, terutama pada bagian tulang belakang, pelvis,
dan sendi penahan berat, sehingga hal ini dapat menyebabkan rasa sakit dan nyeri
sebagai suatu perasaan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan
berupa ngilu, linu, kesemutan dan rasa baal akibat adanya kerusakan suatu jaringan
yang nyata atau yang berpotensi rusak atau tergambarkan seperti itu. Nyeri
11
NPB adalah nyeri yang dirasakan di daerah pinggang bawah, dapat berupa
nyeri lokal (inflamasi), maupun nyeri radikuler atau keduanya. Nyeri yang berasal dari
pinggang bawah dapat dirujuk ke daerah lain, atau sebaliknya nyeri yang berasal dari
daerah lain dirasakan di daerah pinggang bawah (referred pain). NPB pada hakekatnya
merupakan keluhan atau gejala dan bukan merupakan penyakit spesifik (Meliala,
2003).
NPB akibat kehamilan adalah suatu sindroma klinis yang ditandai dengan
gejala utama rasa nyeri atau perasaan lain yang tidak enak di daerah tubuh bagian
belakang dari rusuk terakhir atau Vertebra Thoracal 12 sampai bagian pantat atau anus
karena pengaruh hormon yang menimbulkan gangguan pada substansi dasar bagian
2.2.2 Anatomi
1. Pinggang Bawah
terdiri atas corpus vertebra yang dibatasi satu sama lain oleh discus intervebra dan
ditahan satu sama lain oleh ligamen longitudinal ventral dan dorsal. Bagian dorsal
tidak begitu kokoh dan terdiri atas masing-masing arcus vertebra dengan lamina dan
pedikel yang diikat satu sama lain oleh berbagai ligament diantaranya ligamen
interspinal, ligamen intertransversa dan ligamen flavum. Pada processus spinosus dan
12
transversus melekat otot-otot yang turut menunjang dan melindungi columna vertebra
(Meliala, 2003).
Gambar 2.3
Columna Vertebralis (Grent’s atlas of anatomi. Dalley, et al., 2016)
a. Segmen anterior, sebagian besar fungsi segmen ini adalah sebagai penyangga
badan. Segmen ini meliputi Corpus vertebra dan discus intervebralis yang
ligament ini menutup seluruh bagian belakang discus. Mulai L1 ligament ini
13
menyempit, hingga pada daerah L5-S1 lebar ligament hanya tinggal separuh
asalnya.
diperkuat oleh ligament serta otot. Struktur lain pada nyeri punggung bawah
peredam kejut. Discus ini terbentuk oleh annulus fibrosus yang merupakan
anyaman serat-serat fibroelastik. Tepi atas dan bawah melekat pada “end plate”
vertebra, hingga terbentuk rongga antar vertebra yang berisi nukleus pulposus
2003).
a. Core Muscle
Core Muscle terdiri dari otot silinder yang menyelimuti lapisan dalam dari perut
a) Transversus Abdominis
b) Multifidus
c) Diafragma
d) Pelvic floor
Keempat grup otot ini bekerja secara harmonis dan berkontraksi secara
b. Global Muscle
a) Rectus Abdominis
c) Erector Spine
d) Quadratus lumborum
2.2.3 Biomekanik
Pada manusia tegak yang dilihat dari belakang, central of gravity (COG)
berlokasi pada pelvis di depan bagian atas depan sacrum dan pada sekitar 58% tinggi
seseorang dari tanah. Garis vertikal dari COG melewati antara kaki.
Kontrol otot yang buruk, kehamilan, kelebihan berat atau postur yang
buruk dapat mengubah posisi COG ke depan sehingga proyeksi vertikalnya lewat
tidak normal yang mengarah pada kemungkinan ketegangan otot (Cameron, et al.,
2006).
abdominal maka tubuh akan merespon untuk menyeimbangkan posisi ibu hamil
sehingga terjadi rotasi pada pelvic, lumbal cenderung ke depan, posisi kepala dan bahu
memendek. Otot pectoralis mayor dan minor, upper trapezius,levator scapula dan
Gambar 2.4
Pusat gravitasi normal dan pusat gravitasi pada ibu hamil
Pada lower crossed syndrome, otot iliopsoas, rectus femoris, tensor fascia
latae, adductors hip, dan erector spine cenderung kaku dan memendek. Pada waktu
Gambar 2.5
Upper and lowed crossed syndromes (Riggs, et al., 2009)
16
Ketika otot perut dan gluteus melemah maka intra abdominal preassure
(IAP) menurun. IAP akan meningkat ketika diafragma berkontraksi (inspirasi) dan
menurun pada saat diafragma relaksasi (ekspirasi). Penurunan tekanan intra abdominal
akan menyebabkan tekanan pada intra diskal (IDP) meningkat. Tekanan intradiskal
timbul akibat adanya pembebanan yang diakibatkan oleh perubahan postur tubuh.
lumbosacral semakin besar sehingga lordosis lumbal juga semakin besar. Dampak lain
dari lordosis lumbal yaitu akan terjadi hyper ekstensi knee, perputaran di pelvic, kepala
pemendekan dan ketegangan pada otot-otot fleksi hip (iliacus, Sartorius, dan psoas
mayor), neck extensor (splenius capitis, dan cervicis), serta lower back. Sebaliknya
akan terjadi pemanjangan dan kelemahan otot pada erector spine, hamstring, upper
Gambar 2.6
Kondisi tulang dan otot pada ibu hamil (Anonim, 2017)
Faktor resiko terjadinya NPB adalah usia, kondisi kesehatan yang buruk,
(kurvatura >80º), obesitas, tinggi badan yang berlebihan, hal yang berhubungan dengan
pekerjaan seperti duduk dan mengemudi dalam waktu lama, duduk atau berdiri berjam-
jam (posisi tubuh kerja yang statik), getaran, mengangkat, membawa beban, menarik
Postur tubuh yang tegak tergantung pada lekukan tulang belakang yang
normal, dan lekukan tersebut bukan penyebab nyeri pinggang. Obesitas yang
menyebabkan bobot abdomen menjadi berat, dan proses kehamilan pada tahap lanjut,
(Ehrlich, 2003).
Nyeri pinggang pada ibu hamil terjadi akibat adanya perubahan hormonal
otot, perubahan sikap statis, penambahan beban, dan perubahan pusat gravitasi.
memperlihatkan tubuh yang khas (lordosis). Sikap tubuh lordosis merupakan keadaan
yang khas karena kompensasi posisi uterus yang membesar dan menggeser daya berat
ke belakang.
Kondisi ini lebih tampak pada masa trimester III yang menyebabkan rasa
sakit bagian tubuh belakang karena meningkatnya beban berat dari bayi dalam
kandungan yang dapat mempengaruhi postur tubuh. Bayi yang semakin membesar
selama kehamilan meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu
hamil dan dapat mengakibatkan edema pada tangan yang disebabkan oleh perubahan
memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan keluarga dan kemampuan untuk
kualitas hidup ibu hamil. Permasalahan yang muncul pada ibu hamil antara lain nyeri
ibu hamil. Adanya nyeri dan spasme otot akan membuat ibu hamil takut menggunakan
seperti berkurangnya massa otot (atropi) dan menurunnya kekuatan otot, akhirnya ibu
aktivitas fungsional atau kemampuan fungsional yang terjadi merupakan suatu reaksi
hilangnya mobilitas lingkup gerak sendi yang menyebabkan timbulnya nyeri sebelum
dapat mencapai gerakan akhir secara penuh, kondisi ini timbul karena gerakan yang
dihasilkan tidak cukup untuk dilakukan saat pemendekan jaringan lunak berlangsung
mengangkat, berjalan, duduk, berdiri, tidur, jongkok, melakukan perjalanan jauh, dan
aktivitas seks (Hills, 2006). Kemampuan fungsional sangat berperan penting dalam
aktivitasnya juga terganggu. Nyeri pinggang akan menghambat ibu hamil untuk
Disability Index (PDI). PDI merupakan kuisioner yang didesain untuk mengukur
aktivitas sehari-hari yang dapat berpengaruh pada kualitas hidup ibu hamil.
rumah, rekreasi, aktivitas sosial, pekerjaan, perawatan diri, dan aktivitas yang
maupun fisioterapis. Nilai total berjumlah antara 0-70. Semakin tinggi nilai yang
bahwa hasil uji validitas dan reabilitas yang dilakukan oleh peneliti memperlihatkan
21
bahwa PDI merupakan instrumen yang reliebel dan valid. Beberapa penelitian
menggunakan sampel dengan nyeri kronis menyatakan bahwa keandalan uji coba PDI
adalah 0,44 dan konsistensi internal adalah 0,86 (Cronbach alpha rating). Versi lain
PDI yang diterjemahkan kedalam bahasa Swedia juga menunjukkan keandalan yang
Tabel 2.2
Pain Disabilty Index (Trisnowiyanto, 2012)
Kuisioner PDI
1. Tanggung jawab pada keluarga / Rumah tangga : Kategori ini mengacu pada
kegiatan rumah tangga atau keluarga, termasuk aktivitas yang dilakukan
disekitar rumah misalnya membersihkan halaman atau bantuan untuk
anggota keluarga lainnya.
Mampu 0__. 1__. 2__. 3__. 4__. 5__. 6__. 7__. 8__. 9__. 10__ Tidak
mampu.
2. Rekreasi : Mencakup hobi, olahraga dan aktivitas waktu luang
Mampu 0__. 1__. 2__. 3__. 4__. 5__. 6__. 7__. 8__. 9__. 10__ Tidak
mampu.
4. Pekerjaan: Kategori ini mengacu pada kegiatan yang terkait langsung dengan
pekerjaan seseorang. Termasuk Pekerjaan ibu rumah tangga.
Mampu 0__. 1__. 2__. 3__. 4__. 5__. 6__. 7__. 8__. 9__. 10__ Tidak
mampu.
5. Seks: Kategori ini mengacu pada frekuensi dan kualitas kehidupan seks
seseorang.
Mampu 0__. 1__. 2__. 3__. 4__. 5__. 6__. 7__. 8__. 9__. 10__ Tidak mampu.
6. Perawatan Diri : Kategori ini mencakup kegiatan, yang melibatkan perawatan
pribadi dan kehidupan sehari-hari (misalnya mandi, berpakaian, dll.)
Mampu 0__. 1__. 2__. 3__. 4__. 5__. 6__. 7__. 8__. 9__. 10__ Tidak
mampu.
2.5.1 Defenisi
23
Ball exercise atau birth ball adalah latihan atau gerakan tubuh sederhana
menggunakan bola yang dapat dilakukan pada saat hamil, melahirkan, dan pasca
melahirkan bertujuan sebagai pengurang rasa nyeri non farmakologi dan juga mencoba
2016).
Gym ball adalah bola latihan yang digunakan untuk berolahraga selama
mengurangi rasa sakit pada saat kontraksi, mengurangi kecemasan, dan mengurangi
rasa sakit saat persalinan. Birth ball dapat membantu memberi posisi nyaman selama
Modifikasi senam hamil dan gym ball adalah suatu latihan aktif yang mengacu
pada senam hamil konvensional yang diberikan kepada ibu hamil dengan tambahan
1. Melalui latihan yang teratur dapat menjaga kondisi otot dan persendian
2. Untuk meningkatkan kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri
berat tubuh ibu yang makin lama makin berat seiring dengan bertambahnya
usia kehamilan.
24
dan hamstring.
yang masih bekerja di kantor, bola ini dapat digunakan sebagai kursi untuk
nyeri pinggang
6. Sebagai sarana latihan dan permainan yang dapat mereduksi stress dan
ketegangan.
konvensional. Selain itu ada beberapa keadaan yang membuat latihan menjadi
25
spesifik.
Kontraindikasi Absolut
c. Plasenta Previa : plasenta berada diuterus dalam posisi yang dapat lepas
Wanita hamil yang mengalami salah satu atau beberapa kondisi berikut
dapat mengikuti program dibawah pengawasan ketat dokter dan terapis selama
modifikasi.
a. Diabetes gestasional
b. Anemia berat
c. Infeksi sistemik
26
d. Kelelahan ekstrem
e. Keluhan muskuloskeletal
f. Panas tinggi
h. Diastasis rekti.
Menurut Taavoni, et al., (2016), beberapa hal penting yang harus diperhatikan
d. Letakkan bola di karpet dan bukan di permukaan lantai yang halus atau licin
e. Gunakan sepatu atau kaos kaki non slip atau lebih baik bertelanjang kaki
Gerakan Gym ball pada dasarnya mengacu pada semua gerakan senam
panggul. Duduk di atas bola jauh lebih baik dibanding duduk di kursi yang
bola memaksa untuk tetap duduk tegak karena bola tidak memiliki sandaran.
Dengan tetap seimbang di atas bola dapat memperkuat otot-otot inti dasar
panggul yang berperan dalam persalinan. Gerakan dasar yang bisa dilakukan
a) Duduk diatas bola, jaga panggul dan tulang belakang pada posisi netral
d) Goyangkan panggul dari sisi ke sisi dan dari depan ke belakang. Usahakan
untuk tetap menjaga bahu sehingga gerakan tersebut berasal dari pinggang
dan di pinggul. Putar pinggul searah jarum jam kemudian berlawanan arah
jarum jam.
Gambar 2.7
28
Bersandar di atas bola dari posisi berlutut, lalu goyang pinggul ke depan
dan ke belakang.
Gambar 2.8
Bersandar di atas bola (Fournier, et al., 2017)
Letakkan kedua kaki diatas bola, lakukan penekanan pada bola menggunakan
Gambar 2.9
Penguatan otot tungkai (Fournier, et al., 2017)
d. Wall Squat
Posisi kaki selebar bahu, bola berada di antara punggung bawah dan
dinding. Tangan berada di pinggul atau berada di sisi badan jika menahan
beban. Jongkok secara perlahan, tekuk lutut dan putar bola ke dinding sampai
lutut ditekuk kira-kira 90º. Kemudian kembali keposisi awal secara perlahan.
Gambar 2.10
Wall Squat (Fournier, et al., 2017)
fase istirahat dengan bersandar ke depan pada kursi atau pendamping (bisa
instruktur atau salah satu anggota keluarga). Rileksasi dengan menarik nafas
Gambar 2.11
30
Fungsional
menganalisis informasi dan reaksi terhadap rangsangan dengan gerakan yang tepat.
Sederhananya, kemampuan untuk mengetahui dimana letak bagian tubuh tanpa harus
kelincahan. Proprioceptive terdiri dari saraf sensorik dan motorik yang mengirim dan
menerima impuls ke dan dari sistem saraf pusat dari rangsangan di dalam kulit, otot,
sendi dan tendon (Houglum 2001). Terdapat empat jenis mekanoreseptor yang
proprioseptive) dan muskuloskeletal (otot, sendi dan jaringan lunak lain) yang diatur
kekuatan otot, posisi sendi dan informasi dari lingkungan seperti kondisi permukaan
lantai. Proprioseptive memberikan informasi ke sistem saraf pusat tentang posisi tubuh
terhadap kondisi lingkungan di sekitarnya (eksternal) dan posisi antara segmen badan
31
itu sendiri (internal) melalui reseptor-reseptor yang ada pada sendi, tendon, otot,
ligamen dan kulit seluruh tubuh terutama yang ada pada kolumna vertebralis dan
tungkai.
Informasi itu dapat berupa tekanan, posisi sendi, tegangan, panjang dan kontraksi
terjadinya peningktan input sensoris yang akan diproses diotak sebagai central
processing. Central processing berfungsi untuk menentukan titik tumpu tubuh dan
alligment gravitasi sehingga terjadi kontrol postural yang baik dan mampu
Postur adalah hal yang paling penting untuk memelihara kesehatan punggung
bawah dan untuk mencegah terjadinya cedera terutama dalam peningkatan aktivitas
fungsional. Perbaikan postur tubuh pada ibu hamil dapat meminimalisir terjadinya
2.5.8 Efek Modifikasi Senam Hamil dan Gym Ball Terhadap Kemampuan
Terget utama pada gym ball adalah otot yang lebih dalam letaknya pada abdomen
(deep muscle) yang terkoneksi dengan tulang belakang (spine), panggul (pelvic), dan
bahu (shoulder). Gym ball akan mengembangkan kerja otot-otot dynamic musculur
corset. Latihan tersebut mengakibatkan teraktivasinya otot core yang berfungsi sebagai
otot stabilisator tulang belakang akan membuat otot global muscle yang tadinya spasme
32
menjadi rileks, dengan demikian didapatkan pula stabilitas tulang belakang yang baik
Otot-otot pelvic floor dan abdominal diperlukan untuk meningkatkan IAP dan
memberikan rigiditas cylinder untuk menopang thrunk, menurunkan beban pada otot-
otot spine dan meningkatkan stabilitas thrunk. Kontribusi diaphragma pada IAP
sehingga thrunk menjadi stabil. Pada akhir komponen yang terpenting pada thrunk
terhadap otot core adalah otot pelvic floor karena kesulitan untuk menilai otot ini secara
multisegmental yang besar dan merupakan guy wire penting untuk menstabilisasi
otot abdominal yang paling dalam dan merespons terhadap gangguan postural. TrA
melekat di posterior dan tengah fasia torakolumbal dan melalui aksinya meningkatkan
tegangan yang berperan seperti gelang penopang disekitar abdomen dan tulang lumbal.
Kontraksi otot TrA, OI, dan OE meningkatkan tekanan intra-abdominal. Kontraksi TrA
kekakuan (stiffness) dari lumbar spine. Otot rectus abdominalis dan oblique abdominal
mengaktivasi pola yang spesifik dengan berperan penting terhadap gerakan anggota
gerak bawah, sekaligus memberikan postural support sebelum anggota gerak bawah
bergerak. Oleh karena itu, kontraksi yang meningkatkan tekanan intra abdominal
33
terjadi sebelum inisiasi gerakan segmen yang besar pada anggota gerak atas (Hopkins,
et al., 2016).
dari otot-otot tersebut akan memberikan rigiditas cylinder untuk menopang trunk,
akibat tekanan intradiskal berkurang dan akan mengurangi beban kerja dari otot
lumbal, sehingga jaringan tidak mudah cidera, ketegangan otot lumbal yang abnormal
berkurang (Kisner, et al., 2017), dengan terjadinya pelemasan otot diharapkan akan
terjadi perbaikan muscle pump yang berakibat meningkatkan sirkulasi darah pada
jaringan otot puggung, dengan demikian suplai makanan dan oksigen dijaringan otot
menjadi lebih baik, nyeri yang ditimbulkan karena spasme akan berkurang sehingga
2.6.1 Definisi
Senam hamil konvensional adalah senam hamil yang umum yang digunakan di
rumah sakit, Puskesmas, dan layanan kesehatan lainnya yang terdiri dari latihan
pemanasan, latihan kebugaran, latihan penguatan dan peregangan, dan latihan rileksasi.
Senam hamil adalah latihan jasmani yang bertujuan membuat elastis otot dan
ligament yang ada dipanggul, memperbaiki sikap tubuh, mengatur kontraksi dan
Senam hamil adalah suatu latihan yang diberikan kepada ibu hamil agar
menyiapkan mental dan jasmani ibu hamil dalam menghadapi persalinan yang aman,
lancar dan spontan. Senam hamil merupakan suatu metode untuk mempertahankan atau
34
memperbaiki keseimbangan fisik ibu hamil dan merupakan latihan yang diberikan pada
ibu hamil dengan tujuan mencapai persalinan yang cepat, mudah dan aman
(Maryunani, 2011).
Senam hamil merupakan latihan yang dilakukan oleh ibu hamil untuk memperoleh
keadaan prima dengan melatih dan mempertahankan kekuatan otot dinding perut dan
(Kusmiyanti, 2009).
ibu hamil dalam menghadapi persalinan pertama dan efektif untuk menurunkan nyeri
Yulianti, et al., (2009), menjelaskan bahwa senam hamil memiliki tujuan penting
diantaranya :
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
35
perut, otot-otot dasar panggul, ligament, dan jaringan serta fasia yang
sempurna.
6. Mencegah wasir.
dan III, kelainan letak plasenta, seperti plasenta previa, preeklamsi maupun
hipertensi.
Bila seorang ibu hamil menderita anemia berat, irama jantung tidak
teratur, paru bronchitis kronis, riwayat DM, obesitas, terlalu kurus, penyakit
kepala, nyeri dada, nyeri otot, gejala kelahiran prematur, penurunan gerakan
previa atau harus bed rest) tidak diperbolehkan melakukan senam hamil.
3. Saat melakukan senam hamil, gunakan pakaian yang fleksibel dan nyaman.
4. Minumlah air yang cukup saat senam, selama senam, dan setelah senam
6. Hentikan latihan senam hamil, apabila terjadi keluhan nyeri dibagian dada,
rahim, keluar cairan dari alat kelamin, denyut jantung meningkat (140 /
a. Pemanasan
Pemanasan ini bertujuan agar otot-otot tubuh tidak kaku saat akan men-
1) Pengaturan Pernafasan
2) Regang leher
38
tegakkan kepala miring kekanan dan kekiri serta tengok kanan kiri.
Gambar 2.12
Gerakan pada bahu (Manuaba, 2010)
4) Peregangan Otot
Duduk bersila dengan memutar badan ke kanan dan ke kiri, regang
6) Peregangan panggul
b. Latihan kebugaran
39
dan paru dalam mengedarkan makanan dan oksigen ke seluruh tubuh. Prinsip
gerakan dalam latihan ini adalah menggerakkan seluruh otot, terutama otot
besar yang ada di kaki, punggung dan lengan, sehingga jantung terpacu
berdenyut lebih cepat dan keras, frekuensi pernafasan meningkat dan tubuh
mengeluarkan keringat.
Gerakan dasar pada latihan ini adalah jalan di tempat atau melangkahkan
kaki ke depan, belakang dan samping dengan berbagai variasi gerakan tangan
dan badan.
Gambar 2.13
Variasi gerakan tangan badan dan tungkai (Nurhudriani, 2015).
Dalam latihan ini semua otot terutama yang berperan dalam persalinan
dikuatkan dan diregang. Otot lain yang berperan dalam perbaikan postur tubuh
ibu hamil juga dilatih dalam latihan ini. Otot perut dan otot dasar panggul
menjadi sasaran utama, ditambah dengan otot leher, lengan, punggung, dan
Gambar 2.14
Gerakan Penguatan otot lengan (Nurhudhariani, 2015).
Posisi tidur telentang tarik kedua kaki mendekati perut angkat kepala
dan tahan beberapa saat untuk kemudian dikendorkan kembali. Pada saat
Gambar 2.15
Gerakan penguatan otot perut (Manuaba, 2010).
5) Penguatan otot tubuh bagian atas
Posisi tidur telentang dan kedua lutut ditekuk angkat panggul sampai
badan lurus membentuk segitiga antara kedua tungkai bawah dengan lantai.
Gambar 2.16
Gerakan penguatan otot tubuh bagian atas (Nurhudhariani, 2015)
berulang kali.
42
Gambar 2.17
Gerakan penguatan otot punggung (Nurhudhriani, 2015)
Gambar 2.18
Penguatan otot dasar panggul (Nurhudhariani, 2015)
Gambar 2.19
Gerakan pada kaki (Manuaba, 2010)
d. Latihan Relaksasi
kala I maupun kala II. Di samping itu relaksasi juga dapat mengurangi stress
melalui mulut.
relaksnya tubuh.
3) Latihan Pernafasan
a) Pernafasan perut
badan, dan relaks, letakkan tangan kiri di atas perut. Tarik nafas dalam
Tahan sampai beberapa detik dan hembuskan nafas lewat mulut. Ulangi
dengan frekuensi 8 kali per menit. Teknik pernafasan ini digunakan untuk
b) Pernafasan dada
badan dan relaks, letakkan tangan di atas dada. Tarik nafas dalam melalui
Tahan satu sampai dua detik, dan hembuskan nafas lewat celah bibir
Hamil
Nyeri pinggang merupakan masalah yang sering terjadi pada masa kehamilan.
Nyeri pinggang muncul akibat perpaduan dari peningkatan hormon relaxin dan
progesteron serta perubahan anatomis dan fisiologis tubuh wanita selama kehamilan.
Keluhan nyeri yang terjadi akan mempengaruhi kemampuan fungsional ibu hamil.
Aktivitas fisik seperti berjalan, berdiri lama, bepergian, aktivitas seks dan saat tidur
Salah satu mekanisme yang sering muncul adalah adanya faktor mekanik
sagital dan perubahan titik gravitasi tubuh yang semakin anterior dapat meningkatkan
stress pada tulang belakang. Selain itu respon dari discus intervertebral pada saat
terjadi kompresi tulang belakang setelah wanita hamil melakukan aktivitas, yang
menyebabkan lamanya nyeri pinggang teratasi. Jika nyeri pinggang tidak segera
kecenderungan nyeri pinggang pascapartum dan nyeri pinggang kronis yang akan lebih
Senam hamil dapat meringankan keluhan nyeri pinggang yang dirasakan oleh
ibu hamil karena didalam senam hamil terdapat gerakan yang dapat memperkuat otot
abdomen. Fungsi penting dari otot abdomen yaitu kontrol pelvis saat menengadah.
46
Ketika ligamen di sekitar pelvis meregang dan tidak lagi memberikan topangan yang
kuat kepada sendi maka otot abdomen menjadi garis pertahanan kedua membantu
mencegah regangan yang berlebihan pada ligamen pelvis. Regangan yang berlebihan
pada pelvis dan melemahnya otot abdomen dapat menyebabkan nyeri pinggang. Untuk
itu perlu dilakukan latihan ini guna mempertahankan kekuatan otot abdomen yang baik
(Myles, 2009).
mengubah postur tubuh sehingga pusat gravitasi tubuh bergeser ke depan. Ada
kecenderungan bagi otot punggung untuk memendek jika otot abdomen meregang
tambahan dapat dirasakan di atas ligamen tersebut. Senam hamil terutama pada
gerakan latihan otot transversus dapat melatih tonus otot abdomen transversal bagian
dalam yang merupakan penopang postural utama dari tulang belakang. Begitu juga
latihan dasar pelvis, gerakan ini dapat mempertahankan tonus otot sehingga dapat tetap
mengejan yang efektif saat persalinan dan mengurangi nyeri pinggang selama