Anda di halaman 1dari 15

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN

KESEHATAN PADA MASA ADAPTASI KEBIASAN BARU BERBASIS


INTERPROFESIONAL COLABORATIONS

AKBP Ani Rasiani D., S.Kep.,Ners., M.Kep

Ketua DPD PPNI Kota Bandung

PANDEMI COVID-19
• Pandemi covid-19 ditetapkan oleh who pada tanggal 11 maret 2020

• Penetapan darurat kesehatan masyarakat covid-19 31 maret 2020

• Penetapan bencana non alam covid-19 sebagai bencana nasional 12 April

• Tingginya jumlah kasuc covid-19

• Keterbatasn sarana dan prasarana

• Tingginya kejadian penularan pada nakes

• Tertundanya pelayanan esensial

Pada tenaga kesehatan

 resiko paparan virus

 kekerasan

 tekanan kerja

 stigma

 gangguan psikologis dan emosional

 penyakit bahkan kematian


SISTEM KESEHATAN MAMPU MENGATASI LONJAKAN KASUS

(KMK 413 / 2020 ttg PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN CORONAVIRUS


DISEASE 2019 (COVID-19)

1. Semua pasien Covid-19 diberikan tata laksana sesuai standar nasional.

2. Semua pasien selain Covid-19 diberi tata laksana sesuai standar nasional sehingga harus
menggunakan APD

3. Tidak ada peningkatan kematian di RS akibat gangguan selain Covid-19

4. Sistem kesehatan dapat menangani peningkatan 20% beban kasus Covid-19

5. Terdapat 1 tenaga PPI terlatih purna waktu per 250 TT di semua fasyankes dan Kab/Kota.

6. Semua fasyankes memiliki skrining Covid-19.

7. Semua fasyankes memiliki mekanisme untuk mengisolasi suspek Covid-19.

Perlindungan Hukum Perawat

UU No 36 Th 2009 ttg Kesehatan

 Setiap orang berhak mendapatkan lingkungan yang sehat bagi pencapaian derajat kesehatan
(psl 6)

 Setiap orang berkewajiban menghormati hak orang lain dalam upaya memperoleh
lingkungan yang sehat, baik fisik, biologi, maupun social (psl 10)

 Setiap orang berkewajiaban berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan, mempertahankan,


dan memajukan kesehatan yang setinggi-tingginya (psl11)

 Setiap orang berkewajiban menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan bagi orang lain
yang menjadi tanggung jawabnya
UU No 44 Th 2009 ttg RS

 Pelayanan Rumah Sakit berbasis keselamatan pasien (patient safety)

 Patient Safety : pasien, petugas,lingkungan, fasilitas & Institusi

 Rumah Sakit wajib terakreditasi secara nasional atau internasional (untuk Peningkatan
Mutu Pelayanan Kesehatan

UU No 36 Th 2014 ttg Tenaga Kesehatan

 Tenaga kesehatan dalam menjalankan praktik berhak memperoleh perlindungan hokum


sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan profesi &
standar pelayanan & SOP

 Tenaga kesehatan dalam menjalankan praktik berhak atas keselamatan dan kesehatan kerja,
perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia, moral kesusilaan serta nilai
agama

Permenkes No 26 Th 2019,

Memperoleh pelindungan hukum sepanjang melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan standar


profesi, standar pelayanan dan standar prosedur operasional dan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

PASAL 28D UUD NKRI 1945

Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta berhak memperoleh pelayanan Kesehatan.

Wewenang Perawat

Menurut UU Keperawatan(UU no 38 Tahun 2014)

Dijelaskan dalam UU Keperawatan no 38 tahun 2014 bahwa wewenang perawat meliputi :

• melakukan pengkajian Keperawatan secara holistik; menetapkan diagnosis Keperawatan;


merencanakan tindakan Keperawatan; melaksanakan tindakan Keperawatan mengevaluasi hasil
tindakan Keperawatan; melakukan rujukan; memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat
sesuai dengan kompetensi; memberikan konsultasi Keperawatan dan berkolaborasi dengan
dokter; melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling; dan melakukan penatalaksanaan
pemberian obat kepada Klien sesuai dengan resep tenaga medis atau obat bebas dan obat bebas
terbatas

UU NO 24 TAHUN 2007 tentang Penanggulangan Bencana adalah:

Bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia bertanggung jawab melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan tujuan untuk memberikan pelindungan
terhadap kehidupan dan penghidupan termasuk pelindungan atas bencana, dalam rangka
mewujudkan kesejahteraan umum yang berlandaskan Pancasila, sebagaimana diamanatkan
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

ARTI BENCANA
1. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau
faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
2. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,
kekeringan, angin topan, dan tanah langsor.
3. Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa
nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah
penyakit
4. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas
masyarakat, dan teror.

YANKES KONDISI GADAR

UU No 36 tahun 2009 TTg Tenaga Kesehatan

Pasal 59 (1)

Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik pada fasilitas pelayanan kesehatan wajib
memberikan pertolongan pertama Kepada penerima pelayanan kesehatan dalam keadaan gawat
darurat dan atau/ atau pada bencana untuk penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan .
Pasal 59 (2)

Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan kesehatan, baik pemerintah maupun swasta dilarang
menolak pasien dan/atau meminta uang muka.

PELAYANAN KESSEHATAN PADA BENCANA

• Tanggap darurat

• Pasca bencana.

PASAL 83

1) Setiap orang yang memberikan pelayanan kesehatan pada bencana harus ditujukan untuk
penyelamatan nyawa, pencegahan kecacatan lebih lanjut, dan kepentingan terbaik bagi pasien.

(2) Pemerintah menjamin perlindungan hukum bagi setiap orang sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

PELIMPAHAN WEWENANG

Pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang

1. Untuk melaksanakan tindakan medis dari dokter dan evaluasi pelaksanaannya :

a. delegatif, disertai pelimpahan tanggung jawab hanya kepada perawat profesi atau perawat
vokasi terlatih

b. mandat dibawah pengawasan tenaga medis yang melimpahkan

keduanya harus tertulis dan sesuai dengan kompetensinya

2. Pelaksanaan program pemerintah

a. Perawat lulus pelatihan atau orientasi yang diselenggarakan Pem atau Pemda
b. Dilakukan sesuai dengan ketentuan

TINGKAT KESWAPADAAN COVID 19

1. Kewaspadaan level 1 : Sebagian besar aktivitas normal dapat dilanjutkan dengan


kewaspadaan dan pedoman kesehatan yang diikuti setiap saat populasi bersiap untuk
peningkatan tingkat kewaspadaan jika perlu

2. Kewaspadaan level 2: Jarak fisik dan pembatasan pada waktu luang dan aktivitas sosial untuk
mencegah kebangkitan virus

3. Kewaspadaan level 3: Pembatasan pada banyak aktivitas termasuk di tempat kerja dan secara
sosial untuk mengatasi risiko penularan yang tinggi

4. Kewaspadaan level 4 : Tindakan pencegahan ekstrim untuk membatasi penyebaran dan wabah
komunitas sambil membiarkan beberapa aktivitas dilanjutkan

5. Kewaspadaan level 5 : Tindakan drastis untuk menahan penyebaran virus dan menyelamatkan
nyawa

KEWAJIBAN MEMATUHI PROTOCOL KESEHATAN BAGI INDIVIDU

BERDASARKAN INPRES RI NO.6 TAHUN 2020,SE MENKES


NO.HK.02.01/MENKES/335/2020

a. Jaga kebersihan tangan sering cuci tangan dengan sabun air mengalir/ handsanitizer

b. Menggunakan pakaian khusus kerja dan mengganti pakaian saat selesai kerja

c. Pastikan kondisi sehat,jika ada gejala demam/batuk/ pilek/sakit tenggorokan istirahat di


rumah

d. Jaga jarak minimal 1 meter saat berhadapan rekan kerja

e. Mewajibkan staf, pasien dan pengunjung menggunakan masker


f. Bersihkan handphone, kacamata, tas, dan barang lainya dengan cairan desinfektan

g. Gunakan masker saat berangkat dan pulang dari tempat kerja serta selama berada di tempat
kerja

h. Hindari menyentuh mata, hidung atau mulut dalam keadaan tangan tidak bersih

Dalam pelayanan kesehatan, terutama dalam kondisi wabah Covid-19 saat ini, perawat
mempunyai beberapa peran

yaitu sebagai caregiver yang merupakan peran utama dimana perawat akan terlibat aktif
selama 24 jam dalam memberikan asuhan keperawatan ditatanan layanan klinis seperti di
rumah sakit.

Selain itu, perawat juga mempunyai peran sebagai edukator, dimana berperan sebagai tim
pendidik yang memberikan edukasi kepada masyarakat. Perawat berperan dalam memperkuat
pemahaman masyarakat terkait, pencegahan dan penularan, serta bagaimana meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang tanda dan gejala covid-19

Perawat juga berperan dalam advokat dimana perawat akan membantu mengurangi stigma
bagi pasien dan keluarga yang terindikasi covid positif.

Secara umum, perawat mempunyai peran yang sangat penting baik dari segi promotif,
preventif, dan pelayanan asuhan keperawatan dalam kondisi wabah covid-19.

MANAJEMEN PELAYANAN KEPERAWATAN PADA PANDEMI : TANTANGAN


BAGI PERAWAT MANAJER

“TUGAS BIDANG KEPERAWATAN DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID 19”’

• planning : Regulasi/kebijakan, Pedoman/panduan pelayanan, SPO/intruksi Kerja/alur


• organizing : Membentuk struktur/tim koordinasi, Mengidentifikasi, merinci dengan jelas,
dan menetapkan Tugas /peran, Tanggung jawab, Otoritas /wewenang, Kegiatan mulai dari
ka instalasi,koordinat,kepala ruangan,ketua tim,hingga perawat pelaksana

• directing

• staffing

• controling, pengendalian/menjamin mutu dan keselamatan

ALUR PELAYANAN PASIEN COVID-19

• Triase lalu klinik atau igd, bila berart dan membutuhkan ventilator masuk ke icu saat
sembuh ke pinere atau penyakit infeksi new emergency

• Triase lalu klinik atau igd, bila berart dan tidak membutuhkan ventilator masuk ke ruang
rawat inap isolasi covid sembuh ke pinere atau penyakit infeksi new emergency

• Triase lalu klinik atau igd bila rinngan atau sedang bisa dipulangkan dengan
karantinamandiri dan juga kontol ke poli atau rawat inap di ruang isolasi kopid sembuh ke
pinere atau penyakit infeksi new emergency

PENGELOLAAN SDM/KETENAGAAN

1. Pemetaan SDM keperawatan yang tersedia

2. Di lakukan seleksi tenaga perawat yang memiliki comorbid

3. Indentifikasi fit for work untuk setiap staf keperawatan

4. Penetapan jumlah perawat dan perbandingan perawat pasien dengan cara

• Tentukan Kapasitas Tempat Tidur

• ICU Covid - 19 = 1,5 :1


• Rawat Inap Covid – 19 = 1:5

• (Modifikasi standar dari kemenkes dengan beberapa pertimbangan kondisi dan


situasi kerja)

1. Penetapan kriteria zona merah,orange,dan zona hijau

 zona merah perawat yang langsung memberikan perwatan pada pasien covid-19. Perawat
ga boleh punya komorbid

 zona kuning perawat yang bertugas transmisi antar zona merah dan hijau : poli ODP,poli
kontrol

 zona hijau perawat yang bertugas di area/perawatan pasien non covid-19

2. Identifikasi beban kerja dan menyusun pembagian tugas

3. Stimulasi pengaturan shift dan jam kerja shift

o Perawat di bagi beberapa TIM yang berbeda

 7.Jam kerja setiap tim di batasi maksimal 4 jam (1x shift)

Penatalaksanaan

1.Penatalaksanaan, monitoring, dan desinfeksi seiap tim di atur untuk mengurangi frekuensi
keluar masuk staff

2.Pelatihan tentang covid – 19 dan penalaksanaanya

3.Perawat di latih standar APD dan penggunaan APD sesuai standar

4.PPI melakukan pendampingan/memastikan tenaga perawat dapat menggunakan dan melepas


APD dengan benar

5. Setelah keluar dari zona merah perawat harus membersihkan diri (mandi dan keramas)
6.Reward staff

• Memfasilitasi tempat tinggal bagi yang mengalami kesulitan transportasi,mengalami


diskriminasi lingkungan berdasarkan zona kerja beban dan risiko kerja

• IKI setiap bulanya

• Frekuensi masuk zona merah di hitung-

7.Pemeliharaan kesehatan tanpa perawat

• Memperhatikan diet dan gizi: pembagian vitamin/suplemen dari obat maupun makanan

• Memantau , mengidentifikasi kesehatan tenaga perawat garda depa,pemeriksaan berkala,


memberi kemudahan untuk akses pengobatan

• Motivasi dan dukungan psikologis

PENGENDALIAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN COVID-19 DAN TENAGA


PERAWAT

A. Pasien

 Mutu dan keselamatan pasien

1. Kepuasan pasien

2. Resiko jatuh

3. Resiko decubitus

4. KTD dalam pemberian obat

5. Nyeri

6. Pelaporan insident keselamatan pasien

• Mutu pelayanan staff


1. Pelatihan /sosialisasi terkait kebijakan, panduan,SOP pelayanan covid

2. Standar prosedur berbasis efident

3. Pendampingan /supervisi oleh komite keperawatan

4. Supervisi bidang keperawatan

5. Mentoring/preseptoship

6. IKI

• Keselamatan kerja staff

1. Standarisasi APD ,pendampingan PPI

2. Pengecekan kesehatan berkala

3. Mengatur jam kerja

4. Identifikasi risiko/kecelakaan kerja dan antisipasi

5. Alur laporan kecelakaan kerja

Hambatan dan tantangan

Tantangan

1. Kasus baru ,outbreak

2. Kesejahteraan, hak, dan kewajiban tenaga perawat

3. Beban mental/psikologi staff perawat

4. Membangun percaya diri dan keberanian staff dalam memberikan pelayanan covid – 19
dan menghadapi stigma

5. Risiko penularan
6. Keselamatan pasien dan staff

7. Mengelola keterbatasan APD

Hambatan awal pandemi

• Menghadapi krisis dan kasus baru

• Asuhan pasien dalam keterbatasan ketersediaan APD

• Penerapan PPI belum optimal

• Pendokumentasian asuhan

• Penerapan standar asuhan tdak optimal

Hambatan Transisi New Normal Menuju Adatasi Kebiasaan Baru

• Pasien covid yang dirawat cenderung meningkat,non covid kembali normal

• Risiko asuhan yang kurang optimal

• Pendokumentasian asuhan masih menjadi kendala

• Penerapan indikator mutu keperawatan

PERAWAT MANAJER

• Perawat yang bertanggung jawab untuk suatu unit di rumah sakit, puskesmas atau klinik

• Mengelola pelayanan dan asuhan keperawatan, mengevaluasi kinerja staf dan hasil
asuhan keperawatan

• Perawat manajer memastikan semuanya berfungsi seperti mesin yang diminyaki dengan
baik

• Perawat manajer bertanggung jawab damam perencanaan perawatan pasien, peningkatan


kualitas, penetapan tujuan dan penganggaran
• Perawat manajer juga menyusun jadwal dan penugasan staff, mengevaluasi kinerja,
pengembangan professional dan penyediaaan peluang peningkatan pendidikan dan karir
yang berkelanjutan

• Perawat manajer memastikan staf melaksanakan semua tugas dengan penuh tanggung
jawab

INTERPERSONAL ROLES

FIGURHEAD

• menjadi role model ( menginspirasi staf ),menjaga sikap dan perilaku sesuai code of
conduct yang berlaku

• tetap berusaha bersikap tenang dalam menghadapi situasi pandemi agar menularkan
ketenanganya kepada staf

• melaksanakan tugas-tugas seremonial yang didelegasikan pimpinan

LEADER

• mengerahkan, memotivasi, dan menciptakan kondisiyang nyaman bagi staf untuk bekerja

• membangun kerja sama tim dalam pelayanan dan asuhan keperawatan

LIAISON

• melakukan interaksi dengan teman sejawat, staf

• menjaga keharmonisan antar staff keperawatan

• kehadiran dapat menyenangkan staf keperawatan


INFORMATION ROLES

monitor

• mencari, menerima dan mengumpulkan informasi berhubungan dengan situasi pelayanan


dan perubahan kebijakan atau prosedur terkait asuhan dan pelayanan keperawatan dalam
masa pandemic disseminator

• membagi informasi terkait pelayanan dan asuhan keperawatan

• memberikan informasi dan pendidikan kesehatan (berulang-ulang) tentang protokol


kesehatan di era new norma

spokeperson

• menyampaikan kebutuhan SDM, sarana dan peralatan penunjang asuhan, kebutuhan


penginapan dan transportasi jika diperlukan dan memungkinkan disediakan

• menjadi advokat perawat

DECISIONAL ROLES

Enterpreuner

• memprakarsai dan menerapkan inovasi dan modifikasi pelayanan dan asuhan keperawatan
selama pandemi

• mengidentifikasikan ide-ide baru, sistem baru yang diterapkan dalam pengelolaan asuhan
dan sumber daya keperawatan

Disturbance handler / penanganan masalah

• melakukan tindakan korektif dalam suatu masalah

• menunjukan perilaku bertindak secara terbuka dan jujur, sera tidak menyembunyikan
kesalahan
• mencari dan memberikan solusi dalam keadaan situasi yang tidak

Resource allocator / pengalaokasi sumber daya

• sebagai penentu di dalam mengalokasi sumber daya keperawatan

• menempatkan perawat sesuai kualifikasi dan kompetensi, serta membuat modifikasi


pemenuhan kebutuhan layanan menyesuaikan kondisi saat ini

Negotiator

• perunding (negotiator) baik dengan pihak pihak dalam lingkungan organisai maupun
pihak luar guna mencegah bagi masalah-masalah yang dihadapi

Anda mungkin juga menyukai