PETUNJUK
1. Isilah pada tempat/ Kolom yang kososng
2. Kerjakan secara individu
3. Kumpulkan kepada pembimbing masing-masing
4. Tugas dikumpulkan Sehari Sebelum Pelaksanaan UAS Dilaksanakan.
Pada Sesi ini saudara akan dibawa pada simulasi Manajemen penanggulangan A. Aspek Kognitif
bencana di Komunitas, dalam skala yang Luas. Ada 3 (tiga) Aspek pokok yang 1. Peserta Latih mampu memahami Konsep umum dalam manjemen
harus saudara eksplorasi selama Kegaiatn Praktik ini yaitu : Pemahaman penanggulangan bencana, terkait dengan : Sisitem koordinasi,
Manajemen Bencana secara umum, Penatalaksanaan Korban masal Melalui komunikasi dan respon medis akut
Triage dan Penatalaksanaan Korban/ stabilisasi korban, dan Sistem koordinasi. 2. Peserta Latih mampu memahami konsep penatalaksanaan korban
bencana yang mengalami masalah fisik/trauma fisik
Respon merupakan fase dari usaha penanggulangan bencana, yang dilakukan 3. Mamahsiswa mampu memahami konsep Triage masal dalam situasi
setelah terjadinya kerusakan yang ditimbulkan oleh suatu kejadian (event). bencana
Respon medis akut (medical emergency respon) merupakan respon di sektor
kesehatan yang dilakukan pada fase akut yang secara umum diartikan sebagai B. Aspek Keterampilan
masa pada minggu pertama setelah terjadi bencana. Untuk dapat melakukan 1. Peserta Latih mampu melakukan penapisan korban masal berdasarkan
respon medis secara baik, maka diperlukan modalitas tertentu, yaitu model triase Simple Triase And Rapid Treatmen/Transportation
kemampuan untuk melakukan tindakan emergensi (emergency medicine) yang 2. Peserta Latih mampu melakukan Penataksanaan korban Gawat darurat
diterapkan dalam situasi bencana (disaster medicine). Agar modalitas yang untuk mencapai keadaan stabil sebelum di evakuasi ke Rumah sakit
dimiliki dapat memberikan hasil yang optimal, maka diperlukan tindakan 3. Peserta mampu mempraktekan penatalaksanaan airways, breathing,
manajemen, yang dikenal sebagai manajemen bencana (disaster management). circulation, dissabily, rapid trauma survey, sampai evakuasi
Sehubungan dengan fasenya, respon medis akut tersebut dapat dilakukan di C. Aspek Sikap
lapangan (pre hospital phase) atau di rumah sakit (hospital phase). Kedua fase Peserta Latih memiliki kemampuan berfikir kritis dalam merespon setiap
tersebut memiliki karakteristik masing-masing, dan dalam suatu area aktifitas kondisi yang terjadai selama bencana terjadi
respon tersebut manajemen khusus untuk koordinasi vertikal maupun horisontal
(regional management of health sector responses). Manajemen regional tersebut
dalam struktur organisasi penanggulangan bencana wilayah menjadi tugas dari
1
komandan sektor kesehatan, yang umumnya diperankan oleh kepala dinas
kesehatan wilayah. Dalam sistim desentralisasi, maka wilayah disini dapat
diartikan sebagai Daerah Tingkat II atau Kabupaten.
2
LOOG BOOK I : Konsep manajemen Bancana di masyarakat / PRE HOSPITAL
3
SKENARIO SIMULASI PERTANYAAN JAWABAN
Setelah penanganan fase akut selesai 1. Program apa yang harus dilakukan
dilakukan dalam waktu kurang lebih dua untuk untuk mengatasi
minggu, maka keadaan di sektor kesehatan ketergantungan pada personel
berangsur membaik dan memasuki tahap bantuan luar tersebut?
pemulihan (recovery). Keadaan ini tercapai 2. Siapa yang bertanggung jawab
karena ditunjang keberadaan tim bantuan terhadap penyusunan rencana diatas,
medis yang ada. Personel lokal terlihat belum dan apa peran masing-masing dari
mampu untuk mengambil alih tugas yang pemerintah, rakyat dan pihak pemberi
selama ini dilakukan oleh tim bantuan medis. bantuan?
Masalah lain adalah bantuan logistik medik 3. Bagaimana cara menyelesaikan
maupun non medik yang jumlahnya melebihi masalah kelebihan logistik yang
kebutuhan, dimana sebagian tidak dapat terjadi?
dimanfaatkan karena tidak sesuai dengan
keperluan.
4
LOOGBOOK 2 : TRIASE KORBAN MASAL/BENCANA
Pada kasus diatas, untuk merespon kondisi akut kejadian bencana, dikirim tim triase ke lokasi bencana. Pada saat tim triase datang ditemukan ada 20 korban
dalam satu area tertentu, petugas melakukan triase dengan metode START, 14 korban dapat mengevakuasi dirinya sendiri dan berpindah ke lokasi aman,
sehingga tersisa 6 korban dengan kondisi, sebagai berikut :
2. Seorang wanita, dewasa, diperkirakan berusia 30 tahun, Terdapat perdarahan pada hidung dan
telinga. Saat di panggil dengan perintah sederhanan korban tidak berespon, ditemukan kondisi
pernapasan tidak ada, (tidak bernapas) setelah dilakukan tindakan buka jalan napas dengan
teknik jaw trust, tetap tidak bernapas. Nadi radial tidak teraba, capilari refill 4-5 detik
3. Seorang perempuan paruh baya, usia diperkirakan 45 tahun, Korban tidak berespon terhadap
panggilan dan perintah sederhana. Saat di periksa ditemukan kondisi pernapasan tidak ada,
(tidak bernapas) setelah dilakukan tindakan buka jalan napasnya dan perbaikan posisi dengan
teknik head tilt dan chin lip, korban dapat bernafas dengan frekwensi nafas 24 x/menit, nadi
radial tidak teraba dan Capilary refill > 4-5 detik.
4. Seorang laki-laki dewasa, diperkirakan berusia 35 tahun Korban diam saja saat dipanggil dan
diperintah dengan perintah sederhana. Saat di periksa ditemukan pernapasan tidak ada, (tidak
bernapas), terdapat fraktur terbuka 1/3 distal pada tulang ulna, terdapat perdarahan sekitar
tangan dan kaki, Selanjutnya dilakukan tindakan buka jalan napas, dengan teknik head tilt
dan chin lip, Korban dapat bernapas 40 kali /menit. Capilary refill > 3-4 detik dan nadi radial
tidak teraba.
5. Seorang laki-laki remaja, diperkirakan berusia 19 tahun, Saat di periksa ditemukan kondisi
korban mengalami luka pada bahu sebelah kanan dan terdapat jejas disekitar punggung
sampai perut. korban dapat bernapas 28 x /menit. Teraba nadi radial, Capilary refill 3-4
detik. Korban dapat berespon ketika diminta mengangkat tangannya yang mengalami
perdarahan dan menganguk ketika diminta untuk tetap tenang.
6. Seorang laki-laki lanjt usia, diperkirakan berusia 60 tahun, Tidak berespon ketika diminta
untuk berjalan. Saat di periksa ditemukan kondisi dapat bernapas 20 kali x /menit. Nadi radial
teraba Capilary refill < 2 detik. saatt diminta untuk menggenggam tangannya, korban tidak
dapat melakukannya, Kesadaran TIDAK dapat berespon pada panggilan/ perintah sederhana.
5
LOOGBOOK 3 : Stabilisasi Korban