Anda di halaman 1dari 22

Laporan Struktur

Gudang PT. NIAGATAMA KENCANA


Rengasdengklok, Kabupaten Karawang

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ iii

1.1. LATAR BELAKANG .......................................................................................... iii

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN PEKERJAAN ........................................................... iii

1.3. SISTEMATIKA PENULISAN ............................................................................. iii

BAB II KRITERIA DAN DESAIN STRUKTUR..................................................................... 4

2.1. STANDAR DAN PERATURAN ........................................................................... 4

2.2. KRITERIA MATERIAL ........................................................................................ 4

2.3. KRITERIA PEMBEBANAN ................................................................................. 5

2.3.1 Beban Mati ..................................................................................................... 5

2.3.2 Beban Hidup .................................................................................................. 7

2.3.3 Beban Gempa ................................................................................................. 7

BAB III MODELISASI STRUKTUR ..................................................................................... 10

3.1. SISTEM STRUKTUR .......................................................................................... 10

3.2. MODELISASI STRUKTUR ................................................................................ 10

3.3. DASAR HUKUM TENTANG PENGAMANAN KEBAKARAN ...................... 10

3.4. ARAH UTAMA BANGUNAN ............................................................................ 11

BAB IV MODEL STRUKTUR DAN INPUT SAP 2000 ....................................................... 12

4.1. MODEL SAP 2000 ............................................................................................... 12

4.1.1 Material Beton.............................................................................................. 13

4.1.2 Material Baja ................................................................................................ 13

4.1.3 Frame Section .............................................................................................. 13

BAB V OUTPUT SAP 2000 ................................................................................................... 15

5.1. OUTPUT SAP....................................................................................................... 15

5.2. ANALISA PERHITUNGAN ................................................................................ 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pekerjaan Pembangunan Gudang PT. Niagatama Kencana ini direncanakan untuk
pembangunan bangunan industri tepatnya di Rengasdengklok, Kabupaten Karawang. Secara
umum dapat disampaikan bahwa struktur bangunan ini terdiri dari 1 lantai dan ruangan kantor
terdiri dari 2 lantai dengan struktur baja.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN PEKERJAAN


Pekerjaan ini dimaksudkan untuk memberikan rencana teknis terinci, khususnya dalam
bidang struktur, untuk digunakan dalam pekerjaan proyek Gudang PT. Niagatama Kencana .
Tujuan dari pekerjaan ini adalah menghasilkan suatu desain struktur yang efektif dan sesuai
dengan peraturan dan syarat keamanan yang berlaku sehingga desain struktur yang dihasilkan
dapat dipertanggung jawabkan dan diaplikasikan dalam tahapan konstruksi.
Laporan ini menyajikan hasil pelaksaan perkerjaan tersebut berupa Desain Struktur dari
gedung Gudang PT. Niagatama Kencana beserta hasil perhitungan yang dihasilkan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini.

1.3. SISTEMATIKA PENULISAN


Sistematika penulisan laporan ini disusun bagian dengan masing – masing terdiri dari :
Bab 1 Pendahuluan
Pada bab ini diuraikan latar belakang kegiatan, maksud dan tujuan kegiatan, serta
sistematika penulisan laporan.
Bab 2 Kriteria Desain Stuktur
Pada bab ini diuraikan mengenai kriteria – kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan
desain struktur yang terdiri atas : Standard Peraturan, Kriteria material, serta kriteria pembebanan.
Bab 3 Modelisasi Struktur dan Pembebanan
Bagian – bagian dalam bab ini menjelaskan proses modelisasi struktur yang merupakan
salah satu tahapan kegiatan dalam desain atas proyek Gudang PT. Niagatama Kencana
Bab 4 Model Struktur dan Input SAP 2000
Bab ini memaparkan tentang modeling dan pengiputan pada SAP 2000
Bab 5 OUTPUT SAP 2000
Bab ini menyajikan hasil output SAP 2000

iii
BAB II
KRITERIA DAN DESAIN STRUKTUR

2.1. STANDAR DAN PERATURAN


Standard Peraturan yang digunakan dalam pekerjaan desain struktrur atas, adalah
sebagai berikut :
1. SNI 03-2847-2013 : “Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung”;
2. SNI 03-1729-2015 : “Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung”;
3. SNI 03-1726-2019 : “Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
Gedung”;
4. SNI 1727 : 2013 : “Beban minimum untuk perancangan bangunan dan struktur lain”;
5. ACI 318-08 : “Building Code Reinforcements for Structural Concrete”;
6. AISC : “American Institute for Steel Construction”,Manual of Steel
Constructions;
7. AWS : “American Welding Society”, AWS D1.1 Structural Welding Code;
8. BS 449 – 2 – 1969 : “The Use of Structural Steel in Building”;
9. BS 5950 – 1- 2000 : “Code Practice for Design – Rolled and Welded Section”;
10. BS 8004 – 1986 : “Code of Practice for Foundation”;

2.2. KRITERIA MATERIAL


Mutu material yang digunakan :
a) Beton Bertulang : K-300, f’c=25,0 Mpa, Berdasarkan ACI-318
b) Lean Concrete : C-15, f’c=15 Mpa,
c) Grouting : Non-shrinkage grout, 700 kg/cm2 untuk 28 hari
d) Tulangan : U-24, fy = 240 Mpa untuk tulangan polos <10 mm
U-37, fy = 370 Mpa untuk tulangan ulir D 12 mm
Material mengacu kepada ASTM A615 atau SNI
07-2052
e) Steel Profile : ASTM A-36, fy = 240 Mpa, fu = 400-550 Mpa
SS-400, fy = 235 Mpa, fu = 400-510 MPa
f) Bolts & Nuts : fy = 630 Mpa, fu = 825 Mpa, ASTM A-325
g) Anchor Bolts : fy = 240 Mpa, fu = 370 Mpa, ASTM A-307
h) Washer : ASTM F436
i) Pengelasan : fy = 480 Mpa, AWS D1.1.

4
Tabel 2. 1 Pemakaian Material Baja Bangunan Gudang PT. Niagatama Kencana

2.3. KRITERIA PEMBEBANAN


Beban – beban rencana yang dikerjakan pada struktur ini adalah :
2.3.1 Beban Mati
1. Beban Mati (DL), termasuk di dalamnya berat sendiri struktur dan beban mati tambahan
(SDL).
2. Adapun perhitungan berat sendiri struktur secara otomatis dilakukan oleh program analisis
struktur SAP 2000 berdasarkan data massa jenis material yang disertakan dalam input
program. Massa jenis material yang digunakan adalah sebagai berikut :
 Beton Bertulang : 2400 kg/m3
 Atap Zincalume : 1100 kg/m2
 Beban Fiberglass : 200 kg/m2
 Berat Gording CNP : 41,5 kg/m
3. Untuk beban mati tambahan, besaran beban ini ditentukan berdasarkan data-data yang
didapatkan dalam gambar arsitektural dan disesuaikan dengan peraturan pembebanan yang
berlaku yaitu SNI-1727-2013. Dengan demikian, beban mati tambahan yang digunakan untuk
gudang PT. Niagatama Kencana adalah sebagai berikut:
 Finishing Lantai (Keramik) : 20 kg/m2
 Plat Lantai (12mm2) : 288 kg/m2
 Dinding/ m2 : 1 kN/m2
 Instalasi ME : 1 kN/m2

5
Gambar 2. 1 Sample Pembebanan beban Mati Tambahan Gording CNP pada Kolom

Gambar 2. 2 Sample Pembebanan Beban Mati Tambahan dinding Fiber glass dan beban hidup pada area
kantor lantai 2

Gambar 2. 3 Sample Pembebanan Beban Mati Tambahan pada Atap

6
2.3.2 Beban Hidup
Beban hidup ditentukan berdasarkan fungsi ruang pada masing – masing lantai yang
besarnya ditentukan sesuai dengan peraturan pembebanan. Besaran beban hidup yang digunakan
terdiri atas :
 Beban Air Hujan : 0.05 kN/m1
 Beban Ruangan Kantor : 3 kN/m2

2.3.3 Beban Gempa


Beban gempa didefinisikan sebagai beban percepatan tanah yang berupa rekaman
percepatan tanah, sehingga untuk setiap waktu tertentu akan mempunyai harga percepatan
tanah tertentu. akibat adanya interaksi tanah dengan struktur dan karakteristik respon
struktur.
Beban rencana ditentukan berdasarkan beberapa faktor berikut :
1. Kategori risiko bangunan gedung dan non gedung untuk beban gempa
Penentuan kategori risiko ditentukan berdasarkan jenis pemanfaatan bangunan. Pada
pekerjaan ini, struktur bangunan yang akan didesain adalah gudang. Menurut SNI-
1727-2013, gudang termasuk dalam kategori gedung yang memiliki risko rendah
terhadap jiwa manusia pada saat terjadi kegagalan. Berdasarkan jenis pemanfaatan
tersebut, kategori risiko untuk gudang adalah II.
2. Faktor keutamaan gempa
Faktor keutamaan gempa ditentukan berdasarkan kategori risiko bangunan. Berikut ini
merupakan faktor keutamaan gempa menurut SNI-1727-2013:
Tabel 2. 2 Faktor Keutamaan Gempa

Berdasarkan tabel di atas, untuk gedung berkategori risiko II, faktor keutamaan gempa
adalah 1,00
3. Wilayah gempa dan respon spektral
a. Parameter percepatan gempa
Parameter percepatan terpetakan

7
Percepatan terpetakan terdiri dari 2 parameter yaitu parameter Ss dan parameter S1. Ss
adalah percepatan batuan dasar pada periode pendek. S1 adalah percepatan batuan dasar
pada periode 1 detik. Menurut SNI-1727-2013, Ss dan S1 ditentukan berdasarkan
gambar berikut ini : (sumber: http://rsapuskim2019.litbang.pu.go.id/)

Gambar 2. 4 Spektrum Respon Desain Wilayah Kabupaten Karawang

Tabel 2. 3 Spektrum Respon Desain Kabupaten Karawang


Nama kota : Kabupaten Karawang
Kelas Situs : Tanah Lunak
Lintang/Longitude : 107.3164232250977
Bujur/ Latitude : -6.314631658141779

Variabel Nilai
PGA (g) 0.344
SS (g) 0.677
S1 (g) 0.287
CR S 1.009
CR 1 0.936
FPGA 1.000
FA 1.000
FV 1.000
PSA (g) 0.344
SMS (g) 0.677
SM1 (g) 0.287
SDS (g) 0.452
SD1 (g) 0.191
T0 (detik) 0.085
TS (detik) 0.424
Beban gempa yang diinput pada model ini menggunakan analysis respons spectra.
1. Sistem Struktur
Sistem strukur direncanakan sebagai Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus
(SRPMK),. Nilai faktor reduksi respon gempa (R) ditentukan sebesar 8.
8
Besarnya gaya gempa desain yang diberikan pada struktur diperhitungkan berdasarkan
parameter gaya geser dasar yang diformulasikan sebagai:
V = Cs . wt
dimana: V = Gaya geser dasar seismic
Cs = Koefisien respon seismic yang ditentukan.
Wt = Berat total gedung
2. Kombinasi Pembebanan
Tabel 2. 4 Kombinasi Pembebanan
Kombinasi Koef DL Koef SDL Koef LL Koef RL Koef Qx Koef Qy
Kom 1 1.4 1.4
Kom 2 1.2 1.2 1.6 0.5
Kom 3 1.2 1.2 0.5 1.0
Kom 4 1.2 1.2 0.5 -0.1
Kom 5 1.2 1.2 0.5 1.0
Kom 6 1.2 1.2 0.5 -0.1
Ket :
- DL : Dead Load (Beban Mati)
- LL : Live Load (Beban Hidup)
- SDL : Super Dead Load
- RL : Rain Load
- Qx : Quake X
Qy : Quake Y

9
BAB III
MODELISASI STRUKTUR

3.1. SISTEM STRUKTUR


Proyek Pembangunan Gudang PT. Niagatama Kencana merupakan struktur Baja
yang terdiri atas 1 lantai dan 2 lantai pada ruangan kantor. Sistem struktur atas penahan
gaya gravitasi adalah sistem konvensional yang terdiri dari komponen Kolom, Balok, dan
Rafter.

3.2. MODELISASI STRUKTUR


Modelisasi struktur adalah penyederhanaan sifat dan perilaku sebuah struktur
menjadi sebuah struktur menjadi sebuah model matematis yang dapat diselesaikan,
sehingga perilaku struktur tersebut dapat dianalisis. Modelisasi struktur dilakukan dengan
menggunakan software analisis struktur SAP 2000.
1. Model yang dibuat untuk menganalisis struktur atas, Dimana model 1 dimodelkan,
dengan membuat tumpuan jepit di lantai dasar untuk menganalisis struktur atas yaitu
lantai dasar sampai dengan lantai atap bangunan.

Gambar 3. 1 Model Ilustrasi Bangunan Gudang PT. Niagatama Kencana

Gambar 3. 2 Model Ilustrasi Bangunan Gudang PT. Niagatama Kencana

3.3. DASAR HUKUM TENTANG PENGAMANAN KEBAKARAN


Kuat rencana dari suatu komponen struktur merupakan hasil kali dari kekuatan
nominal komponen struktur tersebut dengan suatu faktor reduksi kekuatan. Faktor reduksi
10
kekuatan tersebut ditentukan sesuai dengan yang tertera dalam pasal 11.3 dari SNI-2847-
2013, yaitu:
 Lentur tanpa beban aksial : 0,80
 Beban aksial dan beban aksial tarik dan lentur : 0,80
- Aksial tarik dan aksial tarik dengan lentur : 0,70
- Aksial tekan dan aksial tekan dengan lentur
o Komponen struktur dengan tulangan spiral : 0,70
o Komponen struktur lainnya : 0,65
 Geser dan torsi : 0,75
 Geser seismic : 0,55

3.4. ARAH UTAMA BANGUNAN


Sesuai dengan yang diatur dalam SNI-1726-2012 khususnya pada pasal 7.5, arah
utama pengaruh gempa rencana harus ditentukan sedemikian rupa sehingga memberikan
efek maksimum pada struktur gedung yang ditinjau. Menurut pasal tersebut pengaruh
pembebanan gempa pada arah utama bangunan harus diperhitungkan sebesar 100%,
ditambah dengan 30% pembebanan gempa dalam arah tegak lurus terhadap arah utama
bangunan.

11
BAB IV
MODEL STRUKTUR DAN INPUT SAP 2000

4.1. MODEL SAP 2000

Gambar 4. 1 Model Ilustrasi Bangunan Gudang PT. Niagatama Kencana

Gambar 4. 2 Model Ilustrasi Bangunan Gudang PT. Niagatama Kencana

12
4.1.1 Material Beton
Material beton yang digunakan dalam pengerjaan pekerjaan plat lantai adalah mutu
Beton K-300 Material Parameter material struktur didefinisikan dengan ketentuan sebagai
berikut:

Gambar 4.3 Property Penggunaan Struktur Baja

4.1.2 Material Baja


Material baja yang digunakan dalam pengerjaan pekerjaan ini adalah Baja 37
Parameter material struktur didefinisikan dengan ketentuan sebagai berikut:

4.1.3 Frame Section


Setelah material struktur didefinisikan, maka langkah selanjutnya adalah menginput
penampang yang diinginkan. Penampang Baja yang diinput adalah sebagai berikut :

13
Gambar 4.4 Property Penggunaan Struktur Baja

14
BAB V
OUTPUT SAP 2000

5.1. OUTPUT SAP

Gambar 5. 1 Hasil Ketahanan Struktur


Keterangan :
Sebelum dilakukan analisis struktur, perlu dilakukan penyesuaian parameter
perencanaan konstrksi beton menurut Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk
Bangunan Gedung (SNI 03-1729-2015). Penyesuaian dilakukan dengan mengubah
ketentuan untuk perencanaaan konstruksi baja seperti pada gambar dibawah.

Analisis struktur dilakukan dengan 6 derajat kebebasan (Degree of Freedom) Full


3D (spaceframe) dengan model diafragma lantai kaku baik untuk analisis static maupun
dinamik. Analisis dinamik (Modal Analysis) dilakukan dengan metode Eigenvectors
dengan mengambil jumlah mode = 12 seperti Gambar diatas. Deformasi struktur kecil dan
material isotropic, sehinggga digunakan analisis linier dengan metode matrik kekakuan
langsung (direct stiffness matriks). Dalam hal ini efek P-delta pada kolom sangat kecil
sehinggga diabaikan

15
5.2. ANALISA PERHITUNGAN
PROPERTIS PENAMPANG H BEAM (BERATURAN)
Data Geometri
H= 250 mm
B
B= 125 mm
a= 9 mm
e= 6 mm a e
d= 7850 kg/m3 (massa jenis)
H
Area / Luas Penampang x
e
A= 3642 mm 2 = 0,003642 m 2
= 36,42 cm 2

Berat per meter


P= 28,5897 kg/m = 280,3692 N/m
Momen Inersia
Ix = 32441454 mm 4 = 3,24E-05 m 4 = 3244,1454 cm 4
Iy = 1967584 mm 4 = 1,97E-06 m 4 = 196,75835 cm 4
Jari-jari Rotasi
rx = 94,380046 mm = 0,09438 m = 9,4380046 cm
ry = 23,243237 mm = 0,023243 m = 2,3243237 cm
Modulus Ketahanan
Wx = 259532 mm 3 = 0,00026 m 3 = 259,53163 cm 3
Wy = 31481 mm 3 = 3,15E-05 m 3 = 31,481336 cm 3
Modulus Tek uk
Zx = 310449 mm 3 = 0,00031 m 3 = 310,449 cm 3
Zy = 51695 mm 3 = 5,17E-05 m 3 = 51,6945 cm 3
Fak tor Bentuk SFi = Zi / Wi
SFx = 1,1961894
SFy = 1,6420682
Kuat Tarik Material
fy = 255 N/mm2
Ketahanan Momen
Mx = 66180566 Nmm = 66180,57 Nm = 66,18 kNm M = sy W
My = 8027740,7 Nmm = 8027,741 Nm = 8,03 kNm
Momen Lentur
Mpx = 79164495 Nmm = 79164,5 Nm = 79,16 kNm MP = sy Z
Mpy = 13182098 Nmm = 13182,1 Nm = 13,18 kNm

16
PERENCANAAN KOLOM WF
Profil kolom = WF-250.125.6.9
Jarak antar kuda-kuda = 6m
Bentang kuda-kuda = 23 m
Sudut kemiringan = 15 o
Gording = C 125.75.20.3,2
Jarak antar gording = 100 cm
Atap = Zincalume 0.35mm

PEMBEBANAN
Beban yang diterima gording :
- Berat atap = 7,5 x 1.00 x 8 = 45,00 kg
- Berat gording = 41,5 x 8 = 28,14 kg
73,14 kg
Lain-lain 10 % = 72.06 * 10% = 7,31 kg
80,46 kg
- Berat air hujan = 0,005 x 1000 x 6 x 1.04 = 31,20 kg
- Beban pekerja = 2/5 x 100 = 40,00 kg
Total P = 151,66 kg

Berat sendiri WF = 28,5 kg/m' akan dihitung otomatis oleh program SAP-2000
Selanjutnya untuk mencari gaya-gaya dalam dari rangka batang, digunakan program SAP2000

8.00

23.975 23.9,75

PEMBEBANAN PADA LANTAI KANTOR LANTAI 2 :


Beban pada balok WF berasal dari lantai multiplek + balok kayu 6/12 :

1/2 P 1/2 P
200

60

- berat kayu 6/12 = 0,06*0,12*1000*2 = 14,40 kg


- berat plat lantai 12mm = 0,018*0,6*2*800 = 17,28 kg
- beban hidup = 250*0,6*2 = 300,00 kg
331,68 kg
- beban lain-lain = 60,00 kg
P = 391,68 kg

1/2 P = 195,84 kg

Selanjutnya untuk mencari gaya-gaya dalam dari rangka batang, digunakan program SAP2000
Berat sendiri balok WF akan dihitung otomatis oleh program SAP-2000

17
KONTROL KEKUATAN PROFIL KOLOM WF
Dari hasil Output SAP-2000 didapat :
Momen max terjadi pada element 89 :
- Momen max (M) = 635,58 kg.m
- Gaya Tekan (P) = - 317,52 kg
- panjang tekuk (lk) = 600,00 cm
- WF-250.125.6.9 A = 36,42 cm2
w = = 184 cm3
ix = 3,22 cm
iy = 1,96 cm
Cek tekuk :
terhadap sumbu x : l x = lk / ix
600,00
= = 186,3
3,22
terhadap sumbu x : l x = lk / ix
600,00
= = 306,1 … (menekuk tehadap sumbu y)
1,96

Cek terhadap syarat PPBBI ps 4.9.1 utk portal dimana ujungnya bergoyang
P M nx
(1) s = wx + 0.85 q < s
A w nx - 1
P M nx
(2) s = wy + 0.85 q < s
A w nx - 1
P M
(3) s= + q < s
A w
karena sumbu lentur (sb x) tegak lurus thd sumbu tekuk (sb y) maka
faktor amplifikasi nx
=1
nx - 1
q = ambil 1
l x = 186,3 ---> wx = 1,13
l y = 306,1 ---> wy = 4,01

syarat PPBBI :
317,52 63.558
(1) s= 1,13 + 0.85 1
36,42 184
= 9,85 + 293,61
= 303,46 kg/cm2 < 1600 kg/cm2 (ok)

317,52 63.558
(2) s= 4,01 + 0.85 1
36,42 184
= 34,96 + 293,61
= 328,57 kg/cm2 < 1600 kg/cm2 (ok)

317,52 63.558
(3) s= + 1
36,42 184
= 8,72 + 345,42
= 354,14 kg/cm2 < 1600 kg/cm2 (ok)

18
KONTROL KEKUATAN PROFIL BALOK CNP DOUBLE 150.75.6.10
Dari hasil Output SAP-90 didapat :
Momen max terjadi pada element no. 21 :
- Momen max (M) = 356,69 kg.m
- Gaya Tekan (P) = - 59,25 kg
- WF-150.75.6.10 = luas (A) = 32,68 cm2
w = = 285 cm3

P M
s = +
A w

59,25 35.669
+
32,68 285

= 1,81 + 125,15

= 126,97 kg/cm2

s < sijin = 1600 kg/cm2 --------> OK !

PERENCANAAN GORDING
Data teknik :

- Jarak antar kuda-kuda (l ) = 6,00 m


- Jarak antar gording = 1,00 m
- Sudut kemiringan atap = 15 o
- Berat atap asbes = 25,00 kg/m2
- Ukuran gording = CNP 125.75.6.10
Ix = 846,1 cm4 ; Wx = 112,8 cm3
Iy = 481,2 cm4 ; Wy = 65,02 cm3

Beban gording :
- Berat sendiri gording = 45,1 kg/m'
- Berat atap asbes : 11.3 x 1,25 = 14,13 kg/m'
- Berat air hujan = 0,02x1000x1,25 = 25 kg/m'
84,23 kg/m'

- Beban pekerja P = 100 kg ditengah bentang

Momen pada gording :

qx = q cos a
qy = q sin a

akibat beban mati :


panjang bentang gording lx = 6,00 m'
qx = 84,23 cos15 = 81,36 kg/m
qy = 84,23 sin 15 = 21,80 kg/m
Mx = 1/8 (qx) . lx 2 = 366,10 kg.m

untuk arah y, dipasang 2 bh penggantung gording, sehingga bentang gording


ly = 2,00 m'
My = 1/8 (qy) . ly 2 = 10,90 kg.m

akibat beban hidup :


Mx = 1/4 (100 cos a ) lx = 144,89 kg.m
My = 1/4 (100 sin a ) ly = 12,94 kg.m

Mx total = 366,10 + 144,89 = 510,99 kg.m


My total = 10,90 + 12,94 = 23,84 kg.m

19
Cek Tegangan
Mx My
s = +
Wx Wy

= 51098,68362 2384,0469
+
112,8 65,02
= 453,00 + 36,67

= 489,67 < 1,600 -----> OK

Cek Lendutan
5 qx l4 1 Px l3
dx = +
384 EIx 48 EIx

= 527.181.065.620,40 + 20.863.997.847,84
682.295.040.000,00 85.286.880.000,00

= 0,7727 + 0,2446
= 1,0173 cm

5 qy l4 1 Py l3
dy = +
384 EIy 48 EIy

= 1.743.922.725,90 + 207.055.236,08
388.039.680.000,00 48.504.960.000,00

= 0,0045 + 0,0043
= 0,0088 cm

d = dx + dy

= ( 1,0173 + 0,0088 )

= 1,013 cm

d = 1/250 (600) = 2,4 cm

d total < d ------> OK

20
PERHITUNGAN SAMBUNGAN
SAMBUNGAN RAFTER DAN KOLOM
M = -2084,21 kg cm
D = -1893,05 kg
N = -893,05 kg
V = D*cosa + N*sina = 857,3876 kg
V2 = D*sina + N*cosa = -552,588 kg
Dipakai diameter baut  10 mm .... A = 0,785 cm^2
Jumlah baut yang digunakan (n) = 10 buah
Jarak antar baut : 2.5 d <= s <=7 d
2,5 * 10 <= s <= 7 * 10
25 mm <= s <= 70 mm
Jarak antar baut = 300 mm
h1^2 = 900 cm^2
h2^2 = 3600 cm^2
h3^2 = 8100 cm^2
h4^2 = 14400 cm^2
h5^2 = 22500 cm^2 +
Sh^2 = 49500 cm^2
Tmax = M*h5/(2*Sh^2) = -3,16 kg
smax = Tmax/A = -4,02 kg/cm^2
t = D/(n*A) = -241,15 kg/cm^2
si = (smax^2+3*t^2)^0.5 = 417,71 kg/cm^2 .... <= 1600 kg/cm^2... OK

SAMBUNGAN PUNCAK RAFTER


M = -212,57 kg cm
D = -1213,05 kg
N = -393,05 kg
V = D*cosa + N*sina = 665,9438 kg
H = D*sina + N*cosa = -490,236 kg
Dipakai diameter baut  12 mm .... A = 1,1304 cm^2
Jumlah baut yang digunakan (n) = 12 buah
Jarak antar baut : 2.5 d <= s <=7 d
2,5 * 12 <= s <= 7 * 12
30 mm <= s <= 84 mm
Jarak antar baut = 300 mm
h1^2 = 900 cm^2
h2^2 = 3600 cm^2
h3^2 = 8100 cm^2
h4^2 = 14400 cm^2
h5^2 = 22500 cm^2 +
Sh^2 = 49500 cm^2
Tmax = M*h5/(2*Sh^2) = -0,32 kg
smax = Tmax/A = -0,28 kg/cm^2
t = D/(n*A) = -89,43 kg/cm^2
si = (smax^2+3*t^2)^0.5 = 154,89 kg/cm^2 .... <= 1600 kg/cm^2... OK

21
Resume Analisis
1. Ketahanan Sistem kolom memadai sebagimana pada analisa konvemsional diatas, kapasitas
kolom eksisting dinyatakan AMAN. KOLOM (OK)
2. Ketahanan Sistem Balok memadai terliat pada analisa Metoda FEM dan Analisa Konvensiona
diatasl. BALOK (OK)
3. Dengan demikian ketahanan system struktur dikategorikan Laik Fungsi Berdasarkan
Justifikasi Sistem Struktur

22

Anda mungkin juga menyukai