i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
iii
BAB II
KRITERIA DAN DESAIN STRUKTUR
4
Tabel 2. 1 Pemakaian Material Baja Bangunan Gudang PT. Niagatama Kencana
5
Gambar 2. 1 Sample Pembebanan beban Mati Tambahan Gording CNP pada Kolom
Gambar 2. 2 Sample Pembebanan Beban Mati Tambahan dinding Fiber glass dan beban hidup pada area
kantor lantai 2
6
2.3.2 Beban Hidup
Beban hidup ditentukan berdasarkan fungsi ruang pada masing – masing lantai yang
besarnya ditentukan sesuai dengan peraturan pembebanan. Besaran beban hidup yang digunakan
terdiri atas :
Beban Air Hujan : 0.05 kN/m1
Beban Ruangan Kantor : 3 kN/m2
Berdasarkan tabel di atas, untuk gedung berkategori risiko II, faktor keutamaan gempa
adalah 1,00
3. Wilayah gempa dan respon spektral
a. Parameter percepatan gempa
Parameter percepatan terpetakan
7
Percepatan terpetakan terdiri dari 2 parameter yaitu parameter Ss dan parameter S1. Ss
adalah percepatan batuan dasar pada periode pendek. S1 adalah percepatan batuan dasar
pada periode 1 detik. Menurut SNI-1727-2013, Ss dan S1 ditentukan berdasarkan
gambar berikut ini : (sumber: http://rsapuskim2019.litbang.pu.go.id/)
Variabel Nilai
PGA (g) 0.344
SS (g) 0.677
S1 (g) 0.287
CR S 1.009
CR 1 0.936
FPGA 1.000
FA 1.000
FV 1.000
PSA (g) 0.344
SMS (g) 0.677
SM1 (g) 0.287
SDS (g) 0.452
SD1 (g) 0.191
T0 (detik) 0.085
TS (detik) 0.424
Beban gempa yang diinput pada model ini menggunakan analysis respons spectra.
1. Sistem Struktur
Sistem strukur direncanakan sebagai Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus
(SRPMK),. Nilai faktor reduksi respon gempa (R) ditentukan sebesar 8.
8
Besarnya gaya gempa desain yang diberikan pada struktur diperhitungkan berdasarkan
parameter gaya geser dasar yang diformulasikan sebagai:
V = Cs . wt
dimana: V = Gaya geser dasar seismic
Cs = Koefisien respon seismic yang ditentukan.
Wt = Berat total gedung
2. Kombinasi Pembebanan
Tabel 2. 4 Kombinasi Pembebanan
Kombinasi Koef DL Koef SDL Koef LL Koef RL Koef Qx Koef Qy
Kom 1 1.4 1.4
Kom 2 1.2 1.2 1.6 0.5
Kom 3 1.2 1.2 0.5 1.0
Kom 4 1.2 1.2 0.5 -0.1
Kom 5 1.2 1.2 0.5 1.0
Kom 6 1.2 1.2 0.5 -0.1
Ket :
- DL : Dead Load (Beban Mati)
- LL : Live Load (Beban Hidup)
- SDL : Super Dead Load
- RL : Rain Load
- Qx : Quake X
Qy : Quake Y
9
BAB III
MODELISASI STRUKTUR
11
BAB IV
MODEL STRUKTUR DAN INPUT SAP 2000
12
4.1.1 Material Beton
Material beton yang digunakan dalam pengerjaan pekerjaan plat lantai adalah mutu
Beton K-300 Material Parameter material struktur didefinisikan dengan ketentuan sebagai
berikut:
13
Gambar 4.4 Property Penggunaan Struktur Baja
14
BAB V
OUTPUT SAP 2000
15
5.2. ANALISA PERHITUNGAN
PROPERTIS PENAMPANG H BEAM (BERATURAN)
Data Geometri
H= 250 mm
B
B= 125 mm
a= 9 mm
e= 6 mm a e
d= 7850 kg/m3 (massa jenis)
H
Area / Luas Penampang x
e
A= 3642 mm 2 = 0,003642 m 2
= 36,42 cm 2
16
PERENCANAAN KOLOM WF
Profil kolom = WF-250.125.6.9
Jarak antar kuda-kuda = 6m
Bentang kuda-kuda = 23 m
Sudut kemiringan = 15 o
Gording = C 125.75.20.3,2
Jarak antar gording = 100 cm
Atap = Zincalume 0.35mm
PEMBEBANAN
Beban yang diterima gording :
- Berat atap = 7,5 x 1.00 x 8 = 45,00 kg
- Berat gording = 41,5 x 8 = 28,14 kg
73,14 kg
Lain-lain 10 % = 72.06 * 10% = 7,31 kg
80,46 kg
- Berat air hujan = 0,005 x 1000 x 6 x 1.04 = 31,20 kg
- Beban pekerja = 2/5 x 100 = 40,00 kg
Total P = 151,66 kg
Berat sendiri WF = 28,5 kg/m' akan dihitung otomatis oleh program SAP-2000
Selanjutnya untuk mencari gaya-gaya dalam dari rangka batang, digunakan program SAP2000
8.00
23.975 23.9,75
1/2 P 1/2 P
200
60
1/2 P = 195,84 kg
Selanjutnya untuk mencari gaya-gaya dalam dari rangka batang, digunakan program SAP2000
Berat sendiri balok WF akan dihitung otomatis oleh program SAP-2000
17
KONTROL KEKUATAN PROFIL KOLOM WF
Dari hasil Output SAP-2000 didapat :
Momen max terjadi pada element 89 :
- Momen max (M) = 635,58 kg.m
- Gaya Tekan (P) = - 317,52 kg
- panjang tekuk (lk) = 600,00 cm
- WF-250.125.6.9 A = 36,42 cm2
w = = 184 cm3
ix = 3,22 cm
iy = 1,96 cm
Cek tekuk :
terhadap sumbu x : l x = lk / ix
600,00
= = 186,3
3,22
terhadap sumbu x : l x = lk / ix
600,00
= = 306,1 … (menekuk tehadap sumbu y)
1,96
Cek terhadap syarat PPBBI ps 4.9.1 utk portal dimana ujungnya bergoyang
P M nx
(1) s = wx + 0.85 q < s
A w nx - 1
P M nx
(2) s = wy + 0.85 q < s
A w nx - 1
P M
(3) s= + q < s
A w
karena sumbu lentur (sb x) tegak lurus thd sumbu tekuk (sb y) maka
faktor amplifikasi nx
=1
nx - 1
q = ambil 1
l x = 186,3 ---> wx = 1,13
l y = 306,1 ---> wy = 4,01
syarat PPBBI :
317,52 63.558
(1) s= 1,13 + 0.85 1
36,42 184
= 9,85 + 293,61
= 303,46 kg/cm2 < 1600 kg/cm2 (ok)
317,52 63.558
(2) s= 4,01 + 0.85 1
36,42 184
= 34,96 + 293,61
= 328,57 kg/cm2 < 1600 kg/cm2 (ok)
317,52 63.558
(3) s= + 1
36,42 184
= 8,72 + 345,42
= 354,14 kg/cm2 < 1600 kg/cm2 (ok)
18
KONTROL KEKUATAN PROFIL BALOK CNP DOUBLE 150.75.6.10
Dari hasil Output SAP-90 didapat :
Momen max terjadi pada element no. 21 :
- Momen max (M) = 356,69 kg.m
- Gaya Tekan (P) = - 59,25 kg
- WF-150.75.6.10 = luas (A) = 32,68 cm2
w = = 285 cm3
P M
s = +
A w
59,25 35.669
+
32,68 285
= 1,81 + 125,15
= 126,97 kg/cm2
PERENCANAAN GORDING
Data teknik :
Beban gording :
- Berat sendiri gording = 45,1 kg/m'
- Berat atap asbes : 11.3 x 1,25 = 14,13 kg/m'
- Berat air hujan = 0,02x1000x1,25 = 25 kg/m'
84,23 kg/m'
qx = q cos a
qy = q sin a
19
Cek Tegangan
Mx My
s = +
Wx Wy
= 51098,68362 2384,0469
+
112,8 65,02
= 453,00 + 36,67
Cek Lendutan
5 qx l4 1 Px l3
dx = +
384 EIx 48 EIx
= 527.181.065.620,40 + 20.863.997.847,84
682.295.040.000,00 85.286.880.000,00
= 0,7727 + 0,2446
= 1,0173 cm
5 qy l4 1 Py l3
dy = +
384 EIy 48 EIy
= 1.743.922.725,90 + 207.055.236,08
388.039.680.000,00 48.504.960.000,00
= 0,0045 + 0,0043
= 0,0088 cm
d = dx + dy
= ( 1,0173 + 0,0088 )
= 1,013 cm
20
PERHITUNGAN SAMBUNGAN
SAMBUNGAN RAFTER DAN KOLOM
M = -2084,21 kg cm
D = -1893,05 kg
N = -893,05 kg
V = D*cosa + N*sina = 857,3876 kg
V2 = D*sina + N*cosa = -552,588 kg
Dipakai diameter baut 10 mm .... A = 0,785 cm^2
Jumlah baut yang digunakan (n) = 10 buah
Jarak antar baut : 2.5 d <= s <=7 d
2,5 * 10 <= s <= 7 * 10
25 mm <= s <= 70 mm
Jarak antar baut = 300 mm
h1^2 = 900 cm^2
h2^2 = 3600 cm^2
h3^2 = 8100 cm^2
h4^2 = 14400 cm^2
h5^2 = 22500 cm^2 +
Sh^2 = 49500 cm^2
Tmax = M*h5/(2*Sh^2) = -3,16 kg
smax = Tmax/A = -4,02 kg/cm^2
t = D/(n*A) = -241,15 kg/cm^2
si = (smax^2+3*t^2)^0.5 = 417,71 kg/cm^2 .... <= 1600 kg/cm^2... OK
21
Resume Analisis
1. Ketahanan Sistem kolom memadai sebagimana pada analisa konvemsional diatas, kapasitas
kolom eksisting dinyatakan AMAN. KOLOM (OK)
2. Ketahanan Sistem Balok memadai terliat pada analisa Metoda FEM dan Analisa Konvensiona
diatasl. BALOK (OK)
3. Dengan demikian ketahanan system struktur dikategorikan Laik Fungsi Berdasarkan
Justifikasi Sistem Struktur
22