PENDAHULUAN
dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
setiap mata pelajaran yang dipelajari salah satu diantaranya adalah mata
kewirausahaan salah satu materi yang dipelajari oleh siswa adalah materi
1
2
harapan dan tujuan yang telah diuraikan sebelumnya. Hal ini sesuai dengan
hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu guru mata pelajaran
masih banyak siswa yang tidak tuntas dari ulangan harian yang dilaksanakan
dimana nilai KKM yang ditetapkan oleh guru mata pelajaran adalah 75. Untuk
lebih jelasnya pencapaian nilai rata-rata ulangan harian siswa kelas X pada
Tabel 1
Pencapaian Nilai Rata-rata Ulangan Harian Siswa Kelas X SMA Negeri 1
Badiri Pada Materi Karakteristik Wirausaha
Tahun Pelajaran 2017-2018
sebanyak 29 orang tidak tuntas atau sekitar 42,03% siswa tidak tuntas.
upaya yang tepat dari guru sebagai pelaksanan proses pembelajaran di kelas.
3
minat siswa saat proses belajar berlangsung, motivasi belajar siswa tidak
maksimal sehingga siswa menujukkan sikap yang alas saat guru menjelaskan,
model pembelajaran yang kurang melibatkan siswa untuk berpikir dan belajar
kooperatif tipe jigsaw. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe
pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok
4
yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu
wirausaha, karena pada metode ini siswa dibimbing agar selalu aktif untuk
menemukan sendiri sesuatu yang baru dan siswa berperan aktif dalam
B. Identifikasi Masalah
Pencapaian hasil belajar yang maksimal tidak lepas dari berbagai faktor
yang mempengaruhinya. Pencapaian hasil belajar siswa pada materi pokok sikap
faktor yang menjadi penyebab seperti faktor internal adalah masalah yang berasal
dari dalam diri siswa sendiri antara lain: siswa kurang termotivasi untuk
Sedangkan faktor eksternalnya adalah masalah yang berasal dari luar diri siswa
antara lain: kurangnya motivasi dari orang tua, kurangnya ketersediaan sarana
model pelajaran yang kurang tepat dimana guru lebih dominan memakai model
pembelajaran konvensional.
C. Pembatasan Masalah
sangat banyak. Oleh karena itu, penulis tidak mungkin mengkaji keseluruhan
karena keterbatasan tenaga, biaya, waktu, referensi buku yang menjadi rujukan,
dan lain-lain. Oleh sebab itu, penulis hanya mengambil salah satu dari beberapa
faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa tersebut yaitu, penggunaan model
materi pokok sikap perilaku wirausaha, setelah kedua faktor tersebut dibahas,
D. Perumusan Masalah
Badiri?
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
b. Bagi Siswa, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi untuk
sikap perilaku wirausaha sangat perlu dipelajari lebih serius salah satunya
Negeri 1 Badiri.
lanjut dengan konsep yang sama sehingga permasalahan yang diteliti dapat
dikembangkan.
8
BAB II
A. Landasan Teoritik
yang paling pokok. Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru. Trianto
(2009: 8), menyatakan bahwa dalam proses pembelajaran seorang guru harus
situasi dan kondisi kelas yang kondusif agar proses belajar mengajar dapat
(2009:6), “Belajar adalah suatu proses untuk mengubah informasi yang tidak
performasi”.
terhadap hal-hal yang positif. Slameto (2010:2) menyatakan, “Belajar ialah suatu
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungan.” Hamalik (2010: 29) juga menyatakan bahwa,
“Belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai
tujuan”.
8
9
yang terjadi adalah guru mengajar dan siswa belajar Slameto (2010: 26)
menyatakan bahwa di dalam proses belajar, maka ada ciri-ciri yang harus di
sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang
menyatakan bahwa, ”Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang
adalah suatu proses yang membawa perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri
pembelajaran. Hasil belajar yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah hasil
wirausaha dan jiwa kepemimpinan, yang sangat terkait dengan cara mengelola
usaha untuk membekali peserta didik agar dapat berusaha secara mandiri.
perolehan keuntungan, serta kemampuan kreatif dan inovatif sebagai dasar dalam
dijadikan dasar kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.”
11
yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari
yang lain atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada
sebelumnya”.
bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan memahami dunia usaha dalam
memiliki visi dan tujuan yang jelas, 2) inisiatif dan selalu proaktif, 3) berorientasi
sifat yang tetap terus menerus dan kekal yang dapat dijadikan ciri untuk
sintesis dari sifat-sifat individual dalam bentuk suatu atau kesatuan dan
usaha dapat bertahan ditengah persaingan yang ketat hal tersebut ditunjukan oleh
usaha ini yang dapat bertahan dan mampu tumbuh menjadi lebih besar dari
keberanian mengambil resiko, tingkat ide dan inovasi, orientasi pada masa depan,
ciri khas, watak, perilaku, tabiat, serta sikap orang terhadap perjuangan hidup
informasi saat menjalin hubungan dengan para relasi bisnisnya. Dimana untuk
mengukur kemampuan siswa maka ditetapkan indikator sesuai dengan silabus dan
indikator yang perlu dipelajari dan perlu dituntaskan oleh siswa pada materi
“Fungsi dan peran wirausaha dapat dilihat melalui dua pendekatan, yaitu
secara mikro dan makro. “Secara mikro, wirausaha memiliki dua peran,
yaitu sebagai penemu (innovator) dan perencana (planner)”. Sebagai
penemu, wirausaha menemukan dan menciptakan sesuatu yang baru,
seperti produk, teknologi, cara, ide, organisasi dan sebagainya. Sebagai
perencana, wirausaha berperan merancang tindakan dan usaha baru,
merencanakan strategi usaha yang baru, merencanakan ide-ide dan
peluang dalam meraih sukses, menciptakan organisasi perusahaan yang
baru dan lain-lain. Secara makro, peran wirausaha adalah menciptakan
kemakmuran, pemerataan kekayaan, dan kesempatan kerja yang
berfungsi sebagai mesin pertumbuhan perekonomian suatu negara”.
itu menurut Scumpeter yang dikutip oleh Suryana (2009: 17) menyatakan bahwa:
mempunyai dua fungsi yaitu fungsi secara makro wirausaha berperan sebagai
14
penggerak, pengendali, dan pemacu perekonomian suatu bangsa, dan fungsi secara
sumber-sumber ke dalam cara yang baru dan berbeda untuk menciptakan nilai
Fungsi dan peran wirausaha dapat dilihat juga melalui dua pendekatan
yaitu secara mikro dan makro. Secara mikro, wirausaha memiliki dua
peran yaitu sebagai penemu (innovator) dan perencana (planner).
Sebagai penemu wirausaha menemukan dan menciptakan sesuatu
yang baru, seperti produk, teknologi, cara, ide, organisasi, dan
sebagainya. Sebagai perencana wirausaha berperan merancang
tindakan dan usaha baru, merencanakan strategi usaha yang baru,
merencanakan ide-ide dan peluang dalam meraih sukses, menciptakan
organisasi perusahaan yang baru. Secara makro peran wirausaha
adalah menciptakan kemakmuran, pemerataan kekayaan, dan
kesempatan kerja yang berfungsi sebagai mesin pertumbuhan
perekonomian suatu negara.
umum wirausaha memiliki dua peran, yaitu sebagai penemu (innovator) dan
a. Innovator
Wirausaha berperan dalam menemukan dan menciptakan:
Produk baru (the new product), 2) teknologi baru (the new
technologi), 3) ide-ide baru (the new image), 4) organisasi usaha
baru (the new organization).
b. Planner
Wirausaha berperan dalam merancang: 1) Perencanaan usaha
(corparate plan), 2) Strategi perusahaan (corparate strategy), 3)
Ide-ide dalam perusahaan (corparate image), 4) organisasi
perusahaan (corparate organization).
adanya jasa.
b. Ciri-Ciri Wirausaha
inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang
mejalankan usahanya dan bekerja keras untuk mencapai tujuannya dan percaya
ciri wirausahawan yang dikatakan berhasil antara lain memiliki visi dan tujuan
16
yang jelas, inisiatif dan selalu proaktif berorientasi pada prestasi berani
mengambil risiko, kerja keras. Anwar (2014:19) menyatakan bahwa ada empat
menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
c. Sifat Wirausaha
berwirausaha karena tanpa skill (kemampuan) seorang pelaku usaha tidak akan
yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif”. Selanjutnya
17
wirausaha yang sukses, ada beberapa sifat wirausaha yang perlu dipedomani
yaitu:
dirinya adalah orang yang sudah matang jasmani dan rohaninya. Karakteristik
rasa tanggung jawab yang tinggi, obyektif, dan kritis, emosionalnya stabil,
memiliki sifat berorientasi pada tugas dan hasil yakni berbagai motivasi akan
muncul dalam bisnis jika kita berusaha menyingkirkan prestise. Kita akan
mampu bekerja keras, enerjik, tanpa malu dilihat teman, asal yang kita
resiko dan tantangan, seperti persaingan, harga turun naik, barang tidak laku
perhitungan.
Sebagai seorang wirausaha yang memiliki tanggung jawab dan tujuan untuk
memiliki sifat yang harus dimiliki. Sejalan dengan ini Jumaedi (2012:18)
meliputi:
sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan
berhasil. Pada tahap awal, wirausaha harus bersedia untuk berhemat. Thomas
sebagai berikut:
Keuntungan berwirausaha:
keuntungan dan kerugian pada usaha kecil milik sendiri. Walaupun demikian,
menjadikan kelas lebih terorganisasi dengan baik. Menurut Isjoni (2013: 23)
dalam suasana belajar yang terbukadan demokratis. Siswa bukan lagi sebagai
objek pembelajaran, namun bisa juga berperan sebagai tutor bagi teman
adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek
sebelum sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala
pasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung
cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam
24
orang secara heterogen dan siswa bekerja sama saling ketergantungan positif
yang dibahas oleh guru. Guru menuliskan topik yang akan dipelajari dipapan
kerja sama dengan siswa lain dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan
belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang dengan
pelajaran itu.”
tipe jigsaw adalah siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6
tertentu dari materi yang diberikan oleh guru. Adapun langkah-langkah dalam
a). Pembagian kelompok asal; b). Pembagian materi yang berbeda; c).
25
Pembentukan kelompok ahli; d). Presentasi tim ahli; e). Evaluasi. Penulis akan
siswa dalam pembelajaran, tidak hanya mempelajari materi, tetapi juga harus
menitik beratkan pada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil.
terdiri dari a) Siswa dibagi kedalam kelompok kecil 3-6 siswa”. Selanjutnya
dikelompokkan ke dalam 4-6 0rang dalam setiap tim dan setiap siswa saling
(2009: 275) menguraikan, “Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang
berbeda”. Istarani (2012:27) menyatakan bahwa: “Tiap orang dalam tim diberi
masing siswa dalam kelompok mendapatkan wacana atau tugas yang berbeda-
pembagian materi yang berbeda dalam model pembelajaran jigsaw adalah tiap
orang dalam tim akan diberi bagian materi dan tugas yang berbeda untuk
dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/subbab yang sama
yaitu tiap anggota dalam kelompok yang dibentuk akan mempelajari tugas
kedalam kelompok dan membentuk kelompok ahli dan nanti akan kembali
pada timnya dan mengajarkan topik mereka kepada anggota yang lain dalam
berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam
tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap
tim ahli. Presentasi tim ahli adalah presentasi masing-masing kelompok atau
presentasi tim ahli dalam model pembelajaran tipe jigsaw sebagai berikut: Tiap
yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi pada materi
diskusi kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi
bahwa: “Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli setiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian menjelaskan kepada teman satu tim mereka
29
tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan
presentasi tim ahli dalam model pembelajaran tipe jigsaw ini siswa diberikan
e. Evaluasi
(2009: 275) langkah evaluasi dalam model pembelajaran tipe jigsaw sebagai
memberi evaluasi”.
pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa siswi dikenai tagihan berupa kuis
individu”.
maka guru melakukan evaluasi untuk melihat apakah siswa telah menguasai
materi yang disampaikan. Dalam evaluasi juga guru bertugas mengukur hasil
belajar siswa dengan tes atau kuis. Guru dapat menilai tingkat ketentuan belajar
ditemukan beberapa kajian penelitian yang cukup relevan dengan penelitian yang
akan dilakukan. Adapun penelitian yang cukup relevan dengan penelitian yang
belajar siswa yaitu Pada siklus I hasil belajar yang diperoleh adalah 56% (20
yaitu hasil belajar siswa yang diperoleh menjadi 89% (32 siswa) dengan rata-
rata 84,72, jadi peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 33%. Dapat
kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar ekonomi siswa pada materi pokok
jigsaw berada pada kategori baik dengan pencapaian nilai rata-rata sebesar
2,58. Gambaran hasil belajar siswa pada materi pokok sistem ekonomiberada
pada kategori ”Baik” dengan pencapaian nilai rata-rata sebesar 70,37. Melalui
perhitungan yang dilakukan maka diketahui nilai “rhitung” sebesar 0.498 dan
nilai thitung lebih besar dibanding dengan nilai ttabel yakni (4.141 > 1.673). Maka
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar ekonomi siswa pada
Tengah.
32
terdapat beberapa persamaan dengan penelitian yang akan dikaji seperti sama-
sama ingin mengetahui gambaran hasil belajar siswa dan mengaitkan variabel
adalah mulai dari jumlah sampel yang akan diteliti dan materi yang diteliti
perekonomian.
C. Kerangka Berpikir
kemampuan sikap perilaku wirausaha. Untuk itu guru harus memilih dan
Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru adalah
bertatap muka sehingga mereka dapat melakukan dialog tidak hanya dengan
33
demikian dapat diduga kuat bahwa ada pengaruh yang signifikan antara
hasil belajar kewirausahaan siswa pada materi pokok sikap perilaku wirausaha
berpikir penelitian ini maka dapat dilihat pada skema bagan berikut:
D. Pengajuan Hipotesis
“Hipotesis adalah alternatif dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi
apakah diterima atau ditolak. Sejalan dengan Arikunto (2010: 112) menyatakan
yang dikemukakan oleh para ahli atau hasil penelitian yang relevan”.
suatu asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang perlu diuji kebenarannya
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
jigsaw terhadap hasil belajar kewirausahaan siswa pada materi pokok sikap
perilaku wirausaha. Adapun alasan lain adalah karena lokasi tersebut tidak
melaksanakan penelitian ini kurang lebih tiga bulan yaitu Agustus sampai
B. Metode Penelitian
35
36
strategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang
(2009: 21) menyatakan, “Metode merupakan cara atau jalan pengaturan atau
pemeriksaan sesuatu secara benar, maka dalam riset pun perlu adanya
metode-metode”.
a. Penelitian historis
Penelitian ditujukan kepada rekontruksi masa lampau secara
sistematis dan objektif memahami peristiwa-peristiwa masa
lampau.
b. Penelitian deskripsi
Penelitian deskripsi berusaha memberikan dengan sistematis
dan cermat fakta-fakta aktual sifat populasi tertentu.
c. Penelitian perkembangan
Penelitian perkembangan menyelidiki pola dan proses
pertumbuhan atau perubahan sebagai fungsi dari waktu.
d. Penelitian kasus dan penelitian lapangan
Penelitian kasus memusatkan perhatian pada suatu kasus
secara intensif dan terperinci mengenai latar belakang keadaan
sekarang yang dipermasalahkan.
e. Penelitian korelasional
Penelitian korelasional bertujuan melihat hubungan antara dua
gejala atau lebih.
f. Penelitian hubungan sebab-akibat
Penelitian untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab
akibat antara faktor tertentu yang mungkin menjadi penyebab
gejala yang diselidiki.
g. Penelitian eksperimental
Penelitian dengan melakukan percobaan terhadap kelompok-
kelompok eksperimen.
penelitian adalah cara kerja untuk memahami dan mendalami objek yang
eksperimen. Adapun alasan memilih metode ini adalah karena pada penelitian
ini penulis ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara hasil belajar
gambaran kedua variabel serta sejauh mana pengaruh antara kedua variabel.
“sesuatu” yang dikenakan pada subjek selidik. Dengan kata lain penelitian
metode eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat
antara dua variabel dengan perlakuan tertentu untuk memperoleh data dari
setelah diberikan perlakuan. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan Arikunto
Pretes Posttes
t x t
O1 O2
38
Keterangan :
1. Populasi Penelitian
Maka jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X
SMK Negeri 1 Badiri Tahun Ajaran 2018/2019 yang terdiri dari dua kelas
Tabel 2
Keadaan Populasi Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Badiri
2. Sampel Penelitian
“Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga
subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.”
sampel adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti dari suatu jumlah
dan karakteristik yang terbatas dari unsur-unsur yang terpilih dari suatu
jumlah 35 siswa.
D. Instrumen Penelitian
alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data
agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih
variabel bebas ( X) dan hasil belajar kewirausahaan pada materi pokok sikap
Tabel 3
Kisi-Kisi Observasi Penggunaan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw
Banyak
No Indikator Nomor Item
Item
1 Pembagian kelompok asal 1,2,3,4 4
5 Evaluasi 17,18,19, 20 4
Jumlah 20
Tabel 4
Kisi-Kisi Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Materi Pokok
Karakteristik Wirausaha
Banyak
No Indikator Nomor soal
Item
1 Memahami fungsi dan peran 1,2,3,4,5 5
wirausaha
2 Menguraikan ciri-ciri wirausaha 6,7,8,9,10 5
3 Mengidentifikasi sifat wirausaha 11,12,13,14, 15, 5
4 Keuntungan dan kerugian 16,17,18,19,20 5
berwirausaha
Jumlah 20
paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
1. Observasi
43
yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara
dan kuesioner”. Adapun skala penilaian yang digunakan adalah rating skala.
2. Tes
data adalah menggunakan tes. Tes digunakan untuk memperoleh data hasil
menyatakan bahwa, “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat
pada materi pokok perilaku wirausa yang bertujuan untuk memperoleh dan
mengumpulkan data. Tes yang digunakan berupa tes jenis pilihan ganda
“Soal bentuk pilihan ganda adalah soal yang menuntut peserta tes untuk
pokok soal atau stem yang disertai dengan sejumlah kemungkinan jawaban”.
biasanya setiap jawaban benar diberi skor 1 (satu) dan setiap jawaban yang
salah diberi 0 (nol); total skor diperoleh dengan menjumlahkan skor yang
diberi skor 1, sedangkan jika salah diberi skor 0, sehingga nilai yang mungkin
dicapai adalah 0-100. Kemudian skor keseluruhan yang didapat oleh siswa
B
S= N x 100
B = Jumlah jawaban benar
N = Jumlah soal
Untuk melakukan analisis data yang telah dikumpulkan, maka ada dua
Tabel 5
Kriteria Penilaian Observasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw Pada Pembelajaran Sikap Perilaku Wirausaha
46
Interval Predikat
3,51 – 4,00 Baik Sekali
2,76 – 3,50 Baik
2,00 – 2,75 Cukup
1,76 – 1,99 Kurang
1,00 – 1,75 Kurang Sekali
Tabel 6
Kriteria Penilaian Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Pada
Materi Pokok Sikap Perilaku Wirausaha
Interval Predikat
80-100 A = Baik Sekali
70 - 79 B = Baik
60 - 69 C = Cukup
50 - 59 D = Kurang
0 - 49 E = Gagal
Sumber: Arikunto (2009: 245)
diajukan apakah diterima atau ditolak, dengan menggunakan rumus uji “t”
D
2
∑ D
Keterangan :
t= √ ∑D −2
N
N ( N−1 )
DAFTAR PUSTAKA
Husein, Umar. 2009. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. Jakarta:
Rajawali Pers.