Anda di halaman 1dari 6

MATA KULIAH :

STUDIO PERENCANAAN KAWASAN PERBUKITAN, PESISIR DAN PULAU KECIL

RESUME TUTORIAL 4

DOSEN PEMBIMBING :
RIENEKE LUSIA EVANI SELA ST, MT
Dr.Ir. TONDOBALA LINDA DEA
DWIGHT M RONDONUWU ST, MT

MAHASISWA/NIM :
Vaneezha S. Bororing - 18021105068

UNIVERSITAS SAM RATULANGI


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
TAHUN 2020
Kawasan Metropolitan adalah kawasan perkotaan yang terdiri
atas sebuah kawasan perkotaan yang berdiri sendiri atau kawasan
perkotaan inti dengan kawasan perkotaan di sekitarnya yang saling
memiliki keterkaitan fungsional yang dihubungkan dengan sistem
jaringan prasarana wilayah yang terintegrasi dengan jumlah
penduduk secara keseluruhan sekurang-kurangnya 1.000.000 (satu juta) jiwa. Menurut
penjelasan Kementrian Pekerjaan Umum, konsepsi metropolitan ada 2 (dua) hal, yaitu,

1. Secara Generik Suatu permukiman berskala besar yang terdiri


dari satu atau lebih kota besar dan kawasan yang secara
keseluruhan terintegrasi, membentuk suatusistem struktur ruang
tertentu dengan Satu,kota inti dan beberapa kota satelitBeberapa
kota inti dan kota-kota satelitnya, yang masing-masing kota inti
disekat oleh Ruang Terbuka Hijau/Sabuk Hijau
2. Secara Aplikatif Skala besar ditunjukkan dengan jumlah penduduk lebih dari 1 juta
jiwa dihitung dari seluruh kawasan yang terintegrasiKepadatan penduduk kotor > 60
jiwa/ha Batas kawasan Metropolitan adalah batas fungsional yang mencakup wilayah
administrasi dari pusat (kota inti) atau sub-pusat (kota satelit) yang terintegrasi,adanya
pusat dan sub pusat yang berbentuk Monosentris dan Polisentris, dengan dua atau lebih
kota inti setara yang terintegrasi dengan kota satelit .Struktur Kawasasn
Metropolitan Secara garis besar terdapat 2 macam bentuk fisik kota metropolitan yaitu
1. Metropolis Menyebar,Metropolis menyebar terbentuk dengan
mengembangkan pertumbuhan pada bagian pinggiran kota.Pusat kota
paling jarang penduduknyaKota lama dibangun kembali dengan kepadatan
penduduk yang lebih rendahPrasarana sosial ekonomi dari pusat kota yang
lama disebarMemerlukan kendaraan pribadi dalam transportasi dan
komunikasi untuk menjembatani jarak
2. Metropollis Galaktika Ciri-cirinya yaitu,Terbentuk dari permukiman kota yang
kecil ,Berpenduduk rapat dan padat,Dipisahkan sejauh beberapa kilometer oleh
kawasan pertanian yang rendah sekali kepadatan penduduknya atau tidak
berpenduduk,Kegiatan sosial ekonomi terbagi menjadi berbagai unit kecil dan Arus
lalu lintas menyebar tetapi kemudian akan memusat menuju pusat
permukiman atau CBD.
3. Metropolis Memusat,Tingkat jangkauan sangat tinggi ke berbagaikegiatan
khusus maupun ke alam terbuka danpedesaan dipinggir kota,kota sebagai
tempat pertemuan secara periodik,Mudahnya pelayanan dan transportasi yangefisien
akibat penduduk yang banyak,Terdapat suatu tingkatan tertentu dimanakepadatan
penduduk yang sangat tinggi akanmenyulitkan komunikasi antar penduduk.
4. Metropolis Bintang,Inti kota utama sebagai pusat kota yang dikelilingioleh banyak
kota kedua yang terletak sepanjanglengan lengan yang linear
tersebut,Pertumbuhan dapat berlangsung ke luar darilengan lengan,Perubahan
perubahan dapat dilakukan denganmudahdan Tersedianya lahan pertanian (alam
terbuka) dapatmendukung perkembangan kawasan linear tersebut
5. Metropolis Cincin,Kawasan yang jarang penduduknya terdapat ditengah kota (pusat
kota)Kepadatan yang tinggi terdapat disekeliling tengah kota sehingga bentuk ini
menyerupai cincinPergerakan lalu lintas utama juga berbentuk cincin dan dibantu
oleh beberapa jalur yang menuju ke CBDBentuk kota seperti ini banyak terdapat
di Belanda, misalnya kota Haarlem, Amsterdam, Utrecht, Rotterdam dan sebagainya.

Rencana Membangun10 Kotametropolitan Baru Di


Indonesia (Berdasarkanrencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional 2015 2019),Pembangunan 10
metropolitan tersebut seiring pemindahan ibu kota negara
keKalimantan TimurMendorongpertumbuhan ekonomi di
wilayah sekitarnya . Dengandemikian pusat perekonomian
tidak bertumpu di Jakarta. Bertujuan untuk
menekankesenjangan antara kawasanIndonesia timur dan
Indonesia bagian barat.

Kebijakan Metropolitan Bimindo,KawasanMetropolitan Bimindo merupakan salah


satulokasi prioritas kawasan strategis nasional perkotaansebagai pusat pertumbuhan wilayah di
Sulawesi.Kawasan metropolitan ini diarahkan sebagai PusatKegiatan Nasional (PKN) yang
berorientasi padameningkatkan spesialisasi fungsi pariwisata , industri pengolahan dengan
tetap mempertahankan budaya lokal
Menurut Undang-Undang Penataan ruang No.26 tahun
2007 Wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian
dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman
perkotaan , pemusatan dan distribusi pelayanan pemerintahan ,
pelayanan sosialdan kegiatan ekonomi.

Karateristik kawasan Perkotaan Memiliki karakteristik kegiatan utama


budidayabukan pertanian atau mata pencaharianpenduduknya terutama di
bidang industri ,perdagangan dan jasa ; dan Memiliki karakteristik
sebagai pemusatan dandistribusi pelayanan barang dan jasa
didukungprasarana dan sarana termasuk pergantian modatransportasi
dengan pelayanan skala kabupatenatau beberapa kecamatan.

Menurut Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa Kawasan Perdesaan adalah
kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian ,termasuk pengelolaan sumber daya alam
dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan , pelayanan jasa
pemerintahan , pelayanan sosial , dan kegiatan ekonomi.

Karateristik Kawasan Perdesaan,Tempat permukiman


perdesaan,Kegiatan pertanian,Kegiatan terkait pengelolaan tumbuhan
alami,Kegiatan pengelolaan sumber daya alam ,Kegiatan
pemerintahan,Kegiatan pelayanan sosial ; dan Kegiatan ekonomi.

Kriteria Kawasan Perkotaan , Memiliki fungsi kegiatan utama


budidaya bukan pertanianatau lebih dari 75% mata pencaharian penduduknya disektor
perkotaan Memilikijumlah penduduk sekurang kurangnya10.000 jiwaMemiliki kepadatan
penduduk sekurang kurangnya 50 jiwa per hektar Memiliki fungsi sebagai pusat koleksi dan
distribusi pelayanan barang dan jasa dalam bentuk sarana danprasarana pergantian moda
transportasi

Kriteria Kawasan Perdesaan, Pemberdayaan masyarakat perdesaan Penataan ruang kawasan


perdesaan diarahkan untuk Pelestarian warisan budaya lokal Pertahanan kualitas lingkungan
setempat dan wilayah yang didukungnya Konservasi sumber daya alam Pertahanan kawasan
lahan abadi pertanian panganuntuk ketahanan pangan ; dan Penjagaan keseimbangan
pembangunan perdesaan perkotaan.

Tantangan dalam Kawasan Pedesaan, yaitu Strategis, tidak wajib, sesuai kebutuhan; Fenomena
sarana komodifikasi dan transaksi ruang uang; Lemahnya partisipasi masyarakat; SDM;
Konsepsi desa itu fisiografis, ekonomi, politik, dan kultur; Belum punya nilai penting;
Perencanaan aktivitas politik yang diperebutkan untuk mencapai tujuan publik; Berbagai
tingkat perencanaan seringkali mencapai kesimpulan mereka sendirimengenai jalan yang benar
untuk pembangunan atau pelestarian pedesaan,yang mungkin bertentangan dengan tingkat lain
Perencanaan publik, misalnya, mungkin memiliki aspirasi pembangunan yangtidak sesuai
dengan ambisi masyarakat atau arahan nasional.
Rydin2011 12 perencanaan sebagai sarana
dimana masyarakat secara kolektifmemutuskan
seperti apa perubahan daerahnya seharusnya dan
mencoba mencapai visidengan berbagai cara.

Penataan Desa Pesisir, karakteristik desa


pesisir yaitu Desa pesisir berada di perbatasan
antara daratan dan lautan Desa pesisir memiliki akses langsung pada ekosistem pantai (pasir
atau berbatu), mangrove,estuaria, padang lamun, serta ekosistem terumbu karang.Kegiatan
ekonomi di desa pesisir dicirikan oleh aktivitas pemanfaatan sumberdaya dan jasa lingkungan
pesisir.Aktivitas ekonomi mencakup perikanan, perdagangan,wisata bahari, dan transportasi.

Desa desa pesisir diidentifikasikan menjadi 3 karakteristik, yaitu Desa pesisir yang mayoritas
wilayah desanya berupa dataran rendah Desa yang mayoritas wilayah desanya berupa dataran
tinggi atau pegunungan Desa pesisir yang wilayah desanya hampir seimbang antara luas
dataran rendah dan luas dataran tinggi atau pegunungan.

Potensi Desa Pesisir Dari Aspek Sosial, Ekonomi Dan Fisik

Memiliki keunggulan lokasi yang dapat menjadi pusat


pertumbuhan ekonomi; Penduduk mempunyai kegiatan sosial
ekonomi yang berorientasi ke air dan darat; Rata rata penduduk
golongan ekonomi lemah, dengan latar belakang pendidikan
relatif terbatas Pengetahuan akan lingkungan sehat cenderung
masih kurang, terjadi kebiasaan ‘tidak sadar lingkungan’ serta cenderung kurang
memperhatikan bahaya dan resiko.Terdapat peninggalan sejarah/budaya seperti museum
bahari, dan sebagainya.Terdapat masyarakat yang secara tradisi terbiasa hidup (bahkan tidak
dapat dipisahkan) di atas air, sepertimasyarakat Bajo. Terdapat pula budaya/tradisipemanfaatan
perairan sebagai sarana transportasi ulama.Merupakan kawasan terbuka (akses langsung),
sehingga rawan terhadap keamanan, seperti penyelundupan,penyusupan (masalah pertaiianan
dan keamanan) dan sebagainya.

Strategi Pengelolahan Desa Pesisir,Pengelolaan dan pemanfaatan


potensi kawasan pesisir secara optimal dengan melibatkan masyarakat
secara langsung,Pembuatan kawasan khusus untuk pemberdayaan hasil
laut,Implementasi pengelolaan pesisir secara terpadu dan pelibatan
semua stakeholder secara aktif, Penyusunan rencana pengelolaan
berdasarkan potensi untuk menghindari terjadinya konflik
antar kegiatan dan tekanan terhadap sumberdaya secara
berlebihan dengan melibatkan semua
stakeholders,Pemberian modal untuk pengembangan usaha
masyarakat dalam rangka
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya wilayah secara
optimal,Peningkatan kapasitas alat tangkap bagi nelayan untuk
mengurangi ketergantungan terhadap musim,Pemanfaatan
sumberdaya alam pesisir berdasarkan karakteristik dan daya dukung
lingkungan,Penyediaan mekanisme partisipasi bagi semua stakeholder untuk mengawasi
pemanfaatan lahan pesisir danpelaksanaan RTRW dan pelaksanaan program program
pengelolaan pesisir,Meningkatkan pemahaman
masyarakat terhadap pengelolaan pesisir
berkelanjutan,peningkatan kapasitas masyarakat
memalaui masyarakat melalui pembinan dan
pelatihan dalm rangka pengembangan kawasan
unggul pengelolahan sumberdaya

Anda mungkin juga menyukai