Anda di halaman 1dari 7

Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun

pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya


kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. Laboratorium ilmiah biasanya dibedakan menurut
disiplin ilmunya, misalnya laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium biokimia,
laboratorium komputer, dan laboratorium bahasa.

Daftar isi
 1 Ikhtisar
 2 Sejarah
 3 Teknik
 4 Peralatan dan perlengkapan
 5 Laboratorium khusus
 6 Keselamatan
 7 Lihat pula
 8 Referensi
 9 Pranala luar

Ikhtisar
Laboratorium yang digunakan untuk penelitian ilmiah beraneka ragam bentuknya karena
perbedaan persyaratan spesialis pada berbagai bidang sains dan teknik. Laboratorium fisika
mungkin berisi akselerator partikel atau bejana vakum, sementara laboratorium metalurgi dapat
memiliki peralatan untuk pengecoran atau pengolahan logam atau peralatan untuk menguji
kekuatannya. Seorang kimiawan atau biolog mungkin menggunakan laboratorium basah,
sementara laboratorium psikolog dapat berupa ruangan dengan cermin satu arah dan kamera
tersembunyi untuk mengamati perilaku. Di beberapa laboratorium, komputer (kadang-kadang
superkomputer) digunakan untuk simulasi atau analisis data yang dikumpulkan di tempat lain,
seperti yang biasa digunakan oleh ilmuwan komputer. Ilmuwan di bidang lain akan
menggunakan jenis laboratorium lainnya. Insinyur menggunakan laboratorium untuk merancang,
membangun, dan juga menguji perangkat teknologi.

Laboratorium ilmiah dapat ditemukan sebagai ruang penelitian dan pembelajaran di sekolah dan
universitas, industri, pemerintah, atau fasilitas militer, dan bahkan di atas kapal dan pesawat
ruang angkasa.

Sejarah
Contoh awal "laboratorium" yang tercatat dalam bahasa Inggris melibatkan alkimia dan preparasi
obat-obatan.[1]

Laboratorium kimia abad ke-18th, yang digunakan oleh Antoine Lavoisier dan ilmuwan
sezamannya.

Thomas Edison di dalam laboratoriumnya, 1901

Sebuah laboratorium pada tahun 1970-an

Teknik
Teknik laboratorium adalah seperangkat prosedur yang digunakan pada ilmu alam seperti kimia,
biologi, fisika untuk melakukan percobaan, semuanya mengikuti metode ilmiah . Sementara
beberapa di antaranya melibatkan penggunaan peralatan laboratorium yang kompleks dari
peralatan gelas laboratorium hingga perangkat listrik, dan peralatan lainnya yang memerlukan
pasokan yang lebih spesifik atau lebih mahal.

Peralatan dan perlengkapan


Tiga gelas piala, sebuah labu Erlenmeyer, sebuah gelas ukur dan sebuah labu ukur

Peralatan laboratorium mengacu pada berbagai perlengkapan dan peralatan yang digunakan oleh
ilmuwan yang bekerja di laboratorium:

Peralatan klasik mencakup peralatan seperti pembakar Bunsen dan mikroskop serta perlengkapan
khusus seperti ruang pendingin operan, spektrofotometer dan kalorimeter.

Laboratorium kimia

 peralatan gelas laboratorium seperti gelas piala atau botol reagen


 Perangkat analitik seperti HPLC atau spektrofotometer

Laboratorium biologi molekuler + Laboratorium ilmu hayati

 autoklaf
 mikroskop
 Sentrifuse
 pengocok & pencampur
 Pipet
 Thermal cyclers (PCR)
 Fotometer
 Refrigerator dan Pembeku
 Mesin pengujian universal
 Pebeku ULT
 Inkubator
 Bioreaktor
 Lemari keamanan hayati
 Instrumen pengurut
 sungkup asap
 Bejana lingkungan
 Humidifier
 timbangan
 Reagen (bahan)
 Ujung pipet (bahan)
 Polimer (bahan). Bahan habis pakai untuk volume kecil (skala μl dan mL), terutama yang
steril.

Peralatan laboratorium umumnya digunakan untuk melakukan percobaan atau pengukuran dan
mengumpulkan data. Peralatan yang lebih besar atau lebih canggih umumnya disebut instrumen
ilmiah. Baik peralatan laboratorium dan instrumen ilmiah semakin banyak dirancang dan
digunakan bersama dengan prinsip perangkat keras terbuka.[2][3]

Laboratorium fisika
Untuk informasi lebih lanjut: Daftar alat laboratorium fisika

Laboratorium khusus
Istilah laboratorium juga digunakan untuk fasilitas tertentu lainnya di mana proses atau peralatan
yang digunakan serupa dengan laboratorium ilmiah. Ini termasuk:

 Laboratorium film atau kamar gelap


 Laboratorium klandestin untuk produksi obat ilegal
 Laboratorium komputer
 Laboratorium kriminal digunakan untuk memproses bukti yang diperoleh dari TKP
 Laboratorium bahasa
 Laboratorium medis (melibatkan penanganan senyawa kimia)
 Laboratorium kesehatan masyarakat
 Laboratorium industri

Keselamatan
Artikel utama: Keselamatan laboratorium

Pencuci mata di laboratorium


Jas pelindung laboratorium

Di beberapa laboratorium, kondisinya tidak lebih berbahaya daripada di ruangan lain.


Bagaimanapun, terdapat bahaya di banyak laboratorium. Ragam bahaya laboratorium sebanyak
subyek penelitian di laboratorium, dan mungkin termasuk racun; zat penginfeksi; bahan yang
mudah terbakar, mudah meledak, atau radioaktif; mesin bergerak; suhu ekstrim; laser, medan
magnet kuat atau tegangan tinggi. Di laboratorium tempat terdapatnya kondisi berbahaya,
tindakan pencegahan keselamatan merupakan hal penting. Terdapat aturan untuk meminimalkan
risiko individu, dan peralatan keselamatan digunakan untuk melindungi pengguna laboratorium
dari cedera atau untuk membantu dalam keadaan tanggap darurat.

Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OSHA) di Amerika Serikat, telah


menyesuaikan standar untuk paparan kerja terhadap bahan kimia berbahaya di laboratorium
dengan mengenali karakteristik unik dari tempat kerja laboratorium. Standar ini sering disebut
sebagai "Standar Laboratorium". Berdasarkan standar ini, laboratorium diharuskan menghasilkan
Chemical Hygiene Plan (CHP) yang membahas bahaya spesifik yang ditemukan di lokasi, dan
langkah-langkah pendekatannya terhadapnya.

Dalam menentukan Chemical Hygiene Plan yang tepat untuk bisnis atau laboratorium tertentu,
perlu untuk memahami persyaratan standar, evaluasi terhadap praktik keselamatan, kesehatan
dan lingkungan saat ini, dan penilaian bahaya. CHP harus ditinjau setiap tahun. Banyak sekolah
dan bisnis menggunakan spesialis keselamatan, kesehatan, dan lingkungan, seperti Chemical
Hygiene Officer (CHO) untuk mengembangkan, mengelola, dan mengevaluasi CHP mereka.
Selain itu, tinjauan pihak ketiga juga digunakan untuk memberikan "pandangan luar" yang
obyektif yang memberi gambaran baru tentang ruang lingkup dan masalah yang mungkin
dianggap remeh atau diabaikan karena kebiasaan.

Inspeksi dan audit juga dilakukan secara berkala untuk menilai bahaya karena penanganan dan
penyimpanan bahan kimia, peralatan listrik, biohazard, pengelolaan limbah berbahaya, limbah
kimia, housekeeping dan kesiapsiagaan darurat, keselamatan radiasi, ventilasi serta pengujian
pernafasan dan kualitas udara dalam ruangan. Elemen penting dari audit semacam itu adalah
tinjauan kepatuhan terhadap peraturan dan pelatihan individu yang memiliki akses terhadap
dan/atau bekerja di laboratorium. Pelatihan sangat penting untuk pengoperasian fasilitas
laboratorium yang aman. Pendidik, staf dan manajemen harus terlibat dalam usaha mengurangi
kemungkinan kecelakaan, luka-luka dan potensi litigasi. Perlu dilakukan upaya untuk
memastikan video keselamatan laboratorium relevan dan menarik.[4]

Di Indonesia, keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium diatur dalam SNI/ISO/IEC


17025:2008 Persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi.[5]

Lihat pula
 Level keselamatan biologi
 Ilmu kultus kargo (diwujudkan dalam pembelian peralatan laboratorium ilmiah untuk
mendapatkan kredibilitas ilmiah)
 Kecelakaan kimia
 Pengendalian kontaminasi
 Reaktor laboratorium terkontrol
 Kesehatan lingkungan
 Sungkup asap untuk membatasi paparan asap, uap, atau debu berbahaya atau beracun
 Hackspace
 ISO/IEC 17025
 Situs laboratorium
 Otomasi laboratorium
 Keselamatan laboratorium
 Kondisi standar untuk suhu dan tekanan
 Bengkel

Referensi
1. ^ " laboratory". Oxford English Dictionary. Oxford University Press. 2nd ed.
1989.: "Originally: a room or building for the practice of alchemy and the preparation of
medicines. Later: one equipped for carrying out scientific experiments or procedures, esp.
for the purposes of research, teaching, or analysis; (also) one in which chemicals or drugs
are manufactured."
2. ^ Pearce, J.M., 2014. Laboratory equipment: Cut costs with open-source
hardware. Nature 505, 618. doi:10.1038/505618d
3. ^ Baden, T., Chagas, A. M., Gage, G., Marzullo, T., Prieto-Godino, L. L., &
Euler, T. (2015). Open Labware: 3-D Printing Your Own Lab Equipment. PLOS
Biology, 13(3). DOI: 10.1371/journal.pbio.1002086
http://journals.plos.org/plosbiology/article?id=10.1371/journal.pbio.1002086
4. ^ Michael L. Matson; Jeffrey P. Fitzgerald; Shirley Lin (October 1, 2007).
"Creating Customized, Relevant, and Engaging Laboratory Safety Videos". Journal of
Chemical Education. 84 (10): 1727. Bibcode:2007JChEd..84.1727M.
doi:10.1021/ed084p1727. Diakses tanggal 22 February 2013.
5. ^ SNI/ISO/IEC 17025:2008 Persyaratan umum kompetensi laboratorium
pengujian dan laboratorium kalibrasi
Pranala luar

Wikisource memiliki teks artikel New International Encyclopedia 1905 Laboratorium.

 Definisi kamus laboratorium di Wiktionary


 Media terkait Laboratory di Wikimedia Commons
 (Inggris) Nobel Laureates Interactive 360° Laboratories
 (Inggris) Ad Astra Rocket Company
 (Inggris) NASA Space Radiation Laboratory
 (Inggris) COLUMBUS DELIVERED TO KENNEDY SPACE CENTER, 7 June 2006
 (Inggris) OMEGA Sensor Engineering Lab Diarsipkan 2014-04-13 di Wayback
Machine.
 (Inggris) NASA's Jet Propulsion Laboratory (JPL): Facts & Information
 (Inggris) MITRE Experimentation Lab Gives Wings to Aviation Technology Research,
March 2012
 (Inggris) ARIES: NASA's 'Flying Lab' Takes Wing
 (Inggris) Aviation Laboratory Diarsipkan 2014-04-07 di Wayback Machine.

Anda mungkin juga menyukai