Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PENGGANTI MID

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


DOSEN PENGAMPUH : DR.H.M. BAHAR AKKASE TENG, LC.P., M.HUM.

DISUSUN OLEH

DIM NASTIAR TAUFIK


D041201098

ELEKTRO C
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
1. Rangkuman Materi Konsep Ketuhanan Dalam Islam

Dalam al-Quran, penggambaran tentang pengakuan akan eksistensi Tuhan dapat


ditemukan dalam Q.S. al-Ankabut, 29: 61-63. Dalan ayat 61-63 dijelaskan bahwa. "bangsa
Arab yang penyembah berhala tidak menolak eksistensi pencipta langit dan bumi. Jika
mereka ditanya siapa yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan
serta siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi
sesudah matinya? Mereka pasti menjawab Allah." Pada tempat lain yakni Q.S. ath-Thur (52):
35-36, al-Quran mempertanyakan, "Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah
mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah mereka telah menciptakan langit
dan bumi itu? Sebenarnya mereka tidak menyakini (apa yang mereka katakan). Di sisi lain,
bukankah pengakuan diri Firaun sebagai tuhan setelah ia menolak Tuhannya Musa as dan
yang diimani oleh pengikut musa merupakan bukti konkrit bahwa manusia memiliki
kesadaran akan eksistensi tuhan dan manusia butuh akan Dia? Sehingga ketika manusia
(dalam hal ini Fir'aun) menoiak eksistensi tuhan di luar dirinya, ia pun mengangkat dan
mengakui dirinya sendiri sebagai tuhan. Dari sini dapat ditegaskan bahwa manusia tidak akan
mampu melepaskan diri dari pengakuan akan eksistansi tuhan. Bukankah pengakuan Fir'aun
akan eksistensi Tuhannya musa as dan Bani lsrail dan pembatalan ketuhanan dirinya sendiri.
(yang terjadi kemudian, pada saat ia akan tenggelam, ia tidak berdaya dan berkuasa lagi)
merupakan bukti bahwa pengakuan akan eksistensi tuhan sudah inheren dalam diri manusia.
Sungguh indah al-Quran mengibaratkan bahwa perasaan ketergantungan kepada Tuhan dan
harapan akan pertolongan-lya. Secara spontan akan rrruncul, ketika manusia mendapatkan
musibah. Seperti dikemukakan dalam Q.S. al-lsra (17) 67. Yaitu "apabila Kamu ditimpa
marabahaya di lautan, hilanglah segala yang kamu puja-puja itu di ingatanmu kecuali Dia
(Tuhan). Akan tetapi setelah kamu diselamatkan-Nya ke daratan lantas kamu berpaling lagi.
Sesungguhnya manusia itu tiada tahu berterima kasih." Jadi manusia akan merasakan
kebutuhannya akan kehadiran Tuhan, ketika ia dalam keadaan kesulitan yang besar dan tidak
ada lagi yang dapat menolongnya, termasuk dirinya sendiri, maka pasti ia akan
mengharapkan adanya penolong yang menyelamatkannya dari kesulitan tersebut, itulah
Tuhan. Bukankah keadaan yang demikian itu menggambarkan bahwa manusia mengakui
eksistensi Tuhan dan pengakuan itu telah ada dan inheren dalam diri manusia (merupakan
fitrah manusia). Hal ini ditegaskan dalam Q.S. al-A'raf (7). 172, bahwa setiap anak cucu
Adam telah diambil kesaksian mereka, yakni ketika Tuhan berfirman; "bukankah Aku
Rabbmu (Tuhanmu)? Mereka menjawab: "Betul, Engkau Rabb kami. Kami menyaksikan.”
Tauhid berarti keyakinan akan realitas tunggal (keesaan Tuhan), tanpa ada sekutu baginya
dalam zat, sifat dan perbuatan-Nya serta tidak ada yang menyamai-Nya. Q.s. al-Nahl (i6): 23;
"Tuhanmu adaiah satu." Demikian pula dalam Q.s. al-ikhlas (112)" 1;"Katakalah, Allah itu
satu. Dan dalam Qs al-syuara (42). 11 ditegaskan bahwa: "Tidak ada sesuaru pun yang
menyerupai-Nya.” Kata ilah mengandung makna pokok yang disembah. Dengan demikian,
makna kata la ilah illa Allah adalah tidak ada yang disembah selain Allah.makna ilah lainnya
adalah mengherankan dan membingungkan. Dikatakan demikian, karena perbuatan-Nya
(kretifitas) mengherankan dan jika dipikirkanhakekatnya akan membingungkan. Juga
bermakna tenang. Makna lainnya adalah yang dituju. Oleh karena memang Dialah yang
menjadi tujuan dan harapan setiap makhluk.
2. Rangkuman Materi Manusia Menurut Islam

Berdasarkan beberapa ayat dapat dipahami bahwa menurut al-Quran manusia diciptakan
oleh Allah dari tanan liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Setelan
bentuknya disempurnakan maka Allah meniupkan roh kepadanya Nampaknya ayat-ayat
tersebut relevan dengan proses penciptaan adam yang oleh sebagian ulama dinyatakan
sebagai manusia pertama. Sedangkan ayat yang menjelaskan tentang proses penciptaan
manusia pada umumnya dapat ditemukan dalam QS al-Mu'minun (23): 12-16. "(12) Dan
Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
(13)kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim). (14) Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu
kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. (15) Kemudian,
sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati.(16) Kemudian,
Sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat." Ayat yang
senada ditemukan dalam QS. al-Mu'min (40):67-68. maka dapat ditegaskan bahwa seluruh
dimensi manusia diarahkan kepada unsur rohanian. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa hakekat manusia adalah mahluk yang tercipta dari unsur jasmaniah dan rohaniah.
Kedua unsur ini memiliki kebutuhan-kebutuhan masing-masing yang mesti dipenuhi oleh
manusia. Jika manusia ingin memperoleh kebahagian hidup di dunia dan di akhirat.
Kebutuhan, yang dimaksud adalah kebutuhan pangan. sandang. papan dan seks yang terkait
dengan kebutuhan jasmaniah-hewaniah manusia Sedangkan Kebutunan akan ilmu
pengetahuan (intelektual). kebutuhan hidup sosial-masyarakat. dan kebutuhan agama dan
ketaatan kepada Tuhan adalan kebutuhan rohaniah manusia. Keempat dimensi tersebut dan
kebutunan-kebutuhannya ,rnerupakan satu kesatuan yang mesti diarahkan menuju area
Kerohaniannya atau bermuara pada unsur rohania manusia. dapat ditegaskan bahwa manusia
rnemiliki kodrat ketergantungan kepada Tuhan Sang Maha Pencipta. Kodrat ketergantungan
ini tidak akan pernah terlepas pada diri manusia sekalipun manusia dengan sekuat tenaga
ingin melepaskan diri darinya. Oleh karena memang Tuhan adalah tempat menggantungnya
segala sesuatu (Allah ash-shamad 'Allah tempat bergantung). Bentuk kodrat ketergantungan
manusia kepada rububiyah (pemeliharaan) Tuhan dapat dibagi dua yaitu; pertama,
pemeliharaan Tuhan lewat alam raya beserta isinya termasuk kepada sesama manusia.
Dengan kata lain pemeliharaan Tuhan lewat hukum-hukum alam. Kedua adalah pemeliharaan
Tuhan lewat risalan yang diturunkannya lewat pengutusan para nabi dan rasul-Nya beserta
kitab-kitab suci yang diturunkan Allah lewat rasul-rasul tersebut. keutamaan dan kemulian
manusia adalah fungsi ubudiyahnya (penghambaannya) kepada Allah. Artinya keberadaan
manusia di atas bumi ini, semata-mata hanya beribadah kepada Allah. Gerak dan diamnya
adalah fungsi ibadah kepada Allah. Fungsi ini telah menjadi kodrat manusia. Oleh karena itu,
manusia yang tidak melakukan ibadah kepada Allah atau gerakan taqarrub kepada Allah,
maka manusia yang demikian itu telah keluar menjauh dari kodratnya sebagai manusia.
Mereka telah tenggelam dan menenggelamkan diri pada hawa nafsunya dan telah menjadi
syetan-syetan yang nyata.
3. Rangkuman Materi Agama Islam

Kata islam berarti damai, selamat, sejahtera, penyerahan diri, taat, dan patuh. Pengertian
tersebut menunjukkan bahwa agama lslam adalah agama yang mengandung ajaran untuk
menciptakan kedamaian, keselamatan, dan kesejahteraan kehidupan umat manusia pada
khususnya, dan semua makhluk Allah pada umumnya. Kondisi itu akan terwujud apabila
manusia sebagai penerima amanah Allah dapat menjalankan aturan tersebut secara benar dan
'kaafah." Agama lslam adalah agama yang Allah turunkan sejak manusia pertama, Nabi
pertama, yaitu Nabi Adam. Agama lslam itu kemudian Allah turunkan secara
berkesinambungan kepada para Nabi dan rasul-rasul berikutnya. Akhir dari proses penurunan
agama lslam itu baru terjadi pada masa kerasulan' Muhammad Saw pada awal abad ke-Vll
Masehi. lslam sebagai nama dari agama yang Allah turunkan belum dinyatakan secara
eksplisit pada masa kerasulan sebelum Muhammad Saw, tetapi makna dan substansi
ajarannya secara implisit memiliki persamaan yang dapat dipahami dari pernyataan sikap
para Rasul sebagaimana Allah firmankan dalam QS. al-Baqarah: 132, yang artinya: "Dan
lbrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (lbrahim
berkata). Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka
janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama lslam." Fungsi lslam sebagai rahmat
Allah tidak bergantung pada penerimaan atau penilaian manusia. Substansi rahmat terletak
pada fungsi ajaran tersebut, fungsi tersebut baru dirasakan baik oleh manusia sendiri maupun
oleh makhluk-makluk yang lain apabila manusia sebagai pengemban amanah Allah telah
menaati ajaran tersebut. Fiqih merupakan salah satu keilmuan lslam yang lahir dari adanya
penafsiran terhadap syariat lslam. Fiqih secara etimologi berarti mengetahui sesuatu,
memahaminya dan menanggapinya dengan cerdas. Tasawuf adalah upaya spiritual
bagaimana agar manusia dapat memiliki akhlak al-karimah. Caranya yaitu dengan tasfiat al-
qalb. Metoe tafsiat al-qalb yang disepakati oleh para sufi adalah al-zikr (selalu ingat kepada
Tuhan). Zikir adalah ruh amal shalih. Jika sebuah amal shalih lepas dari zikir
maka laksana jasad tanpa ruh. Kata iman adalah bahasa Arab. ,berasal dari kata amana
artinya aman. Maksudnya orang yang beriman selalu memiliki perasaan aman karena yakin
selalu dilindungi oleh Allah. Dalam kaitan inilah iman terkait dengan aqidah. Aqidah itu
berasal dari bahasa Arab, "aqad" artinya ikatan. Maksudnya ikatan hati dengan Allah. Taqwa
berarti hati-hati, mawas diri dan waspada. Menurut H.A. salim dalam "Dienul lslam" yang
dikarang oleh Drs. H. Nasruddin Razak, disebutkan bahwa taqwa lebih tepat disalin kata
"ingat" dengan makna; awas, hati-hati, yaitu menjaga diri, memelihara keselamatan diri, yang
dapat diusahakan dengan melakukan yang baik dan benar, mematangkan'yang jahat dan salah
seperti yang dikehendaki oleh taqwa. Jika karena terpengaruh tanggapan, baik indera maupun
akal, terjadi perubahan fisiologis tubuh (keseimbangan terganggu), seperti takut, marah,
putus asa, dan lemah, maka keadaan ini dapat dinormalisir kembali oleh iman. Oleh karena
itu, orang-orang yang dikontrol oleh iman tidak akan mudah terkena penyakit modern, seperti
darah tinggi, diabetes dan kanker. pengaruh dan manfaat iman pada kehidupan manusia, ia
bukan hanya sekedar kepercayaan yang berada dalam hati, melainkan juga menjadi kekuatan
yang mendorong.dan membentuk sikap dan perilaku hidup. Apabila suatu masyarakat terdiri
dari orang-orang yang beriman, maka akan terbentuk masyarakat yang aman, tenteram, damai
dan sejahtera.
4. Rangkuman Materi Konsep Hukum Dan Ham Bagian 1

Hukum lslam adalah hukum yang ditetapkan oleh Allah melalui wahyu-Nya yang"kini
terdapat dalam al-Qur'an dan dijelaskan oleh Nabi Muhammad sebagai Rasul-Nya melalui
Sunnah beliau yang kini terhimpun dengan baik dalam kitab-kitab hadits. Dalam masyarakat
lndonesia berkembang berbagai macam istilah, dimana istilah satu dengan lainnya
mempunyai persamaan dan perbedaan. lstilah-istilah yang dimaksud adalah syari'at lslam,
fikih lslam dan hukum lslam. Di dalam kepustakaan hukum lslam berbahasa lnggris, syari'at
lslam diterjemahkan dengan lslamic Law, sedang fikih lslam diterjemahkan dengan lslamic
Jusrisprudence. Di dalam bahasa Indonesia, untuk syari'at lslam sering dipergunakan istilah
hukum syari'at atau hukum syara', sedang untuk fikih lslam dipergunakan istilah hukum fikih
atau kadang-kadang hukum lslam. Dalam praktek sering kali kedua istilah itu dirangkum
dalam kata hukum lslam, tanpa menjelaskan apa yang dimaksud. Hal ini dapat dipahami
karena keduanya sangat erat hubungannya, dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan.
Hukum lslam baik dalam pengertian syariat maupun fikih dibagi ke dalam dua bagian besar,
yaitu ibadah dan muamalah. lbadah adalah tata cara dan upacara yang wajib dilakukan
seorang muslim dalam berhubungan dengan Allah. Ketentuannya telah diatur dengan pasti
oleh Allah dan dijelaskan oleh rasul-Nya. Dengan demikian tidak mungkin ada proses yang
membawa perombakan dan perubahan secara asasi mengenai hukum, susunan dan tata cara
ibadah itu sendiri. Yang mungkin berubah hanyalah pengertian yang luas adalah ketetapan
Allah yang langsung berhubungan dengan kehidupan sosial manusia walaupun ketetapan
tersebut terbatas pada yang pokok-pokok saja. Oleh karena itu sifatnya terbuka untuk
dikembangkan melalui ijtihad manusia yang memenuhi syarat untuk melakukan usaha itu.
(Mohammad Daud Ali 1999:49). Adapun tujuan hukum lslam secara umum adalah untuk
mencegah kerusakan pada manusia dan mendatangkan kemaslahatan bagi mereka serta
mengarahkan kepada kebenaran untuk mencapai kebahagiaan hidup manusia di dunia ini dan
di akhirat kelak, dengan jalan mengambil segala yang bermanfaat dan mencegah atau
menolak yang mudharat, yaitu yang tidak berguna bagi hidup dan kehidupan manusia. Nabi
Muhammad memuji dengan menanyakan sumber hukum yang akan dia pergunakan untuk
menyelesaikan masalah atau sengketa yang dia hadapi di daerah yang baru itu. Pertanyaan itu
dijawab oleh Mu'az bahwa dia akan menggunakan Al-Qur'an. sumber ajaran lslam adalah
wahyu Allah yang disampaikan kepada Nabi Muhammad s.a.w. Wahyu Allah itu diturunkan
dalam bahasa Arab dan secara autentik terhimpun dalam mushap Al-Qur'an. Kata Al-qur'an
menurut bahasa berarti bacaan atau yang dibaca. Dalam ini terkandung makna bahwa wahyu
Allah yang diturunkan secara lisan ini membuka kemungkinan untuk ditulis dan dikumpulkan
sehingga menjadi kitab yang dapat dibaca manusia. Sunnah adalah sumber lslam yang kedua,
dipakai sebagai dalil hukum. Apabila suatu hukum ditetapkan berdasarkan sunnah,
maksudnya adalah dasar ketetapan hukum tersebut ialah keterangan dari Nabi Muhammad
s.a.w., berupa ucapan, perbuatan, dan keizinannya. Sunnah sebagai sumber lslam dan dalil
hukum sesudah Al-Qur'an, ditetapkan sendiri oleh Al-Qur'an (Q.S. An-Nisa'/4.59, Q.S. Al-
Hasyr/S9:7). Nabi Muhammad sebagai rasul diberi tugas untuk membacakan dan
mengajarkan wahyu kepada manusia serta memberi contoh penerapannya. Posisi as-Sunnah
dalam Syariat lslam, dilihat dari hierarki sumber hukum islam as-Sunnah menempati urutan
kedua setelah Al-Qur'an.
5. Rangkuman Materi Konsep Hukum Dan Ham Bagian 2

Fungsi hukum lslam dalam kehidupan bermasyarakat sebenarnya cukup banyak, namun
dalam pembahasan ini hanya akan dikemukakan fungsi utamanya saja, yaitu: (a) fungsi
ibadah. Fungsi paling utama hukum lslam adalah untuk beribadah kepada Allah swt; (b)
fungsi amar ma'ruf nahi munkar, (c) fungsi zawalir (d) fungsi tanzim wa islah al-ummah.
Fungsi hukum lslam selanjutnya adalah sebagai sarana untuk mengatur sebaik mungkin dan
memperlancar proses interaksi sosial, sehingga terwujudlah masyarakat yang harmonis,
aman, dan sejahtera (lbrahim Hosen, 1996:90). Manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa secara kodrati dianugerahi hak dasar yang disebut hak asasi, tanpa perbedaan antara satu
dengan lainnya. Dengan hak asasi tersebut, manusia dapat mengembangkan diri pribadi,
peranan, dan sumbangannya bagi kesejahteraan hidup manusia. Hak Asasi Manusia (HAM)
merupakan suatu hak dasar yang melekat pada diri tiap manusia. Ada perbedaan prinsip
antara hak-hak asasi manusia dilihat dari sudut pandangan lslam dan Barat. Hak asasi
manusia menurut pandangan lslam bersifat teosentris, artinya segala sesuatu berpusat kepada
Tuhan Dengan demikian Tuhan sangat dipentingkan. Sebaliknya, hak-hak asasi manusia
menurut pandangan Barat semata-mata bersifat antroposentris, artinya segala sesuatu
berpusat kepada manusia. Dengan demikian manusia sangat dipentingkan. Dalam hubungan
ini, A.K Brohi menyatakan: "Berbeda dengan pendekatan Barat, strategi lslam sangat
mementingkan penghargaan kepada hak-hak asasi dan kemerdekaan dasar manusia sebagai
sebuah aspek kualitas dari kesadaran keagamaan yang terpatri di dalam hati, pikiran dan jiwa
penganut-penganutnya. Perspektif lslam sungguh-sungguh bersifat teosentris (Altaf Gauhar,
1983: 198). Kontribusi umat lslam dalam perumusan dan penegakan hukum pada akhir-akhir
ini semakin nampak jelas dengan diundangkannya beberapa peraturan perundang-undangan
yang berkaitan dengan hukum lslam, misalnya 1. Undang-undang Republik lndonesia No. 1
Tahun 1974 tentang perkawinan; 2. Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1977 tentang
perwakafan tanah milik; 3. UU Republik lndonesia No. 7 Tahun 1989 tentang peradilan
agama; 4. instruksi Presiden No. 1 Tahun 1991 tentang kompilasi hukum lslam; 5. UU
Republik lndonesia No. 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat; dan 6. UU Republik
lndonesia Tahun 1999 tentang penyelenggaraan zakat. Namun upaya yang harus dilakukan
untuk menegakkan hukum lslam dalam praktik bermasyarakat dan bernegara memang harus
melalui proses. Yaitu proses cultural dan dakwah. Apabila hukum lslam sudah
bermasyarakat, maka sebagai konsekuensinya hukum harus ditegakkan. Di dalam Negara
yang mayoritas penduduknya beragama lslam, kebebasan mengeluarkan pendapat ini
diperlukan untuk mengembangkan pemikiran hukum lslam yang betul-betul teruji, baik dari
segi pemahaman maupun dalam segi pengembangannya. Dalam ajaran islam ditetapkan
bahwa umat lslam mempunyai kewajiban untuk menaati hukum yang ditetapkan Allah.
Masalahnya kemudian, bagaimanakah sesuatu yang wajib menurut hukum lslam menjadi
wajib pula menurut peraturan perundang-undangan. Hal ini jelas diperlukan proses dan waktu
untuk merealisasikannya. Dalam konsep lslam seseorang hanya rnempunyai kewajiban-
kewajiban atau tugas-tugas kepada Allah karena ia harus mematuhi hukum-Nya. Namun
secara paradoks, didalam tugas-tugas inilah terletak semua hak dan kemerdekaannya.
Menurut ajaran lslam, manusia mengakui hak-hak dari manusia lain, karena hal ini
merupakan kewajiban yang dibebankan oleh hukum agama untuk mematuhi Allah.
Referensi: modul dari sikola tahun 2021

Anda mungkin juga menyukai