Anda di halaman 1dari 6

JURNAL RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I 1

Karakteristik Dioda
(E-5)
Sinar Meisura Asyifa, Fitri Andriyani Puspitasari, Iin Istiawati, M.Hifni Fasnsi, Nor Alina, Saudah,
dan Heny Amelia.
Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ipa, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat.
Jl. Brigjen H. Hasan Basri Komp. Unlam Kayutangi, Banjarmasin 70123
e-mail: info@unlam.ac.id
Abstrak — percobaan ini bertujuan mengetahui perbedaan menghasilkan suatu nilai resistansi persambungan P-N yang
dasar antara dioda penyearah dan mengetahui karakteristik sangat rendah sehingga memungkinkan arus yang sangat
I-V serta menentukan garis beban dan titik operasi dari besar mengalir walaupun hanya dengan potensial
karakteristik dioda penyearah. Metodenya yaitu mengukur sumberyang relatif kecil. Perbedaan potensial yang timbul
nilai tegangan (V) dan arus (I) dengan memanipulasi pada kedua ujung dioda akan bernilai tetap akibat aksi dari
tegangan sumber (Vs). Dengan menggunakan persamaan lapisan deplesi.
V Sumber −V D Berdasarkan latar belakang diatas dapat diambil beberapa
I= rumusan masalah yaitu : “ Bagaimana perbedaan dasar antara
Rs diperoleh besarnya kuat arus secara
dioda penyearah dan cara mengetahui karakteristik I-V juga
teoritis [ Panjar Maju : (0 ,0189±0, 0007) ; menentukan garis beban dan titik operasi dari karaktristik
(0 ,1078±0, 0007) ; (0 ,2048±0, 0007) ; dioda penyearah.
(0 ,2981±0,0007 ) (0 ,4004±0 ,0007 )
Adapun tujuan dari percobaaan ini yaitu “ Untuk
; dan ; . Panjar mengetahui perbedaan dasar antara dioda penyearah dan
Mundur : (0 ,0189±0, 0007) ; (0 ,1078±0, 0007) ; mengetahui karakteristik I-V serta menentukan garis beban
(0 ,2048±0, 0007) ; (0 ,2915±0, 0007) ; dan ; dan titik operasi dari karakteristik dioda penyearah.
(0 ,3885±0, 0007) ]. Karakteristik I-V dioda penyearah
II. KAJIAN TEORI
berupa kurva yang berlawanan arah antara panjar maju
dan mundur. Hasil percobaan belum sesuai dengan 1. Dioda Penyearah
teorinya, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor a. Pra - Tegangan Maju (Forward Bias)
kesalahan. Karakteristik I-V dioda penyearah berupa kurva Peristiwa yang dilukiskan pada Gambar 6.1 adalah yang
yang berlawanan arah. terjadi jika antara ujung bahn p dan n diberi sumber GGL,
dengan sisi p dihubungkan dengan kutub positif dan sisi n
Kata Kunci—Dioda Penyearah, Kuat Arus, Panjar Maju, degan kutub negatif. Pada keadaan ini dikatakan sambungan
Panjar Mundur, Tegangan. p-n diberi panjar maju (forward bias).

I. PENDAHULUAN

D ioda adalah komponen elektronik yang dapat


melewatkan arus pada satu arah saja. Pada dasarnya
dioda terbuat dari persambungan dua tipe bahan
semikonduktor, yaitu separuh tipe P dan separuh tipe N. Jika
semikonduktor tipe P dan tipe N tersebut disambungkan
melalui proses tertentu, maka akan terbentuk dioda yang
memiliki karakteristik yang unik. Karakteristik dida tersebut
dapat diketahui dengan cara memasang dioda seri dengan
sebuah catu daya DC dan sebuah
b. Pra - Tegangan Mundur (Reverse Bias)
resistor. Dengan menggunakan rangkaian tersebut maka akan Sekarang jika kutub dibalik, sisi p dihubungkan dengan
dapat diketahui tegangan dioda dengan variasi sumber kutub negatif dan sisi n dihubungkan dengan kutub positif ,
tegangan yang diberikan. dikatakan sambungan p-n diberi panjar mundur (reverse bias)
Pada unit ini akan ditinjau salah satu jenis dioda yang yang diilustrasikan pada Gambar 6.2
sangat penting dalam dunia divaisdan rancang bangun
elektronik yaitu dioda penyearah (rectifier diode) untuk pra-
tegangan maju dan pra-tegangan mundur. Kondisi ini
JURNAL RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I 2

Sedangkan untuk arus beban ( bila menggunakan tahanan


beban RL ) :

VL
I L=
RL (Vc ¿ Vz untuk dioda Zener)
Karena rangkaian dua simpal, arus sering terbagi pada
persambungan dioda dan tahanan beban, dari hukum kirchoff
diperoleh :
c. Grafik Karakteristik Dioda Penyearah
Karakteristik bias maju dan bias mundur dapat I s =I Z +I L atau
I Z =I S −I L [1]
dikombinasikan kedalam satu diagram yang disebut sebagai
karakteristik I-V seperti Gambar 6.4
1. Sambungan p - n
Bentuk dioda yang lazim digunakan terdiri dari
semikonduktor jenis p yang dibuat bersambung dengan
semikonduktor jenis n. Penyambungan ini dilakukan waktu
penumbuhan kristal. Secara skematis dioda sambungan p-n
dilakukan seperti pada Gambar 4.1a

Gambar 6.4 Karakteristik I-V Dioda

Karakteristik tersebut dapat dianalisis dengan persamaan


analitik yang disebut persamaan Dioda Boltzmann yang Pada gambar 4.2 muatan yang diberi lingkaran
diberikan oleh : menyatakan ion, dan muatan ini tetap ditempat, tidak
ev bergerak walaupun diberi medan listrik.
nkT
I =I 0 ( e −1) Ampere
Dimana,
I0 = Arus saturasi dioda arah balik
V = Tegangan yang melintasi persambungan (positif untuk
bias maju, negati untuk bias mundur)
−23 −1
k = Konstanta Boltzmann ( 1,38×10 J / K )
T = Temperature Absolute
n = 1 untuk Ge
2 untuk Si
Tanda + dan – dalam kotak persegi menyatakan pembawa
2. Dioda Zener muatan intrinsik. Pembawa muatan yang lain adalah muatan
Dioda zener sering disebut dioda pengatur tegangan bebas yaitu lubang yang dihasilkan oleh atom akseptor pada
(Voltage regulation) karena ia dapat mempertahankan bahan jenis p dan elektron bebas yang berasal dari atom
keluaran yang tetap meskipun arus yang melalui nya donor. Pembawa muatan ekstrinsik. [2]
berubah. Untuk operasi yang biasa dioda zener harus diberi
prategangan balik seperti Gambar 6.5 2. Sifat – Sifat Sambungan p-n
Beberapa cara penyambungan semikonduktor yaitu :
3. Garis Beban dan Titik Operasi Q a. Cara Melebur
Perbedaan potensial pada tahanan adalah Vs- Vi dan Pada suatu sisi sebuah kristal semikonduktor tipe – p,
arusnya adalah : dilebur suatu bahan semikonduktor tipe-n. Leburan ini
dibiarkan tumbuh menjadi kristal.
Vs−V D
I= b. Cara Penumbuhan Kristal
Rs (Untuk dioda penyearah)
Dalam leburan bahan semikonduktor dimasukan bahan donor
dan ditumbuhkan kristal semikonduktor tipe-n. Setelah
Vs−V Z mencapai taraf tertentu, kedalam leburan itu dimasukan
I= bahan akseptor lalu ditumbuhkan kristal tipe – n tadi. [3]
Rs (Untuk dioda zener )
3. Prinsip Kerja Dioda Semikonduktor
JURNAL RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I 3

Sifat paling penting dioda semikonduktor hanya dapat d. Fotodioda


mengalirkan arus listrik dalam satu arah saja.
Huruf kedua – aplikasi :
A. Dioda serbaguna
B. Dioda kapasitansi variabel
E. Dioda funnel
P. Fotodioda
Q. Dioda pemancar cahaya
T. Rectifier terkendali
X. Dioda Varaktor
Y. Rectifier daya
Z. Dioda Zener
Gambar.9. Lapisan Pengosongan Melebar
Huruf kedua – dalam kasus dioda untuk aplikasi – aplikasi
Ketika dioda semikonduktor diberi tegangan DC (misalnya khusus huruf ketiga, umumnya tidak
Baterai) sedemikian sehingga sisi p dihubungkan kutub postif memiliki arti penting.
baterai, maka lapisan perintang akan melebar. Ini karena
lubang yang bermuatan positif pada sisi p ditarik oleh kutub Dioda zener – dioda zener memiliki sebuah huruf
negatif baterai sehingga elektron yang bermuatan pada sisi n tambahan
ditarik oleh kutub positif baterai. Lapisan perintang menjadi yang menandakan toleransi dan tegangan
lebih lebar berati rintangan terhadap pengertian difusi zener.
elektron dan lubang menjadi lebih besar dan sumber Huruf – huruf berikut ini digunakan :
tegangan boleh dikatakan tidak dapat mengalirkan arus A ±1 %
melalui sambungan p-n, kecuali arus besar sangat kecil B±2 %
disebabkan penggesakan lubang dan elektro dalam C±5 %
semikonduktor intrinsik.
Arus besar hampir tidak berubah ketika tegangan mundur
D±10 %
Pada dioda zener juga memiliki karakter-karakter tambahan
diperbesar. Tapi jika arus diperbesar akan menyebabakan
yang menandakan tegangan zenernya (misalnya 9V1
arus besar ini melonjak sangat besar dan sambungan dapat
melambangkan 9,1 V). [5]
mengalami kerusakan. Tegangan yang dapat merusak
sambungan disebut tegangan rusak.
Untuk mengendalikan arus mundur agar tidak melampaui
Ketika diberi tegangan dengan kutub positif baterai
dispasi daya dioda zener, maka dioda zener perlu
dihubungkan kesisi- p dan begitupun sebaliknya. Maka
dihubungkan dengan hambatan seri yang besarnya
lapisan perintang menyempit (dua muatan sejenis tolak-
memenuhu hubungan :
menolak).
Jadi arus listrik mengalir dalam anoda (sisi – p) ke katoda
(sisi - n) sesuai dengan anak panah pada simbol anoda Vi−Vz
R S=
I
Keterangan :
RS = Rangkaian Seri (Ω)
Vi = Tegangan Masukan (V)
VZ = Tegangan Zener (V)
I = Arus masukan (A) [6]

III. METODE PERCOBAAN


Pada percobaan karakteristik dioda ini dibutuhkan
beberapa peralatan seperti pada gambar yaitu dioda
penyearah 1 buah, variabel resistor 2 buah, variabel power
Gambar 10. Lapisan pengosongan menyempit [4] supply 1 buah, voltmeter 1 buah, amperemeter 1 buah, kabel
penghubung 8 buah dan multitester 1 buah.

4. Pengkodean Dioda

Huruf pertama – bahan semikonduktor :


a. Germanium Gambar 3.1 Dioda Penyearah Gambar 3.2 Resistor Sumber (RS)
b. Silikon
c. Arsenida, Galium, dll
JURNAL RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I 4

yang sama sebanyak 8 buah yang mana komponen ini selama


percobaan tetap dan tidak dirubah besar dan jumlahnya.
Adapun prosedur kerja pada percobaan karakteristik dioda
ini yaitu pertama-tama merangkai alat dan bahan seperti pada
rancangan percobaan, kemudian mencatat spesifikasi
komponen-komponen yang digunakan. Setelah dirasa yakin
Gambar 3.3 Resistor Beban (RL) Gambar 3.4 Power Supply tidak ada kesalahan. On-kan power supply dan mengukur
arus serta tegangan untuk panjar maju dan panjar mundur
rangkaian dioda penyearah. Setelah itu mencatat hasil
pengukuran pada format/tabel pengamatan lalu menganalisis
hasil yang diperoleh dengan bantuan persamaan-persamaan
tersebut diatas untuk mendapatkan grafik I-V, garis beban
dan titik kerja masing-masing untuk dioda penyearah.
Rancangan percobaan
Gambar 3.5 Voltmeter Gambar 3.6 Amperemeter

Gambar 3.7 Kabel Penghubung Gambar 3.8 Multitaster

Adapun rumusan hipotesis pada kegiatan ini yaitu “pada


rangkaian dioda yang diberi panjar maju akan lebih mudah
mengalirkan arus dan susah mengalirkan arus bila diberi
tegangan mundur / panjar mundur. Serta jika tegangan
sumber semakin dinaikan maka kuat arus yang mengalir juga
akan semakin besar, begitu juga dengan tegangannya”.
Pada percobaan ini dilakukan dua kali kegiatan yaitu
rangkaian dioda yang diberikan panjar maju (tegangan maju) Gambar 3.9 Rangkaian Dioda Gambar 4.0 Rangkaian Dioda
dan rangkaian dioda yang diberikan panjar mundur (tegangan Panjar Maju Panjar Munndur
mundur). Percobaan kali ini menggunakan tiga macam
variabel yaitu, variabel manipulasi, variabel respon, variabel
kontrol. Untuk identifikasi dan definisi operasional variabel Adapun teknik analisis yang digunakan untuk
(DOV) percobaan ini adalah sebagai berikut , variabel yang mendapatkan nilai perhitungan yaitu :
dimanipulasi pada kedua kegiatan ini adalah tegangan V Sumber −V D
sumber (Vs). Sedangkan untuk DOV manipulasinya yaitu I=
tegangan sumber yang didefinisikan sebagai beda potensial  Rs
awal yang mengalir pada rangkaian yang diubah-ubah ΔV Sum ΔV D
besarnya selama percobaan sebanyak lima kali yaitu sebesar
0,55 V ; 3,15 V ; 5,95 V ; 8,53 V ; dan 11,35 V yang diukur
dengan menggunakan multitester dan dinyatakan dalam

ΔI =
{ + +
Δ Rs
(V Sum −V D ) (V Sum −V D ) Rs
I
}
ΔI
satuan volt. Sedangkan untuk variabel respon pada kedua KR= ×100 %
kegiatan ini yaitu arus output (I) dan tegangan output (V).  Ketidakpastian Relatif => I
Untuk DOV reponnya yaitu arus output (I) yang didefinisikan  Derajat Kepercayaan => DK = 100% - KR%
sebagai jumlah muatan listrik yang mengalir pada rangkaian
tiap satuan waktu yang mana pada percobaan diukur  Pelaporan Fisika =>
pf =(I S ± ΔI ) A
besarnya dengan menggunkan amperemeter dan dinyatakan
dalam satuan Ampere serta Tegangan output (V) yang
didefinisikan sebagai beda potensial yang mengalir pada IV. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
rangkaian yang diukur besarnya dengan menggunakan
voltmeter dan dinyatakan dalam satuan Volt. Adapun untuk
R L =10 Ω
variabel kontrolnya yaitu resistor sumber (R S), tahanan beban R S =27 Ω
(RL) dan kabel penghubung. DOV kontrolnya yaitu selama
percobaan berlangsung menggunakan Resistor sumber (R S)
dengan besar yang sama yaitu 10 Ω, dan besarnya resistor
beban (RL) yaitu 27 Ω, serta jumlah kDabel penghubung Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Rangkaian Dioda Panjar Maju
JURNAL RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I 5

No. (V S ±0, 01 ) (I±0, 01 ) (V ±0, 01) V Sumber −V D


I=
Volt Ampere Volt persamaan yang sama juga, yaitu Rs
1. 0,55 0,02 0,04 diperoleh besarnya kuat arus dioda melalui perhitungan
2. 3,15 0,08 0,24 secara teoritis. Berikut tabel perbandingan antara I secara
3. 5,95 0,16 0,42 percobaan dengan I secara teoritis, yaitu :
4. 8,53 0,26 0,48
5. 11,35 0,36 0,54 (Vs±0, 01)Volt Ipercobaan (A) Iteoritis (A)
0,55 0 (0 , 0189±0 , 0007)
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Rangkaian Dioda Panjar Mundur
3,15 (0,08±0,01) (0, 1078±0 ,0007 )
No. (V S ±0, 01 ) (I±0, 01 ) (V ±0, 01)
5,95 (0,16±0,01) (0 , 2048±0 ,0007 )
Volt Ampere Volt
8,53 (0,26±0, 01) (0 , 2915±0 ,0007 )
1. 0,55 0 0,04
2. 3,15 0,08 0,24 11,35 (0,34±0,01) (0 , 3885±0 ,0007 )
3. 5,95 0,16 0,46 Tabel 4.4 Perbandingan Ipercobaan dengan Iteoritis dioda penyearah
4. 8,53 0,24 0,66 panjar mundur
5. 11,35 0,34 0,86
Dari tabel diatas dapat dilihat pula bahwa terdapat perbedaan
Dari data diatas berdasarkan hasil percobaan karakteristik yang cukup signifikan antara
I Percobaan dengan I . Pada
teoritis
dioda diperoleh besarnya nilai kuat arus (I) dan tegangan (V) saat Vs = 0,55 secara percobaan kuat arus yang terbaca adalah 0
seperti pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2. Pada percobaan ini ini berati tidak ada arus yang mengalir sedangkan secara percobaan
dilakukan dua kegiatan yaitu dioda penyearah panjar maju
dihasilkan kuat arus sebesar ( 0, 0189±0, 0007) A. Pada saat
dan dioda penyearah panjar mundur.
Pada rangkaian dioda penyearah yang diberi panjar maju Vs = 3,15V terjadi selisih kuat arus sebesar 0,0278 A, Vs =
dengan memanipulasi tegangan sumber (Vs) maka diperoleh 5,95V selisihnya 0,0448 A, Vs = 8,53V selisihnya 0,0315 A,
besarnya kuat arus dan tegangan seperti pada Tabel 4.1. Vs = 11,35 V selisihnya 0,0485 A.
Ioutput(I) dan Voutput (V) percobaan ini dapat juga didefinisikan Ketidaksesuaian nilai I baik secara percobaan atau teoritis
sebagai arus dan tegangan yang berasal dari dioda penyearah pada kedua kegiatan ini mungkin disebabkan oleh beberapa
panjar maju pada rangkaian. Kemudian dengan menggunakan faktor kesalahan, baik dari praktikan itu sendiri maupun dari
V Sumber −V D alat yang digunakan misalnya seperti longgarnya kabel
I= penghubung sehingga jarum pada amperemeter dan voltmeter
persamaan Rs , diperoleh besarnya kuat tidak stabil dalam menunjukan nilai I dan V serta
arus dioda melalui perhitungan teoritis. Berikut Tabel kemungkinan kesalahan praktikan dalam membaca skala alat
perbandingan antara I secara percobaan dengan I secara ukur yang digunakan juga kemungkinan alat ukur yang
teoritis, yaitu : digunakan tidak berfungsi secara maksimal. Akan tetapi nilai
I yang diperoleh pada percobaan ini sudah sesuai dengan
Ipercobaan (A) Iteoritis (A) hipotesis yang digunakan yaitu pada rangkaian dioda yang
(Vs±0, 01)Volt diberi panjar maju akan lebih mudah mengalirkan arus dan
0,55 (0,02±0,01) (0 , 0189±0 , 0007) susah mengalirkan arus bila diberi tegangan mundur / panjar
3,15 (0,08±0,01) (0, 1078±0 ,0007 ) mundur. Ini terbukti dengan dihasilkannya nilai I pada panjar
maju lebih besar daripada I pada panjar mundur. Serta
5,95 (0,16±0,01) (0 , 2048±0 ,0007 ) dihasilkan nya nilai tegangan yang semakin besar jika
8,53 (0,26±0, 01) (0 , 2981±0, 0007 ) tegangan sumber dinaikan nilai nya menjadi lebih besar juga,
11,35 begitu pula dengan nilai kuat arusnya akan semakin besar
(0,36±0,01) (0 ,4004±0 ,0007) pula.
Tabel 4.3 Perbandingan Ipercobaan dengan Iteoritis dioda penyearah Berdasarkan hasil percobaan dari kedua kegiaan tersebut,
panjar maju yaitu dioda penyearah panjar maju dan panjar mudur, dapat
disajikan dalam bentuk grafik karakteristik hubungan kuat
Dari Tabel 4.3 diatas terlihat bahwa terdapat perbedaan yang
arus (I) dan tegangan (V) baik itu kuat arus secara percobaan
cukup signifikan antara
I Percobaan dengan I . Untuk maupun teoritisnya (Lihat Lampiran. Grafik 1 dan Grafik 2)
teoritis
tegangan sumber (Vs) sebesar 0,55V diperoleh selisih nilai I Berdasarkan pada Grafik 1 dan Grafik 2. dioda penyearah
sebesar 0,0011 A Vs = 3,15 V selisihnya 0,0278 A, Vs = 5,95 panjar maju dapat disimpulkan bahwa semakin besar
selisihnya 0,0448 A, Vs = 8,53 V selisihnya 0,0381, Vs = 11,35 V tegangan yang melalui dioda, maka semakin besar pula arus
selisihnya 0,0404 A, dimana Ipercobaan lebih kecil daripada Iteoritis nya. yang melaluinya. Sedangkan untuk dioda penyearah panjar
Sedangkan Pada rangkaian dioda penyearah yang diberi mundur, arus yang mengalir pada dioda semakin kecil
panjar mundur diperoleh besarnya kuat arus dan tegangan bahkan sampai arus tidak dapat mengalir dan arus ini
seperti pada Tabel 4.2. dengan memanipulasi tegangan memiliki arah yang berlawanan dengan dioda panjar maju
sumber (Vs) juga. Kemudian dengan menggunakan
JURNAL RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I 6

( daerah positif untuk panjar maju dan negatif untuk panjar V Sumber −V D
mundur). I=
Pada panjar maju, yaitu ketika VD > 0, seiring dengan Rs diperoleh nilai I secara teoritis baik
dinaikannya nilai tegangan sumber maka arus dioda juga pada panjar maju maupun panjar mundur seperti pada Tabel
akan naik dengan cepatnya terhadap perubahan tegangan 4.3 dan Tabel 4.4.
dioda. Pada panjar mundur arus yang mengalir amat sangat Karakteristik I-V dari dioda penyearah pada panjar maju
kecil dan batas-batas tertentu tak bergantung pada tegangan yaitu semakin besar tegangan yang dilalui dioda maka
dioda. semakin besar pula arus yang melaluinya sedangkan pada
Berdasarkan Grafik.1. (Lihat Lampiran) dioda penyearah dioda panjar mundur arus yang mengalir amat sangat kecil
secara percobaan diperoleh titik operasi pada panjar mundur bahkan sampai tidak ada arus yang mengalir dan arus ini
secara berturut-turut yaitu (0,2 ; 0,1) ; (0,12 ; 0,4) ; (0,23 ; memiliki arah yang berlawanan dengan panjar maju.
0,7) ; (0,29 ; 0,7) ; dan (0,35 ; 0,13) serta garis beban secara Lengkung ciri yang turun dengan curam yang ditunjukan
berturut-turut yaitu sebesar (0,04 ; 0,02 ) ; (0,24 ; 0,08) ; oleh grafik panjar mundur menandakan terjadinya kedadalan
(0,42 ; 0,16) ; (0,48 ; 0,26) ; dan ( 0,54 ; 0,36). Kemudian (breakdown).
untuk panjar mundur, titik operasi yang diperoleh secara Dengan mengubah-ubah besarnya tegangan sumber maka
berturut-turut yaitu (-0,4 ; 0) ; (-0,12 ; -0,4) ; (-0,24 ; -0,08) ; akan diperoleh beberapa titik dimana setiap pasangan titik,
(-0,35 ; -0,12) ; dan (-0,47 ; -0,17) sedangkan garis beban satu titik pada sumbu arus dan satu titik lagi pada sumbu
yaitu ( -0,04 ; -0) ; (-0,24 ; -0,08) ; (-0,46 ; -0,16) ; (-0,66 ; tegangan pada grafik karakteristik dioda, maka dapat ditarik
-0,24) ; dan (-0,86 ; -0,34) secara berturut-turut garis beban melalui titik-titik potong tegak dan mendatar,
Sedangkan secara teoritisnya diperoleh grafik seperti pada hasilnya adalah perpotongan garis beban dengan lengkung
Grafik.2. (Lihat Lampiran). Diperoleh nilai titik operasi pada ciri dioda merupakan titik operasi dioda. Berdasarkan pada
panjar maju yaitu ( 0,1 ; 0,0100) ; (0,12 ; 0,0700) ; (0,21 ; Grafik 1 dan Grafik 2 (Lihat Lampiran) maka diperoleh nilai
0,1100) ; (0,25 ; 0,1400) ; dan (0,32 ; 0,1700) beserta garis garis beban dan titik operasinya seperti data nilai yang telah
bebannya yaitu (0,04 ; 0,0189) ; (0,24 ; 0,1078) ; (0,42 ; disebutkan dibagian analisis baik secara percobaan maupun
0,2048) ; (0,48 ; 0,2981) ; dan (0,54 ; 0,4004). Kemudian teoritisnya.
juga diperoleh besarnya nilai titik operasi pada panjar Adapun adanya ketidaksesuaian hasil dari percobaan ini
mundur sebesar (-0,03 ; -0,0100) ; (-0,13 ; -0,0700) ; (-0,22 ; dengan teoritisnya itu mungkin dikarenakan oleh beberapa
- 0,1200) ; (-0,30 ; -1,500) ; dan (-0,40 ; - 0,2000). faktor kesalahan, baik kesalahan yang dilakukan praktikan itu
Grafik karakteristik I-V yang diperoleh ini belum sesuai sendiri maupun kesalahan yang dihasilkan dari alat dan
dengan penggambaran grafik secara teorinya baik grafik I-V bahan yang digunakan.
secara percobaan maupun teoritisnya. Terjadi
ketidaksesuaian terutama pada panjar mundur, seharusnya UCAPAN TERIMAKASIH
pada panjar mundur perubahan nilai arus yang didapat seiring Penulis mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas
pertambahan tegangannya ialah amat sangat kecil. Arus ini berkat rahmat-ya penulis dapat menyelesaikan Jurnal ini
terdiri dari arus pembawa minoritas, yang mengalir dari dengan lancar dan tepat pada waktunya. Penulis
anoda ke katoda yang disebut dengan arus penjenuhan dioda. mengucapkan terimakasih kepada asisten praktikum E-5
Tetapi pada dari hasil yang diperoleh pada percobaan ini Karakteristk Dioda yaitu Heny Amelia yang telah
perubahan arus cukup besar sehingga menghasilkan bentuk memberikan panduan saat melakukan praktikum. Serta tidak
grafik karakteristik yang kurang sesuai dengan grafik I-V lupa kepada teman-teman praktikum satu kelompok dan
secara teori nya. Seharusnya jika R L tetap maka kemiringan yang lainnya, yang telah bekerjasama dalam menyelesaikan
gasris beban tidak berubah sehingga didapatkan gari-garis percobaan dan Jurnal Laporan ini.
beban yang sejajar. Ketidaksesuaian ini mungkin disebabkan
oleh beberapa faktor kesalahan seperti misalnya, kondisi alat DAFTAR PUSTAKA
ukur yang kurang maksimal, fluktuasi arus pada rangkaian [1] Tim Dosen Fisika Elektronika Dasar 1. 2015.
serta ungkin kesalahan dari praktikan itu sendiri. Penuntun Praktikum Elektronika Dasar 1.
Banjarmasin : FKIP UNLAM.
V.KESIMPULAN [2] Sutrisno. 1986. Elektronika 1 Teori Dan
Penerapannya. Bandung : ITB.
Dioda penyearah merupakan jenis dioda yang terbuat dari
[3] Sutriyono, Dkk. 2005. Master-Master Ringkas Dan
bahan silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan
Soal Terpadu Fisika SMA. Jakarta : Erlangga.
atau arus bolak-balik (AC) ke arus searah (DC). Dioda
[4] Kanginan, Marthen. 2004. Fisika SMA Jilid 3A.
penyearah dibedakan menjadi dua yaitu panjar maju dan
Jakarta : Erlangga.
panjar mundur. Pada rangkaian dioda yang diberi panjar
[5] Tooley, Mike. 2003. Rangkaian Elektronika Prinsip
maju akan lebih mudah mengalirkan arus dan susah
Dan Aplikasi Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga
mengalirkan arus bila diberi panjar mundur bahkan arus tidak
[6] Supiyanto. 2001. Fisika Untuk SMU Kelas 3. Jakarta :
mengalir karena saking kecilnya arus yang mengalir. Hal
Erlangga.
tersebut yang mendasari perbedaan antara panjar maju dan
panjar mundur. Dengan menggunakan persamaan
33

Anda mungkin juga menyukai