Anda di halaman 1dari 11

Pembahasan

Olimpiade Sains Pra OSK 2019


Pelatihan Olimpiade Sains Indonesia

1. Jawaban : D
Hal ini disebabkan spesi yang isoelektronik, adalah spesi yang memiliki jum-
lah elektron sama sehingga N2 dan CO merupakan spesi elektronik

2. Jawaban : B
Hal ini disebabkan terdapat lonjakan yang tinggi dari nilai EII ke EIII , me-
nunjukkan bahwa atom tersebut hanya memiliki 1 elektron valensi sehingga
atom tersebut berada pada golongan 1. Pada soal diketahui bahwa atom
merupakan periode III, maka atom tersebut pasti Na.

3. Jawaban : C
Nilai energi ionisasi hanya bisa dihitung jika seluruh spesi dalam fasa gas.

4. Jawaban : D
XeO2 F2 berbentuk see-saw

5. Jawaban : E
Cukup jelas

6. Jawaban : E

• Ikatan ionik dapat terjadi, hal ini disebabkan CH3 CO2 H dapat terurai
secara parsial menjadi CH3 CO− 2 dan H
+

• Dipol-dipol dapat terjadi sebab merupakan molekul polar


• Ikatan hidrogen dapat terjadi sebab memiliki gugus -OH
• London selalu dimiliki oleh setiap molekul, sebab interaksi london dipe-
ngaruhi oleh ukuran molekul

7. Jawaban : A
Kekuatan ikatan hidrogen antara O dan H lebih kuat dibandingkan antara N
dan H. Molekul N2 H4 dan H2 O2 memiliki 2 ikatan hidrogen dalam 1 molekul

1
8. Jawaban : B
Molalitas dihitung berdasarkan persamaan
nzat
b=
mpelarut (Kg)

Karena nilai ρair = 1 kg/L, maka massa air adalah 1 Kg, sedangkan mol
NaCl
mN aCl
n=
M rN aCl
5, 85
=
58, 5
= 0, 1 mol

maka konsentrasi NaCl adalah 0,1 molal

9. Jawaban : E
Seluruh MgSO4 akan berubah menjadi BaSO4 , disebabkan jumlah SO2−
4 yang
tetap. Hal ini menyebabkan mol BaSO4 akan sama dengan mol MgSO4

nM gSO4 = nBaSO4
mBaSO4
=
M rBaSO4
2, 33
=
233
= 0, 01 mol

massa MgSO4 adalah

mM gSO4 = nM gSO4 · M rM gSO4


= 0, 01 · 120
= 1, 2 g

maka massa H2 O dan mol H2 O

mH2 O = mM gSO4 xH2 O · mM gSO4


= 2, 46 − 1, 20
= 1, 26 g
mH2 O
nH 2 O =
M r H2 O
1, 26
=
18
= 0, 07 mol
2
maka nilai x adalah
nM gSO4 xH2 O
x=
nM gSO4
0, 07
=
0, 01
=7

10. Jawaban : C
Tekanan osmosis total adalah
Πtotal = ΠCaBr2 + ΠN aBr
= MCaBr2 · R · T · iCaBr2 + MN aBr · R · T · iN aBr
mCaBr2 mN aBr
= · R · T · iCaBr2 + · R · T · iN aBr
M rCaBr2 · V M rN aBr · V
2 1, 03
= · 0, 08205 · 298 · 3 + · 0, 08205 · 298 · 2
200 · 1 103 · 1
= 1, 223 atm

11. Jawaban : A
Molalitas zat terlarut total dalam zat adalah jumlah seluruh partikel zat
terlarut. Dalam hal ini adalah seluruh ion. Molalitas total dihitung dengan

btotal = bCaBr2 · iCaBr2 + bN aBr · iN aBr


0, 01 0, 01
= ·3+ ·2
0, 1 0, 1
= 0, 05 molal

Nilai ∆Tf adalah

∆Tf = Kf · btotal
= 1, 86 · 0, 05
= 0, 93

Nilai Tf adalah

Tf = Tf0 − ∆Tf
= 0 − 0, 93
= −0, 93

12. Jawaban : B

3
Mol masing-masing adalah
ρair · Vair
nair =
M rair
1g/mL · 90 mL
=
18 g/mol
= 5 mol
ρetanol · Vetanol
netanol =
M retanol
0, 78g/mL · 110 mL
=
46 g/mol
= 1, 87 mol

Ptotal = Pair + Petanol


nair 0 netanol 0
= · Pair + · Petanol
ntotal ntotal
5 1, 87
= · 2, 34 + · 5, 95
5 + 1, 87 5 + 1, 87
= 3, 05 atm

13. Jawaban : B

∆H = 2∆Hf,H2 O(l) − ∆Hf,N2 H4 (l)


= 2 · (−286, 5) − (50, 6)
= −623, 6 kJ

Jumlah mol hidrazin yang dibutuhkan adalah


∆Htotal
nN2 H4 =
∆Hr
−44463 kJ
=
−623, 6 kJ
= 71, 3 mol

4
volume hidrazin adalah
mN2 H4 = nN2 H4 · M rN2 H4
= 71, 3 mol · 32 g/mol
= 2281, 6 g
mN2 H4
VN2 H4 =
ρN2 H4
2281, 6 g
=
1, 02 g/mL
= 2236 mL
≈ 2, 24 L

14. Jawaban : B
Persamaan pertama dapat dihasilkan
nCaO = nCaCO3 + nCa(HCO3 )2
mCaO = nCaO · M rCaO
= (nCaCO3 + nCa(HCO3 )2 ) · M rCaO
2, 16 = 56nCaCO3 + 56nCa(HCO3 )2
Persamaan kedua dihasilkan dari
mtotal = mCaCO3 + mCa(HCO3 )2
= nCaCO3 · M rCaCO3 + nCa(HCO3 )2 · M rCa(HCO3 )2
5, 00 = 100nCaCO3 + 162nCa(HCO3 )2
Misalkan nCaCO3 = x dan nCa(HCO3 )2 = y, maka

2, 16 = 56x + 56y
5, 00 = 100x + 162y
Nilai x = 0,0201 mol
Nilai y = 0,0184 mol
massa CaCO3 adalah 2,01 g
2, 01
%CaCO3 = · 100%
5, 00
= 40%

15. Jawaban : E
Cukup jelas

5
16. Jawaban : A
Cukup jelas

17. Jawaban : B
Cukup jelas

18. Jawaban : E
Sebab H+ akan berikatan di gugus -NH2

19. Jawaban : E
Sebab gugus CH3 CO- akan berikatan dengan gugus NH tersubtutusi dengan
atom H

20. Jawaban : B
Cukup jelas

21. Jawaban : E
Cukup jelas

22. Jawaban : B
Sebab NO2 pengarah meta sehingga harus disintesis terlebih dahulu agar
menghasilkan produk meta

23. Jawaban : D
Basa bulky menghasilkan produk eliminasi

24. Jawaban : A
Cukup jelas

6
25. Jawaban : D
Excess menunjukkan berlebih sehingga seluruhnya berubah menjadi gugus
NO2 sebelum akhirnya direduksi menjadi NH2

26. Jawaban : D
Excess menunjukkan berlebih sehingga seluruhnya berubah menjadi gugus
NO2 sebelum akhirnya direduksi menjadi NH2

27. Jawaban : B
Cukup jelas

28. Jawaban : A
Tekanan awal CCl4 dapat ditentukan dengan persamaan gas ideal
nRT
PCCl4 =
V
0, 1 · 0, 082 · 700
=
2
= 2, 87 atm

Setelah kesetimbangan, maka

CCl4(g)
C(s) + 2Cl2(g)
mula 2,87 - -
reaksi -x x 2x
setimbang 2,87-x x 2x
Tekanan total adalah PCCl4 + PCl2 = 2,87 + x. Hal ini disebabkan padatan
C tidak memiliki tekanan.
Pt = 2, 87 + x
3, 52 = 2, 87 + x
x = 0, 65 atm
PCCl4 = 2, 22 atm
PCl2 = 1, 30 atm

7
Nilai konsentrasi dari CCl4 dan Cl2 dapat digunakan hukum gas ideal
PCCl4 = MCCl4 RT
PCCl4
MCCl4 =
RT
2, 22
=
0, 082 · 700
= 0, 0387 M
PCl2
MCl2 =
RT
= 0, 0226 M
Nilai Kc
[Cl2 ]2
Kc =
[CCl4 ]
[0, 0226]2
=
[0, 0387]
= 0, 013

29. Jawaban : B
Hal ini disebabkan senyawa lain tidak dapat menerima pasangan elektron
bebas
30. Jawaban : D
nCH3 CO2 H = 0,1 · 50 = 5 mmol
nHCl = 0,2 · 50 = 10 mmol

CH3 CO2 H + OH −
CH3 CO2−
5 10 -
-5 -5 5
- 5 5

Karena yang tersisa adalah OH , maka penentuan pH hanya dilakukan meng-
gunakan konsentrasi OH− .
nOH −
[OH − ] =
Vtotal
5
=
100
= 0, 05 M
pOH = 1, 30
pH = 12, 70
8
31. Jawaban : A
Orde reaksi total adalah 1, maka satuan konstanta laju yang tepat adalah
s−1

32. Jawaban : D
Cukup jelas

33. Jawaban : C

   t t
At 1 1/2
=
Ao 2
    t 75
0, 75Ao 1 1/2
=
Ao 2
t1/2 = 181 s

34. Jawaban : B
untuk mencari orde reaksi [HCOOH] gunakan data 1 & 2
   x
v1 [HCOOH]1
=
v2 [HCOOH]2
 −3
  x
7 · 10 0, 05
=
2, 92 · 10−3 0, 12
x = −1

untuk mencari orde reaksi [H3 O+ ] gunakan data 3 & 4


y
[H3 O+ ]1
  
v3
=
v4 [H3 O+ ]2
y
2, 8 · 10−3
  
0, 12
=
5, 13 · 10−3 0, 22
y=1

sehingga orde reaksi total adalah 1

35. Jawaban : E
Cukup jelas

36. Jawaban : D
Reaksi yang setara

IO4− + 2I − + H2 O → IO3− + I2 + 2OH −

9
37. Jawaban : E

2+ −
M g(OH)2(s)
M g(aq) + 2OH(aq)

Ksp = [M g 2+ ][OH − ]2
5, 61 · 10−12 = [s][2s]2
= 4s3
s = 1, 12 · 10−4 M
[OH − ] = 2,24 · 10−4 M
pOH = − log[2, 24 · 10−4 ]
= 3, 65
pH = 14-3,55 = 10,35
38. Jawaban : E
Elektrolisis larutan standar CuBr2 , maka :
(a) Spesi yang ada dalam sistem larutan standar CuBr2
Cu2+ , Br− , H2 O, dan Pt
(b) Kemungkinan spesi yang mengalami reduksi dan oksidasi
• Reduksi : Cu2+ dan H2 O
• Oksidasi : Br− dan H2 O. 1
(c) Tentukan nilai E0 dari setiap setengah reaksi yang telah didapatkan di
langkah 1
Nilai E0 didapatkan dari tabel potensial reduksi
• Reduksi :

Cu2+ 0
(aq) + 2e → Cu(s) E = 0, 34 V (1)

2H2 O(l) + 2e− → H2(g) + 2OH(aq) E 0 = −0, 83 V (2)
• Oksidasi :

2Br(aq) → Br2(g) + 2e− E 0 = −1, 07 V (3)
+
2H2 O(l) → O2(g) + 4H(aq) + 4e− E 0 = −1, 23 V (4)

dari data di atas, spesi yang mengalami reduksi adalah Cu2+ sedangkan spesi
yang mengalami oksidasi adalah Br− . Tidak ada spesi yang menghasilkan
gas

1
Logam Pt tidak mengalami oksidasi, disebabkan Pt merupakan elektroda inert.

10
39. Jawaban : C
Elektrolisis larutan standar CaBr2 , maka :

(a) Spesi yang ada dalam sistem larutan standar CaBr2


Ca2+ , Br− , H2 O, dan Pt
(b) Kemungkinan spesi yang mengalami reduksi dan oksidasi
• Reduksi : Ca2+ dan H2 O
• Oksidasi : Br− dan H2 O. 2

(c) Tentukan nilai E0 dari setiap setengah reaksi yang telah didapatkan di
langkah 1
Nilai E0 didapatkan dari tabel potensial reduksi
• Reduksi :

Ca2+ 0
(aq) + 2e → Ca(s) E = −2, 76 V (5)

2H2 O(l) + 2e− → H2(g) + 2OH(aq) E 0 = −0, 83 V (6)
• Oksidasi :

2Br(aq) → Br2(g) + 2e− E 0 = −1, 07 V (7)
+
2H2 O(l) → O2(g) + 4H(aq) + 4e− E 0 = −1, 23 V (8)

dari data di atas, spesi yang mengalami reduksi adalah H2 O sedangkan spesi
yang mengalami oksidasi adalah Br− . Total potensial sel = -0,83 + (-1,07)
= 1,90 V

40. Jawaban : A
Cukup Jelas

2
Logam Pt tidak mengalami oksidasi, disebabkan Pt merupakan elektroda inert.

11

Anda mungkin juga menyukai