Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Obesitas merupakan permasalahan bagi kalangan remaja dimana
obesitas dapat menyebabkan seseorang kurang percaya diri dengan ukuran
tubuhnya dan merasa tidak puas dengan penampilannya, Akibat obesitas
sebanyak 3,4 juta orang meningggal setiap tahunnya (Efendi, 2018).
Obesitas dan everwaight merupakan hal yang berbeda, namun demikian
keduanya sama-sama menunjukkan adanya penumpukan yang berlebihan di
dalam tubuh, yang diukur dengan rumus berat badan (kg) dibagi tinggi
badan(m2) (Kemenkes, 2017). Obesitas pada remaja merupakan masalah
yang serius karena akan berlajut sampai dewasa yang dapat menjadikan
faktor resiko terjadinya penyakit metabolic dan degenerative seperti
penyakit kardiovaskuler, diabetes militus, kanker, osteoarthritis (Hasdianah,
2017).
Prevalensi obesitas di dunia masih tinggi, Menurut World Health
Organization pada tahun 2018 lebih dari 1,9 miliar pada usia 18 tahun
mengalami berat badan.dari jumlah tersebut lebih dari 650 juta mengalami
obesitas. Secara keseluruhan, sekitar 13% dari populasi dunia remaja (11%
laki-laki dan 15% perempuan) yang mengalami obesitas pada tahun 2016.
Di Indonesia, berdasarkan data Riskedes oleh kementrian kesehatan republic
Indonesia (2018), pada tahun 2018 sebanyak 21,8% pada remaja mengalami
obesitas. Dalam Riskesdas 2018 juga disebutkan provinsi dengan penduduk
paling banyak mengalami obesitas yaitu: Sulawesi utara, DKI Jakarta,
Kalimantan Timur dan Papua Barat. Sedangkan prevalensi overweight dan
obesitas pada remaja di provinsi jawa timur juga meningkat yaitu 51,9%
(Poskesdes, 2018). Di banyuwangi pada tahun 2017 menyatakan bahwa
obesitas pada laki-laki sebesar 54,94%, sedangkan pada perempuan sebesar
56,21%. Di Kalibaru obesitas sebanyak pada perempuan 43,50% sedangkan
pada laki-laki 46,88%.
Obesitas disebabkan karena ketidakseimbangan antara energy yang
masuk dengan energy yang keluar, asupan energy tinggi disebabkan
konsumsi makanan yang bersumber tinggi lemak sehingga sehingga dapat
menyebabkan penumpukan pada jaringan adipose (Lukman, 2017). Pola
makan terjadi obesitas yaitu mengkonsumsi makanana porsi besar melebihi
kebutuhan. Sedangkan perilaku makanan yang salah yaitu memilih makanan
fast food dan soft drink (Lukman, 2016). Kurangnya aktivitas fisik
merupakan penyebab terjadiinya obesitas pada remaja, kurangnya fasilitas
untuk beraktivitas fisik menyebabkan remaja lebih memilih untuk bermain
didalam rumah, kemajuan teknologi berupa elektronik, televisi dan
komputer menyebabkan anak malas untuk melakukan aktivitas (Kemenkes,
2017). Dampak psikologis pada remaja berpengaruh pada perkembagan
psikososial sehingga menimbulkan Masalah psikososial yaitu gangguan
harga diri yang dapat timbul perasaan tidak puas akan penampilannya
sehingga, Gangguan harga diri yang rendah merasa dijauhi teman hingga
menyebabkan depresi (Sorga, 2016).
Berat badan yang tidak ideal dapat menyebabkan harga diri rendah
pada remaja awal sehingga harus memperbaiki postur tubunya dengan cara
menjaga pola makan, olahraga, diet, terapi psikologis, dan operasi (Faisal
Yati, 2019).
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana hubungan obesitas dengan harga diri pada remaja awal di
SMKN 01 Kalibaru?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi hubungan antara
obesitas dengan harga diri pada remaja awal di SMKN 01 Kalibaru.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi obesitas pada remaja awal di SMKN 01 Kalibaru.
2. Mengidentifikasi harga diri pada remaja awal di SMKN 01 Kalibaru.
3. Menganalisis hubungan antara obesitas dengan harga diri pada remaja
awal di SMKN 01 Kalibaru.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan
referensi dalam ilmu keperawatan komunitas terutama berkaitan dengan
Hubungaan Obesitas Dengan Harga Diri Pada Remaja Awal Di SMKN
01 Kalibaru. Serta diharapkan dapat menambah pengalaman dan
memperluas wawasan pengetahuan bagi responden mengenai konsep
maupun teori, khususnya mengenai obesitas dengan harga diri pada remaja.
Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat dijadikan referensi bagi penelitian
pada masa yang akan datang dengan substansi yang lebih luas.
1.4.2 Manfaat praktis
1. Bagi Responden
Hasil penelitian ini untuk meningkatkan pengetahuan tentang obesitas
pada remaja awal.
2. Bagi instansi
Hasil penelitian ini bisa dijadikan sebagai masukan bagi instansi untuk
memberikan penyuluhan atau pengetahuan pada remaja awal tentang
obesitas.
3. Bagi institusi
Hasil penelitian ini yang berupa kuesioner dapat digunakan untuk
mengetahui tingkat pengetahuan siswa/siswi tentang obesitas ini
sehingga petugas dapat mengetahui dan mengembangkan inisiatif untuk
meningkatkan pengetahuan tentang obesitas pada remaja awal.
4. Tempat penelitian
Dapat memberikan edukasi pada remaja awal di SMKN 01 Kalibaru
1.5 Penelitian Terkait
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Priharyanti wulandari

pada tahun 2016 bertujuan untuk menganalisis hubungan antara obesitas

dengan harga diri pada remaja putri di SMA Negeri 13 Semarang.

Penelitian ini menggunakan korelasi dengan pendekatan cross sectional.

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri yang
obesitas di SMA Negeri 13 Semarang sebanyak 85 remaja putri,

pengambilan sampel dengan teknik stratified random sampling. Instrument

yang digunakan adalah kuesioner dengan menggunakan uji spearman rank.

Hasil: sebagian besar remaja (54 orang) mengalami obesitas derajat I dan

mayoritas remaja tersebut memiliki harga diri positif (79,6%). Jumlah

remaja yang mengalai obesitas derajat II sebanyak 31 orang dan sebagian

besar dari remaja tersebut harga diri negatif (83,9%). Penelitian ini

membuktikan adanya hubungan obesitas dengan harga diri pada remaja.

Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Widyawati pada tahun

2016 bertujuan untuk mengetahui hubungan obesitas dengan harga diri

remaja putri MA/Mua’llimat muhammadiyah Yogyakarta dengan metode

penelitian deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional. Populasi

remaja putrid di MA/Mua’llimat usia 15-17 tahun berjumlah 352 orang,

dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposie sampling

dengan jumlah 78 responden. Analisis data menggunakan kendall’s tau.

Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil sebanyak 48 (61,5%)

responden dalam kategori obesitas, dan 30 (38,5%) responden dalam

kategori sedang 50 (64,1%). Terdapat hubungan obesitas dengan harga

diri, dengan nilai p=0,000.

Anda mungkin juga menyukai