Anda di halaman 1dari 3

Nama : Suryati Tajriah

Nim/Kelas : 2018430781 / VI A

Tugas Kebanksentralan

1. Kemandirian Bank Indonesia

1). Kemandirian Institusi yaitu pada Pasal 4 ayat (2) UUBI No 3 Tahun 2004 BI. Kewenangan
menetapkan kebijakan moneter secara independen dan bebas Secara struktural kedudukan BI
mempunyai kedudukan yang sejajar dengan Kabinet Pemerintah. Dalam pasal 8 huruf a UUBI:
BI berwenang untuk menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter,mengatur dan menjaga
kelancaran sistem pembayaran serta mengatur dan mengawasi perbankan.

2). Kemandirian Fungsi: Bank Sentral yang independen harus memiliki kebebasan untuk
memutuskan kapan dan dalam hal apa saja fasilitas kredit likuiditas dapat diberikan, pada pasal
10 UUBI: “BI dalam mengendalikan kebijakan moneter berwenang menggunakan instrumen
moneter yang telah ditetapkan dalam UU tanpa meminta persetujuan dari pemerintah”.

3). Kemandirian Organisasi pada Pasal 67 jo Pasal 9 UUBI diperlukan oleh BI karena tidak
diperkenankan intervensi dalam komposisi dari organ badan hukum BI dan sistem
pengangkatan dan pemberhentian pegawai BI sebagai bank sentral. BI harus menegakkan
Kemandirian Organisasi dalam pelaksanaan tugasnya sebagai lembaga negara yang
independen, diperlukan sikap netral dan tahan terhadap tekanan politik dalam pencapaian
kinerjanya .
4). Kemandirian Keuangan dalam pasal 60 UUBI No 3 Tahun 2004 Tentang Anggaran BI
ditetapkan oleh Dewan Gubernur. Tidak perlu approval DPR, tetapi perlu diinformasikan kepada
DPR sebagai bentuk kontrol tidak langsung.

2. Pengertian Kebijakan Moneter dan Instrumen-Instrumennya

a. Pengertian Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan keadaan ekonomi agar
dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang beredar
dalam suatu perekonomian. Usaha tersebut dilakukan agar terjadi kestabilan harga dan inflasi
serta terjadinya peningkatan output keseimbangan.

b. Instrumen-Instrumen Kebijakan Ekonomi


1. Operasi Pasar Terbuka (open market operation): adanya operasi pasar terbuka Bank Sentral
dapat memengaruhi sasaran operasionalnya, yaitu suku bunga atau jumlah uang beredar
secara lebih efektif karena sinyal arah kebijakan moneter dapat disampaikan melalui pasar
terbuka yang pelaksanaanya dapat dilakukan secara terbuka dan pembentukan suku bunganya
ditentukan berdasarkan mekanisme pasar. Operasi Pasar Terbuka berbentuk kegiatan jual beli
surat berharga (Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Berharga Pasar Uang) oleh bank sentral di
pasar primer maupun pasar sekunder melalui mekanisme lelang atau nonlelang.

2. Fasilitas Diskonto (discount policy): adalah fasilitas kredit atau simpanan yang diberikan oleh
Bank Sentral kepada bank-bank dengan jaminan surat berharga dan tingkat diskonto yang
ditetapkan oleh Bank Sentral sesuai dengan arah kebijakan moneter. Tinggi rendahnya tingkat
diskonto akan memengaruhi permintaan kredit dari bank. Jika bank sentral ingin menaikan suku
bunga kredit, bank sentral akan menaikan suku bunga diskonto atau sebaliknya. Instrument ini
berguna dalam menjaga stabilitas di pasar uang.
3. Cadangan Wajib Minimum (reserve requirement) Cadangan wajib minimum adalah jumlah
alat likuid minimum yang wajib dipelihara oleh bank. Cadangan ini dikelompokan menjadi 2
yaitu cadangan primer dan cadangan sekunder. Cadangan primer yang dikenal juga dengan
reserve requirement adalah instrument tidak langsung yang merupakan ketentuan bank sentral
yang mewajibkan bank-bank memelihara sejumlah alat likuid sebesar persentase tertentu dari
kewajiban lancarnya(alat likuid berupa uang dan rekening giro). Kedua Cadangan Sekunder
merupakan fasilitas kredit yang diberikan oleh bank sentral kepada bank-bank dengan jaminan
surat-surat berharga dan tingkat diskonto yang ditetapkan oleh bank sentral sesuai dengan arah
kebijakan moneter.

4. Imbauan (Moral Suasion) Bank Sentral melakukan imbauan kepada bank-bank untuk
melakukan kebijakan tertentu. Imbauan ini bersifat tidak mengikat tetapi sebagai lembaga yang
kredibel imbauan biasanya memiliki dampak yang cukup efektif dalam kebijakan moneter.

3. Tiga tugas Bank Indonesia menurut pasal 8 UU BI dalam Rangka Pencapaian


Kestabilan Nilai Tukar Rupiah.

1). Menetapkan dan Melaksanakan Tugas Moneter

 Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi

 Melakukan pengendalian moneter dengan tidak terbatas pada operasi pasar terbuka di
pasar uang, baik rupiah maupun valuta asing
 Menetapakn tingkat diskonto yaitu cadangan minimum dan mengatur
kredit/pembiayaan.

2). Tugas Pengaturan dan Penyelenggaraan Sistem Pembayaran (Pasal 15 UUBI).

 Melaksanakan dan memberikan persetujuan serta izin penyelenggaraan jasa sistem


pembayaran

 Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan


kegiatannya, Menetapkan penggunaan alat/instrumen pembayaran

3). Tugas Pengaturan dan Pengawasan Bank (Pasal 24 UUBI).

 Menetapkan peraturan

 Memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan tertentu dari bank

 Melakukan pengawasan bank baik secara individual maupun sebagai sistem perbankan

 Mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan peraturan perundang-undangan

4. Pengertian Dari:

a). Inflasi : inflasi adalah Kenaikan Harga secara umum dan terus menerus pada periode
waktu yang panjang disuatu perekonomian. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja
tidak dapat disebut sebagai inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut mengakibatkan kenaikan
sebagian besar dari harga barang-barang lain. Jika kenaikan harga hanya terjadi sekali saja
misalnya karena faktor musiman yaitu pada hari-hari besar saja, tidak dapat disebut inflasi.

b). Likuiditas : Likuiditas adalah suatu keadaan yang berhubungan dengan persediaan uang
tunai dan alat-alat likuid lainnya yang dikuasai bank yang bersangkutan. likuiditas yaitu
kemampuan perusahaan untuk memperoleh kewajiban keuangannya yang harus segera
dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi keuangannya pada saat ditagih.

c). Operasi Pasar Terbuka : atau disebut OPT transaksi yang dilakukan oleh bank indonesia
di pasar uang dengan bank-bank umum dan lembaga perantara dalam kerangka kerja operasi
moneter. Sesuai dengan pasal 5 PBI nomor 15/5/PBI/2013 kegiatan OPT meliputi transaksi baik
dipasar uang rupiah maupun dipasar valuta asing. Mekanisme transaksi dalam OPT selalu
dilakukan melalui lelang.

Anda mungkin juga menyukai