Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA KONTRAK (RK3K) PADA PROYEK

PROYEK PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN BETON


SUDIRMAN KEL. SEDANAU (LANJUTAN) (1 PAKET).
PEMERINTAHAN KABUPATEN NATUNA
SUMBER DANA APBD
TAHUN ANGGARAN 2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................1
A. KEBIJAKAN K3................................................................................................................2
B. ORGANISASI K3..............................................................................................................3
C. PERENCANAAN K3.........................................................................................................4
C.1 Identifikasi bahaya, penilaian risiko, skala prioritas, pengendalian risiko k3, dan
penanggung jawab..................................................................................................................5
C.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya......................10
C.3. Sasaran dan Program K3..............................................................................................12
D. PENGENDALIAN OPERASIONAL K3.........................................................................14
E. PEMERIKSAAN DAN EVALUASI KINERJA K3........................................................17
F. TINJAUAN ULANG KINERJA K3................................................................................17

1
A. KEBIJAKAN K3

Kami Selaku Direktur PT. INTERDIMENSI KONSULTAN dengan Ini kami memberikan


Pernyataan atas nama perusahaan bahwa kami akan menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja(K3) Dalam Melaksanakan Kegiatan Konstruksi.

 Memenuhi persyaratan pelanggan dan mencegah cidera dan sakit akibat kerja serta
melakukan peningkatan berkelanjutan terhadap manajemen dan kerja.
 Menetapkan Kebijakan sesuai dengan sifat alamiah dan skala resiko MK3 yang
ada di Perusahaan PT. INTERDIMENSI KONSULTAN.
 Menjadikan kebijakan ini sebagai kerangka dalam menetapkan dan mengevaluasi
sasaran.
 Seluruh efisiensi dan efektifitas kegiatan perusahaan dipantau dan diukur secara
berkala dengan mengacu pada sasaran mutu dan K3 perusahaan beserta semua unit
pendukungnya.
 Mematuhi peraturan perundangan dan persyaratan MK3 lainnya yang relevan
bagi perusahaan PT. INTERDIMENSI KONSULTAN
 Mengkomunikasikan kebijakan kepada semua orang yang bekerja dibawah kendali
 Mengevaluasi kebijakan ini secara periodik untuk peningkatan kinerja MK3 yang
berkesinambungan.

Direktur PT. INTERDIMENSI KONSULTAN memberikan bukti pelibatan nya pada


pengembangan dan penerapan sistem manajemen mutu dan K3 dan terus menerus
memperbaiki keefektifan nya dengan jalan:

 Mengadakan rapat pengarahan secara berkala, dan menekankan pentingnya


memenuhi persyaratan pelanggan, K3, Undang-Undang dan peraturan yang berlaku.
 Menetapkan dan mengesahkan kebijakan mutu dan K3 
 Menetapkan dan mengesahkan sasaran mutu dan K3 (MK3) perusahaan hingga
sasaran mutu dan K3 unit-unit kerja yang mendukungnya.
 Melaksanakan dan bertindak sebagai ketua rapat tinjauan manajemen, yang
pelaksanaannya diatur dalam Prosedur Rapat Tinjauan Manajemen (RTM).
 Direksi Menetapkan dan Mengesahkan Kebijakan K3, berupa surat keputusan

2
 Maksud dan Tujuan
 Ikrar pelibatan untuk memenuhi persyaratan dan terus menerus memperbaiki
sistem manajemen K3
 Tersedianya kerangka Kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran MK3
 Kebijakan MK3 ini dikomunikasikan, dipahami dalam organisasi dan di
dokumentasikan
 Pelaksanaan tinjauan pada waktu terjadwal, sehingga dapat dilakukan
penyesuaian terus menerus.
B. ORGANISASI K3

Dalam menjalankan aktivitas perusahaan, struktur organisasi telah ditetapkan untuk


menjamin peran, tanggung jawab, akuntabilitas dan mendelegasikan wewenang untuk
memfasilitasi SMMK3 yang efektif.

Direksi menetapkan dan mengesahkan struktur organisasi seperti yang terlampir pada Manual
MK3 ini. Tugas dan wewenang setiap Personil baik yang terkait dengan mutu maupun K3
ataupun terkait dengan struktur organisasi, untuk tingkat Kepala Divisi/ Bagian dibuat oleh
Kepala Divisi / Bagian bersama dengan Direksi / Pimpinan Cabang kemudian disahkan oleh
Direksi / Pimpinan Cabang. Untuk tingkat dibawah Kepala Divisi / Bagian sampai tingkat
terbawah, dibuat oleh Kepala Divisi / Bagian bersama dengan Divisi / Bagian SDM direview
oleh Direksi / Pimpinan Cabang dan disahkan oleh Kepala Unit Kerja masing-masing.
Sedangkan untuk Proyek dibuat oleh Kepala Proyek bersama dengan Kepala Divisi / Bagian
Teknik, di review Direksi / Pimpinan Cabang dan disahkan oleh Kepala Divisi / Bagian
Teknik.

3
ORGANISASI K3

PENANGGUNG JAWAB
PELAKSANA K3

KETUA BAGIAN
KETUA BAGIAN
EMERGENCY/ KETUA BAGIAN P3K
KEBAKARAN
KEDARURATAN

ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA

C. PERENCANAAN K3

Perencanaan di sini dimaksudkan bahwa program K3 yang ada di Proyek direncanakan sesuai
dengan kondisi pekerjaan dan lingkungan yang ada di sekitar proyek.
Perencanaan meliputi:
- Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Skala Prioritas, Pengendalian Resiko K3,
Penanggung Jawab.
- Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya.
- Sasaran dan Program K3.

4
C.1 Identifikasi bahaya, penilaian risiko, skala prioritas, pengendalian risiko k3, dan penanggung jawab
Nama Perusahaan : PT. INTERDIMENSI KONSULTAN
Kegiatan : PERENCANAAN PENINGKATAN JL. BETON BERTULANG NATUNA MARU KEL. SEDANAU
Lokasi : Bunguran Barat
Tanggal dibuat : 03 Mei 2021

SKALA
PENGENDALIA PENANGGUN
PENILAIAN RESIKO PRIORITA
N URAIAN IDENTIFIKA N RESIKO K3 G JAWAB
S
O PEKERJAAN SI BAHAYA
KEKERAP KEPARAH TINGKAT
AN AN RESIKO
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Pekerjaan Kecelakaan 1 3 2 2 1.1 Pengendara Pengawas
Mobilisasi dalam lalu lintas (Rendah) wajib lapangan/quality
zona proyek menggunakan engineer
sabuk
pengaman
1.2 Menggunakan
dan mematuhi
rambu
peringatan dan
barikade
1.3 Melakukan
pelatihan
kepada pekerja
1.4 Penggunaan
APD yang
sesuai.

5
SKALA
PENGENDALIA PENANGGUN
PENILAIAN RESIKO PRIORITA
N URAIAN IDENTIFIKA N RESIKO K3 G JAWAB
S
O PEKERJAAN SI BAHAYA
KEKERAP KEPARAH TINGKAT
AN AN RESIKO
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
2 Pekerjaan Kecelakaan 1 2 2 3 1.1 Memasang Pengawas
keselamatan pada lalu lintas (Rendah) rambu lalu lapangan/quality
lalu lintas lintas dengan engineer
tepat
1.2 Mengatur
rekayasa lalu
lintas
1.3 Pengguanan
APD yang
sesuai
3 Pekerjaan jembatan a. Pergeseran 1 3 3 2 1.1 Menyusun Pengawas
sementara jembatan (Sedang) langkah kerja lapangan/quality
(pengalihan akses) b.Terpeleset 1.2 Menggunakan engineer
material yang
sesuai dengan
standar yang
berlaku
1.3 Memperhatikan
struktur tanah
dan arus
1.4 Melakukan
inspeksi rutin
1.5 Cek standar-
standar atau UU
tentang

6
pekerjaan itu
1.6 Menggunakan
helm dan safety
vest/rompi
keselamatan

SKALA
PENGENDALIA PENANGGUN
IDENTIFI PENILAIAN RESIKO PRIORITA
N URAIAN N RESIKO K3 G JAWAB
KASI S
O PEKERJAAN
BAHAYA KEKERAP KEPARAH TINGKAT
AN AN RESIKO
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
4 Keselamatan dan a. APD rusak 2 2 3 2 1.1 melakuan Pengawas K3
Kesehatan dalam b. Kadaluarsa (Sedang) inspeksi
bekerja obat P3k rutin/mendadak
di tempat kerja
1.2 Melakuakan
safety audit
5 Pekerjaan galian a. Terpeleset 1 1 1 3 1.1 buat rambu dan Pengawas
tanah dalam galian (Rendah) penghalang lapangan/quality
b.Tanah dengan engineer
runtuh tali/kayu
c. Pekerja ter 1.2 membuat trap
cangkul dan pegangan

7
1.3 gali secara
bertahap
1.4 menggunakan
sepatu boot
1.5 menggunakan
dinding turap
1.6 menggunakan
sarung tangan
dan sepatu boot
6 Pekerjaan tanah a.Pekerja 1 1 1 3 1.1 pasang rambu Pengawas
timbunan tertimbun (Rendah) rambu dan lapangan/quality
b.Pekerja pembatas engineer
terpeleset 1.2 mengikuti
dalam prosedur dan
timbunan Langkah kerja
dengan benar
1.3 menggunakan
peralatan safety
dengan tepat
7 Pekerjaan a.Tersiram 2 3 6 1 1.1 pemasangan
pengaspalan aspal (Tinggi) rambu-rambu
c. Terhirup dengan tepat
Gas beracun 1.2 menggunakan
dari aspal masker khusus
d.Terpeleset
1.3 menggunakan
APd dan
peralatan safety
yang tepat
1.4 memasang
pembatas
menggunakan

8
tali atau kayu
8 Pekerjaan a.Terpeleset 2 2 2 1 1.1 menggunakan
Finishing (Rendah) APd dan
peralatan safety
yang tepat

9
URAIAN PENILAIAN RESIKO
IDENTIFIKASI SKALA PENGE
NO PEKERJA KEKERA KEPARA TINGKAT
RESIKO PRORITAS AN R
AN PAN HAN RESIKO
1 2 3 4 5 6 7
1 Survei Hewan buas 3 3 9 (Tinggi) 1 a. Gunak
Pendahuluan • Hewan berbisa pemandu
• Serangga berpeng
berbahaya Gunakan
• Terperosok Alat
• Tenggelam Pelindun
• Gas berbahaya sesuai
dan beracun bahaya y
dihadapi
(baju rap
sarung ta
sepatu
2 Penetapan Hewan buas 3 3 9 (Tinggi) 1 Gunakan
titik-titik • Hewan berbisa penguku
BM • Serangga jauh dan
dan titik- berbahaya • Gunak
titik • Terperosok pemandu
polygon dan • Tenggelam berpeng
pengukuran • Gas berbahaya • Gunak
elevasi dan dan beracun dan Alat
jarak pelindun
3 Survey Kondisi 2 2 3 (Sedang) 1 Gunakan
existing lingkungan penguku
dengan jauh dan
rencana • Gunak
kerja pemandu
berpeng
• Lakuka
bahaya l
setiap ak
memula
• Gunak
dan Alat
pelindun
4 Check Kondisi Proyek 2 2 3 (Sedang) 1 Gunakan
lavelling penguku
kontur dan jarak jau
shop otomatis
drawing
akhir

Dibuat Oleh
CV. Mitra Bintan Konsultan 

10
JABRI RAMA S.T. M.Eng
Team Leader

C.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan Lainnya

Identifikasi peraturan hukum, perundang-undangan dan ketentuan lainnya adalah memperoleh


informasi perundang-undangan, peraturan dan syarat-syarat yang terkait secara periodik dari
berbagai sumber, untuk mengidentifikasikan keperluan yang diminta, membuat daftar peraturan
perundang-undangan, perizinan dan juga ketentuan lainnya atau mengidentifikasikan apabila terdapat
perubahan (perundang-undangan, peraturan dan ketentuan lainnya) yang terkait dengan aktifitas
operasional.

Sumber informasi tersebut dapat diperoleh dari sumber-sumber berikut:

a) Buku Undang-Undang atau peraturan;

b) Asosiasi industri contoh: SPSI, GAPKI;

c) Seminar dan konferensi.

d) Yang Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia.

C.3. Sasaran dan Program K3

Prosedur ini digunakan sebagai panduan untuk menetapkan tujuan, sasaran/target dan
program-program pekerjaan proyek PENINGKATAN JL. BETON BERTULANG NATUNA
MARU KEL. SEDANAU yang berfokus pada aspek pengendalian resiko dalam rangka
penerapan Kebijakan K3.

11
TABEL PENYUSUNAN SASARAN DAN PROGRAM K3

Nama Perusahaan : PT. INTERDIMENSI KONSULTAN


Kegiatan : PERENCANAAN PENINGKATAN JL. BETON BERTULANG NATUNA MARU KEL. SEDANAU
Lokasi : Bunguran Barat
Tanggal dibuat : 05 Mei 2021
BIAYA
SASARAN KHUSUS PROGRAM
(RP)
URAIAN PENGENDALIAN
NO INDIKATOR
PEKERJAAN RESIKO TOLAK SUMBER JANGKA PENANGGUNG
URAIAN PENCAPAIA MONITORING
UKUR DAYA WAKTU JAWAB
N
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 Pekerjaan Penggunaan Pekerjaan Penggunaa - Bahan Sebelum Turap
galian biasa turap memenuhi n turap - SDM bekerja terpasang
Syahril
standar memenuhi sesuai sudah sesuai Checklist
Ramadhan
keselamatan spesifikasi kebutuhan lengkap gambar dan
spesifikasi
2 Pekerjaan Menggunakan Tersedianya Sesuai - Bahan Berdasarkan Tertib
timbunan metode metode dengan - Alat jadwal sesuai
galian pelaksanaan pekerjaan metode - Dokumen pelaksanaan metode Syahril
Checklist
sesuai dengan yang manual Ramadhan
standar dikerjakan
timbunan
3 Pekerjaan Penggunaan Seluruh Sesuai Dokumen Berdasarkan Tertib
Pengecoran APD yang sesuai pekerja dengan manual(man jadwal sesuai
dan memenuhi metode ual pelaksanaan metode Syahril
Checklist
pembesian syarat yang instruction/ Ramadhan
keselamatan dikerjakan petunjuk
kerja
4 Pekerjaan Penggunaan Pekerja Sesuai Dokumen Sesuai Tertib
Syahril
finishin APD yang sesuai memenuhi metode manual jadwal sesuai Checklist
Ramadhan
syarat K3 pekerjaan pelaksanaan metode

12
D. PENGENDALIAN OPERASIONAL K3
Pengendalian operasi akan diterapkan dan dievaluasi secara bersamaan untuk mengetahui
tingkat keefektifan dari pengendalian operasi serta terintegrasi (tergabung) dengan
keseluruhan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan.
Beberapa pengendalian operasi K3 Perusahaan mencakup antara lain:
1. Umum:
a. Perawatan dan perbaikan fasilitas/mesin/alat reguler.
b. Kebersihan dan perawatan tempat kerja.
c. Pengaturan lalu lintas manusia/barang, dsb.
d. Pemasokan dan Perawatan Fasilitas Kerja/Fasilitas Umum.
e. Perawatan suhu lingkungan kerja.
f. Perawatan sistem ventilasi dan sistem instalasi listrik.
g. Perawatan sarana tanggap darurat.
h. Kebijakan terkait dinas luar, intimidasi, pelecehan, penggunaan obat-obatan dan
alkohol.
i. Program-program kesehatan dan pengobatan umum.
j. Program pelatihan dan pengembangan pengetahuan.
k. Pengendalian akses tempat kerja.
2. Pekerjaan Bahaya Tinggi:
a. Penggunaan prosedur, instruksi kerja dan cara kerja aman.
b. Penggunaan peralatan/mesin yang tepat.
c. Sertifikasi pelatihan tenaga kerja keahlian khusus.
d. Penggunaan izin kerja.
e. Prosedur pengendalian akses keluar masuk tenaga kerja di tempat kerja bahaya
tinggi.
f. Pengendalian untuk pencegahan penyakit akibat kerja.
3. Penggunaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3):
a. Pembatasan area-area penggunaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di tempat
kerja.
b. Pengamanan pemasokan dan pengendalian akses keluar masuk penyimpanan
bahan berbahaya dan beracun (B3).
c. Barikade sumber radiasi.
d. Isolasi pencemaran biologis.
e. Pengetahuan penggunaan dan ketersediaan perlengkapan darurat.

13
4. Pembelian Barang, Peralatan dan Jasa:
a. Menyusun persyaratan pembelian barang, peralatan dan jasa.
b. Komunikasi persyaratan pembelian barang kepada pemasok.
c. Persyaratan transportasi/pengiriman bahan berbahaya dan beracun (B3).
d. Seleksi dan penilaian pemasok.
e. Pemeriksaan penerimaan barang/peralatan/jasa.
5. Kontraktor:
a. Kriteria pemilihan kontraktor.
b. Komunikasi persyaratan kepada kontraktor.
c. Evaluasi dan penilaian kinerja K3 berkala.

6. Tamu, Pengunjung dan Pihak Luar:


a. Pengendalian akses masuk.
b. Pengetahuan dan kemampuan mengenai izin penggunaan
peralatan/perlengkapan/mesin/material di tempat kerja.
c. Penyediaan pelatihan/induksi yang diperlukan.
d. Pengendalian administratif rambu dan tanda bahaya di tempat kerja.
e. Cara pemantauan perilaku dan pengawasan aktivitas di tempat kerja.
Penetapan kriteria operasi K3 Perusahaan mencakup beberapa hal sebagai berikut:
1. Pekerjaan Bahaya Tinggi:
a. Penggunaan peralatan/perlengkapan yang telah ditentukan beserta prosedur/
instruksi kerja penggunaannya.
b. Persyaratan kompetensi keahlian.
c. Petunjuk individu mengenai penilaian resiko terhadap kejadian yang muncul
tiba-tiba dalam pekerjaan.
2. Penggunaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3):
a. Daftar bahan berbahaya dan beracun (B3) yang disetujui.
b. Penentuan Nilai Ambang Batas (NAB).
c. Penentuan Nilai Ambang Kuantitas (NAK).
d. Penentuan lokasi dan kondisi penyimpanan.
3. Area Kerja Bahaya Tinggi :
a. Penentuan APD (Alat Pelindung Diri).
b. Penentuan persyaratan masuk.
c. Penentuan persyaratan kondisi kesehatan/kebugaran.

14
4. Kontraktor:
a. Persyaratan kriteria kinerja K3.
b. Persyaratan pelatihan maupun kompetensi keahlian terhadap personel di bawah
kendali kontraktor.
c. Persyaratan pemeriksaan peralatan/perlengkapan/bahan/ material kontraktor.
5. Tamu, Pengunjung dan Pihak Luar:
a. Pengendalian dan pembatasan akses masuk dan akses keluar tempat kerja.
b. Persyaratan APD (Alat Pelindung Diri).
c. Induksi K3.
d. Persyaratan tanggap darurat.

E. PEMERIKSAAN DAN EVALUASI KINERJA K3


Kegiatan pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan pada proyek Perencanaan
Peningkatan Jl. Beton Bertulang Natuna Maru Kel. Sedanau dengan identifikasi K3 berdasarkan
analisis lingkungan pekerjaan proyek, proyek pekerjaan Peningkatan Jl. Beton Bertulang Natuna
Maru Kel. Sedanau mengacu pada identifikasi K3 yang telah dilakukan pada point C.2.
Pemeriksaan bahaya pada proyek dimulai dari persiapan pekerjaan, proses pekerjaan sampai dengan
finishing akhir serah terima pekerjaan.

F. TINJAUAN ULANG KINERJA K3


Tinjauan ulang pada pekerjaan Peningkatan Jl. Beton Bertulang Natuna Maru Kel. Sedanau
dilakukan setiap pekerjaan akan dilakukan, sedang dilakukan serta pekerjaan telah dilakukan, guna
untuk memperkecil resiko dampak kecelakaan yang akan terjadi pada saat proses pekerjaan
dilaksanakan. Tinjauan ulang akan dilakukan setiap kala ulang waktu yang telah ditentukan
berdasarkan jenis dari pekerjaan serta pembagian zonasi dari pekerjaan.

15

Anda mungkin juga menyukai