Anda di halaman 1dari 2

NAMA : MOH.

RIO FIRMANSYAH

NIN : 361921401114

Kelas : 2D

program study : D3-Teknik Mesin

Mata kuliah : Ilmu Sosial Budaya

“Pelaranagan Mudik Oleh Pemerintah tahun 2021”

Mudik merupakan momen untuk kembali ke kampung halamannya merayakan hari raya
bersama keluarga setelah sibuk mencari nafkah di ibu kota. Mudik biasanya dilakukan pada
waktu yang hampir bersamaan oleh ribuan bahkan jutaan penduduk Indonesia, maka dari itu
kemacetan terjadi di mana-mana. Gerakan penduduk berpindah dari suatu tempat ke tempat
lain dalam jangka waktu tertentu melewati batas wilayah tertentu seperti batas wilayah
provinsi, kabupaten, kecamatan, desa, dan sebagainya.

Mudik seperti sudah menjadi tren/ tradisi seseorang untuk kembali pulang ke kampung
halaman. Sehingga kerumunan orang tidak dapat di pungkiri. Melihat kondisi dunia, bahkan
negri tercinta ini, saat ini sedang tidak baik-baik saja karena adanya pandemi Covid-19
sehingga sangat tidak memungkinkan berada di keramaian dengan konndisi banyak orang.
Seperti yang dapat kita ketahui, virus ini dapat dengan mudah menyebar.

Pemerintah melarang mudik lebaran 2021 pada 6-17 Mei 2021. Keputusan itu diambil
dengan mempertimbangkan risiko penularan Covid-19. Menteri Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan angka
penularan dan kematian Covid-19 masih tinggi terutama pasca libur panjang. "Cuti bersama
idul fitri satu hari ada, tapi enggak boleh ada aktivitas mudik. Pemberian bansos akan
diberikan," kata Muhadjir di Jakarta, Jumat (26/3). Kata Muhadjir, aturan resmi tentang
larangan mudik akan diatur lebih lanjut oleh Polri dan Kementerian Perhubungan
(Kemenhub).

Larangan mudik Lebaran 2021 berlaku mulai hari, Kamis 6 Mei 2021. Satgas Penanganan
Covid-19 menyatakan, larangan mudik 2021 ini juga berlaku untuk mudik lokal demi
menekan penyebaran virus corona penyebab Covid-19.Larangan mudik Lebaran 2021
berlaku pada 6-17 Mei 2021. Pemerintah juga memberlakukan aturan tambahan berupa
pengetatan perjalanan berlaku mulai 22 April-5 Mei dan 18-24 Mei 2021. Dengan demikian
aturan yang di buat pemerintah bukan tanpa alasan, melihat memang pada saat ini pandemi
Covid-19 belum benar- benar selesai.

Aturan larangan mudik yang di buat terdapat pengecualian yaitu sebagai berikut :

1. Orang yang bekerja atau perjalanan dinas untuk ASN, pegawai BUMN, pegawai
BUMD, POLRI, TNI, pegawai swasta yang dilengkapi surat tugas dengan tanda
tangan basah dan cap basah dari pimpinannya
2. Kunjungan keluarga yang sakit

3. Kunjungan duka anggota keluarga yang meninggal dunia

4. Ibu hamil dengan satu orang pendamping

5. Kepentingan melahirkan maksimal dua orang pendamping.

6. Pelayanan kesehatan yang darurat.

Sehingga dengan demikian penekanan mobilitas dapat terkoordinasi dengan baik. Namun
meskipun terdapat pengecualian untuk ketentuan di atas. Pemrintah juga selalu menekankan
untuk selalu menjaga 3 M. Penerapan 3M dapat dilakukan dengan menjalankan setidaknya 3
(tiga) perilaku disiplin yaitu: Memakai masker Mencuci tangan Menjaga jarak dan
menghindari kerumunan. Berdasarkan penelitian internasional, memakai masker kain dapat
menurunkan risiko penularan COVID-19 sebesar 45 persen. Lebih baik lagi adalah
mengenakan masker bedah yang mampu menekan penyebaran virus COVID-19 hingga 70
persen. Mencuci tangan merupakan langkah 3M berikutnya untuk menurunkan risiko
penularan COVID-19 sebesar 35 persen. WHO menyarankan, cucilah tangan menggunakan
sabun/antiseptik selama 20-30 detik dan menerapkan langkah-langkah yang benar.

jika pulang ke kampung halaman hanya akan membawa virus, maka urungkan niat itu. Yang
di harapakan keluarga di rumah adalah saling mendingungi diri dari pandemi. Lebih baik
menunda. Dikarenakan, orang yang terinfeksi Covid-19 memiliki gejala yang beragam, ada
yang bergejala berat, sedang, ringan bahkan tak bergejala.

Hidup sehat, selalu menerapkan protokol kesehatan.

Sumber referensi :

https://kbbi.web.id/mudik

https://www.cnnindonesia.com/

https://tirto.id/f5tV

https://nasional.kompas.com/read/2020/10/08/18580661/achmad-yurianto-jangan-
sampai-pulang-ke-rumah-membawa-virus?page=all.

Anda mungkin juga menyukai