zaman transisi dan perbankan saat ini. Coverage bukan hanya perbankan
konvensional, namun juga perbankan syariah.
Selamat berdiskusi
Jawab :
Perbankan Zaman Dahulu
Lembaga keuangan bermula dari daratan Eropa yang diawali dengan bursa komoditas
pada tahun 1309. Sementara tidak diketahui persis kapan lembaga keuangan pertama
kali berdiri, namun lembaga pemodal dan bank yang pertama diperkirakan muncul
antara abad 15 sampai 17 di Eropa Barat dan Eropa Tengah.. Perkembangan
Perbankan di Indonesia dimulai sejak penjajahan belanda, bank yang pertama didirikan
yaitu Bank Van Leening (1746), Nederlansche Handel Maatschapij (1845). Bank yang
pertama kali didirikan adalah Bank Leening Pada awalnya perbankan hanya berfungsi
sebagai lembaga yang membantu pemerintah dalam penyaluran keuangan, terutama
dalam sektor perdagangan. Selain mempunyai sistem kerja yang rapi, bangunan
sebuah bank juga menentukan nasabah yang akan menitipkan uang dan atau barang
berharga yang disimpan.
Perbankan Zaman Transisi
Pada masa kemerdekaan, industri perbankan Indonesia mengalami perubahan yang
cukup signifikan seiring dengan perubahan tata pemerintahan dan tata politik di masa
lepasnya Indonesia dari masa penjajahan. Pada awal kemerdekaan, dijiwai dengan
semangat nasionalisme, pemerintah Republik Indonesia mulai mendirikan bank-bank
pemerintah, seperti Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank
Industri Negara (BIN), dan Bank Tabungan Pos. Bank-bank ini merupakan bank yang
keberadaannya cukup penting (dominan) dalam perekonomian Indonesia. Masa represi
keuangan terjadi antara periode tahun 1966-1913, yakni pada saat peralihan dari masa
Orde Lama ke Orde Baru Kebijakan represi keuangan pemerintah Orde Baru meliputi
program stabilisasi dan rehabilitasi sedangkan dalam jangka panjang diarahkan dalam
bentuk program pembangunan Untuk menunjang program tersebut, pada tanggal 1
Oktubr 1906 pemerintah mengeluarkan peraturan yang berisi antara lain:
1. Peninjauan kembali kredit perbankan dengan memberikan batasan dalan jumlah
kredit, agunan, dan tingkat suku bunga.
2. Diberlakukan prinsip anggaran pendapatan dan belanja negara berimbang
sebagai salah satu upaya pengendalian inflasi.
3. Adanya kebijakan debirokratisasi yang ditujukan untuk mengurangi intervensi
pemerintah dalam perekonomian agar tercipta sistem ekonomi yang demokratis.
4. Kebijakan di bidang perdagangan luar negeri yang bertujuan memberikan porsi
yang lebih besar bagi eksportir dan mengurang intervensi pemerintah dalam tata
niaga ekspor dengan sistem insentif ekapor.
5. Kebijakan penundaan pembayaran utang luar negeri dan penarikan stang-utang
luar negeri baru yang tujuannya untuk mengurangi tekanan neraca pembayaran