Anda di halaman 1dari 12

TINGKAT KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN

Mona Indriyani (monaindriyaniii@gmail.com)


Dra. Sri Saparahayuningsih, M.Pd (saparahayuningsih@unib.ac.id)
Dra. Yulidesni, M.Pd (Yulidesni25@gmail.com)

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat


kreativitas anak usia 5-6 tahun di Desa Rama Agung Kecamatan Arga Makmur
Kabupaten Bengkulu Utara. Kreativitas dalam penelitian ini meliputi kelancaran,
keluwesan, keterperincian dan orisinilitas. Jenis penelitian yang digunakan adalah
survey dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan
populasi sekaligus sampel total sebanyak 36 orang anak. Teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini menggunakan tes. Data hasil penelitian di analisis
dengan menggunakan uji statistik dengan rumus rata-rata dan persentase. Hasil
penelitian menunjukan bahwa tingkat kreativitas anak usia 5-6 tahun di Desa
Rama Agung Kecamatan Arga makmur Kabupaten Bengkulu Utara berada pada
kriteria cukup. Dikatakan cukup karena kreativitas pada anak yang meliputi
kelancaran, keluwesan, keterperincian dan orisinilitas belum berkembang
dengan baik atau belum teroptimal dengan baik. Implikasi dari data penelitian ini
adalah sekolah diharapkan dapat memperhatikan pembelajaran yang terkait
dengan kreativitas, karena kreativitas dapat mengembangkan inteligensi anak.

Kata Kunci: Kreativitas, Media Bangun Datar Geometri

1
CREATIVITY LEVELS OF CHILDREN AGE 5-6 YEARS OLD

Mona Indriyani (monaindriyaniii@gmail.com)


Dra. Sri Saparahayuningsih, M.Pd (saparahayuningsih@unib.ac.id)
Dra. Yulidesni, M.Pd (Yulidesni25@gmail.com)

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the level of creativity of children aged
5-6 years in Rama Agung Village, Arga Makmur District, North Bengkulu
Regency. Creativity in this research includes fluency, flexibility, detail and
originality. This type of research is a survey with a quantitative descriptive
approach. This study used a population as well as a total sample of 36 children.
Data collection techniques in this study using tests. The research data were
analyzed using statistical tests with the mean and percentage formula. The results
showed that the level of creativity of children aged 5-6 years in Rama Agung
Village, Arga Makmur District, North Bengkulu Regency was in sufficient
criteria. It is said that it is enough because creativity in children which includes
fluency, flexibility, detail and originality has not been well developed or has not
been well optimized. The implication of this research data is that schools are
expected to pay attention to learning related to creativity, because creativity can
develop children's intelligence.

Keywords: Creativity, Geometry Flat Build Media

2
A. PENDAHULUAN kreativitas, pra matematika dan
sains sederhana. Salah satu
Undang-undang Nomor 20 pengembangan kognitif yang akan
Tahun 2003 tentang sistem dikembangkan adalah kreativitas.
pendidikan nasional menyatakan Windyariani (2019:35)
bahwa “Pendidikan Anak Usia dini berpendapat bahwa kreativitas
adalah suatu upaya pembinaan yang merupakan suatu kemampuan pada
ditujukan kepada anak sejak lahir diri seseorang untuk menemukan
sampai usia enam tahun yang gagasan, ide, produk dan
dilakukan melalui pemberian pemecahan terhadap suatu
rangsangan pendidikan untuk permasalahan. Menurut Hurlock
membantu pertumbuhan dan (1978:2) kreativitas sebagai suatu
perkembangan jasmani dan rohani proses karena adanya sesuatu yang
agar anak memiliki kesiapan dalam baru, benda ataupun gagasan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut bentuk atau rangkaian yang baru
yang dapat diselenggarakan pada dihasilkan. Kreativitas pada anak
jalur formal, nonformal, dan usia dini dimaksudkan sebagai
informal”. Pendidikan Anak Usia Dini seluruh proses yang dilalui oleh anak
bertujuan untuk dapat membantu dalam rangka melakukan,
dalam peletakkan dasar ke arah mempelajari dan menemukan
perkembangan pengetahuan, sikap, sesuatu yang baru dan berguna bagi
keterampilan dan kreativitas atau kehidupan anak maupun lingkungan
daya cipta yang diperlukan oleh anak disekitarnya
untuk dapat menyesuaikan diri Adapun ciri-ciri berpikir
dengan lingkungannya dan untuk kreatif menurut Munandar (dalam
pertumbuhan serta perkembangan Hanifah & Julia, 2014:65) meliputi
pada tahapan selanjutnya (Sujiono, kemampuan dalam berpikir lancar
2013:45). (fluency) kemampuan untuk dapat
Berdasarkan Peraturan menghasilkan sejumlah ide/gagasan,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan luwes (flexibility) kemampuan
Republik Indonesia Nomor 137 menghasilkan ide-ide beragam,
Tahun 2014 tentang Standar terperinci (elaboration) kemampuan
Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, mengembangkan atau
bahwa pembelajaran yang ada di mengeluarkan sejumlah ide, orisinil
PAUD akan mengembangkan enam (originality) kemampuan untuk
aspek perkembangan yang meliputi menghasilkan ide yang baru/unik
agama/moral, fisik/motorik, dan evaluasi (evaluation)
sosial/emosional, bahasa, seni, dan kemampuan dalam menentukan
kognitif. Dalam Penelitian ini akan patokan penilaian sendiri dan
difokuskan pada pengembangan memberikan penilaian terhadap
kognitif. Menurut Khadijah (2016:50) suatu permasalahan.
materi pengembangan kognitif
terdiri dari pemecahan masalah,
3
Kreativitas pada anak sangat ditingkatkan melalui pendidikan,
penting untuk dikembangkan sejak adapun tugas pendidik hendaknya
usia dini, agar anak nantinya dapat dapat memberikan suatu lingkungan
menjadi anak yang kreatif dan yang kaya akan rangsangan dan
mampu melihat suatu masalah dari dimana anak merasa aman dan
berbagai arah. Pentingnya bebas untuk mengungkapkan dirinya
kreativitas menurut Aini, dkk secara kreatif.
(2018:22) dengan berkreasi Kreativitas menurut
seseorang dapat mengaktualisasikan Munandar (2004:45) dilihat dari
dirinya, memberikan kepuasan empat aspek (4P), yaitu: pribadi,
kepada anak untuk melakukan pendorong, proses dan produk.
kegiatan dengan lebih baik, Keempat pribadi, pendorong, proses
bermakna dan memungkinkan setiap dan produk ini saling berkaitan,
anak usia dini untuk dapat bahwa dengan adanya pribadi yang
menghasilkan ide dan penemuan kreatif akan melibatkan diri dalam
baru. Ditambahkan oleh Pamilu proses kreatif dan dengan dorongan
(2007:2) dengan berkreasi anak dan dukungan dari lingkungan
dapat mengekspresikan dan sehingga akan menghasilkan produk
mengaktualisasikan dirinya. kreatif.
Aktualisasi diri ini merupakan hal Salah satu kegiatan yang
penting dalam kehidupan seseorang, dapat dilakukan untuk merangsang
dengan kreativitas yang dimilikinya dan mengembangkan kreativitas
seseorang dapat meningkatkan pada anak usia dini adalah melalui
kualitas kehidupannya. kegiatan membangun dengan
Setiap anak pada dasarnya menggunakan media. Ditambahkan
sangat kreatif, dapat dilihat dari ciri- oleh Pamilu (2007:39) media disini
ciri perilaku anak yang senang dimaksudkan sebagai sarana untuk
menjelajahi lingkungannya, suka mewujudkan kreativitas anak yang
bertanya, senang bereksperimen dapat meningkatkan produktivitas
dan tertarik untuk mencoba segala dan imajinasi anak. Salah satu media
sesuatu (Ilhamuddin & Muallifah, yang dapat digunakan untuk
2001:132). Kemampuan berpikir mendukung pengembangan
kreatif tersebut perlu ditanamkan kreativitas anak adalah media
sejak usia dini, kreativitas bukanlah bangun datar geometri, Menurut
suatu anugrah yang bersifat statis Susanti (2014:337) melalui kegiatan
tetapi bisa dilatih dan juga bisa menggunakan media bangun datar
dikembangkan, persoalannya tidak geometri anak mengenal bentuk-
semua individu mampu untuk bentuk geometri (segitiga, persegi
mengasah kreativitasnya dalam panjang, persegi, setengah
kehidupan sehari-hari yang lingkaran, lingkaran, jajar genjang,
dilaluinya. Implikasinya adalah belah ketupat, trapesium) dan
kemampuan kreatif dapat selanjutnya anak belajar

4
menerapkan pengetahuannya untuk tingkat kreativitas anak usia 5-6
berkreasi membangun ataupun tahun di Desa Rama Agung
menciptakan sesuatu dengan Kecamatan Arga Makmur Kabupaten
bentuk-bentuk geometri. Melalui Bengkulu Utara, yang meliputi:
media bangun datar geometri kelancaran (fluency), keluwesan
dengan bentuk yang bervariasi (flexibility), keterperincian
memberikan kesempatan kepada (elaboration) dan orisinilitas
anak untuk mengekspresikan dirinya (originality).
dan menunjukan keahliannya dalam Kreativitas yang diteliti
menciptakan suatu hasil karya. dalam penelitian ini berdasarkan
Seperti yang dikemukakan oleh pada teori Munandar. Indikator
Musbikin (2006:21) beberapa bahan dalam penelitian ini meliputi ciri-ciri
yang dapat digunakan untuk yang mencerminkan kreativitas
merangsang kreativitas anak adalah antara lain: kelancaran (fluency),
kertas dalam berbagai bentuk untuk keluwesan (flexibility),
dijadikan suatu benda. keterperincian (elaboration) dan
Hasil pengamatan di Desa orisinilitas (originality).
Rama Agung RT 05 Kecamatan Arga B. METODE PENELITIAN
Makmur Kabupaten Bengkulu Utara
pada beberapa anak yang berusia 5- Metode penelitian yang
6 tahun saat diminta untuk digunakan dalam penelitian ini
membangun menggunakan media adalah survey dengan pendekatan
bangun datar geometri diantaranya deskriptif kuantitatif. Menurut
beberapa anak sudah dapat Sugiyono (2014:6) metode penelitian
membangun menggunakan media survey adalah metode yang
bangun datar geometri, hanya saja digunakan untuk mendapatkan data
anak masih kelihatan ragu pada saat dari tempat tertentu yang alamiah
akan membangun sesuatu yang (bukan buatan), tetapi peneliti
berdasarkan pada ide/gagasan melakukan perlakuan dalam
mereka sendiri sehingga hanya pengumpulan data, misalnya dengan
beberapa anak saja yang dapat mengedarkan kuesioner, tes,
menunjukan kelancaran dan wawancara terstruktur dan
keluwesan pada hasil karya yang sebagainya.
dibuatnya dan hanya beberapa anak Menurut Lehmann (dalam
saja yang dapat menunjukan Yusuf, 2017:62) penelitian deskriptif
kemampuannya dalam memerinci kuantitatif adalah salah satu jenis
bentuk-bentuk secara detail dan penelitian yang bertujuan
juga hanya beberapa anak saja yang mendeskripsikan secara sistematis,
dapat menunjukan orisinilitas pada faktual, dan akurat mengenai fakta
hasil karya yang dibuatnya. atau sifat populasi tertentu atau
Permasalahan yang diangkat menggambarkan fenomena secara
dalam penelitian ini adalah tentang detail.

5
Dalam penelitian ini, peneliti Adapun teknik pengumpulan
melihat kondisi nyata tentang data yang digunakan dalam
kreativitas anak usia 5-6 tahun di penelitian ini adalah tes. Dalam
Desa Rama Agung Kecamatan Arga Penelitian ini anak diminta untuk
Makmur Kabupaten Bengkulu Utara membuat bentuk apa saja sebanyak-
yang mencakup kelancaran (fluency), banyaknya menggunakan media
keluwesan (flexibility), bangun datar geometri yang
keterperincian (elaboration) dan meliputi bentuk lingkaran, persegi,
orisinilitas (originality) berdasarkan persegi panjang, setengah lingkaran,
pada kriteria yang telah ditentukan. segitiga, trapesium, belah ketupat
Sehingga nantinya hasil dari dan jajar genjang.
penelitian ini akan diperoleh Instrumen penelitian adalah
gambaran tentang tingkat kreativitas alat yang digunakan untuk
anak, apakah telah sesuai dengan mengukur nilai variabel yang diteliti
yang diharapkan atau sebaliknya. (Sugiyono, 2014:92). Adapun
Menurut Sugiyono (2014:80) instrument dalam penelitian ini
populasi adalah wilayah atau adalah ciri-ciri yang mencerminkan
generalisasi yang terdiri atas objek kreativitas pada anak yang meliputi
atau subjek yang mempunyai kelancaran (fluency), keluwesan
kualitas dan karakteristik tertentu (flexibility), keterperincian
yang ditetapkan oleh penulis untuk (elaboration) dan orisinilitas
dipelajari dan kemudian ditarik (originality).
kesimpulannya. Dalam penelitian ini Teknis analisis data yang
populasinya adalah seluruh anak digunakan dalam penelitian ini
usia 5-6 tahun di Desa Rama Agung adalah dalam bentuk frekuensi nilai
Kecamatan Arga Makmur Kabupaten rata-rata dan persentase tingkat
Bengkulu Utara yang berjumlah 36 kreativitas anak usia 5-6 tahun di
orang anak. Desa Rama Agung Kecamatan Arga
Sampel adalah bagian dari Makmur Kabupaten bengkulu utara.
jumlah dan karakteristik yang C. HASIL DAN PEMBAHASAN
dimiliki oleh populasi. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini Dari penelitian yang telah
adalah sampel total yaitu 36 orang dilaksanakan, diperoleh hasil bahwa
anak usia 5-6 tahun di Desa Rama tingkat kreativitas pada anak usia 5-
Agung Kecamatan Arga Makmur 6 tahun di Desa Rama Agung
Kabupaten Bengkulu Utara. Menurut Kecamatan Arga Makmur Kabupaten
Arikunto (2006:134) sampel total Bengkulu Utara dikategorikan pada
adalah pengambilan sampel yang
kriteria cukup, itu artinya kreativitas
dilakukan apabila kurang dari 100
yang mencerminkan ciri-ciri aptitude
subjek maka lebih baik diambil
semua sehingga merupakan yaitu kelancaran (fluency),
penelitian populasi. keluwesan (flexibility),
6
keterperincian (elaboration) dan kemampuan dalam menghasilkan
orisinilitas (originality) pada anak sejumlah ide/gagasan pada hasil
belum berkembang dengan baik karya yang dibuatnya. Sebagaimana
atau belum berkembang secara kreativitas pada anak menurut
optimal. Torrance (dalam Susanto 2013:102)
Sebagaimana Kreativitas salah satu ciri-ciri kreativitas pada
menurut Munandar (dalam Iriana, anak haruslah mencerminkan
2020:10) dilihat dari ciri-ciri aptitude kelancaran (fluency) yang diartikan
kreativitas berhubungan dengan sebagai kemampuan untuk dapat
kognisi dan diartikan sebagai menghasilkan sejumlah ide/gagasan.
kemampuan yang mencerminkan Hasil penelitian tentang
kelancaran (fluency), keluwesan kreativitas pada aspek keluwesan
(flexibility), orisinilitas (originality) (flexibility) masih berada pada
serta kemampuan untuk kriteria cukup, artinya kemampuan
mengelaborasi (elaboration) pada anak untuk menghasilkan ide-
mengembangkan, memperinci ide beragam belum berkembang
ataupun memperkaya suatu dengan baik atau belum
gagasan. Pada anak yang berkembang secara optimal. Hal ini
kreativitasnya masih tergolong dikarenakan masih banyaknya anak
cukup dapat diartikan bahwa anak yang belum menunjukan
tersebut sebenarnya sudah kemampuan dalam menghasilkan
menunjukan ciri-ciri aptitude pada ide-ide beragam pada hasil karya
dirinya, namun kreativitas yang yang dibuatnya. Sebagaimana
dimiliki anak belum berkembang kreativitas pada anak menurut
dengan baik atau belum Torrance (dalam Susanto 2013:102)
berkembang secara optimal (Antika, salah satu ciri-ciri kreativitas pada
2015:82). anak haruslah mencerminkan
Hasil penelitian tentang keluwesan (flexibility) yang diartikan
kreativitas pada aspek kelancaran sebagai kemampuan untuk dapat
(fluency) masih berada pada kriteria menghasilkan ide-ide yang beragam.
cukup, artinya kemampuan anak Kemudian hasil penelitian
untuk dapat menghasilkan sejumlah tentang kreativitas pada aspek
ide/gagasan belum berkembang keterperincian (elaboration) masih
dengan baik atau belum berada pada kriteria cukup, artinya
berkembang secara optimal. Hal ini kemampuan pada anak untuk
dapat dilihat dari masih banyaknya mengembangkan, memperinci
anak yang belum menunjukan ataupun memperkaya suatu gagasan
7
belum berkembang dengan baik kemampuan untuk dapat
atau belum berkembang secara menghasilkan ide yang baru dan
optimal. Hal ini dikarenakan masih unik.
banyaknya anak yang belum Jika kreativitas pada anak
menunjukan kemampuan dalam yang mencerminkan ciri-ciri aptitude
mengembangkan, memperinci yaitu kelancaran (fluency),
ataupun memperkaya suatu gagasan keluwesan (flexibility),
pada hasil karya yang dibuatnya. keterperincian (elaboration) dan
Sebagaimana kreativitas pada anak orisinilitas (originality) belum
menurut Munandar (dalam berkembang dengan baik atau
Nurhayati, 2014:65) salah satu ciri- belum berkembang secara optimal
ciri kreativitas pada anak haruslah maka dapat mempengaruhi
mencerminkan keterperincian inteligensi atau kecerdasan pada
(elaboration) yang diartikan sebagai seseorang. Hal ini sejalan dengan
kemampuan untuk dapat teori “ambang inteligensi” untuk
mengembangkan suatu gagasan kreativitas dari Anderson (dalam
ataupun produk dengan lebih detail Munandar, 2014:9) yang
dan terperinci. menjelaskan bahwa sampai tingkat
Selanjutnya hasil penelitian inteligensi atau kecerdasan tertentu,
tentang kreativitas pada aspek yang diperkirakan seputar IQ 120,
orisinilitas (originality) masih berada ada hubungan yang erat antara
pada kriteria cukup, artinya inteligensi dan kreativitas. Produk
kemampuan pada anak untuk kreativitas yang tinggi memerlukan
menghasilkan ide yang baru dan tingkat inteligensi yang tinggi pula.
unik belum berkembang dengan baik Menurut Vemon (dalam Irmaalanda
atau belum berkembang secara dkk, 2007:92) anak dengan tingkat
optimal. Hal ini dapat dilihat dari kreativitas yang rendah akan sedikit
masih banyaknya anak yang belum gagasan/ide yang diungkapkannya
menunjukan kemampuan dalam sehingga inteligensi yang dimilikinya
menghasilkan ide yang baru dan juga rendah.
unik pada hasil karya yang Menurut Saparahayuningsih
dibuatnya. Sebagaimana kreativitas (2010:4) persoalan mengenai
pada anak menurut Munandar kreativitas juga mempengaruhi
(dalam Nurhayati, 2014:65) salah peningkatan prestasi belajar.
satu ciri-ciri kreativitas pada anak Peningkatan prestasi belajar anak
haruslah mencerminkan orisinilitas tidak hanya dapat dilakukan melalui
(originality) yang diartikan sebagai strategi proses pendidikan yang
8
mampu mengembangkan internal yang sangat berpengaruh
kecerdasan, tetapi juga melalui terhadap prestasi belajar.
strategi pembelajaran yang mampu Dari beberapa pendapat
meningkatkan kreativitas. Anak terkait dengan inteligensi jika
diberikan kebebasan untuk kreativitas anak rendah atau belum
berpendapat, berfikir dan berkembang dengan baik maka
mengambil kesimpulan atas dasar inteligensi pada anak juga tidak
pengamatan sehingga kreativitas berkembang, artinya terdapat
anak untuk menemukan dan hubungan yang signifikan antara
menciptakan sesuatu akan inteligensi dengan kreativitas anak.
berkembang. Ditambahkan juga oleh Oleh karena itu untuk
Satiadarma & Waruwu (dalam pengembangan pada inteligensi
Dewanti, 2016:27) keterkaitan kreativitas pada anak harus juga
antara kreativitas dan inteligensi dikembangkan, karena hasil
menunjukan bahwa sampai tingkat penelitian ini belum optimal maka
tertentu terdapat hubungan antara perlu adanya usaha untuk
kreativitas dan inteligensi. Hubungan memperbaiki atau meningkatkan
itu merupakan keharusan karena kreativitas pada anak yang tergolong
kreativitas tidak dapat berfungsi cukup agar dapat berkembang
dalam suatu kekosongan. Kreativitas dengan baik. Seperti yang
menjurus ke penciptaan suatu yang dikemukakan oleh (Munandar,
baru tergantung pada kemampuan 2014:22) jika tidak ada perbaikan
untuk mendapatkan pengetahuan untuk meningkatkan kreativitas,
yang sudah umum diterima tidak berlebihan jika dikatakan
sebelumnya dan ini tergantung pada semua aspek berada pada ancaman
kemampuan intelektual seseorang. maut baik dalam bidang ekonomi,
Didukung oleh penelitian Fasko politik, lingkungan, kesehatan,
(dalam Nugrahani, 2018:62) maupun dalam bidang budaya dan
Kreativitas sangat dibutuhkan dalam sosial yang dikarenakan belum
pembelajaran yang bertujuan untuk teroptimalnya kreativitas anak pada
meningkatkan pemahaman sehingga aspek kelancaran (fluency),
prestasi hasil belajar akan keluwesan (flexibility), orisinilitas
meningkat. Anak dengan kreativitas (originality) serta elaborasi
yang rendah akan memperoleh (elaboration).
prestasi belajar yang rendah pula, Berdasarkan hasil penelitian
sehingga dapat diketahui bahwa ini tingkat kreativitas pada anak yang
kreativitas merupakan faktor masih berada pada kriteria cukup
9
dan untuk setiap aspek kreativitas disebabkan oleh keterbatasan
yang meliputi kelancaran (fluency), penelitian, yakni; (1) Penerapan
keluwesan (flexibility), orisinilitas psysical distancing untuk tetap
(originality) serta elaborasi menjaga jarak aman di masa
(elaboration) juga berada pada pandemi COVID-19 sehingga peneliti
kriteria cukup, maka harus segera mengalami keterbatasan dalam
dioptimalkan hal ini dikarenakan mengatur jadwal penelitian untuk
kreativitas memegang peranan berkunjung ke rumah anak, (2)
penting dalam kehidupan manusia. Beberapa anak tidak mau diteliti jika
Sejalan dengan pendapat Sitepu tidak didampingi oleh orang tuanya.
(2019:11) perwujudan ide-ide kreatif D. PENUTUP
bukan hanya terkait dengan Berdasarkan hasil penelitian dan
persoalan tuntutan kehidupan pembahasan maka dapat
semata, justru berkreativitas adalah disimpulkan bahwa tingkat
suatu kebutuhan. Berhasil atau kreativitas anak usia 5-6 tahun di
tidaknya kehidupan seseorang pada Desa Rama Agung Kecamatan Arga
masa yang akan datang tergantung Makmur Kabupaten Bengkulu Utara
secara umum berada pada kriteria
juga pada kreativitasnya saat ini.
Cukup. Adapun secara khusus dapat
Ditambahkan juga oleh disimpulkan Bahwa: (1) Tingkat
Maslow (dalam Aini dkk, 2018:5) kreativitas anak usia 5-6 tahun di
Kreativitas merupakan manivestasi Desa Rama Agung Kecamatan Arga
setiap individu. Dengan berkreasi Makmur Kabupaten Bengkulu Utara
seseorang dapat mengaktualisasikan berdasarkan pada aspek kelancaran
(fluency) berada pada kriteria Cukup.
dirinya, sebagaimana dikembangkan
(2) Tingkat kreativitas anak usia 5-6
pada teori kebutuhannya yang tahun di Desa Rama Agung
sangat terkenal yaitu aktualisasi diri Kecamatan Arga Makmur Kabupaten
yang merupakan kebutuhan pokok Bengkulu Utara berdasarkan pada
pada tingkat tertinggi di dalam aspek keluwesan (flexibility) berada
kehidupan manusia. pada kriteria Cukup. (3) Tingkat
kreativitas anak usia 5-6 tahun di
Penelitian tentang tingkat
Desa Rama Agung Kecamatan Arga
kreativitas anak usia 5-6 tahun di Makmur Kabupaten Bengkulu Utara
Desa Rama Agung Kecamatan Arga berdasarkan pada aspek
Makmur Kabupaten Bengkulu Utara, keterperincian (elaboration) berada
telah diupayakan untuk memperoleh pada kriteria Cukup dan (4) Tingkat
hasil yang optimal. Namun, pada kreativitas anak usia 5-6 tahun di
penelitian ini masih terdapat Desa Rama Agung Kecamatan Arga
Makmur Kabupaten Bengkulu Utara
kekurangan-kekurangan yang
berdasarkan pada aspek orisinilitas
10
(originality) berada pada kriteria Praktik. Jakarta: PT Rineka
Cukup. Cipta.
Hasil penelitian ini membuktikan
bahwa rata-rata tingkat kreativitas Dewanti Larasati A. S. 2016.
anak usia 5-6 tahun di Desa Rama Hubungan Antara Inteligensi
Agung Kecamatan Arga Makmur Dengan Kreativitas Siswa
Kabupaten Bengkulu Utara hasilnya SMK PGRI 16 Jakarta. Skripsi.
Jakarta: UNiversitas Negeri
adalah masih berada pada kriteria
Jakarta.
cukup oleh karena itu disarankan
Hanifah, Nurdinah dan Julia. 2014.
kepada, yaitu: (1) guru agar dapat Membedah Anatomi
merancang pembelajaran yang Kurikulum 2013 Untuk
terkait dengan kreativitas, sebab Membangun Masa Depan
kreativitas dapat mengembangkan Pendidikan Yang Lebih Baik.
inteligensi anak. (2) Orang tua Jawa barat: UPI Sumedang
diharapkan dapat memberikan Press.
kesempatan kepada anak untuk
mengemukakan ide-ide anak, Ilhamuddin dan Muallifah. 2001.
mencoba berbagai pendekatan untuk Psikologi Anak Sukses.
menghasilkan sejumlah ide yang Malang: UB Press.
beragam, melatih anak agar dapat
melihat secara detail dan Iriana, Dinny Devi. 2020. Alat Ukur
memberikan latihan kepada anak Kecerdasan Kinestetik Dalam
untuk tidak mencontoh. (3) Tari. Yogyakarta: Deepublish.
Mengingat penelitian ini tingkat
kreativitas anak masih berada pada Irmalanda, dkk. 2007. Penyesuaian
kriteria cukup maka data penelitian Diri Siswa Yang Mengikuti
ini perlu diteliti lebih lanjut untuk Proses Akselerasi. Jurnal
penelitian selanjutnya. Provite, 3 (1): hlm. 92.
E. DAFTAR PUSTAKA
Khadijah. 2016. Pengembangan
Aini, Nurul, dkk. 2018. Montase dan Kognitif Anak Usia Dini.
Pembelajaran. Ponorogo: Medan: Perdana Publishing.
Uwais Inspirasi Indonesia.
Munandar, Utami. 2004.
Antika, Cicilia Rindi. 2015. Tingkat Pengembangan Kreativitas
Kreativitas Siswa Dan Anak Berbakat. Jakarta: PT
Implikasinya Terhadap Rineka Cipta.
Program Pengembangan
Kreativitas. Skripsi. .2014. Kreativitas dan
Yogyakarta: Universitas Sanata Keberbakatan. Jakarta: PT
Dharma. Gramedia Pustaka Utama.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan

11
Musbikin, Imam. 2006. Mendidik Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Anak Kreatif Ala Einstein. Kuantitatif, Kualitatif dan
Yogyakarta: Mitra Pustaka. R&D. Bandung: Alfabeta. CV.

Nugrahani, Mita. 2018. Pembelajaran Sujiono, Yuliani N. 2013. Konsep


Fisika Dengan Pendekatan Dasar Pendidikan Anak Usia
Saintifik Menggunakan Dini. Jakarta: PT Indeks.
Metode Eksperimen Dan
Metode Proyek Ditinjau Dari Susanti. Ardi. 2014. Peningkatan
Kreativitas Dan Kemampuan Kreativitas Anak Melalui
Pemecahan Masalah. Jurnal Bermain Geometri Di
Pendidikan Konvergensi. 25 Kelompok B TK Rahmat
(5): hlm. 62. Harapan Tahun Pelajaran
2013/2014. Jurnal Wahana
Nurhayati, Oni. 2014. Membedah Informasi, 3 (2): hlm. 337.
Anatomi Kurikulum 2013.
Sumedang: Upi Sumedang Susanto, Ahmad. 2013. Teori
Press. Belajar Pembelajaran di
Sekolah Dasar. Jakarta:
Pamilu, Anik. 2007. Prenadamedia Group.
Mengembangkan Kreativitas
dan Kecerdasan Anak. Windyariani, Sistiana. 2019.
Yogyakarta: Citra Media. Pembelajaran Berbasis
Konteks & Kreativitas.
Permendikbud RI No. 137 tahun Yogyakarta: Deepublish.
2014. Tentang Standar
Nasional Pendidikan Anak Yusuf, Muri. 2017. Metode
Usia Dini. Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif & Gabungan.
Saparahayuningsih, S. 2010. Jakarta: PT Fajar Interpratama
Peningkatan Kecerdasan dan Mandiri.
Kreativitas Siswa. Vol. 01.
Jurnal Kependidikan Dasar 1-
6.

Sitepu, A. B. 2019. Pengembangan


Kreativitas Siswa. Jakarta:
Guepedia.

Solicha, Imroatus. 2014. Alat Peraga


Untuk Pelajar Tunarungu.
Yogyakarta: Media Guru.

12

Anda mungkin juga menyukai