Anda di halaman 1dari 3

Nama Natasha Chairunisa

NIM 195100907111016
Kelas Y
Kelompo Y-2
k

1 PENGGUNAAN MIKROSKOP
PRE-LAB
1. Jelaskan prinsip dasar penggunaan mikroskop!
Mikroskop terdiri dari bagian optic yang meliputi kondensor, lensa objektif, dan
lensa okuler serta bagian non-optik yang meliputi kaki dan lengan mikroskop,
diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber
cahaya. mikroskop cahaya bekerja sebagai suatu alat pembesar dua tingkat. Suatu
lensa objektif melakukan pembesaran awal, dan suatu lensa okuler ditempatkan
sedemikian rupa sehingga memperbesar bayangan benda untuk kedua kalinya.
Perbesaran seluruhnya diperoleh dengan mengalikan kekuatan pembesaran seluruhnya
diperoleh dengan mengalikan kekuatan pembesaran lensa objektif dan lensa okuler.
Suatu lensa kondensor tambahan biasanya ditempatkan di bawah mikroskop untuk
memusatkan cahaya dari sumbernya menjadi suatu berkas sangat terang yang
menyinari objek, sehingga memberikan cahaya yang cukup untuk mengamati bayangan
yang diperbesar itu (Maryam,2010).

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan obyek mikroskopis dan makroskopis! Sebutkan
contohnya!

Sel sebagai unit struktural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup
memiliki ukuran yang sangat kecil (mikroskopis). Contoh obyek mikroskopis adalah
Euglena dan Amoeba. Makroskopis adalah suatu unit yang ukurannya dapat dilihat
dengan menggunakan mata telanjang atau tanpa bantuan alat alat pembesar. Contoh
obyek makroskopis adalah manusia, hewan, tumbuhan. (Junaedi, 2009)

3. Sebutkan dan jelaskan empat (4) jenis mikroskop yang anda ketahui!

Jenis - jenis mikroskop menurut Leng (2013):

a. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya adalah mikroskop yang memanfaatkan cahaya sebagai sumber
energi agar dapat memperbesar bayangan objek. Mikroskop ini memiliki tiga
dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Biasanya
mikroskop cahaya memiliki tiga lensa objektif dengan masing-masing pembesaran
lemah (4 atau 10 kali), sedang (40 kali), kuat (100kali), dan lensa okuler
pembesaran 10 kali. Jadi kebanyak mikroskop cahaya memiliki pembesaran
maksimum 1000 kali dari ukuran sebenarnya.

b. Mikroskop Elektron
Mikroskop ini tidak menggunakan visual bayangannya, tetapi menggunakan
sorotan elektron untuk membuat membuat bayangan dalam tabung. Elektron
memiliki Panjang gelombang yang lebih pendek daripada cahaya. Mikroskop ini
Nama Natasha Chairunisa
NIM 195100907111016
Kelas Y
Kelompo Y-2
k

mampu untuk melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali.


c. Mikroskop Stereo
Mikroskop Stereo mempunyai perbesaran 7 hingga 30 kali. Mikroskop ini dipakai
untuk mengamati benda tebal dan tipis, transparan maupun tidak tembus cahaya.
Penyinaran biasanya dari atas, tetapi dapat pula dilakukan penyindaran dari
bawah. Mikroskop ini dapat untuk mengamati bayangan secara tiga dimensi dan
tidak terbalik.
d. Mikroskop Ultraviolet
Cahaya ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari pada
cahaya yang dapat dilihat, penggunaan cahaya ultra violet untuk pecahayaan
dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali lipat daripada mikroskop biasa.
Karena cahaya ultra violet tak dapat di;lihat oleh nata manusia, bayangan benda
harus direkam pada piringan peka cahaya (photografi Plate).
e. Mikroskop Pender
Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau Antigen
(seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Protein antibodi yang khas
mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi
dengan pewarna pendar. Karena reaksi Antibodi-Antigen itu besifat khas, maka
peristiwa pendar akan terjadi apabila antigen yang dimaksud ada dan dilihat oleh
antibody yang ditandai dengan pewarna pendar.

4. Jelaskan mekanisme pembentukan bayangan pada mikroskop cahaya, serta


sebutkan sifat bayangan yang terbentuk pada masing-masing lensa (objektif dan
okuler)!

Pada mikroskop, objek yang akan diamati harus diletakkan di depan lensa objektif
pada jarak antara fob dan 2fob sehingga bayangannya akan terbentuk pada jarak lebih
besar dari 2fob di belakang lensa objektif dengan sifat nyata, terbalik, dan diperbesar.
Bayangan pada lensa objektif dipandang sebagai objek oleh lensa okuler dan terbentuklah
bayangan pada lensa okuler.
Agar bayangan pada lensa okuler dapat dilihat atau diamati oleh mata, bayangan ini
harus berada di depan lensa okuler dan bersifat maya, diperbesar, dan terbalik. Hal ini
dapat terjadi jika bayangan pada lensa objektif jatuh pada jarak kurang dari fok dari lensa
okuler (Elizabeth, 2012)
Nama Natasha Chairunisa
NIM 195100907111016
Kelas Y
Kelompo Y-2
k

5. Sebutkan cara pengoperasian mikroskop cahaya Olympus CX21 LED beserta


gambar mikroskopnya!
2.1 Persiapan
Letakkan mikroskop di permukaan yang stabil dan rata. Hubungkan stop kontak
dengan sumber tenaga listrik. Tekan tombol “ON”.
2.2 Pengamatan
Atur kekuatan lampu dengan memutar sekrup pengatur intensitas cahaya. Tempatkan
prepat/specimen yang akan diperiksa pada meja benda. Atur ketinggian meja benda
dengan memutar makrometer. Cari bagian dari objek glas yang terdapat preparat ulas
dengan memutar sekrup vertical dan horizontal. Putar revolving nosepiece pada
perbesaran objektif 4x lalu putar sekrup kasar sehingga meja benda bergerak keatas
untuk menjasi focus. Putar sekrup halus untuk mendapatkan gambaran yang lebih
terfokus. Pembesaran mikroskop dapat diubah dengan cara memutar revolving
nosepiece. Perjelas bayangan dengan mengatur condenser pada posisi tertinggi.
Tambahkan minyak emersi pada pembesaran 10x100 untuk memperbesar indeks
bias. Turunkan meja benda sampai maksimal, ambil preparat dari meja benda,
kemudian posisikan lensa objektif pada perbesaran 4x. Bersihkan lensa objektif
pembesaran 100x dengan kertas lensa yang dibahasi xylol setelah digunakan. Atur
intensitas cahaya sampai minimal (mati).
2.3 Mengakhiri Penggunaan
Tekan tombol “OFF”. Cabut kabel dari stop kontak (Yuni,2015).

(Yuni dkk,2015)

Tangga Nilai Paraf


l Asisten

Anda mungkin juga menyukai