Anda di halaman 1dari 13

• PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN

DESA JURANG SAPI KECAMATAN TAPEN


KABUPATEN BONDOWOSO
TAHUN 2021

diajukan guna memenuhi salah satu syarat menyelesaikan tugas praktikum


matakuliah Perencanaan dan Evaluasi Program Penyuluhan pada Program Studi
Penyuluhan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jember

Asisten Pembimbing :
Sarah Sadidah (171510601026)

Disusun Oleh :
Aditia Enka Lesmana (191510901038)

PENYULUHAN PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN
TAHUN 2021

DESA : Jurang Saapi


KECAMATAN : Tapen
BPP : Tapen

Bondowoso, Mei 2021


DISAHKAN OLEH

Lurah Jurang Sapi Ketua Penyuluh Kelurahan

……….……………………… ...…………………………….
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT. Atas rahmat serta
hidayahnya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan programa penyuluh
pertanian di Kelurahan Jurang Sapi dalam menyusun Pertanian tingkat desa.
Programa Penyuluhan Pertanian yang telah disusun ini diharapkan dapat menjadi
acuan dalam melaksanakan penyuluhan pertanian sehingga dapat melaksanakan
penyuluhan pertanian yang sesuai dengan keadaan wilayah Kelurahan Jurang Sapi
sehingga dapat menyelesaikan permasalahan serta dapat mencapai tujuan yang
diharapkan dengan menggunakan metode yang sesuai dalam Programa
Penyuluhan Pertanian ini. Penyuluhan Pertanian diharapkan dapat meningkatkan
potensi Sumber Daya Manusia dalam memanfaatkan Sumber Daya Alam untuk
mendukung program yang telah direncanakan oleh pemerintah. Penyusunan
Programa Penyuluhan Pertanian Kelurahan Jurang Sapi masih memiliki
kekurangan sehingga diperlukan kritik serta saran sehingga dapat
menyempurnakan penyususnan programa selanjutnya dapat lebih sempurnya.
Semoga Programa yang telah dibuat dapat bermanfaat bagi masyarakat, petani dan
penyuluh serta memperjelas kegatan yang perlu dilakukan oleh Penyuluh
Pertanian dan Petani di Kelurahan Jurang Sapi..

Bondowoso, Mei 2021


Tim Penyusun

…………………………………………
BAB 1. PENDAHULUAN
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan
manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber
energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan
sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa difahami orang sebagai
budidaya tanaman atau bercocok tanam (crop cultivation) serta pembesaran hewan
ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan
mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti
pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan
ikan atau eksploitasi hutan. Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai
peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional. Pertanian
merupakan suatu jenis kegiatan yang dilakukan untuk memproduksi dengan dasar
adanya suatu proses pertumbuhan pada tumbuhan dan hewan. Pertanian juga
dapat diartikan dengan memanfaatkan sumber daya alam yang diproses sehingga
dapat menghasilkan suatu produk yang dapat memenuhi kebutuhan manusia.
Pertanian dalam arti sempit dapat diartikan dalam bentuk pertanian yang
dilakukan di lahan persawahan dan dikelola oleh rakyat atau petani. Pertanian
dalam luas dapat meliputi dari pertanian dalam arti sempit, perkebunan,
peternakan, perikanan dan kehutanan. Pertanian dilakukan pertama kali dengan
tujuan agar kegiatan tersebut dapat memiliki peran dengan memanfaatkan sumber
daya alam yang dapat memenuhi kebutuhan. Pemanfaatan sumber daya alam
dalam dapat dilakukan dengan baik jika budidaya yang dilakukan berjalan dengan
baik dan sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan oleh sumber daya alam itu
sendiri sehingga dapat menghasilkan hasil yang dapat dimanfaatkan sebagai
pemenuh kebutuhan manusia. Salah satu kebutuhan manusia yang dapat dipetik
dan diambil dari adanya kegiatan pertanian ini sendiri merupakan salah satu
kebutuhan primer yang dibutuhkan oleh manusia yaitu kebutuhan dalam hal
pangan.
Budi daya merupakan kegiatan terencana pemeliharaan sumber daya
hayati yang dilakukan pada suatu areal lahan untuk diambil manfaat/hasil
panennya. Kegiatan budi daya dapat dianggap sebagai inti dari usaha tani.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, budi daya adalah "usaha yg bermanfaat
dan memberi hasil". Pertanian hulu merupakan kegiatan pertanian dimulai dari
pengelolahan lahan hingga pemanenan hasil tanaman. Sedangkan pertanian hilir
adalah kegiatan pertanian yang dilakukan setelah dilakukannya kegiatan
pemanenan pada tanaman.
Penyuluhan pertanian adalah suatu usaha atau upaya untuk mengubah
perilaku petani dan keluarganya, agar mereka mengetahui dan mempunyai
kemauan serta mampu memecahkan masalahnya sendiri dalam usaha atau
kegiatan-kegiatan meningkatkan hasil usahanya dan tingkat kehidupannya..
Penyuluhan sendiri merupakan suatu jenis pembelajaran non-formal atau suatu
pembelajaran yang dilakukan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan
secara terstruktur. Penyuluhan pertanian merupakan pendidikan non-formal yang
dilakukan di lingkungan sekitar pertanian yang dilaksanakan untuk memberikan
berbagai pengetahuan dan keterampilan baru kepada para petani dimana hal
tersebut diberikan bertujuan agar para petani dapat membentuk sifat mandiri serta
dapat memunculkan potensi diri yang dimiliki dan nantinya dapat meningkatkan
taraf serta kualitas hidup sehingga dapat memenuhi segala bentuk kebutuhan yang
dibutuhkan oleh para petani beserta keluarganya. Salah satu hasil penting yang
dihasilkan dalam proses penyuluhan adalah adanya perubahan sikap. Perubahan
sikap ini yang nantinya dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan suatu
kegiatan penyuluhan yang digambarkan dapat meningkatkan tingkat partisipasi
petani dalam berbagai macam kegiatan yang dilakukan di daerah tersebut.
Penyuluhan dilakukan selain sebagai suatu sarana pembelajaran non-formal yang
dilakukan untuk memberikan pengetahuan serta informasi terbaru, penyuluhan
juga dapat memberikan saran yang dapat dilakukan sebagai suatu alat yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang sedang dan akan
dihadapi. Penyuluhan pertanian memiliki fungsi sebagai sarana petani yang dapat
digunakan sebagai sumber informasi dimana informasi yang diberikan oleh para
penyuluh pertanian nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk
membentuk suatu solusi permasalahan. Selain sebagai sumber informasi penyuluh
pertanian juga dapat memberikan saran kepada para petani tentang bagaimana
sebaiknya suatu permasalahan diselesaikan agar tidak terlalu menghasilkan
kerugian. Penyuluh Pertanian memiliki tugas dan fungsi memberikan penyuluhan
kepada petani melalui pendekatan kelompoktani agar pengetahuan, keterampilan
maupun sikap petani menjadi lebih baik dalam mengelola usahatani guna
meningkatkan kesejahteraannya.
BAB 2. KEADAAN

2.1 Sumber Daya Alam


Kecamatan Tapen adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bondowoso,
Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kecamatan ini berjarak sekitar 16 Km dari ibu
kota Kabupaten Bondowoso ke arah timur. Pusat pemerintahannya berada di Desa
Tapen. Kecamatan Tapen mempunyai luas wilayah 23,172 Km2 dengan
ketinggian ratarata 122,57 meter dari atas permukaan laut.
Kecamatan Tapen terdiri dari 9 Kelurahan yaitu : Cindogo, Tapen,
Gunung anyar, Jurang Sapi, Kalitapen, Mangli wetan, Mrawan, Taal, dan
Wonokusumo. Jarak Kecamatan Tapen ke pusat kota Bondowoso berjarak 16 Km.
Batas Kecamatan Tapen yaitu sebelah Utara daerah Klabang disebelah Timur
Kecamatan Sukosari dan Klabang sebelah, Selatan Kecamatan Sukosari dan
sebelah Barat Keacamatan wonosari dan Taman Krocok
Desa Jurang Sapi Kecamatan Tapen Memiliki luas ± 655.803 Ha,
merupakan dataran tinggi dengan ketinggian 158 mdpl dengan suhu rata-rata
harian 36 derajat selsius dan memiliki 2 musim yaitu musim penghujan dan
kemarau. Desa Jurang sapi memiliki curah hujan rata – rata 39,00 mm. Jurang
Sapi ini terbagi menjadi 7 Dusun, yaitu Dusun Jatian, Sumber Rejo, Gerbekap,
Mursabe, Bringin Kurung,Bringin Jaya, Pandigung, dan Kebun Agung.
Temperatur udara di desa Jurang Sapi biasanya berkisar 26° hingga 30° celsius.
Pada musim hujan berkisar 27° celsius. Musim hujan berlangsung antara bulan
Oktober sampai dengan awal Mei. Sedangkan musin kemarau berlangsung dari
bulan Mei sampai dengan bulan awal Oktober. Dengan curah hujan pada tahun
2020 sebesar 1702 mm/tahun. Lahan sawah yang ada di kelurahan Jurang Sapi
hanya lahan sawah perairan teknis. Tanah di Desa Jurang Sapi merupakan tanah
latosol. Lahan yang ada biasanya ditanami berbagai tanaman seperti tanaman
pangan (padi, jagung, dan kacang hijau), tanaman sayuran, tanaman buah –
buahan, dan tanaman hias. Pemanfaatan lahan sangat menentukan jenis komoditas
pertanian yang dikembangkan di Kecamatan Tapen adalah lahan sawah perairan
teknis. Lahan sawah perairan teknis ini biasa digunakan untuk melakukan
budidaya bercocok tanam komoditas tanaman pangan seperti komoditas padi dan
komoditas jagung, tanaman sayur, tanaman buah, tanaman obat dan tanaman hias.
Pola tanam yang sering digunakan oleh para petani di Jurang Sapi adalah dengan
menggunakan tanam monokultur.

2.2 Sumber Daya Manusia


2.2.1 Jumlah Penduduk
Setiap tahun pasti jumlah penduduk mengalami suatu peningkatan baik
dalam tingkat kelahiran maupun dalam tingkat perpindahan penduduk yang
menetap. Begitu juga yang terjadi dengan jumlah penduduk yang ada di Desa
Jurang Sapi yang juga mengalami terjadinya selalu meningkat. Dengan adanya
perubahan lahan di Desa Jurang Sapi menjadi perumahan membuat jumlah
penduduk meningkat. Berdasarkan Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2018 Tingkat
Desa/Kelurahan, jumlah penduduk Desa Jurang Sapi, Kecamatan Tapen,
Kabupaten Bondowoso sebanyak 4.120 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga
sebanyak 1597 KK.. Jumlah perempuan lebih banyak dari laki – laki yaitu 2.240
jiwa. Sedangkan jumlah laki – laki sebanyak 1.880 jiwa.

2.2.2 Kelembagaan Petani


Pertanian yang dilakukan dengan bersama-sama dalam masyarakat pasti
membutuhkan adanya suatu kelembagaan yang dapat menampung serta
mengayomi para petani yang melaksanakan kegiatan pertanian. Desa Jurang Sapi
juga memiliki kelembagaan yang menampung petani dalam melaksanakan
kegiatan pertanian kelembagaan tersebut antara lain :
1. Karya Tani (Termasuk Kelompok Tani Lanjut)
2. Karya Tani I (Termasuk Kelompok Tani Lanjut)
3. Karya Tani II (Termasuk Kelompok Tani Lanjut)
4. Harapan Tani (Termasuk Kelompok Tani Lanjut)
5. Makmur Jaya (Termasuk Kelompok Tani Lanjut)
6. Makmur Tani (Termasuk Kelompok Tani Lanjut)
7. HIPPA Sumber Agung (Himpunan Petani Pemakai Air)
BAB 3. TUJUAN

Programa penyuluhan pertanian adalah rencana tentang kegiatan


penyuluhan pertanian yang memadukan aspirasi petani dan masyarakat pertanian
dengan potensi wilayah dan program pembangunan pertanian. Programa
Penyuluhan Pertanian merupakan suatu rencana yang dibuat secara sistematis
yang dilakukan dalam kurun waktu satu tahun. Programa Penyuluhan Pertanian
dibuat dengan tujuan tertentu sesuai dengan keadaan lingkungan serta kondisi
wilayah yang ada di sekitar daerah binaan sehingga pelaksanaan penyuluhan
pertanian dapat berjalan dengan lancar.
Tujuan Penyusunan Programa Penyuluhan Antara Lain :
1. Meningkatkan penggunaan teknologi pertanian traktor pada petani.
2. Para petani yang ada di Desa Jurang Sapi bisa untuk mengelola dan
memanfaatkan lahan dan melakukan budidaya tanaman padi saawah dengan
jajar legowo
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan 50% petani dalam melakukan
pemupukan organik pada tanaman padi sawah.
BAB 4. MASALAH
Masalah merupakan suatu hambatan yang terjadi secara langsung dan tidak
langsung dalam bentuk alami maupun akibat ulah manusia yang dapat
menghambat tercapainya suatu tujuan. Permasalahan dapat diprediksi
kedatangannya dengan adanya suatu perencanaan dalam mengatasinya, namun hal
tersebut tidak menutup kemungkinan adanya rencana cadangan yang dapat
mengatasi jika terjadi suatu permasalahan diluar perkiraan.
Masalah yang perlu diatasi di Desa Jurang Sapi:

Tujuan Masalah
Meningkatkan 10% a) minimnya pengetahuan petani terhadap
petani mau teknologi traktor
b) mahalnya biaya yang digunakan untuk
menggunakan traktor teknologi
saat membajak sawah
(50% menjadi 60%)
Menigkaktkan a) Petani sudah percaya terhadap cara budidaya
kemampuan dan turun temurun dari para tetua keluarga petani
keterampilan 50% petani b) Sikap petani yang kurang percaya pada
dalam melakukan penyuluh pertanian
budidaya tanaman padi
sawah jajar legowo.
, yang semula 50%
menjadi 60%
Meningkatkan a) Petani lebih memilih penggunan pupuk an
kemampuan dan organik karena mudah didapat dan praktis
keterampilan 50% petani b) Petani tidak mengerti maanfaat pupuk
dalam melakukan organik dan dampak negatif dari pupuk an
pemupukan organik pada organik
tanaman padi sawah.
, yang semula 50%
menjadi 60%
BAB 5. RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN
Kegiatan penyuluhan pertanian yang akan dilakukan harus memiliki tingkat
kesesuaian dengan keadaan serta permasalah yang dihadap oleh daerah binaan
sehingga permasalahan dapat terselesaikan dengan efektif dan efisien.
Keberhasilan suatu programa dapat ditentukan dengan kesesuaian dalam
melaksanakan programa tersebut, dalam pelaksanaanya ditentukan sesuai dengan
metode yang cocok dan sesuai dengan situasi serta keadaan sehingga
permasalahan dapat terselesaikan dan tujuan akan terwujud. Rencana kegiatan
Penyuluhan di Desa Jurang Sapi.
1. Kunjungan Lapang
2. Pertemuan
3. Demonstrasi
Lampiran 1

Matriks Programa Penyuluhan Pertanian Desa Jurang Sapi Kecamatan Tapen Kabupaten Bondowoso Tahun 2021

SASARAN
Pelak
Petuga
Pelaku Utama u
N s Kegiatan / Volu Wakt Sumbe Penanggu Pelaksa Ke
KEADAAN TUJUAN MASALAH usaha Materi Lokasi
o Metode me u r biaya ng jawab na t.
Taru Petani
Wanit
na dewas L P L P
a tani
tani a
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 50% petani sudah 10% petani mau 50% petani belum √ √ √ √ Penggunaa Kunjungan 1x Desa Maret APBD PPL PPL dan
menggunakan menggunakan menggunakan traktor n traktor pertemuan dalam jurang sapi - Juli Kelp.
traktor saat traktor saat saat membajak lebih 1 kec tapen 2021 Tani
membajak sawah membajak dikarenakan oleh biaya efesien dan mingg
sawah (50% yang minim cepat u
menjadi 60%)

2 Terdapat 50% 10% petani 50% petani belum √ √ √ √ Kelebihan Kunjungan 1x Desa Maret APBD PPL PPL dan
petani menanam melakukan menanam padi dengan tanam pertemuan dalam jurang sapi - Juli Kelp.
padi dengan jajar penanaman padi jajar legowo dengan 1 kec. tapen 2021 Tani
legowo dengan jajar dikarenakan kurangnya jajar mingg
legowo(50% edukasi atau ilmu yang legowo u
menjadi 60%) di dapat
3 30% petani sudah 10% petani mau 70% petani belum √ √ √ √ Manfaat Kunjungan 1x Desa Maret APBD PPL PPL dan
melaksanakan melakukan melakukan pemupukan pupuk pertemuan dalam jurang sapi - Juli Kelp.
pemupukan secara pemupukan an organik dikareankan organik 1 kec. tapen 2021 Tani
organik secara organik ketidak tahuan dari mingg
(30% menjadi dampak pupuk an u
40%) organik

Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP) Tahun 2021


Kegiatan Penyuluhan
No Penang
Keadaan Tujuan Masalah Kegiatan/ Sumber Pelaksa
. Materi Vol Lokasi Waktu gung
Metode Biaya na
jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 50% petani sudah 10% petani mau 50% petani belum Penggunaan traktor lebih Kunjungan 1x Desa jurang Maret - APBD PPL PPL dan
menggunakan traktor saat menggunakan traktor saat menggunakan traktor saat efesien dan cepat pertemuan dalam 1 sapi kec tapen Juli Kelp.
membajak sawah membajak sawah (50% membajak dikarenakan oleh minggu 2021 Tani
menjadi 60%) biaya yang minim

2 Terdapat 50% petani 10% petani melakukan 50% petani belum Kelebihan tanam dengan Kunjungan 1x Desa jurang Maret - APBD PPL PPL dan
menanam padi dengan jajar penanaman padi dengan menanam padi dengan jajar jajar legowo pertemuan dalam 1 sapi kec. tapen Juli Kelp.
legowo jajar legowo(50% menjadi legowo dikarenakan minggu 2021 Tani
60%) kurangnya edukasi atau
ilmu yang di dapat
3 30% petani sudah 10% petani mau melakukan 70% petani belum Manfaat pupuk organik Kunjungan 1x Desa jurang Maret - APBD PPL PPL dan
melaksanakan pemupukan pemupukan secara organik melakukan pemupukan an pertemuan dalam 1 sapi kec. tapen Juli Kelp.
secara organik (30% menjadi 40%) organik dikareankan minggu 2021 Tani
ketidak tahuan dari dampak
pupuk an organik

Anda mungkin juga menyukai