Anda di halaman 1dari 4

SKENARIO 3

KI :

1. Hifa = suatu struktur fungus berbentuk tabung menyerupai seuntai benang Panjang.
Hifa septum dan hifa tidak berseptum

2. spora = satu atau beberapa sel yang terbungkus. Pembungkus disebut sporangium

3. aspergilus = mikroorganisme jamur, eukaryotik, hifa bersepta dan bercabang, tumbuh


konidia. Jamur tumbuh membentuk serabut. Tumbuh cepat pada media SGA + antibiotic.
Ascomycota

4. onychomycosis = jamur kuku, onyx = kuku dan cosis = jamur. Infeksi jamur pada kuku
sperti dermatofita, dll. Yang paling sering ditemukan yaitu tinea ungium.

5. Tinea Unguium = salah satu jenis onychomycosis yang terjadi pada kuku dan disebabkan
oleh dermatofita

6. Trichophyte leukonicia = kelainan pada kuku yang berwarna putih dipermukaan karena
infeksi jamur. Berupa bercak putih superfisial dan berbatas tegas. Leuko = putih. Penyebab
tersering yaitu cidera pada kuku. Merupakan tanda yang disebabkan oleh tinea unguium.

7. LPCB = pengecatan jamur yang mengidentifikasi jamur. Zat pewarna mewarnai sitoplasma
sehingga berwarna biru/hijau dan batas hifa akan terlihat jelas.

8. Trichopyton mentagrophytes = salah satu fungi dari ginus tricophyton, ciri = hifa bersekat,
aseksual, bentuk koloni seperti kapas – seperti anggur, jamur dengan habitat ditanah
terutama iklim basah. Bisa menyebabkan infeksi sperti bercak melingkar berbatas tegas.

RM

1. bagaimana candida bisa menyebabkan abnormalitas pada kuku?


2. bagaimana dan apa akibatnya candida bisa menyerang mulut,vagina dan paru?
3. bagaimana proses kultur untuk menidentifikasi jenis jamur yang menginfeksi para petani?
4. Temuan apa yang bisa dilihat dari pemeriksaan kultur tersebut?
5.mengapa hanya terdapat spora pada kuku petani pada kerokan Kuku sedangkan hifa tidak
ditemukan?
6. manifestasi klinis apakah yang mungkin terjadi pada petani yang terinfeksi onychomycosis
dengan candida fungi, aspergilus?
7. bagaimana proses patologi tinea unguium bisa menyebabkan 3 kelainan kuku tersebut?
8. bagaimana cara kerja pemeriksaan smear menggunakan LPCB?
9. apa perbedaan yang dapat dilihat dari hasil pemeriksaan smear LPCB 3 dan 4
10. Bagaimana life cycle dari masing masing jamur tersebut (abstrak 1 dan 2)
11. apa Tindakan preventif, kuratif, rehabilitated yang bisa dilakukan untuk menanggulangi
kasus dari 2 abstrak tersebut?
Answer
1. Candida dapat menimbulkan infeksi pada kuku karena kebershian kuku yang kurang
baik. Candida bisa menetap dalam kuku sehingga dapat menimbulkan infeksi,
candida memiliki factor virulensi yang berperan :
1. Fenotyp = kemampuan untuk menginfeksi beberapa jaringan, beradaptasi
2. Dimorfisme morfologi = kemampuan untuk berubah bentuk hifa dan pseudo
3. Adhesi = perlekatan pada sel host dan jaringan. Dan candida mulai meninfasi
4. Sekresi enzim hidrolitik= yang menyebakan morfologi kuku berubah bentuk.

Onycomycosis candida = kelainan kuku akibat jamur candida, biasanya mulai dari infeksi
kuku dan akan merubah matriks pada kuku. Kandidiasis dapat langsung menginfaksi matriks
kuku. Pada kuku tangan akan menjadi kekuningan pada kuku dibawahnya.

2. Oral trush = candida yang menyerang mulut. Lesi pada mulut, dapat menyebar ke
langit langit mulut, gusi dan tenggorokan. Nyeri saat menelan, bercak kuning bagian
mulut dll.
Candidiasis vagina = rasa nyeri pada saat buang air kecil dan berhubungan intim dll.

3. Penegakan diagnosis, Kultus jamur


1. Potongan kuku dan membunuh bakteri
2. Dibagi menjadi potongan kecil
3. Pemeriksaan mikroskopis menggunakan KOH (melarutkan, sehingga tinggal hifa)
4. Dipanaskan dengan api kecil dan dilihat dibawah mikroskop

Kultur (identifikasi spesies jamur)


1. Perlu media (Souburate agar)
2. Di kultur
3. Ditunggu 1 minggu

4. Pemeriksaan mikroskopis, ditemukan 5 spora dari 10 sampel  pemeriksaan


kultur didapatkan 4 hifa positif  ABCD sampel A hifa positif,spora positif, jamur
candida. B, hifa positif dan jamur candida  C, tidak ditemukan hifa dan
pertumbuhan jamur. Dll
Bentukan dibawah LPCB = akan terlihat Panjang berfariasi dan lebar ukuran 4 mikro
dan ada pseudohifa. Hifa bersekat dan bentuk seperti kipas. Dll

5. Pada pemeriksaan mikroskopis ditemukan spora padan jari tangan dan kaki
sebanyak 5 sampel. Timbul karena kebersihan kuku kurang baik, dan mudah
tertimbun pada kuku.
Hifa = pertumbuhan spora. Kuku sedang kotor karena habis pegang sesuatu.
Sehingga yang ada pada kuku hanya spora dan belum berkembang menjadi hifa

6. Tanda : kuku tebal akan pecah pecah dan tidak rata. Menjadi kuning coklat dan
menghitam. Kebanyakan yang meyebabkan oncymicosis, aspergilus dll
7. Subungualn distalis = bermula dari tepi distal, terjadi karena infeksi jamur pada
subungual. Terjadi penebalan kuku dan dapat menyebabkan perubahan bentuk dan
warna kuku. Kuku dapat terkikis dan rapuh.

Leukonokia = Permukaan kuku dapat dikerok untuk membuktikan jamur.

Subungual proximal = jamur akan masuk dan akan menyebar ke proximal, kalo
masuk kedistal akan semakin lebih dalam.

Pasien datang kedokter pada saat sudah lama mengidap. Biasanya datang saat
seluruh kukunya terkena.

8. Pemeriksaan smear dan LPCB


1. Siapkan kerokan kuku
2. Memanaskan ose
3. Ambil specimen kerokan kuku
4. Siapkan objekglass dengan alcohol
5. Letakkan specimen di objekglass
6. Masukkan larutan LPCB
7. Tutup dengan cover glass
8. Siap dilihat dimikroskop

LPCB reagen mengandung


Cotton blue
Asam laktat
Fenol

9. Diwarnai dengan LPCB, Kemudian dilihat dibawah mikroskop. Sampel 3 dan 4.


Ditemukan jamur trycophyton. Bulat menumpuk dan satu satu, hifa tidak jelas.
Dermofita genus trycophyton mentagrofis. Ditemukan jamur lain aspergilus nigger.

10. diLO

11. Pencegahan

Kuratif = obat anti jamur

a. Azopolien, terbinafine
b. Sintesis DNA
c. Mikrotubul
Obat primer sistemik, menginhibisi ergosterol,

Menjaga Kesehatan kuku, kapur barus pada kaki. Hati hati jika ada keluarga yang terinfeksi.
Menjaga kaki tetap kering dan dingin. Memakan spray anti jamur dan memakai kaos kaki.

LO
1. Klasifikasi penyakit tropis karena jamur
a. Mycosis superficial
Tinea nigra
piedra
Ptyriasis versikolor
b. Mycosis cutaneus
Dermato fitosis
Kandidiasis
c. Mycosis subcutaneous
Sporotricosis
Cromomycosis
misetoma
Faeohyphomycosis
d. Mycosis sistemik
Cogsidiomycosis
Histoplasmosis
Blasmomycosis
Paracogsidiomycosis

2. Lifecycle Fungi
3. Farmakologi anti fungal

Anda mungkin juga menyukai