OLEH :
HULAYFA ADILA
NIM : 2017-49-026
TAHUN 2020
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan
di Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri
OLEH :
HULAYFA ADILA
NIM : 2017-49-026
TAHUN 2020
HALAMAN PERNYATAAN
Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul “Tindakan manajemen jalan
nafas pada bayi dengan kasus “asfiksia” dengan masalah keperawatan bersihan jalan
nafas tidak efektif ” memang benar merupakan karya original yang dibuat sendiri oleh
penulis, bukan Karya Tulis Ilmiah dari orang lain baik sebagian maupun keseluruhan,
kecuali kutipan yang sudah disebutkan sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar maka kami siap untuk menerima sanksi sebagai bentuk
tanggung jawab kami.
Yang menyatakan
Hulayfa Adila
NIM. 2017.49.026
HALAMAN PERSETUJUAN
Pembimbing I Pembimbing II
ABSTRAK
Adila.Hulayfa. 2019. Tindakan manajemen jalan nafas pada bayi dengan kasus
asfiksia dengan masalah keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif, Akademi
Keperawatan Dharma Husada Kediri.
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, yang atas rahmat
dan bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan proposal riset keperawatan
ini. Proposal ini merupakan bagi para mahasiswa, untuk belajar dan memahami lebih
lanjut tentang tugas “Tindakan manajemen jalan nafas pada bayi dengan kasus
“asfiksia” dengan masalah keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyakit asfiksia banyak dialami oleh bayi baru lahir dengan salah
satu penyebabnya yaitu ketidakefektifan bersih jalan nafas. Asfiksia
neonatorum merupakan penyebab kematian bayi yang sering terjadi di
negara berkembang yaitu sebesar 21,1% salah satunya disebabkan karena
ketidakmampuan bayi bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir.
Keadaan ini dapat disertai dengan adanya hipoksia, hiperkapnue dan
asidosis yang merupakan campuran dari proses pembentukan asam laktat
dan penumpukan karbon dioksida yang selanjutnya dapat meningkatkan
pemakaian sumber energi dan menganggu sirkulasi bayi (Drew dkk,
2009).
Faktor risiko kejadian asfiksia sangatlah beragam dan banyak hal yang
mempengaruhi dan berhubungan dengan kejadian asfiksia (Fahrudin, 2003).
Asfiksia bayi baru lahir dapat dihubungkan dengan beberapa keadaan
kehamilan dan kelahiran. Bayi tersebut dalam keadaan resiko tinggi dan ibu
dalam keadaan hamil resiko tinggi. Pada umur kehamilan 30 minggu paru janin
sudah menunjukkan kematangan baik secara anatomis dan fungsional. Penyebab
asfiksia pada bayi antara lain karena faktor gangguan pertukaran gas atau
pengangkutan selama kehamilan persalinan akan terjadi asfiksia yang lebih
berat. Sehingga perlu dilakukan suatu tindakan keperawatan pada bayi yang
bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan membatasi gejala-
gejala lanjut yang mungkin timbul. Salah satunya gangguan ketidakefektifan
bersihan jalan nafas yang berhubungan dengan adanya cairan yang masuk ke
dalam saluran pernafasan, pernafasan cepat dan dalam, denyut jantung terus
menerus, tekanan darah mulai menurun, bayi terlihat lemas, menurunnya
tekanan O2, meningginya CO2, dan menurunnya pH. Menurut Wiyoto (2010),
apabila tindakan suction tidak dilakukan pada pasien dengan gangguan bersihan
jalan nafas maka pasien tersebut akan mengalami kekurangan suplai O2
(hipoksemia), dan apabila suplai O2 idak terpenuhi dalam waktu 4 menit maka
dapat menyebabkan kerusakan otak yang permanen.
B. Rumusan Masalah
adalah Tindakan manajemen jalan nafas pada bayi dengan kasus asfiksia dengan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
bersihan jalan nafas tidak efektif dan mempelajari lebih dalam tentang
2. Tujuan khusus
ketidak efektifan bersihan jalan nafas pada kasus asfiksia yang telah
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
2.Praktis
keperawatan dalam tindakan manajemen jalan nafas pada bayi dengan kasus
a. profesi keperawatan
perawatan bayi asfiksia dengan masalah ketidak efektifan bersihan jalan nafas.
c. Bagi penulis
melakukan tindakan manjemen jalan napas pada bayi dengan kasus asfiksia
d. Bagi lahan
BAB II
TINJAUAN TEORI
dimana bayi tidak dapat segera bernafas secara spontan dan teratur telah
(Manuba,2010)
tipe kejadian yaitu selama dalam kandungan, pada saat bersalin dan
Asfiksia yang boisa terjadi pada persalinan merupakan akibat trauma dari
lemak, dan asfiksia dapat terjadi akibat penurunan kadar asam arakidonat
baik yang bebas maupun yang terkait dengan plasma darah dan asfiksia
menjadi :
a) Faktor ibu
lain-lain
b) Faktor plasenta
Pertukaran gas antara ibu dan janin di pengaruhi oleh luas
c) Faktor fetus
d) Faktor neonatus
paru dll
e) Faktor persalinan
Partus lama dan partus karena tindakan dapat berpengaruh
4) Hipoksia
4. Patofisiologi
Pernafasan spontan pada bayi baru lahir bergantung kepada kondisi janin
yang lebuh berat. Keadaan ini akan mempengaruhi fungsi sel tubuh dan
fungsi ini tudak tergantung kepada berat dan lamanya asfiksia, asfikia
tubuh sehingga, glikogen tubuh terutama pada jantung dan hati akan
darah paru sehingga sirkulasi drah ke paru dan kesistem tubuh lain akan
terjadi dalam tubuh berakibat buruk terhadap sel otak. Kerusakan sel
otak yang terjadi menimbulkan kematian atau gejala sisa pada kehidupan
Tanda 0 1 2
100/menit 100/menit
teratur
fleksi sedikit
kemerahan , danextremitas
memerlukan perbaikan dan resusitasi aktif dan segera. Tanda dan gejala yang
(nanny, 2011)
Pada asfiksia sedang tanda ydan gejala yang muncul adalah sebagai berikut :
persalinan (Nanny.2011)
Pada asfiksia ringan tanda dan gejala yang sering muncul adalah sebagai
berikut :
(Nanny,2011)
6. Komplikasi
a. Edema
edema otak yang berakibat terjadinya edema otak hal ini juga
c. Kejang
d. Koma
Apabila pasien asfiksia berat tidak segera di tangani akan
e. Sepsis
respon sistematik pada janin dan bayi baru lahir akan berlainan
sistemik pda bayibaru lahir mungkin terjadi pada saat bayi masih
f. Pemeriksaan PH
lewat servik di buat sayatan kecil pada kulit kepala janin dan di
(wiknjosastro,2007)
h. Elektrolit darah
keseimbangannya (harris,2003)
i. Pemeriksaan radiologik
j. Usg (kepla)
7. Penatalaksanaan
megap
(pipa ET).(Sarwono.2009)
c. Menilai bayi
1) Usaha bernafas
Tekanan Positif )
besar.(Sarwono,2009)
kulit.
untukdilakukan VTP.
segera diberikan dan pada saat yang sama VTP dan kompresi
dada dimulai.(Sarwono,2009)
(Sarwono,2009)
Fisiologis
3) Disfungsi neuromuskular
8) Proses infeksi
9) Respon alergi
10) Efek agen farmakologis (mis. anastesi)
Situasional
1) Merokok aktif
2) Merokok pasif
3) Terpanjan polutan
Objektif
c) Sputum berlebih
Subjektif
a) Dispnea
b) Sulit berbicara
c) Ortopnea
Objektif
a) Gelisah
b) Sianosis
2) Sklerosis multipel
3) Myasthenia gravis
bronskospi,transesophageal, echocardiography)
6) Cedera kepala
7) Stroke
8) Kuadriplegia
Ekspetasi Meningkat
Kiteria hasil
menurun meningkat
Batuk efektif 1 2 3 4 5
Mengi 1 2 3 4 5
Wheezing 1 2 3 4 5
Mekonium (pada 1 2 3 4 5
neonatus )
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
memburuk membaik
Dispnea 1 2 3 4 5
Ortopnea 1 2 3 4 5
Sulit berbicara 1 2 3 4 5
Sianosis 1 2 3 4 5
Gelisah 1 2 3 4 5
memburuk membaik
Frekuensi napas 1 2 3 4 5
Pola napas 1 2 3 4 5
di harapkan
3. Sianosis membaik
(bayi) bbersihan jalan nafas menjadi efektif dan sumbatan menkonium pada
jalan nafas pasien (bayi) menurun sehingga bayi bernafas dengan baik
Tindakan keperawatan :
Observasi
kering)
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Definisi: melakukan penghisapan lendir pada bayi baru lahir / neonatus dengan
menggunakan alat
Prosedur
6. Persiapan alat
c. kasa steril
7. Prosedur
a. Mencuci tangan
8. Evalusi
mekonium
kuat
BAB III
PENUTUP
Berdasarkan pada masalah dan tindakan yang telah di rumuskan maka penulis
A. Kesimpulan
nafas pasien dari sumbatan air ketuban sehingga pasien dapat bernafas dengan
normal
B. Saran
Di harapakan karya tulis ini dapat di jadikan acuan atau refrensi ilmu tentang
tindakan manajemen jalan nafas pada bayi dengan kasus asfiksia dengan masalah
keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif dan bagi pembaca dan penulis dapat
Daftar pustaka
Arikunto, Suhasimi (2006). Manajemen Penelitian Jakarta : Rineka Cipta
Betz. Cecity I dan Linda A. Sowden. 2002 Buku Saku Keperawatan Pediatri Jakarta :
EGC
Carpenito, L.J 2001. Buku Saku Diagnosa-Keperawatan oleh Monica Ester. Jakarta :
EGC
Dewi, S 2001. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita Jakarta : Salemba Medika
Dongoes, Marylin. 2001 Rencana Keperawatan Maternal atau Bayi Edisi 2 Jakarta :
EGC
Hidayat, alimul aziz, 2008. Pengantar Ilmu kesehatan Anak Untuk Pendidikan Bidan,
Jakarta : EGC
Manuba, Ida Bagus Gde, 2010. Memahami Kesehatan Reproduksi, Jakarta : Arean