Disusun Oleh :
NIM : 1911031054
Nomor Absen: 32
Kelas :G
Semester :3
i
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/ Ida
Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas asung kertha wara nugraha-Nya makalah dengan
judul ”Pelaksanaan dan Penegakkan Hak Asasi Manusia di Indonesia “ ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya. Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak secara langsung maupun tidak langsung yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, terutama kepada dosen pengampu mata kuliah Assesmen
dan Evaluasi Pembelajaran.
Penulis menyadari bahwa isi makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak.
Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat untuk para pembaca. Akhir kata
penulis kembali mengucapkan terimakasih.
Om Santih, Santih, Santih, Om
Denpasar, 27 November 2020
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................iii
BAB I...........................................................................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................................1
BAB II..........................................................................................................................................3
BAB III........................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................9
3.2 Saran..................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................10
iii
BAB I
(PENDAHULUAN)
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagi
berikut.
1
1.1.5 Mengetahui dan memahami apa itu HAM.
1.1.6 Mengetahui dan memahami pelanggaran HAM di Indonesia.
1.1.7 Mengetahui dan memahami bagaiamana penegakkan HAM di Indonesia.
1.1.8 Mengetahui cara menanggulangi kasus pelanggaran HAM.
2
BAB II
(PEMBAHASAN)
Setiap manusia yang ada di dunia ini memiliki hak dan kewajiban yang
harus di jalankan. Semakin berkembangnya zaman, muncullah istilah hak asasi
manusia (HAM). Hak adalah kepunyaan atau kepemilikan, asasi merupakan hal
mendasar. Oleh karena itu, hak asasi manusia adalah hal yang mendasar dan
utama dan harus dimiliki oleh manusia sebagai bentuk pembelaan keberadaan
hak manusia itu sendiri. Hak asasi manusia (HAM) adalah konsep hukum dan
normatif yang menyatakan bahwa setiap manusia memiliki hak yang melekat
pada dirinya. Hak asasi manusia berlaku kapanpun, dimanapun, dan kepada
siapapun. Hak Asasi manusia adalah hak dasar atau kewarganegaraan yang
melekat pada individu sejak ia lahir secara kodrat yang diberikan langsung oleh
Tuhan Yang Maha Esa yang tidak dapat dirampas dan dicabut keberadaannya
dan wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah dan setiap orang demi kehormatan dan perlindungan harkat dan
martabat manusia. Indonesia merupakan negara yang berlandaskan atas hukum.
Sehingga Negara Indonesia wajib memberi perlidungan Hak Asasi Manusia
kepada setiap masyarakatnya. Sementara negara hukum adalah negara yang
berdasarkan pada kedaulatan hukum. Hukumlah yang berdaulat. Negara adalah
merupakan subjek hukum, dalam arti rechtstaat. Karena negara itu dipandang
sebagai subjek hukum, maka jika ia bersalah dapat dituntut di depan pengadilan
karena perbuatan melanggar hukum. Dalam suatu negara, hak asasi manusia
setiap warganya dilindungi sebagai kewajiban negara untuk menghormati,
melindungi, dan memenuhi hak asasi manusia seluruh rakyat.
3
Pemerintah. Dengan demikian negara dan pemerintah bertanggung jawab
untuk menghormati, melindungi, membela, dan menjamin hak setiap
warga negara dan penduduknya tanpa diskriminasi.
4
2.2.3 Tragedi Trisakti
Tragedi Trisakti terjadi pada tanggal 12 Mei 1998. Dalam tragedi ini,
mahasiswa yang berdemonstrasi menuntut Presiden Soeharto turun dari
jabatannya, terlibat bentrok dengan aparat yang ingin membubarkan
demonstrasi. Empat orang mahasiswa meninggal dunia akibat tertembak
dalam tragedi ini, di antaranya Hafidin Royan, Elang Mulia Lesmana,
Hertanto, dan Hendriawan Sie.
2.2.4 Penembakan Misterius (1982 – 1986)
Kasus penembakan misterius, sering disingkat Petrus, merupakan
suatu operasi rahasia pada Pemerintahan Soeharto tahun 1980-an. Pada
waktu itu Petrus digunakan sebagai media menanggulangi tingkat kejahatan
yang begitu tinggi. Operasi ini secara umum termasuk operasi penangkapan
dan pembunuhan terhadap orang-orang yang dianggap mengganggu
keamanan dan ketentraman masyarakat, khususnya di wilayah Jakarta dan
Jawa Tengah. Pelaku dari peristiwa ini tidak jelas dan tidak pernah
tertangkap. Oleh sebab itu muncullah istilah “petrus” (penembak misterius).
Korban peristiwa ini mencapai 2.000 hingga 10.000 orang yang pelakunya
diduga membunuh atas perintah jabatan di bawah koordinasi Panglima
Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban RI.
2.2.5 Pembantaian Talangsari, Lampung (1989)
Tragedi Talangsari 1989 atau Peristiwa Talangsari 1989 merupakan
salah satu kasus pelanggaran HAM berat masa lalu yang terjadi pada 7
Februari 1989 di Dusun Talangsari III, Desa Rajabasa Lama, Kecamatan
Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur. Peristiwa ini berawal dari
menguatnya doktrin pada masa pemerintah Soeharto tentang adanya asas
tunggal Pancasila. Seoharto menyebut prinsip tersebut dengan Eka Prasetya
Panca Krasa dengan program Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila (P-4). Program P-4 ini banyak menyasar kelompok islamis yang
saat itu memiliki sikap kritis terhadap pemerintah Oder Baru. Hingga
akhirnya aturan tersebut memancing reaksi kelompok Islam di Indonesia
termasuk kelompok Warsidi di Lampung. Warsidi merupakan tokoh dalam
Peristiwa Talangsari. Di Talangsari, Lampung, Warsidi dijadikan sebagai
imam oleh Nurhidayat dan kawan-kawan. Oleh pemerintahan Soeharto,
melalui aparat militer dan polisi mengambil tindakan represif untuk
mengatasi kelompok Islam ini. Akhirnya Warsidi dan kelompoknya dituduh
sebagai kelompok Islam radikal sehingga menyebabkan tragedi
pembantaian sehinga 130 orang tewas dan 229 orang dianiaya.
5
Revolusi Inggris menghasilkan Magna Carta pada tanggal 15 Juni 1215 dan Magna
Carta dianggap sebagai tonggak perjuangan hak asasi manusia. Revolusi Amerika
menghasilkan Declaration of Independence tahun 1776 dan revolusi Perancis
menghasilkan LaDclaration des droits de l'Homme et du citoyen atau Deklarasi Hak
Asasi Manusia dan Warga Negara. Perjuangan untuk menegakkan HAM di
Indonesia telah dilakukan sejak sidang BPUPKI hingga sekarang. Pemerintah
Indonesia telah berupaya menegakkan HAM dengan membuat undang – undang,
membentuk Komisi Nasional, membentuk pengadilan HAM, memasukkan dalam
kurikulum pelajaran, dan sebagainya. Hukum tentang HAM ini dibuat karena
banyaknya kasus pelanggaran HAM pada tahun 1965 hingga 1998. Keinginan
pemerintah untuk menegakkan HAM di Indonesia yaitu untuk menjaga dan
melindungi hak yang terdapat pada orang lain yang tertanam sejak lahir yang
diberikan oleh Yang Maha Esa. Menjadikan bangsa Indonesia bangsa yang
menjunjung tinggi HAM dan hukum yang berlaku di Indonesia. Tetapi realita yang
terjadi saat ini berbeda dengan apa yang diinginkan. Karena masih terdapat
pelanggaran-pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia. Pelanggaran HAM
adalah tindakan mengambil atau merenggut hal-hak orang lain dengan paksa. Kasus
pelanggaran ham yang terjadi di Indonesia sudah ada sejak dulu, mulai era setelah
kemerdekaan, era Orde Lama, era Orde Baru dan juga setelah reformasi.
Penegakan HAM dapat dilakukan melalui jalur hukum dan jalur politik.
Maksudnya terhadap siapapun yang melanggar HAM, maka diupayakan menindak
secara tegas para pelaku pelanggaran HAM tersebut. Untuk itu kita
wajib menghargai dan menghormati adanya upaya upaya terhadap penegakan
HAM adalah sebagai berikut.
2.3.1 Membantu dengan menjadi saksi dalam proses penegakan HAM.
2.3.2 Mendukung para korban pelanggaran HAM untuk memperoleh
restitusi, kompensasi dan rehabilitasi.
2.3.3 Tidak mengganggu atau menghalangi jalannya persidangan HAM
di pengadilan HAM.
2.3.4 Memberikan informasi atau melaporkan kepada aparat penegak hukum
dan lembaga lembaga yang menangani HAM apabila terjadi pelanggaran
terhadap HAM.
2.3.5 Mendorong untuk dapat menerima rekonsiliasi kalau lewat peradilan
HAM mengalami jalan buntu.
Lembaga Komnas HAM yang dibentuk dengan Keputusan Presiden Nomor 50
Tahun 1993 mempunyai tujuan diantaranya.
2.3.1 Membantu pengembangan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan HAM.
2.3.2 Meningkatkan perlindungan dan penegakan HAM guna berkembang
pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuan untuk
berpartisipasi dalam berbagai kehidupan untuk melaksanakan tujuan.
Sedangkan fungsinya lembaga tersebut adalah sebagai berikut.
2.3.1 Mengadakan pengkajian dan penelitian.
6
2.3.2 Mengadakan penyuluhan.
2.3.3 Mengadakan pemantauan.
2.3.4 Mengadakan meditasi.
7
Selain melakukan upaya pencegahan, pemerintah juga menangani berbagai kasus yang
sudah terjadi. Tindakan penanganan dilakukan oleh lembaga-lembaga negara yang
mempunyai fungsi utama untuk menegakkan hukum, dan masyrakat yang memiliki
fungsi kontol terhadap penegakan keadailan dalam masyarakat dan juga pers, , antara
lain seperti berikut
8
BAB III
(PENUTUP)
3.1 Kesimpulan
Hak Asasi manusia adalah hak dasar atau kewarganegaraan yang melekat
pada individu sejak ia lahir secara kodrat yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang
Maha Esa yang tidak dapat dirampas dan dicabut keberadaannya dan wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan
setiap orang demi kehormatan dan perlindungan harkat dan martabat manusia.
Ada dua jenis pelanggaran hak asasi manusia yaitu pelanggaran ringan dan
pelanggaran berat. Pelanggaran ringan berupa melakukan pengancaman, melakukan
pencemaran nama baik seseorang, melakukan kekerasan, dan sebagainya.
Pelanggaran HAM berat berupa kejahatan genoksida dan kejahatan terhadap
kemanusiaan.
3.2 Saran
Sebagai warga Negara Indonesia yang taat akan hokum, kita seharusnya bias
memahami bahwa setiap orang memiliki hak yang sama, maka kita tidak bias
memaksakan kehendak kita atas segala sesuau yang kita inginkan karena setiap
langkah kita sudah di awasi oleh undang- undang.
Dalam penulisan makalah ini penulis menginginkan kesempurnaan dalam
penyusunan makalah ini akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan
yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan
penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.
9
DAFTAR PUSTAKA
10