DESKRIPSI MASALAH
A. Latar Belakang
Pada saat ini, alat transportasi sudah jelas menjadi kebutuhan yang amat
mendasar. Sudah banyak orang-orang menggunakan alat transportasi untuk
melakukan aktivitasnya sehari-hari, mobilitas hampir tidak mungkin dilakukan jika tidak
menggunakan alat transportasi. Sebagian besar masyarakat sekarang telah menjadikan sepeda
motor sebagai sarana transportasi utama.
Menggunakan sepeda motor dapat menghemat waktu dan biaya menuju tempat
tujuan. Namun demikian, sering terjadi kendala dari sepeda motor yang menyebabkan
kerusakan sehingga dapat mengganggu aktifitas yang akan dilakukan. Banyak pengendara
sepeda motor yang tidak mengetahui kendala kerusakan yang dialami oleh sepeda motor
tersebut. Masalah bagi pengendara yang tidak mengetahui Jenis kerusakan, akan sangat fatal
apabila Jenis kerusakan tersebut tidak segera ditangani.
Pada umumnya beberapa pengendara sepeda motor yang kurang mengerti tentang
gangguan atau kerusakan yang terjadi pada sepeda motornya, cenderung menyerahkannya
pada mekanik, tanpa peduli apakah kerusakan itu sederhana atau terlalu rumit untuk
diperbaiki.
Dengan semua aktivitas yang padat dan penuh khususnya di kota-kota besar, telah
menuntut masyarakat untuk mengerjakan segala sesuatunya dengan cepat dan tepat.
Waktu telah menjadi modal utama yang sangat berharga. Perawatan yang
kiranya bisa dilakukan sendiri, serta tanpa harus datang ke bengkel dengan
membawa kendaraan tersebut, akan sangat membantu sekali, khususnya untuk orang-
orang yang awam tentang otomotif dan tidak mempunyai waktu untuk datang ke
bengkel menunggu sampai kendaraannya selesai direparasi.
Sistem pakar tersebut cukup membantu sebagian permasalahan yang ada di
kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, saat ini
mungkin aplikasi atau sistem yang dapat mendiagnosis kerusakan untuk kendaraan
sepeda motor akan sedikit membantu, khususnya untuk pemilik kendaraan yang masih
awam tentang jenis kerusakan sepeda motor serta waktu yang padat dan keberadaan bengkel
yang masih jarang untuk di daerah-daerah terpencil.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
a) Bagaimana cara pengguna kendaraan sepeda motor dapat memperoleh informasi
tentang jenis kerusakan, penyebab dan solusi kerusakan dengan mudah
b) Bagaimana merancang dan membangun sebuah aplikasi sistem pakar dengan metode
forward chaining untuk mendiagnosis gejala kerusakan pada kendaraan sepeda motor
C. Batasan Masalah
Pada pembuatan aplikasi ini perlu didefinisikan batasan masalah mengenai sejauh
mana pembuatan aplikasi ini akan dikerjakan. Beberapa batasan masalah tersebut antara
lain:
a) Sistem hanya melakukan diagnosa permasalahan yang terjadi pada kendaraan sepeda
motor
b) Fakta/gejala yang ditanyakan oleh sistem berdasarkan pada jenis kerusakannya
c) Penyebab kerusakan dan solusi merupakan sebuah kesimpulan dari beberapa
fakta/gejala yang terjadi
D. Manfaat
Sistem pakar diagnosa kerusakan pada kendaraan sepeda motor mempunyai manfaat
sebagai berikut :
a) Dapat menjadi referensi untuk bidang penelitian sistem pakar
b) Dapat memberikan pemahaman lebih jauh tentang gejala-gejala kerusakan pada
kendaraan sepeda motor
c) Membantu orang awam untuk mengetahui kerusakan yang terjadi pada sepeda
motor yang dimiliki serta bagaimana cara menanganinya.
d) Dapat menghemat waktu dalam menyelesaikan masalah
E. Tujuan
Tujuan dari pembuatan sistem pakar diagnosa kerusakan pada kendaraan roda 2
adalah:
a) Membuat perangkat lunak sistem pakar yang dapat menganalisa gangguan kerusakan
pada sepeda motor.
b) Menjadikan pengetahuan yang mudah didapatkan untuk
mencari solusi kerusakan pada sepeda motor.
c) Untuk mengetahui diagnosa gejala kerusakan pada kendaraan sepeda motor tanpa
bantuan seorang pakar.
d) Untuk mengidentifikasi gejala kerusakan pada kendaraan sepeda motor beserta
penyebab dan solusinya.
F. Pakar / Ahli
Teknisi sepeda motor, yang nantinya akan melakukan kegiatan meng-update
knowledge base yang ada dalam sistem. Hal ini dilakukan jika pengetahuan sang pakar
bertambah, sehingga diperlukan penambahan dasar kepakaran juga pada sistem pakar
tersebut.
G. User / Pemakai
Masyarakat umum pengguna kendaraan sepeda motor, yang mempunyai fungsi
sebagai entitas pertama yang memberikan masukan mengenai macam-macam data kerusakan
dari tiap-tiap sub segments yang dipilih kedalam sistem pakar.
H. Implementasi
Di showroom atau dealer motor, bengkel motor, atau bisa juga di web.
MASALAH
A. Kategori Permasalahan
1. Interpretasi
Yaitu sistem pakar yang digunakan untuk menganalisa data
yang tidak lengkap, tidak teratur dan data yang kontradiktif
Interpretasi macam-macam gejala atau kerusakan pada kendaraan sepeda motor :
a) Mesin cepat panas, Busi mudah mati, keluar asap putih pada knalpot, suara kasar pada
kepala silinder
b) Mesin tersendat-sendat saat jalan, percikan busi berwarna merah kecil, busi mudah mati
c) Mesin tidak stasioner(gas tidak tetap, kadang kecil kadang besar), keluar asap hitam pada
knalpot
d) Tampilan lampu ornamen/background mati, tampilan gigi transmisi mati,sensor bensin
mati, jarum speedor meter tidak jalan, odometer tidak jalan
e) Tenaga yang dihasilkan lemah, mesin tersendat-sendat saat jalan, suara gemeretak pada
rantai terutama pada suhu dingin
f) Suara kasar saat memasukkan gigi transmisi, susah memasukkan gigi transmisi
g) Suara kasar pada dynamo starter, dynamo starter panas
h) Mesin cepat panas, timbul hentakan saat pemindahan gigi, sering los ketika memasukkan
gigi transmisi
2. Prediksi
Digunakan untuk Memprediksi akibat-akibat yang dimungkinkan dari situasi-situasi
tertentu.
Prediksi jenis kerusakan pada sepeda motor berdasarkan gejalanya :
a) Mesin cepat panas, Busi mudah mati, keluar asap putih pada knalpot, suara kasar pada
kepala silinder : Kerusakan pada piston
b) Mesin tersendat-sendat saat jalan, percikan busi berwarna merah kecil, busi mudah
mati : Kerusakan pada digital CDI
c) Mesin tidak stasioner(gas tidak tetap, kadang kecil kadang besar), keluar asap hitam pada
knalpot : Kerusakan pada Klep
d) Tampilan lampu ornamen/background mati, tampilan gigi transmisi mati,sensor bensin
mati, jarum speedor meter tidak jalan, odometer tidak jalan : Kerusakan pada digital
speedometer
e) Tenaga yang dihasilkan lemah, mesin tersendat-sendat saat jalan, suara gemeretak pada
rantai terutama pada suhu dingin : Kerusakan pada Rantai mesin
f) Suara kasar saat memasukkan gigi transmisi, susah memasukkan gigi
transmisi: Kerusakan pada Rotary transmisi
g) Suara kasar pada dynamo starter, dynamo starter panas : Kerusakan pada electric starter
h) Mesin cepat panas, timbul hentakan saat pemindahan gigi, sering los ketika memasukkan
gigi transmisi : Kerusakan pada rem kopling
3. Diagnosa
Untuk menentukan sebab masalah atau kerusakan yang terjadi yang didasarkan pada
gejala-gejala yang teramati. Sistem akan mendiagnosa jenis kerusakan sepeda motor
berdasarkan kode dan gejalanya.
4. Perencanaan
Merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat mencapai sejumlah tujuan
dengan kondisi awal tertentu. Misalnya Menganalisis data yang diperlukan, Menganalisa
gejala kemudian menentukan jenis kerusakannya, Menganalisa metode inferensi yang
digunakan, kaidah produksi, dan penelusuran gejala dan kerusakan
5. Monitoring/Pengawasan
Membandingkan tingkah laku suatu sistem yang teramati dengan tingkah laku yang
diharapkan darinya. Sistem pakar diagnosa kerusakan kendaraan sepeda motor ini diharapkan
dapat melakukan diagnosa kerusakan sepeda motor dengan tepat, dibandingkan dengan harus
membawa motor tersebut ke bengkel hanya untuk mengetahui kerusakan yang terjadi.
6. Pengajaran
Membantu dalam proses mendiagnosa penyebab terjadinya kerusakan sepeda motor,
kemudian memberikan cara untuk memperbaiki kerusakan sepeda motor tersebut
7. Kontrol
Mengatur tingkah laku suatu environment yang kompleks seperti kontrol terhadap
interpretasi-interpretasi, prediksi, perbaikan, dan monitoring kelakuan sistem. Mendiagnosis /
mengontrol segala kemungkinan terjadinya kerusakan pada sistem
4. Perencanaan /Planning
Sistem pakar yang akan dibangun melalui beberapa tahapan dengan cara membuat
analisis pengetahuan yang meliputi komponen mesin secara umum. Setelah mengetahui
knowledge base dari materi yang dipelajari kemudian dibuat problem space. Dari problem
space yang telah dibuat kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk aplikasi yang akan
memberikan pertanyaan berdasarkan problem space yang dibuat dan user pengguna aplikasi
tinggal memberikan jawaban atas pernyataan yang diberikan.
Sistem akan menampung hasil dari jawaban user yang kemudian dengan
menggunakan algoritma tertentu maka terdapatlah suatu kondisi-kondisi yang terjadi. Sistem
akan memberikan konklusi atas pernyataan yang dijawab oleh user.
5. Pelatihan / Tutoring
Melakukan pelatihan-pelatihan terhadap pemakai/user sistem, sehingga jika terjadi
kerusakan pada sepeda motor user tersebut dapat mendiagnosa kerusakannya sendiri
berdasarkan gejala-gejala yang ada.
AKUISISI PENGETAHUAN
REPRESENTASI PENGETAHUAN
1. Rules
a) Rule 1
If Motor susah dihidupkan baik dengan electric starter ataupun secara manual
And Tenaga yang dihasilkan lemah
And Mesin cepat panas
And Busi mudah mati
And Keluar asap putih pada knalpot
And Suara kasar pada kepala silinder
And Oli cepat habis
Then Kerusakan pada Piston
b) Rule 2
If Motor susah dihidupkan baik dengan electric starter ataupun secara manual
And Tenaga yang dihasilkan lemah
And Mesin tersendat-sendat saat jalan
And Percikan busi berwarna merah kecil
And Busi mudah mati
Then Kerusakan pada Digital CDI
c) Rule 3
If Motor susah dihidupkan baik dengan electric starter ataupun secara manual
And Mesin tidak stasioner(gas tidak tetap, kadang kecil kadang besar)
And Keluar asap hitam pada knalpot
And Bahan bakar boros
And Oli cepat habis
Then Kerusakan pada Klep
d) Rule 4
If Saat dihidupkan tampilan lampu ornament/background mati
And Saat dihidupkan tampilan lampu gigi tranmisi mati
And Sensor bensin mati
And Jarum speedometer tidak jalan
And Odometer tidak jalan
Then Kerusakan pada Digital Speedometer
e) Rule 5
If Tenaga yang dihasilkan lemah
And Mesin tersendat-sendat saat jalan
And Suara gemeretak pada rantai terutama pada suhu dingin
Then Kerusakan pada Rantai Mesin
f) Rule 6
If Mesin tersendat-sendat saat jalan
And Suara kasar saat memasukkan gigi transmisi
And Susah memasukkan gigi transmisi
Then Kerusakan pada Rotary Transmisi
g) Rule 7
If Saat dihidupkan dengan electric starter, tidak ada bunyi sama sekali
And Saat dihidupkan dengan electric starter ada bunyi, tetapi selip tidak mau berputar
And Suara kasar pada dynamo starter
And Dynamo starter panas
Then Kerusakan pada Electric Starter
h) Rule 8
If Saat dihidupkan secara manual, selip/sangat ringan, tidak ada tekanan
And Tenaga yang dihasilkan lemah
And Mesin cepat panas
And Timbul hentakan pada saat pemindahan gigi
And Sering los ketika memasukkan gigi transmisi
Then Kerusakan pada Rem Kopling
Rule IF THEN
1 G01, G10, G12, G16, G17, G22, G31 A
2 G01, G10, G13, G15, G16, B
3 G01, G11, G18, G30, G31 C
4 G05, G06, G07, G08, G09, D
5 G10, G13, G23 E
6 G13, G26, G29 F
7 G02, G03, G24, G25 G
8 G04, G10, G12, G27, G28 H
2. TABEL KEPUTUSAN
No Kode Gejala / Kerusakan A B C D E F G H
Motor susah dihidupkan baik dengan
1 G01 * * *
electric starter ataupun secara manual
Saat dihidupkan dengan electric starter,
2 G02 *
tidak ada bunyi sama sekali
Saat dihidupkan dengan electric starter
3 G03 ada bunyi, tetapi selip tidak mau *
berputar
Saat dihidupkan secara manual, *
4 G04
selip/sangat ringan, tidak ada tekanan
Saat dihidupkan tampilan lampu
5 G05 *
ornament/background mati
Saat dihidupkan tampilan lampu gigi
6 G06 *
tranmisi mati
7 G07 Sensor bensin mati *
8 G08 Jarum speedometer tidak jalan *
9 G09 Odometer tidak jalan *
10 G10 Tenaga yang dihasilkan lemah * * * *
Mesin tidak stasioner(gas tidak tetap,
11 G11 *
kadang kecil kadang besar)
12 G12 Mesin cepat panas * *
13 G13 Mesin tersendat-sendat saat jalan * * *
14 G14 Mesin sering macet saat jalan
15 G15 Percikan busi berwarna merah kecil *
16 G16 Busi mudah mati * *
17 G17 Keluar asap putih pada knalpot *
18 G18 Keluar asap hitam pada knalpot *
Suara ledakan saat nutup gas pada
19 G19
knalpot
20 G20 Suara membesar seperti knalpot blong
21 G21 Suara kasar pada knalpot
22 G22 Suara kasar pada kepala silinder *
Suara gemeretak pada rantai terutama
23 G23 *
pada suhu dingin
24 G24 Suara kasar pada dynamo starter *
25 G25 Dynamo starter panas *
Suara kasar saat memasukkan gigi
26 G26 *
transmisi
Timbul hentakan pada saat pemindahan *
27 G27
gigi
Sering los ketika memasukkan gigi *
28 G28
transmisi
29 G29 Susah memasukkan gigi transmisi *
30 G30 Bahan bakar boros *
31 G31 Oli cepat habis * *
Keterangan :
G = Gejala/Kerusakan
INFERENSI
1. What
Sistem pakar ini digunakan untuk membantu menganalisa terhadap gejala-gejala
kerusakan yang terjadi pada kendaraan sepeda motor, sehingga dapat memudahkan para
pengguna sepeda motor dalam mengetahui kerusakan yang terjadi serta dapat mengetahui
tindakan apa yang seharusnya dilakukan untuk mengantisipasi kerusakan sepeda motor
tersebut.
2. Why
Kerusakan sepeda motor yang terjadi biasanya dikarenakan oleh kurangnya perawatan
terhadap sepeda motor dan kurangnya pengetahuan tentang gangguan atau kerusakan yang
terjadi pada sepeda motor. Pengendara sepeda motor yang tidak mengetahui tentang
kerusakan yang terjadi, akan sangat fatal apabila kerusakan tersebut tidak segera ditangani.
3. How
Untuk menghindari adanya kerusakan yang terjadi, para pengguna sepeda motor harus
selalu mengadakan perawatan terhadap sepeda motor secara teratur. Bagi para pengendara
sepeda motor yang masih awam atau kurang mengerti tentang jenis kerusakan sepeda motor,
aplikasi sistem pakar ini akan sangat membantu para pengendara tersebut dalam menganalisa
terhadap gejala kerusakan yang terjadi dan dapat mengetahui solusi/tindakan yang harus
dilakukan.